Ikke profile icon
GoldGold

Ikke, Indonesia

Kontributor

About Ikke

Mama 1 bayi

My Orders
Posts(8)
Replies(159)
Articles(0)

Suami positif & isoman di rumah, khawatir aku & bayiku ketularan

Assalamualaikum bunda.. Aku mau mengeluarkan keluh kesah ku 1 minggu terakhir ini.. Kalau ada solusi dari bunda atau sekedar memberiku semangat, aku sangat berterimakasih.. Gini bund, 1 minggu yg lalu suamiku demam tinggi, kemudian dia swab & hasilnya positif covid19. Nah, suamiku gak mau dirawat di fasilitas kesehatan khusus covid,karna katanya disana justru cari mati karna disanalah sarangnya. Jadi dia memilih isolasi mandiri di rumah bersama aku dan bayi kami yang berusia 4 bulan. Awanya fine2 aja bund, suami tidur di ruang tamu, aku & baby ku di kamar, rumah kami cuma ada 1 kamar. Aku yg urus suamiku dari makannya,vitaminnya,dll. Setiap habis ke ruang tamu aku selalu semprot ruangan dengan desinfektan & cuci tangan pakai sabun cuci piring. Pagi,siang,malam aku yg masak utk suami sambil ngurus bayi ku yang kadang anteng kadang rewel, aku gak punya waktu untuk istirahat, makan pun kadag gak sempat. Hari ke-2 aku ikutan ngedrop.. Bahkan kondisi tubuhku menunjukkan gejala terpapar covid.. Yang kurasakan kepala rasanya pusing bgt,perut sakit, batuk kering, kelelahan hebat,dada sebelah kiri sakit kayak ditekan, pokoknya gak enak banget rasanya bund, ditambah baby ku rewel minta digendong terus bikin tubuhku makin lelah.. Aku minta sama suami supaya di swab tapi suami gak izinin,katanya nanti aku pasti 'di-covid-kan', padahal tanpa swab pun sebenarnya aku udah menunjukkan gejala, pas ngetik postingan ini aja penciumanku udah hilang total, tenggorokanku sakit, ada ruam2 merah di lenganku sebelah kanan. FYI suami ku gak percaya covid bund, padahal dia positif,tapi masih kekeuh kalau ini cuma permainan rumah sakit... Sedih gak tuh bund? Padahal udah jelas2 dia positif tapi masih gak percaya, selalu ngelak kalau dia itu cuma demam biasa. Speechless. Percuma juga kujelaskan sakit di badanku ini ke dia, dia selalu menjawab dengan gampangnya. Contohnya kubilang kalau kepalaku pusing, eh kata dia aku kurang tidur. Kubilang perutku sakit, dia bilang masuk angin. Aku batuk, dibilang karna makan goreng2an. Pokoknya selalu ada alasan lain, ga boleh krn covid. Titik. Yang lebih sedihnya lagi, keluarganya juga sama bund. Aku cerita ke kk ipar kalau aku nunjukin gejala, kk ipar dengan entengnya bilang kalau aku palingan cuma demam biasa, padahal JELAS-JELAS aku kontak langsung dengan orang yg positif covid. Gedeg banget aku bund, sumpah. Suamiku & keluarganya seperti menyepelekan virus ini, tapi anehnya setiap keluarganya datang ke rumah ngantarin sembako,mereka gak berani masuk ke dalam. Kalau mereka bilang covid itu ga ada, kenapa ga berani masuk? Gak sampai disitu aja bund.. Keluarga suamiku gak peduli dengan kondisi kesehatanku, yang mereka pedulikan cuma kesehatan suamiku.. Aku kelelahan tapi mereka masih keras suruh aku masak, aku gak boleh sakit katanya, aku cuma demam biasa gak mungkin covid, aku harus gerak terus, gak boleh istirahat,gak boleh tidur2an.. Aku ceritakan kalau badanku meriang & jari2 tanganku kaku+ngilu, kuceritakan kalau aku curiga udah ketularan virus dari suami, tapi kata mereka itu cuma perasaanku aja. Sedih bund. Gak dipedulikan. Mereka hanya fokus ingin suamiku sembuh, tapi mereka gak peduli aku udah ngedrop. Kemarin bayiku sempat demam, suhu nya 37,4. Batuk juga sesekali. Fix, kufikir, bayiku juga ketularan😭 Tapi mau gimana lagi, nasi udah terlanjur jadi bubur. Kalaupun aku & bayiku swab sekarang,kami pasti dinyatakan positif. Saat ini kesehatan suamiku sudah berangsur membaik, tinggal batuk2 aja. FYI, suamiku udah 2x vaksin, sementara aku belum divaksin sama sekali bund, otomatis aku kalau ketularan jadi lama pulihnya, tapi suamiku & keluarganya cuek aja bund😭 Susah kalau berurusan sama orang2 yang tidak percaya covid ini. Kk iparku setiap chat aku di WA yg ditanyai gimana kondisi suamiku, kondisiku dia gak peduli. Seolah aku ini robot, aku gak akan ketularan. Aku gak boleh istirahat. Aku harus pandai2 jaga badan sendiri. Pesan beliau kepada suamiku "Banyak istirahat, jangan banyak fikiran". Pesan beliau ke aku "Sering2 kasih makan suamimu, bikinkan dia air rebusan jahe, bikinkan dia ini bikinkan dia itu. Masak sayur.dll". Sama sekali gak dipedulikan bund. Makin ngedrop aku jadinya😢 Sekarang aku sedang fokus untuk mengembalikan indra penciumanku, mengASIhi bayiku sesering mungkin supaya imun nya kuat. Tiap pagi kami berjemur. Aku banyak makan sayur,buah & banyak minum air hangat. Adakah tips dari bunda2 yg sudah berhasil sembuh dari virus ini? Kalau ada mohon share disini. Saya ingin sembuh bund. *FYI aku sudah tidak punya keluarga lagi, mama papa udah meninggal

Read more
undefined profile icon
Write a reply
undefined profile icon
Write a reply