Nawang Wulan profile icon
PlatinumPlatinum

Nawang Wulan, Indonesia

Anggota VIP

About Nawang Wulan

superior mom with toddler and newborn

My Orders
Posts(15)
Replies(489)
Articles(0)

rumah mertua .

Ini masuk tahun ke empat saya tinggal dengan mertua saya . Bukan krn saya dan suami tak mampu utk mengontrak , tp suami saya selalu berat jika meninggalkan ibunya . Mama mertua saya seorang single parent dengan riwayat penyakit jantung , darah tinggi dan pernah mengalami stroke sebelah . Suami saya punya adik perempuan yg blm menikah . Tiap saya meminta pindah suami sllu bilang "kasihan mama , nnti kalo ada apa2 ga ada aku gimana? Si dedek kan ga bs diandelin" . Selalu . Sampai akhirnya saat melahirkan anak pertama saya mengalami baby blues . Mertua saya baik , hanya perbedaan pola asuh membuat saya merasa tidak nyaman . Akhirnya saya pulang kerumah orang tua saya selama berminggu2 dgn membawa anak saya . Tiap hari suami datang , meminta saya untuk pulang . Saya memberi syarat kalo mau saya pulang, kita harus pindah rumah cari kontrakan . Setelah banyak perdebatan akhirnya suami mengiyakan . Setelah mendengar kabar kalau saya mau cari kontrakan, mama mertua saya jatuh sakit. Darah tingginya kumat . Mgkn krn pikiran . Tp itu tidak membuat saya bergeming . Saya tetap keukeuh mau pindah , sampai pd suatu malam saat tertidur saya mendengar suara isak tangis . Saya melihat suami sdg menangis sambil berdoa setelah selesai solat malam. Hati saya teriris , saya tahu betapa berat suami saya meninggalkan ibu yg selama ini membesarkannya seorang diri apalagi dgn keadaan sakit2an . Saya merasa amat sangat berdosa . Suami saya sangat memperlakukan saya dengan baik , dia tak segan membantu pekerjaan rumah . Mencuci baju , mencuci piring , menyikat kamar mandi , menyapu dan lain2 dia lakukan agar saya tidak terlalu lelah setelah memasak . Suami saya pun sangat sayang kepada kedua orang tua dan adik2 saya . Dia ringan tangan membantu perekonomian keluarga saya , tak canggung jika harus berbaur dgn keluarga besar saya . Lalu saya berpikir , masya allah mama mertua saya telah mendidik anaknya dengan sangat baik , membayangkan bagaimana sulitnya seorang single parent membesarkan anak2nya hingga menjadi sarjana dan berbudi pekerti baik . Lalu mengapa saya memaksa suami utk tidak berbakti kepada ibunya? Yg bahkan ibunya tak pernah sekalipun menjahati saya . Hanya krn perasaan tidak nyaman lalu saya membuat suami saya berada dalam posisi yg sungguh saya tidak bisa bayangkan jika terjadi pada saya yg hrus meninggalkan org tua yang skit2an . Akhirnya keesokan paginya saya bilang ke suami "aku mau pulang. Gapapa kita tinggal sama mama tapi aku mau punya dapur dan kamar mandi sendiri" . Wajah suami saya tak pernah saya lihat sebahagia itu mendengar ucapan saya . Dia tak henti2nya mengucapkan terimakasih kepada saya . Dan dia berpesan "nanti semisal ada perbuatan mama yg kurang enak kamu blg sama aku ya , jangan dipendem sendirian biar aku nnti yg ngmg ke mama" . Dan saya akhirnya pulang ke rumah mama mertua saya . Saat pulang pun saya disambut dengan sangat baik. Mama mertua saya tidak menampakkan wajah kesal atau marah krn saya berminggu2 tidak pulang bahkan meminta agar anaknya meninggalkannya . Setelah itu saya mencoba utk menganggap mertua saya seperti orang tua sendiri . Biasanya saya gengsi meminta bantuan jika kerepotan , kali ini saya selalu meminta bantuan utk menjaga anak saya jika saya sedang ingin istirahat . Mama mertua saya tidak pernah lg berkomentar ttg apapun pola pengasuhan saya . Saya menempati lantai dua dan dibuatkan dapur dan kamar mandi sendiri . Saya bisa membeli perabotan dan barang elektronik kesukaan saya . Mertua saya pun tidak pernah menganggu privasi saya , jika dia ingin naik keatas maka dia akan mengetuk pintu sblm naik ketangga . Sampai anak kedua saya lahir , mama mertua saya yg selalu mengurus saya . Tiap pagi naik keatas utk membawakan makanan yg cukup utk dimakan sampai sore . Memandikan anak2 saya . Menyuapi si kakak jika saya tidak sempat . Menggendong si bayi jika saya mau tidur siang . Saya akhirnya nyaman krn merubah pola pikir saya sendiri . Saya menganggap mertua saya sbg org tua , lalu beliau otomatis menganggap saya sbg anaknya . Tp kenapa ada saja org yg berkomentar 'kuat amat tgl ama mertua?' 'mending misah biar mandiri' . Astagrfirullah , pertanyaan2 itu kdg membuat sya kembali goyah . Saya juga ingin , tp mgkn sekarang blm wktunya. Drpd seperti itu lebih baik saling mendoakan yg terbaik . Tiap keadaan rumah tangga berbeda . Janganlah disama ratakan . Dan lagi surga suami saya masih ada diibunya . Sdgkn surga saya ada pd suami . Saya membantu suami saya agar bisa berbakti pd ibunya supaya kelak org tua saya atau bahkan saya tidak dikucilkan menantu nantinya .

Read more
 profile icon
Write a reply