mamanya nadim profile icon
PlatinumPlatinum

mamanya nadim, Indonesia

Kontributor

About mamanya nadim

happy mommy

My Orders
Posts(78)
Replies(11382)
Articles(0)

Serba serbi lebaran 2024

Assalamualaikum bunda bunda semuanya.... Saya mengucapkan minal aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin yaaa 🙏 Mumpung masih suasana lebaran barangkali saya pribadi ada kesalahan dan sampai membuat bunda bunda online di aplikasi ini tersinggung atau lainnya , mohon maaf sebesar-besarnya bunda ya 🤗🥰 Ohiya , sesuai judul jadinya saya mau tanya aja mungkin bisa sharing-sharing dan buat seru-seruan juga gimana lebaran tahun ini di keluarga bunda ? Apakah ada tradisi THR keluarga ? drama antara menantu dan mertua ? bagaimana suami dan anak ? Sedikit cerita lebaranku tahun ini ya bunda, semoga gak bosen bacanya 🙏😂 Jadi aku mulai saat H - 1 lebaran yaa , karena aku penjual daging sapi kerbau dan ayam potong hari itu jadi istilahnya di sini " preman pasar ". Soalnya rame banget pasar orang pada belanja dan pastinya beli daging 😅 Alhamdulillah bund , aku bisa habis 112kg sehari itu. belum pesanan di H+2 ,3 dst. ( Banyak yang mulai pesan buat acara nikahan ). Singkat cerita , besoknya lebaran anakku sakit rewel banget jadi aku hari pertama itu gak sempat berkunjung ke saudara dll. Cuma di rumah aja ngemong anak sakit. Sebetulnya anakku sakit udah berobat dan sempat turun panasnya. Tapi memang sakit kita gak tau ya bund , anakku positif DB setelah aku bawa ke RS untuk periksa dan laborat. Jadinya aku lebaran di RS nginep selama 4hari4 malam. Anakku di haruskan opname untuk berjaga jaga jika trombositnya turun drastis karena dia memasuki masa kritis. Sedih banget bund , anak nangis di suntik jarum ambil darah 3x juga pasang infusnya. Sebetulnya aku udah feeling anakku ini demam terus adem , demam lagi sampai mimisan juga. Suamiku yang santai banget malah jadi kita agak telat ke RS sebetulnya. Mana hari itu juga sempat berantem kecil ( ya habis maaf2an berantem lagi , tapi aku sudah minta maaf lagi ke suami sungkem 2x 😭 ). Alhamdulillah anakku masih termasuk agak aman. Begitu sampai di IGD langsung di tangani dokter , lega tapi juga khawatir. Lebih nelangsa lagi banyak ternyata pasien DB bukan hanya anak2 tapi juga dewasa. Alhamdulillah kebetulan hari itu juga langsung dapat kamar kosong , BPJS kls 2. Hari pertama masuk , anakku di cek trombosit 165. Itu sebetulnya masih bagus tapi karena anakku masuk masa kritis jadi dokter khawatir turun drastis jadinya harus ranap. Sampai malam itu belum ketemu dokternya. Hari kedua , pagi dokter baru visit dan meriksa anakku. lalu di ambil keputusan buat laborat lagi untuk cek trombosit. Sore dapat kabar trombosit turun jadi 88. Kepikiran takutnya anakku makin drop soalnya juga agak susah makan dan masih keliatan lemes pucet. Di sarankan sama pasien sebelah lagi buat beli angkak , jus jambu dll gitu sekiranya trombositnya naik. Hari ketiga , dokter visit lagi dan aku bilang anakku memang belum bab juga setelah itu di ambil darah lagi. Di berikan obat setelah itu siang anakku bisa bab. Alhamdulillah dia setelah bab mulai doyan makan dan mau minum jus banyak. Di sore hari ambil darah lagi buat laborat. Hari ke empat , masih menunggu hasil laborat sampai dokter visit Alhamdulillah kabar baik hasilnya naik jadi 129. Malam itu juga anakku boleh pulang. Tapi masih ngurus administrasi dll oleh suami , aku justru drop. Perutku sakit banget dan sampe mual2. Kemungkinan masuk angin juga aku sedang menstruasi, sakitnya jadi dobel tambah capek banget jaga anak sakit. Alhamdulillah di urut leher belakang sama ibuku itu langsung muntah dan aku agak mendingan sakitnya. Jam 10 malam baru beres dan akhirnya pulang ke rumah. Aku bahkan skip semua acara halalbihalal keluarga besar suami , keluarga orangtuaku juga bund. Setelah anak sehat betulan aku baru sempatin ke saudara yang lebih tua aja. Hehehe 3hari setalah dari opname itu anakku kontrol lagi ke dokter , Alhamdulillah dinyatakan sembuh. Dan lucunya anakku itu malah gak mau keluar dari ruang dokter padahal dokternya udah mau pulang karena emang anakku pasiennya terakhir 😂 Mungkin anakku suka di ruangannya itu karena ada sticker gambar hewan besar kayak lumba-lumba, monyet , jerapah juga gajah. Dia biasanya nangis ketemu dokter / perawat pas di ranap malah gak jadi takut, justru asyik cerita dan bilang ke aku ada ikan lumba-lumba dll. Dokternya pun ramah juga baik periksa anakku , padahal sepertinya umur sudah tua.beruntung banget anakku sudah sehat. Buat bunda semuanya terimakasih udah baca dan selamat lebaran ! 🤣 Ohiya sehat2 selalu buat bunda dan keluarga yaa 🥰 #bantusharing #anak #sakitdb #db

