Assalamualaikum wr wb bunda"
Mau cerita nih
Alhamdulillah telah lahir putra pertama kami tgl 05 Desember 2019 pukul 00:07 wib, dgn normal, bb 2,6 kg, dan panjang 46 cm, saat uk 38w6d.
Proses persalinan yang sangat menakjubkan telah saya lalui.
Tgl 03 desember adalah jadwal cek bulanan, saat itu di usg (2D dan tak terlalu jelas alatnya) dokter bilang ada kecurigaan terlilit tali pusar serta ketuban keruh dan sedikit, dan juga janin belum masuk panggul, dokter menyarankan usg di rumkit daerah sekitar karena alat lebih lengkap dan jelas,
Tgl 04 desember saya cek di rumkit yang telah ditunjuk dan bertemu dgn dokter yg sama.
Singkat cerita,di usg lah saya, dan benar debay terlilit tali pusar, dan itu yg bikin debay belum juga turun masuk panggul.
Kemudian dokter minta izin suami saya buat periksa dalam, dan (maaf) miss v saya dimasukin jari sama dokter buat cek keadaan panggul, ternyata panggul cukup lebar tetapi debay masih jauh diatas.
Seketika dokter menyarankan untuk segera dilahirkan agar tak terjadi hal yang buruk.
Saya dan suami pun setuju untuk proses persalinan hari itu juga. Dokter memberi pilihan antara induksi atau sc. Kalau di induksi bisa lahiran normal, tetapi kalau gagal induksi tetap harus sc.
Akhirnya kami memilih untuk mencoba induksi dulu.
Berbagai proses kami lalui (test laborat, melengkapi berkas,dll)
Akhirnya pukul 12 siang, saya masuk ruang bersalin, disana dipasang selang infus dan oksigen, (saya pikir "duh saya kan nggak sakit kok dipasang beginian"), serta rekam detak jantung bayi juga disana. Saat itu masih bisa ketawa" walaupun sempat terpikir macam".
Sekitar pukul 4 sore perawat datang, katanya hasil rekam jantung debay bagus dan diberi obat induksi sesuai anjuran dokter.
Waktu terus berlalu, 1 jam,2 jam,3 jam belum ada reaksi apa". Pikiran saya "duh jgn" bakalan gagal induksi", tetapi saya tetap perpikir positif dan berdoa agar induksi berhasil dan lahiran normal.
Pukul 7 malam mulai terasa mulas, saya pikir "ah ini mulai bereaksi", semakin lama rasa mulas semakin sakit (untungnya sempat pup juga saat itu).
Pukul 10 malam perawat datang untuk cek ddj, dan saya sudah semakin tersiksa dgn rasa sakit di perut, perawat bilang evaluasi selanjutnya jam 1 pagi, jadi tetap harus menunggu. (duh harus merasakan begini sampai jam 1) rasanya hampir menyerah.
Mulai merasakan sakit yang benar" sakit saat pukul 11 malam, rasanya benar" istimewa sekali, hanya bisa menghembuskan nafas dan mengeluarkannya serta istighfar dalam hati, bicarapun sangat susah.
Rasa sakit semakin menjadi, sempat terpikir saat itu detik" terakhir saya, keringat dingin bermunculan, luar biasa sakitnya.
Rasa sakit tetap berlanjut sampai akhirnya ketuban pecah, langsung ibu mertua dan suami memanggil perawat tapi tak kunjung datang (ternyata para perawat sedang tidur).
Akhirnya perawat datang, persalinan dimulai, dgn ditunggui suami disamping kiri saya dan ibu mertua disamping kanan saya, (mereka menyemangati dan selalu mengelus" badan dan kepala saya saat kontraksi datang). Dengan saran" perawat, saya melakukan hal" yg diperintahkan (kapan mengejan dan bagaimana cara mengejan).
Sudah beberapa menit proses dilalui, mengejan sudah beberapa kali dilakukan dan debay belum juga keluar, akhirnya diguntinglah jalan lahir, mengejan dan Alhamdulillah debay keluar dengan selamat dan segera menangis, MasyaAllah sungguh lega rasanya.
Sementara miss v saya dijahit (istimewa rasanya), suami saya mengadzani debay. AllahuAkbar proses terindah telah kami lalui, rasanya sungguh terharu luar biasa.
Kemudian setelah kami bersih, kami pun tidur, paginya baru dipindah ke bangsal. Di bangsal hanya 1 hari dan sudah boleh pulang.
Alhamdulillah, sangat" bersyukur
Rasa bahagia mengiringi perjalanan pulang kami...
Semoga bunda" yang sedang mengandung selalu diberikan kemudahan dalam persalinan, bagaimanapun jalannya itulah yang terbaik, selalu berdoa setiap waktu...
Wassalamualaikum wr wb
Read more