secret profile icon
PlatinumPlatinum

secret, Indonesia

Kontributor

About secret

new mom

My Orders
Posts(18)
Replies(132)
Articles(0)

SIKAP MERTUA

Bun curhat dong. *Mbak ipar dan adik ipar tinggal di dekat rumah mertua* *Saya dan suami tinggal di dekat rumah orang tua saya* Mertua saya itu baik. Memang mertua ataupun orang tua hanya hidup pas pas an, bukan yang punya mobil dll. Tapi ini berawal dari ibu mertua, ketika 5 hari setelah melahirkan ASI saya masih sedikit, anak nangis terus mau nyusu, bukannya menguatkan menenangkan justru membuat sakit hati dengan membicarakan saya kepada teman teman orang tua saya kenapa saya kok udah 5 hari asi masih sedikit, seharusnya kan sudah keluar, kasian anaknya. Sedangkan ibu saya bawaannya nenangin, bilangnya umi juga dulu gitu, seminggu setelah melahirkan mulai lancar ASI-nya. Semenjak dari ini saya jadi sensitif sama mertua. Yang kedua, saya dan suami ngontrak. Usia anak 2,5 bulan, mertua datang ke kontrakan. Saya masih cuti mengajar di sekolah. Saya semenjak hamil memang tidak pernah keluar rumah, pulang mengajar langsung di rumah saja karena lelah. Ceritanya ibu mertua ngajak anak jalan jalan pakai stroller. Bisa dibilang sampai ujung jalan 100 m belok kanan 50 m an, melewati beberapa rumah. Ketika suami pulang kerja sore hari, ibu mertua cerita ke suami abis ngajak cucu jalan jalan ke sana sana (sambil nunjukin jari), lalu bilang "paling kalo nduk iza gak berani ajak jalan jalan sampe sana" ( iza = aku). Diomong begitu saya langsung kecewa, maksudnya apa kok berpikiran saya gak berani jalan jalan sampai sana, dikiranya saya malu apa ya bermasyarakat makanya jarang keluar rumah. Atau saya yang sudah terlanjur kecewa di awal smaa ibu mertua makanya sensitif 🙈 Ketiga kalinya, anak abis imunisasi DPT 2. Nangis terus sore harinya. Suami ngubungin mertua lewat WA kirim video anak lagi nangis kesakitan karena imunisasi, minta DOAnya. Eh malah disuruh gak usah imunisasi sama bapak mertua, katanya tetep sehat kok. Akhirnya dari kejadian itu saya merenung. Ternyata ibu bapak kandung memang lebih best. Mereka bisa nenangin kami yang baru belajar rumah tangga, bukan membuat semakin khawatir. Dan saya jadi berpikir, lebaran pertama setelah menikah, bapak saya kekeh mau ke rumah mertua, berlebaran. Naik mobil 2 jam. Tapi ternyata mertua gak lebaran gantian ke rumah orang tua saya. Selama menikah mertua gak pernah berkunjung ke kontrakan kami. Pernah mereka mau menghadiri hajatan saudara yang 25 menit dari kontrakan kami, dari sana mereka menempuh jarak 2 jam untuk sampai ke tempat hajatan, tapi ketika pulang, mereka tidak mampir padahal melewati kontrakan dengan alasan gak enak karena berangkat rombongan. Padahal isi rombongan ya masih bude dan bibinnya suami juga. Tapi setelah ada cucu, mereka mau berkunjung. Itupun berbarengan dengan ada undangan hajatan juga. Dan yang saya kecewanya. Mereka menempuh jarak 2 jam ke kontrakan kami, tapi tidak menyempatkan untuk mampir ke rumah orang tua saya yang hanya berjarak 7 menit saja. Dulu ketika hamil saya sering ditanya gimana kabarnya, diperhatikan pola makannya. Sekarang, tiap wa suami yang ditanya cucu aja, saya tidak pernah ditanya lagi. Telponan pun saya tidak ditanya 🥺. Sampai saya pun tanya suami kenapa adik ipar sama mbak ipar gak pernah WA saya duluan, kenapa selalu saya duluan yang tanya kabar. Saya berpikir terlalu berlebihan ya?

Read more
 profile icon
Write a reply