Baby Blues ini membunuhku ~
Seminggu yang lalu saya melahirkan bayi laki-laki yg sangat saya dan semua keluarga tunggu kehadirannya, alhamdulillah persalinan berjalan lancar dan bayinya sehat. 3 hari di rumah sakit, saya happy dan enjoy menjalaninya. Hari ke 4-5 saat sudah pulang kerumah Mama saya merasa ada hal yg aneh, dan puncaknya saya rasakan dihari ke 6. Saya merasa saya mengidap sindrom Baby Blues yang awalnya masih Abu-abu saya yakini. Yupp saya yakin saya mengidap baby blues!
Tapi faktor apa yg membuat saya mengidap baby blues?
Suami? Suami sangat support dan membantu dalam hal mengurus bayi dan saya setelah lahiran.
Mama? Mama saya mengerjakan semua hal yg tdk bisa saya kerjakan setelah saya lahiran.
Bayi yg rewel? Alhamdulillah si baby termasuk anteng dan tidur terus.
Kurang iman atau kufur nikmat? Mohon maaf untuk hal ini hanya Tuhan yg berhak menilai, dan hanya Tuhan dan saya yg tau seberapa dalamnya rasa syukur saya dikaruniai anak ini.
Lalu apa yg membuat saya mengidap baby blues? Ternyata baby blues datang bisa tanpa dikarenakan ada masalah. Baby blues dtg bisa karna kekhawatiran berlebih yg ada pada diri kita. Contohnya saya.. saya termasuk orang yg gak enakan dan melakukan apa2 sendiri. tapi semenjak lahiran semua pekerjaan dibantu oleh Mama. Disitu saya merasa powerless dan frustasi karna tidak bisa mengerjakan apa yg jadi kebiasaan saya.
Lalu kekhawatiran saya tentang jahitan yg robek, tentang tubuh yg akan berubah setelah lahiran dan takut suami berpaling, tentang tidak bisa merawat anak saya scr benar dan baik, tentang SIDS, tentang saya yg nantinya meninggalkan anak saya kerja. Semuanya menumpuk jadi satu dan menyebabkan saya jadi pemurung dan tukang nangis. Tiap ada kesempatan saya nangis dari yg diam2 dikamar sampai meraung2 dikamar mandi. Puncaknya saat saya menangis, suami mengetahui saya menangis diam2 dan memaksa saya mengatakan apa penyebab saya menangis. Setelah saya tumpahkan semua uneg2 saya, suami cm diam dan memeluk saya yg makin nangis kejer. Setelahnya suami mengemukakan pendapatnya dan semua solusi yg berkaitan dgn kekhawatiran saya selama ini.
Akhirnya sekarang saya merasa tenang, jauh lebih baik, menerima semua keadaan, dan legowo walaupun terkadang masih suka nangis tapi intensitasnya jauh berkurang.
Disini saya hanya berbagi pengalaman, buang buruknya ambil baiknya..
Pesan saya, untuk semua calon Ibu persiapkan mental kalian saat selesai lahiran dan menghadapi dunia baru (lebih asing daripada setelah menikah, dan butuh adaptasi ekstra) tanpa rasa khawatir berlebihan.
Sekian pengalaman saya, jika ingin meninggalkan jejak komentar lakukan secara baik dan santun ☺️ jangan biarkan jari-jari kita dikotori dengan komentar2 yg dapat membunuh mental seseorang ??
Dan untuk yg menyempatkan baca, saya ucapkan terimakasih sebesar2nyaa ??❤️
Read more