Read more
 profile icon
Write a reply

Bunda aku salah atau tidak ya ?

Entah kenapa aku merasa kurang simpati dengan bapakku sendiri. ada kenangan buruk yang membekas buat aku dulu.... ceritanya agak panjang ya bund... Saat itu umurku baru 18th dan baru lulus SMA. jadi aku pernah di paksa untuk menerima lamaran seorang laki-laki yang aku tidak suka , kami bahkan hanya kenal saja pernah bertemu 1x karena aku menghargai dia datang ke rumah ingin berkenalan saja. dia sebut saja S , 4th lebih tua dariku. Kerjanya sbg tukang kayu. Kenal dia ini dari adiknya ibu ( bibi ) yang mempromosikan dia ke orangtuaku. memang kebetulan saat itu aku sedang tidak ada pasangan , dan mungkin orang tuaku khawatir aku tidak segera mendapatkan jodoh. Jadilah S ini di promosikan bibiku dan orangtuaku terutama ibu , sangat amat menyarankan lebih cenderung ke menekan memaksa aku harus mau sama dia. Karena apa ? selain sifatnya si S yang di omongin bibiku , si S ini berasal dari daerah yang terkenal nekat. Ibuku lebih khawatir kalau keluarga / aku kemungkinan akan di kirim2 semacam pemikat / santet karena di daerah S itu terkenal sangat nekat tadi. Lanjut , dulu aku ingat banget beberapa hari setelah si S ketemu aku dia mengatakan kepada bibiku berniat serius mau sama aku. Sampaikanlah pada orangtuaku , aku menolak saat itu sampai beberapa hari aku mengabaikan chat telpon si S. kami gak pernah chat intens , aku membalas seadanya saja bahkan sengaja aku lama balasannya. Aku pernah nekat kabur dari rumah dan menginap di rumah temanku sehari semalam. Karena aku gak mau di paksa menikah dengan S. Ketika aku pulang , aku di diamkan ibuku juga. Puncaknya malam hari itu si S kembali menghubungi aku via telepon. Aku memang sengaja menunda untuk tidak angkat telponnya , aku pergi ke kamar belakang untuk sholat dan aku menangis berdoa. Tapi apa ? Bapakku datang2 marah dan berteriak padaku untuk mengangkat telponnya. Beliau memaksa aku harus menerima S. Aku tidak mau dan hanya menangis terus menerus , sampai akhirnya telpon mati sendiri. Setelah itu baru ibuku bicara padaku menjelaskan ketakutan dia kalau S nekat mau santet dll. Hari berlalu begitu saja , semenjak itu aku merasakan perasaan tidak suka , gak nyaman pada bapakku. Aku gak lagi tertarik berbicara lebih kecuali seperlunya saja. Itu berlanjut sampai aku berumur sekitar 23th aku menikah dg suami yang sekarang. ✨✨✨ Kejadian kedua , ini setalah aku menikah dan baru punya bayi 4bulan. karena memang aku meneruskan usaha orangtuaku , mau tidak mau aku tetap riwi2 bolak balik mertua - orangtuaku. Suami yang meminta di awal aku harus tinggal bareng mertua dan aku nurut saja. Kejadian itu saat sore sehabis ashar , ceritanya aku pulang dari rumah pak de ku sama anakku juga dengan kondisi rumah memang belum ngurusin cucian , jemuran, masak. Biasanya memang nyuci sepulang dari jualan di pasar. Aku pikir hari itu pengen istirahat dulu , agak sorean beres2 rumah sekalian nyapu ngepel dll. Biasanya aku juga yang handle karena kakakku kerja masuk shift pagi , dia pulang jam 5 sore. begitu aku pulang langsung di sambut dengan amarah ibuku yang mengata2i aku segala macam , pemalas , gak tau kerjaan rumah , bisanya cuma tiduran aja dsb. Bahkan