Alan's mom ?❤ profile icon
PlatinumPlatinum

Alan's mom ?❤, Indonesia

Kontributor

About Alan's mom ?❤

just a happy mom ❤

My Orders
Posts(22)
Replies(3061)
Articles(0)

Melahirkan penuh drama

Hi bunda2 cantik anak saya sudah lahir pada hari selasa tgl 21 januari 2020. Lebih awal dari HPL dokter 04 februari 2020. Saya ingin berbagi sedikit cerita persalinan saya ya bunda. Hari jumat hari terakhir saya kerja di kantor karena minggu selanjutnya saya sudah mualai cuti. Hari sabtu saya mulai merasakan gelombang cinta bermunculan setiap waktu dan malam hari saya diliputi rasa gelisah dan insomnia. Hari minggu saya mengalami pendarahan cukup banyak sesaat setelah bangun pagi. Saya buru2 membawa tas persalinan yg sudah saya siapkan jauh2 hari sebelumnya dan langsung menuju klinik. Di sana saya diperiksa dan ternyata belum ada bukaan sama sekali. Dengan rasa kecewa dan malu saya kembali ke rumah. Rasa sakit semakin menjadi2 tapi masih bisa saya tahan. Saya tak ingin kembali ke klinik untuk mendapatkan hasil yg sama dan saya putuskan untuk periksa lagi hari esok. Rasa sakit kian menjadi2 semakin sering hingga membuat saya tak dapat tertidur sama sekali sementara darah terus keluar. Ke esokan harinya saya pergi ke bidan pada jam 12 siang berharap sudah ada bukaan dan benar saja sudah bukaan 1 ketat kata bidan. Sembari berkemas2 saya melatih beberapa gerakan yoga dan pernafasan saya agar memepermudah persalinan nantinya. Jam 5 kami berangkat ke RS dengan harapan bukaan sudah bertambah. Sampai di RS saya diperiksa kembali dan ternyata masih dengan bukaan yg sama. Kemudian saya diobservasi selama 2 jam untuk melihat reaksi selanjutnya. Saya mengalami kontraksi teratur tapi tidak mengalami penambahan bukaan sama sekali. Lalu saya diminta pulang kembali. Saya menolak untuk pulang dan memilih untuk bertahan hingga jam 9.30 saya pecah ketuban dan saya dilarang untuk kemana2 lagi bedrest total. Ketuban telah pecah namun pembukaan masih tetep. Saya harus menanti lama kembali dengan rasa sakit ini. Selama masa penantian yg menyakitkan itu bidan dan suster sibuk mengecek keadaan dan bukaan saya tiap 2 jam sekali dab hasilnya tetap saja sama. Jam 2 dini hari saya dicek sudah bertambah 1 bukaan. Saya mulai bersemangat kembali. 4 jam kemudian sudah pembukaan 3. Tenaga semakin berkurang karena menahan rasa sakit yg luar biasa. Pemeriksaan jam 8 sudah pembukaan 5. Sakit luarbiasa yg saya rasakan di sini dan tenaga sudah semakin berkuarang. Pemeriksaan 2 jam selanjutnya bukaan masih 5 dan saya sudah kepayahan luar biasa. Hingga jam 12 siang pembukaan masih saja 5. Saya menyerah tenaga saya benar2 sudah habis dan payah. Seorang bidan datang memberikan 2 pilihan Induksi Dengan nafas tersengal2 dan setengah sadar menahan rasa sakit saya memilih option no 2. Dalam kepayahan yg luarbiasa itu saya harus menunggu 1 jam lagi sebelum dioprasi dan saat itulah saya merasa bahwa nyawa saya akan dicabut seketika. Jam 1 tepat saya dibawa ke ruang operasi. Ini adalah operasi pertama dalam hidupku. Saya dipindahkan dari satu bed ke bed yg lain hingga masuk ke ruang operasi. Di dalam sana ada banyak orang beberapa dokter dan yg lainnya suster dan perawat, laki-laki dan perempuan. Saya dipindahkan ke meja operasi dengan tak berdaya lagi semua pakaian dilucuti saya sudah tak perduli dengan orang2 di dalam sana. Dokter menyuntikkan obat bius ke punggung saya seketika rasa sakit itu lenyap dan saya mulai merasakan rilex kembali. Setengah jam kemudian saya merasakan sesuatu tertarik keluar dari dalam perut dan diikuti suara tangisan bayi. Oh bayiku kataku sambil tersenyum. Rasanya saya ingin bangkit seketika namun apa daya anggota badan kecuali kepala tak dapat digerakkan. Anak saya dibersihkan lalu dibawa pergi oleh para suster. Tadinya saya pikir mereka akan memeberinkesempatan buat saya untuk dapat melihat anak saya atau skin to skin dengan anak saya dan itu salah. Saya sudah tak sabar ingin berjumpa dengan anak saya sementara dokter masih harus bekerja memperbaiki perut saya. 1 jam kemuadian semua selesai. Saya keluar dari ruang operasi. Saya tidak langsung dipertemukan dengan anak saya tapi harus diobservasi lagi selama 2 jam. Saat itu tubuh saya mulai menggigil sejadi2nya. Saya memberi tahu suster lalu dibawakan selimut. 10 menit ke mudian seorang perawat laki2 membawakan 1 lagi selimut kepada saya tapi saya tetap menggigil seperti berada di tempat dingin tanpa pakaian. Saya bertanya kepada perawat itu sampai kapan saya akan menggigil seperti ini dia menjawab hingga efek biusnya hilang, berapa lama? Kira2 2 hingha 4 jam. Oh tuhan selama itukah saya harus menahan siksaan ini? Pikirku. Hingga akhirnya jarum infus tak sengaja rusak oleh ku dan saya memanggil seorang suster untuk memperbaikinya saya bilang saya menggigil lalu dia memanggil perawat untuk memberikan obat penenang kepada saya. Saat obat penenang diberikan saya mulai mengantuk dan barulah rasa dingin itu hilang. Perawat ini menemukan bahwa saya mengalami demam tinggi dan segera memberikan cairan paracetamol melalui infus. Setelahnya saya sudah tak sadarkan diri. Saat tersadar jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan saya harus menunggu 2 jam lagi untuk dapat berjumpa dengan anak saya. Penantian yg cukup panjang. Jam 7 saya dipindahkan ke ruang pemulihan dan beberapa saat kemudia yerjadilah pertemuan pertama saya dengan bayi saya ? Rasanya luarbiasa saat bertemu dengannya setelah penantian yg sangat panjang. Anakku ku berinama Alan dia lahir dengan berat badan 3,3 kg dan panjan 50 cm. Dia begitu tampan sangat mirip dengan papanya. Rasa bahagia tengah meliputiku hingga detik ini. Saya sadari babak baru dan tantangan sebenarnya dalam hidupku baru saja dimulai. Saya berharap semuanya akan baik2 saja. Sekian pengalaman saya bunda2 mohon maaf jika kiranya jepanjangan dan membosankan ? Salam hangat dari dede Alan ❤

Read more
Melahirkan penuh drama
undefined profile icon
Write a reply
undefined profile icon
Write a reply