riri profile icon
PlatinumPlatinum

riri, Indonesia

Kontributor

About riri

mommy of beautiful little angel"

My Orders
Posts(32)
Replies(6511)
Articles(0)

reminder to myself

My baby born story Hari sabtu kala itu saya periksa rutin di usia 39 w yg di jadwalkan 1 minggu sekali oleh dokter yang sebelumnya usg di tm 1 per 2 minggu sekali dan 1 bulan sekali di tm 2 dan tm 3 per 2 minggu. Terpaksa saya periksa sendirian ke rs krn tidak mungkin suami harus ijin kantor per seminggu sekali krn sudah dekat persalinan Tak di sangka saya sudah pembukaan 1 Malam harinya mulai berasa mules dan serasa tidak enak Hari minggu pukul 4 pagi keluar lendir yg begitu banyak di cd saya. Saya mulai panik membangunkan suami dan memikirkan untuk ke rs segera. Setelah sampe rs, saya masuk ruang igd dan detak jantung baby yg di pantau dgn doppler. Setelah cek pembukaan ( i felt so uncomfortable down there ) ternyata masih tetap bukaan 1 walopun sudah mulai terasa sakit. Swmpat ingin memutuskan untuk pulang dulu krn mungkin masih lama dan saat di cek kembali ternyata sudah keluar sedikit darah dan dokter tidak mengijinkan pulang. Akhirnya sama stay di rs. Waktu terus berjalan serasa begitu lama Bidan pendamping dokter dan para suster dan sesekali dokter datang untuk selalu cek detak jantung baby, memastikan baby tidak stress Suster menyarankan untuk mandi air hangat dan berjalan jalan di dalam ruangan Akhirnya setelah minta baju ganti dan shower kit dari rs saya putuskan untuk mandi supaya sakit terasa berkurang.. sarapan sudah tidak berselera begitu juga makan siang krn intensitas buang air pun bertambah. Lagi lagi saya lebih suka berlama lama di kamar mandi untuk mandi air hangat. Hari senin masih juga dgn hal yg sama rasa sakit dan perut yg luar biasa. Di hari selasa pembukaan baru mulai bertambah menjadi 2 dan beberapa jam kemudian bertampah sampai 4. Namun saya sudah tidak kuat lagi, badan sudah lemas dan dokter juga sudah memberi pilihan krn pembukaan tidak bertambah tapi sakit makin bertambah sampai hampir tidak ada tenaga dan kesadaran sudah tidak 100%, walopun dari awal dokter selalu menyemangati untuk normal bahkan para suster dan bidan . Tapi memang demi kebaikan saya dan baby akhirnya di putuskan untuk sc, hari selasa malam baby R lahir, saya mendengar tangisnya, ruangan yang tadinya terasa dingin dan hanya terdengar suara keseriusan para dokter, tiba tiba pecah. Jeritan tangis yg melegakan untuk saya dan juga para dokter. Menegangkan kala itu krn lagi lagi hanya ada saya dan suami. Bahagia krn sekarang saya juga sudah bergelar mama bagaimanapun prosesnya.. terimakasih untuk para dokter yg sigap.