di ungkit2 semua kesalahanku kayak gak ada yang pernah bener dimata ibuku. Aku yang udah mencoba nahan diri biar gak kelepasan nanggapin , langsung masuk kamar aku tutup pintu kamar untuk menenangkan diri dan anakku mulai rewel.tapi sama bapak malah di buka lagi biar aku dengerin ibuku marah2 tadi. Itu kejadian 2x aku tutup pintu , 2x di buka bapak. Padahal aku juga gak mau anakku denger omongan jelek2 tdi , gak ada untungnya marah2in di depan bayi. bahkan anakku nangis kenceng bund , aku sambil ikutan nangis mencoba nenangin dia. Di sini aku mengakui aku salah , aku masukin anakku ke lemari tapi gak aku tutup pintunya... nah di situ ibu - bapakku lihat langsung nekat ambil anakku. kejadian itu aku bener2 tertekan , menahan selama ini rasa sakit hati , gak di perlakukan adil , di omongin jelek bahkan di permalukan ibuku sendiri di pasar semuanya aku luapkan dengan tangisan aku. aku nangis teriak meronta-ronta kayak orang gila , bapakku nahan badanku biar gak ambil rebut anakku yang di bawa ibuku. Aku stress semakin kencang nangisi anakku yang di ambil paksa ibuku. bahkan setelah kejadian tanganku jadi membiru semua bekas tangan bapakku yang nahan aku tadi. Suamiku ? Dia kerja gak tau persis kejadiannya , sore dia jemput aku pulang baru aku cerita pas nyampe rumah mertua. Jujur bunda , aku sempat kena baby blues pas masa awal lahiran. Aku tertekan juga dengan aturan2 ibuku sendiri yang mengharuskan ini itu , aku pengen belajar sendiri ngurus anak rasa2nya gak di perbolehkan. anakku hampir selalu kalo nangis di ambil ibuku , begitu terus menerus sampe suamiku juga jengkel gak punya waktu sama anak. dan yang membuat aku kurang nyaman lagi , bapakku seringkali nyium anakku ketika lagi menyusui. Padahal aku sudah di kamar sendiri , tapi tetap bapak masih sering kayak gitu. Aku sampai cerita ke kakakku gimana untuk negur bapak ? Aku gak nyaman dengan itu , suamiku sendiri aja gak pernah cium2 anak ketika lagi nyusui. itu betul-betul masa kelam aku setelah punya anak.Dan setelah itu ya masih sama aku menjaga jarak dengan orangtuaku , meskipun aku masih bantu2 usahanya tapi aku gak banyak ngomong2. nah , sekarang bapakku sakit stroke sudah genap 1th lebaran nanti.. kondisinya semakin parah karena gak mau makan minum. entah kenapa di awal bapak sakit akupun gak terlalu yang sedih banget , yaudah memang takdir aja gitu. Tapi aku masih terus bantu mengurusi bapak. Setiap kontrol bahkan aku bolos kerja , aku seminggu sekali nganter terapi ke RS , mandikan , bantu makan - nyuapin bapak sampe aku mengesampingkan anakku. Kayak aku lebih dulukan bapak baru aku handle anakku. Aku seperti hanya menjalankan kewajiban anak untuk berbakti ke orangtuanya, tanpa ada perasaan aku berlebihan. Di bilang sedih ya sedih bapak sakit stroke tapi langsung komplikasi juga apalagi kondisinya sekarang sudah semakin parah. Aku tidak se-sedih kakakku lainnya, hanya sedih biasa. Bund , apa karena aku belum bisa memaafkan mengikhlaskan kesalahan bapakku ya ? aku selalu afirmasi diri sendiri , mencoba menerima keadaan sekarang memaafkan bapakku dulu.taapi aku gak merasakan perasaan seperti kakakku lainnya. apakah aku belum bisa ikhlas ya ? #SeriusTanya #bantusharing #orangtua.

