noora profile icon
PlatinumPlatinum

noora, Indonesia

Kontributor

About noora

Eleanoora

My Orders
Posts(89)
Replies(1848)
Articles(0)

Perbedaan parenting emakku dan makmerku

Jadi aku lagi toilet training anak aku yg udh usia 4th, memang dari lama aku udh mulai ajarin dr usia 2,5 dan 3 th tp selalu gagal karena anknya belum siap dan anak akunkan speech delay. Jd memang belum paham apa yang di latihkan olehku soal tt ini. Nah awalnya berhasil buat pup di pottynya dulu udh lumayan lama bbrapa bulan lalu, tp aku belum lepas popoknya utk pipis karena masih susah (dan emang akunya jg masih malas repot). akhirnya sekarang dia udh komunimatif dan ngerti alhamdulillah jalan 4 hari udh lulus ttnya, bobo udh gak ngompol dan selalu bilang kalau mau pipis. Aku kabarin lah bumer aku, dan respon beliau Bumer : "Loh udah bisa ? pinternya, tp Kalau ngompol gimana basah dong kemana mana ? Kalau lagi pergi2 pakaikan aja dulu popoknya jgn dipaksa nahan2 kasian loh masih balita bukan org gede, nangis gak ?" suamiku : "ya dia udh bisa minta ke toilet kok, aku tinggal antar aja ke toilet" Bumer : " jangan di marahin loh kalau belum bisa ya pakai popok aja dulu, nanti sekolah kan bisa dibawain popok" Suami : "ah malu lah udh gede, temen2nya aja dr umur 2 th udh gak pake popok" Bumer : "oh yaudah kalo gitu, asal jgn dimarahin ya kalo ngompol" Bumerku spek ibu peri bgt 🥰 Meanwhile emakku kapan hari pas anakku belum bisa tt Emakku : "itu anakmu udh gede loh kok masih pake popok, ajarin dong ditegesin. Kalo dipakein popok terus ya kapan bisanya. Liat anak anak laij umur 2 tahuh undah lulus tt nya. Ih kamunya aja sebagai ibunya yg malesan" (ini ada benernya juga sih 😆) Aku : "tapi dia nangis soalnya belum ngerti ma..." Emakku :" ah bisa pasti bisa, bisa kalo dibiasain awalnya jg nangis2 dulu abis itu pasti bisa" Emakku spek tentara VOC bgt 😭 Tp jujurly aku lebih make parenting emakku sih drpada parenting bumerku yg sangat gentle ke anak. #parenting #gentleparenting #toilettraining

Read more
undefined profile icon
Write a reply

Speech delay

Halo Bunda semua aku mau sedikit sharing tentang apa yang dialami oleh anak aku, sekarang anak aku berusia 3 tahun lebih 2 bulan dan memang dia mengalami Keterlambatan bicara, aku mulai sadar itu sejak dia berusia kurang dari 2 tahun di mana anak-anak lain sudah mulai bisa berbicara bahkan menggabungkan dua kata tapi anak aku belum bisa ngomong sama sekali. Aku maju mundur mau memeriksakan ke dokter karena jujur ada kesulitan dalam biayanya aku tanya sana-sini banyak yang bilang kalau biayanya itu mahal. Sedangkan BPJS ku juga ada masalah. Nah kemudian aku menemukan tempat terapi untuk anak-anak speech delay. Di tempat itu anak aku diperiksa area oralnya dipijat area rahang kemudian di cek area lidah dan kemudian sedikit ditarik lidahnya. Menurut terapisnya anak aku ini Keterlambatan bicara karena lidahnya mengalami pembengkokan yang bagian belakang yang membuat anak aku kesulitan untuk mengeluarkan kata-kata akhirnya dia malas untuk menirukan kata-kata yang diajarkan, hal ini terjadi karena anak aku pernah demam tinggi waktu usia satu setengah tahun. Selanjutnya terapis memberiku arahan untuk memberikan pijatan setiap hari kepada anakku dan menggosok lidahnya menggunakan sikat gigi yang lembut. Aku datang ke tempat terapi cuman sekali tapi ajaibnya pulang dari sana Beberapa hari kemudian anak aku sudah mau menirukan beberapa kata yang aku ajarkan yang sebelumnya dia sama sekali tidak mau menirukan. Hingga saat ini Alhamdulillah anak aku sudah bisa bicara seperti anak-anak yang lain walaupun masih sedikit kesulitan. orang bilang kalau screen time akan memperparah keterlambatan bicara, tapi anehnya saat ini anak aku justru banyak belajar bicara dari menonton kartun, banyak kata-kata yang dia bisa sebelum aku mengajarkan. Sampai Aku kadang-kadang kaget kok dia udah tahu padahal aku belum mengajarkan, Oh ternyata itu dari kartun yang dia tonton. Jadi sekarang aku agak galau sih harus dikurangi ditiadakan atau biar begitu saja screen time-nya anak aku. Menurut Bunda gimana ?

Read more
undefined profile icon
Write a reply