Setuju dengan bunda yang lain. Dicatat prohe apa saja yang sudah dicoba dan memicu muncul alergi. Apa betul-betul semua protein hewani? Apa bukan karena efek alergi protein hewani yang sebelumnya belum sembuh?
Misal contohnya anak saya alergi daging ayam, itu ruamnya baru hilang sekitaran 10 hari. Selama ruam belum hilang saya tidak kasih produk ayam apapun, baik kampung atau produk telurnya. Selama ruam blm sembuh, saya kasih daging sapi dan ikan air tawar dan ruam tidak bertambah, sehingga saya simpulkan tidak alergi daging merah dan ikan air tawar.
Setelah ruam sembuh saya coba kasih produk ikan laut, tidak ada respon alergi atau ruam. Namun waktu saya kasih teri nasi, ternyata anak saya alergi (poop hijau pekat seperti warna brokoli dan bentol-bentol merah seperti digigit nyamuk). Saya hentikan pemberian teri nasi. Namun untuk protein hewani laut lainnya seperti udang, cumi, ikan-ikan laut anak saya tidak alergi.
Kalau ruam betul-betul sembuh, saya coba kasih telur ayam ternyata anak saya tidak alergi. Saya ulang lagi kasih daging ayam, untuk memastikan alergi. Ternyata betul alergi daging ayam.
Masalah sembelit, justru yang menentukan sembelit itu dikasih serat atau tidak. Kalau tidak ada atau kurang SERAT (sayur/buah) dan kurang air putih/mineral yang memicu sembelit.
Baca lagi