Read more
 profile icon
Write a reply

tentang keputihan

bunda mungkin boleh sharing ya... aku umur 26th , sudah ada anak satu umur 2.5th. aku gak KB , di larang sama suami jadinya dia sendiri yang pake kondom. Sejauh ini aku makan seperti biasanya aja , tapi jujur aku susah ninggal goreng2an dan kopi kalo pagi. selama ini aku gak merasakan gimana2 , setiap bulan lancar juga haid. Telat mungkin 2-3hari aja. Bulan ini aku udah telat 11hari , dimana sebelum tgl menstruasi biasanya aku selalu keputihan. Keputihan itu normal bund kayak umumnya, kadang berwarna susu kental juga tapi setelah itu haid seperti biasanya. nah bulan ini aku keputihan tuh beda , dia kayak ampas tahu dan sedikit gatal juga berbau. Bahkan pipis pun aku bau sampe suamiku pernah ngomong dan menanyakan perihal keputihan itu apakah gapapa ? setiap Hb pun jadi nempel di punya suami bund. Meskipun pake kondom tetep aja rasanya aku malu dan kepikiran suamiku mungkin risih. setelah telat 11 hari , aku menstruasi pas di hari pertama puasa. Sampe aku selesai kemarin udah bersih mandi suci juga , ternyata tadi pagi aku pipis masih keluar keputihan itu dan rasanya agak gatal lagi. pertanyaanku , apakah itu pengaruh aku telat haid ? Makananku ( gorengan - kopi ) ? Stress atau gimana ? Soal kebersihan aku udah sebisa mungkin bund menjaga dia tetap kering , sering ganti CD juga. Dulu sebelum menstruasi aku kira aku hamil lagi , jdi aku antisipasi juga mulai berhenti kurangin makan gorengan dan kopi. Ohiya bunda , pas aku telat haid itu di hari ke 3 aku sakit nyeri perut parah sampe aku gak kuat berdiri. Dan mungkin efek batuk pilek kehujanan. Aku ada rencana untuk pergi konsultasi ke dokter, tapi sebelum itu aku pengen tau apakah wajar ? normal atau tidak kejadian kayak aku ? mungkin bunda di sini ada pengalaman ? terimakasih sudah menjawab yaa... ##SeriusTanya #bantusharing #bantujawab

Read more
 profile icon
Write a reply

Merasa serba salah bapak sakit stroke

Haloo bunda , mau cerita lagi.... Bapakku kan sakit stroke ini udah ± 11bulan. Selama 6bulan awal aku , suami dan anak tinggal bareng di rumah orangtuaku juga bantuin merawat bapak. Setelah 6bulan itu bapak mulai membaik juga , jadi suamiku inisiatif mengajak pulang ke mertua. Bukan cuma itu saja alasannya , tapi karena dia gak nyaman tinggal di mertua ( orangtuaku ) apalagi kamar yang aku tempati memang milik kembaranku. Di tambah ibuku ada basa basi sampe berencana mau bangun kamar lagi di dekat dapur. Makin gak enak dong ... Kamarku di pakai buat bapak saja. Pun suami juga jadi kurang waktu denganku tidak bisa bebas leluasa ingin Hb juga nunggu pada tidur atau kalau tidak ada orang di rumah. Sekaligus memberi pelajaran agar adikku SMP itu bisa lebih prihatin dengan keadaan bapak sehingga membantu merawatnya. Tapi aku tetap seminggu sekali nginep di orangtuaku saat bapakku kontrol jadwal malam. Kalau jadwal pagi pun aku kadang masih nganterin juga yang sebulan sekali itu ke dokter penyakit dalam. Bahkan Minggu kemarin aku full di rumah orangtuaku karena aku bantu juga ibuku dapat pesanan daging & ayam lumayan banyak. Tambahan aja , bapakku kontrol di 2 dokter. Seminggu sekali di dokter syaraf , hari Selasa malam. Sebulan sekali di dokter penyakit dalam , biasanya tgl 15. Kalau kembaranku ambil cuti kerja bisa di antar dia , tapi kalau seringkali ambil cuti dia juga gak bisa apalagi misal habis liburan panjang gitu. Jadi aku yang nganterin. Masalahnya di sini tadi pagi... Awalnya baik aja basa basi perkembangan bapakku ini cenderung menurun , bahkan kaki kanannya juga ikutan kaku gak mau di gerakin. Sebelum masih mau dan bisa juga , padahal makannya sudah di upayakan untuk gencar susu juga. Bapakku pun meskipun sudah di gencar juga badannya masih kurus , biasanya bisa cepat agak berisi. Bapakku sakit stroke sebagian anggota badan kiri, nah ini tiba2 kaki kanannya gak mau di gerakkan jadi kaku kan khawatir gitu. Sudah berobat secara spiritual juga ( ibuku lebih sangat percaya orang pintar - dukun ?! ) Katanya memang ada yang naruh sawan / semacam penyakit kiriman. Datang ke kyai juga katanya bapak ini perlu di doakan aja , banyakin ngapuro ( maaf ) sama Allah. Ibaratnya kita udah usaha segala macam tapi bapak ini penyakitnya cenderung turun bukan semakin membaik. Nah masalah lagi juga bapak jarang di jemur , sampe kita anak patugan buat beli bed kasur kayak di ambulans itu biar bapak lebih gampang di jemur tapi ternyata gak bisa. Alasannya yang pertama cuaca akhir ini mendung jarang ada panas. Kedua , kurang tenaga buat angkat bapak. Bapakku besar kalo cuma aku sama kembaranku gak kuat , harus ada minimal 1 laki2. Nah ini kembaranku seolah nyalahin aku dan suami gak mau nginep di rumah orangtuaku. Padahal masalahnya ada di atas tadi aku jelasin. Sedangkan kalo jemur itu pagi , di saat semua orang pada kerja , nanti sorenya lagi di pindah ke kamar buat mandi sibinan. Jadi memang bolak balik bund , seandainya bed kasur ambulane itu masuk ke kamar bapak gak masalah bisa berdua aja sama kembaranku. Tapi bednya gak masuk bund , jadi bapakku harus di gotong keluar kamar. Mau ubah posisi kamar , jebol pintu kamar juga gak memungkinkan dananya. Aku jadi serba salah sama kembaranku ini , dia juga paling besar andil nyokong kebutuhan bapak..beli susu Pampers , tisu basah , buburnya dll. aku mau bujuk suami lagi tapi gimana ya ? Apa aku harus ngomong juga ttg kembaranku ini ? Aku gak enak hati omongannya kembaranku tadi pagi seolah-olah suamiku gak mau bantu ngrumati ngerawat bapakku. Padahal ya dia udah ngijin.in aku bebas sesuka hati mau pulang sore / malam buat ngerawat bapakku dulu. Dia juga yang nebus obat kalo kontrol malam , nungguin antrian apoteknya sampe malem2. Padahal juga bukan kewajiban mutlak dia ngurusin mertua ( orangtuaku ). Aku membela suamiku apa salah ? Tapi kembaranku seolah nyalahin aku & suami di sini. Btw kembaranku memang belum nikah. Aku serba salah jadinya bund. Mungkin ada yang bisa kasih masukan bunda sekalian... Terimakasih udah baca... ##bantusharing #Sharing_dong_Bund #bantujawab #ingintahu #sakit #orangtua #orangtuasakit

