Curhat dong mom
Mom penghasilan suami saat ini tdk sebesar sebelumnya. Sebelumnya suami selalu memberi sedekah ke orgtuanya dengan membayarkan cicilan utang orgtuanya. Jadi selama ini mertua selalu menagih untuk dikirimi uang setiap bulan (saya saja sbg istri tidak tega meminta uang nafkah ke suami, jd tunggu dikasih aja). Jadi seperti sudah ketergantungan. Bahkan di luar cicilan itu juga mertua tetap meminta uang seperti untuk acara ulang tahun, hari ibu, dan pernah meminjam uang untuk qurban dan pajak mobilnya. Selagi kami punya uang lebih tentu kami membantu. Tapi sekarang penghasilan suami sudah berbeda. Untuk kebutuhan saja belum tahu cukup/tidaknya, apalagi sekarang harus sudah mempersiapkan perlengkapan untuk persalinan. Selama ini saya selalu berhemat mom, jd suami bisa leluasa memberi kepada orgtuanya dan masih bisa menabung. Sekarang saya berpikir, ketika penghasilan suami menurun dan mertua tetap meminta uang bulanan, saya berarti harus extra hemat kan mom. Tapi di sisi lain saya merasa bersalah kepada anak saya karena merasa tidak memberikan yang terbaik untuk keperluannya karena terlalu berhemat. Maaf ya mom kalo muter2 ceritanya. Sebenernya pengen ngobrolin lg sama mertua soal ini. Tp dulu pun mertua tidak mau dikurangi jatahnya meski dikurangi sedikit dan tetap meminta jatah di luar uang bulanan itu. Trs mertua juga selalu menyinggung saya untuk membuka usaha karena saya sudah resign jadi karyawan kantor. Padahal membuka usaha juga butuh modal, tenaga, dan waktu. Saya tidak mau merasa bersalah lagi karena kelelahan mengurus usaha padahal sedang hamil anak pertama. Pendapat moms bagaimana ya? Note: suami anak terakhir tapi seperti tulang punggung keluarganya, karena dianggap paling sukses dan suami memang org yg sangat baik. Sedangkan kakaknya bahkan meminta dan meminjam ke suami saya. Kakak pertama ibu rumah tangga, kakak kedua pegawai bank dengan jabatan yg bagus. Saya anak pertama, adik saya masih sekolah. Alhamdulillah orgtua saya tidak pernah menuntut apapun.