Sy baca banyak kasus dimana saat istri sedang hamil, memperjuangkan kebahagiaan mereka malah suami selingkuh hingga berhubungan badan dengan wanita lain. Alasannya? Karena istrinya tdk bisa melayani dia scr fisik, karena tdk bs memberikan dia kenikmatan. Pertanyaan sy, apakah hanya di ukur dr tidak bs melayani dan memberikan kenikmatan hingga tdk menepati Janji pada yg Kuasa. Menikah itu di saksikan oleh Sang Pencipta, Malaikat sebagai saksinya. Sy kira di semua agama di ajarkan seperti itu. Dan, seenaknya karena permasalahan ranjang yang hanya beberapa bulan saja tdk bisa istri lakukan secara 'nikmat' sampa mengkhianati istri dan melanggar janjinya sendiri. Kadang, malah masih ada istri yang masih membela suami model begini. Apanya yang mau di bela? Apa bagusnya sebuah pengkhianatan hanya karena kalian para istri tidak bisa memberikan kepuasan, padahal kalian sedang lelah, kalian sedang merasakan tidak nyaman di punggung dan badan kalian karena ada calon anak kalian bersama pria yang mengkhianati kalian. Tolong, bersabar itu harus tapi tidak bodoh juga. Hingga berkali-kali menjadi korban perselingkuhan suami, apalagi hingga selingkuhan suami banyak dan berulang. Coba tanya ke hati kalian masing-masing, kalau cinta apa tega berselingkuh? Apa saat melakukan seks dengan wanita lain, dia sama sekali tidak memikirkan kalian atau anak kalian? Hingga tega melakukannya. Kalau mereka cinta, mereka akan menjaga keutuhan rumah tangga, kebahagiaan istri dan kesejahteraan keluarganya. Bukan hanya mementingkan dirinya sendiri, apalagi sampai menelantarkan calon anak dan istri. Yuk, mari berdoa minta Tuhan yang bekerja dengan nasib kita. Sebagai wanita, kita harus kuat demi anak-anak kita.