Read more
undefined profile icon
Write a reply

reminder to my self

Awal tahun pernikahan sempat kecelakaan bareng suami.kala itu niat hati ingin jalan jalan sore Naik motor di depan komplek sambil beli makan Tiba tiba semua sudah gelap saya ga sadarkan diri begitu juga suami Ada orang baik yg menolong, membawa saya dan suami ke rs. Suami masih bisa sadar dan menenangkan, tapi saya sudah ga bisa melihat. Di bawa ke rs S** ternyata tidak bisa menangani. Darah cuma dibersihkan sekenanya Akhirnya pindah ke rs m***. Saya di bawa ke igd oleh suami yg juga terluka.. hasil ct scan kepala baik, hasil rontgen juga tidak ada yg patah namun Tulang pelipis hilang, Tulang lengan cidera, kulit paha atas robek sedikit dan beberapa kulit kaki terkikis aspal, separuh wajah juga terkikis aspal Hasil mri Bantalan sendi tulang belakang 5 ruas pecah, HNP, dan saya BUTA SEMENTARA. Setelah penanganan emergency yg panjang itu, datanglah perwakilan dari pelaku yg dgn santainya bilang "saya polisi kaka dari yg nabrak, orangnya ini baik tolong nanti tanda tangan ya supaya mobil bisa keluar dr polres". Bukan nanya kabar atau meminta maaf krn dari pengakuannya dia ga sadar telah menabrak saya dan suami krn dia ngebut di depan komplek yg harusnya jalan pelan pelan.kondisi saya MaSiH buta sementara. Saya ga bisa lihat orangnya yg mana, hanya suaranya. Malamnya setelah semua beres saya pindah ke ruang rawat ganti suami ct scan kepala kepala syukur tidak ada cidera Saya di rawat selama satu minggu dann ternyata saya tidak bisa berjalan, harus menggunakan kursi roda dan belajar jalan dgn suami. Sedih saat itu, suami yg juga sakit harus merawat saya juga. Saya dan suami sepakat tidak memberitahu keluarga satupun supaya ga ada yg khawatir. Pulang dari rs saya masih belum dapat berjalan normal, seminggu kemudian balik ke rs untuk kontrol dan dr bedah syaraf yg menangani saya memberikan kemungkinan operasi tulang belakang, atau di coba dulu untuk rehab medik, akhirnya saya pilih yg ke dua, saya di rujuk ke dokter rehab medik, di ukur untuk di berikan korset kusus dan melakukan beberapa terapi sebanyak 3x seminggu selama 3 bulan. Semua saya jalani sesuai anjuran alhamdulillah saya mulai membaik di bulan pertama saya sudah mulai bisa berjalan normal, bulan kedua tulang belakang sudah tidak terlalu sakit walaupun saya tau ini tidak akan kembali seperti semula. Wajah yg tadinya saya begitu takut untuk bercermin kink mulai membaik dgn perawatan dari dokter. Semua saya jalani. Terutama dukungan suami yg menerima saya dan kondisi dimana saya tidak bisa melayani dgn baik, mulai dari makan kebersihan rumah dan kamar. Berantem memang krn saya dan suami memang baru menikah saat itu, serta banyak penyesuaian krn pernikahan kami juga tidak selalu seperti pada dongeng . Tp bagaimanapun dia suami saya yg merawat tanpa keluarga ada yg tau. Di masa masa itu ada nomor tak di kenal yg mengatakan bahwa dia kaka pelaku yg mengancam jika mobilnya ga di keluarkan dr polres. Akhirnya krn saya dan suami ingin hidup tenang, kami sepakat datang ke polres untuk tanda tangan. Walopun saya belom bisa memaafkan, bahkan tidak munafik saya menghabiskan cukup banyak dana untuk kesembuhan saya tapi dia hanya meminta maaf dgn embel embel agar mobil keluar.. ya Allah kenapa ada orang setega itu. Namun akhirnya saya bisa tenang krn saya bisa menjalani pengobatan tanpa teror panjang. Hingga saya merasakan dan bisa lebih bersyukur dengan pengelihatan saya , dengan kaki saya yg bisa berjalan dan tulang belakang saya yg bisa duduk dengan tegak. Bersyukur dengan suami walaupun terkadang ada masa selalu bertengkar. Ini menjadi pengingat saya untuk tidak egois terhadap suami semoga saya dan suami dipertemukan dengan orang yg telah menolong kami. Entah dimanapun berada semoga sehat dan murah rizki untuk keluarganya

Read more
undefined profile icon
Write a reply

tentang kdrt

Jenis-jenis KDRT yaitu: Kekerasan fisik Yang masuk dalam kategori ini yaitu setiap perbuatan atau tindakan yang dilakukan seseorang sehingga mengakibatkan rasa sakit, hingga jatuh sakit atau luka berat. Bahkan ada kalanya KDRT hingga menewaskan korban. Kekerasan psikis Kekerasan psikis disebabkan karena adanya suatu perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan/atau bahkan penderitaan psikis berat pada seseoang. Kekerasan seksual Kekerasan seksual yang dapat terjadi dalam ruang lingkup rumah tangga, yaitu: Pemaksaan hubungan seksual, pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak wajar dan/atau tidak disukai yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut; Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu. 
Penelantaran rumah tangga Terdapat 2 (jenis) tidakan yang termasuk dalam penelantaran rumah tangga yaitu: Tindakan seseorang yang menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya. Sedangkan menurut hukum yang berlaku dirinya berkewajiban memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Hal ini dapat terjadi antara orang tua dengan anak-anaknya atau yang berada di bawah pengasuhannya. Termasuk bagi orang-orang dewasa yang bertanggungjawab dalam suatu panti asuhan atau tempat penitipan anak (day care) kepada anak-anak yang berada di dalamnya. Selain itu masuk dalam kategori penelantaran, jika seseorang melakukan suatu tindakan yang mengakibatkan adanya ketergantungan ekonomi pada dirinya. Dengan cara membatasi dan/atau melarang orang lain dalam lingkup rumah tangganya untuk bekerja yang layak, baik di dalam atau di luar rumah. Sehingga korban berada dalam kendali orang tersebut (pelaku.)

Read more
VIP Member
undefined profile icon
Write a reply