2 Tanggapan

Ada baiknya sekarang mbak belajar fokus pada apa yang bisa mbak kontrol (perasan mbak, feedback back) dan lepaskan, kembalikan kepada Allah atas apa yang mbak nggak bisa kontrol. Dulu saya tipe orang yang baperan. Mertua bilang anak saya payah, anak saya cengeng, dan label-label negatif lain, sayanya nangis. Setelah belajar self respect biidznillah saya jadi jauh lebih tenang. Mau orang lain ngomong apa, let it flow aja. Nggak ada rasa sakit hati, bukan karena saya mati rasa tapi karena saya memilih untuk fokus pada apa yang dapat saya kontrol dan saya lepaskan apa yang nggak bisa saya kontrol. Ini adalah salah satu cara mencintai diri saya. Dengan cinta, maka sayapun bahagia. BAHAGIA itu bukan segala sesuatunya harus berjalan dengan baik, melainkan bagaimana kita bisa selalu MERESPON SEGALA KEJADIAN dalam hidup kita DENGAN MINDSET YANG BAIK. Jangan lupa bahagia ya

laporin polisi, biar gk nyinyir lgi mulutnya

Pertanyaan populer