Read more
 profile icon
Write a reply

Merawat orangtua

Haloo bunda , hanya ingin sharing aja yaa.. Jadi bapak kandung sakit stroke , dulu sudah ada progres yang bagus setiap kontrol dan terapi pun bapak bisa kerjasama bisa responsif, komunikasi bagus. tapi sebulan ini , bapak justru turun / down kondisinya. sudah mulai mogok makan & minum obat , mau tapi hanya sedikit sekali. Sehingga bapak betulan terlihat kurus dan lemas.Respon bapak pun menurun , sudah susah di ajak komunikasi dan lebih sering tiduran aja. Bahkan anggota badan kanan mulai terasa kaku juga bapak jadi lemas. Yang dulu bisa buat miring sendiri , sekarang kayak susah dan betul pasrah gitu rasanya bener kayak udah kehilangan semangat sembuh. Oohiya bahkan sekarang bapakku pun susah pipis dan gak bab. Kalau pipis pun itu seperti di empet , setiap sibin/ basuh baru bapak di omongin mau pipis gitu. Kalau gak ya memang Pampers tetap kering. sehingga kita yang merawat pun bingung harus bagaimana ? Terkadang sedih merasa bersalah juga dengan kondisi bapak.padahal kita sudah mencoba maksimal untuk rutin kontrol dan terapi setiap seminggu sekali. Terakhir kontrol kemarin dokter hanya menyuruh tes laborat dan hasilnya akan di lihat untuk kontrol selanjutnya. sebetulnya kita bisa membawa bapak untuk ranap di RS tapi hal itu juga harus rekomendasi dari dokter. Sehingga kita gak bisa asal ke UGD. Bunda apakah ada yang pengalaman juga seperti ini ? Orangtuanya , kerabat atau lainnya sakit stroke apakah akan ada kondisi seperti ini juga ? Bapakku sudah jalan ± 9bulan sakitnya , kata orang juga ada yang gak wajar karena kalo memang sakit seharusnya ada progres lebih baik tapi bapakku ini cenderung stuck bahkan menurun ini. Ibu juga berpikir kolot apakah di santet dsb. Jujur aku gak percaya ttg selain medis karena memang bapak ini ada riwayat medis yang sakit stroke , paru2 , lambung. #sakit #stroke #ibu #bapak#bantusharing #seriusnanya

Read more
 profile icon
Write a reply