(Kontes telah berakhir) TAP Video Contest

Hi Bunda, lagi ngapain nih? Minsay mau adain mini kontes di fitur Media TAP dengan hadiah yang lebih besar dan menarik lhooo! Mini kontes ini berhadiah satu paket hadiah menarik senilai Rp 200.000 untuk 1 orang pemenang! ๐Ÿ˜ Berikut aturannya yaa, Bun: - Buka fitur media di dalam aplikasi TAP ini. - Cari video berjudul "MPASI Untuk Daya Tubuh Si Kecil" atau klik video berikut ini: https://community.theasianparent.com/videos/HmVeCtfg?lng=id - Tonton video tersebut hingga selesai dan jawab 3 pertanyaan berikut ini: 1. Apa itu makronutrien dan mikronutrien? 2. Apa dampak bagi daya tahan tubuh bil a si kecil kekurangan zat besi? 3. Apa rekomendasi dokter tentang pemberian MPASI untuk si kecil? - Tulis jawaban Bunda dengan lengkap pada kolom komentar di bawah ini. INGAT yaa Bun, semakin lengkap jawaban Bunda maka semakin besar kesempatan Bunda untuk menang! ๐Ÿ˜‰ - Bunda boleh menuliskan jawaban pada kolom komentar sebanyak-banyaknya. Mini kontes ini berlangsung mulai Kamis (3/12) hingga Sabtu (5/11), pukul 24.00 WIB. Pemenang akan diumumkan pada Minggu (6/12), pukul 13.00 WIB. Gimana? Gampang kaaan~ Yuk, ikutan mini kontesnya sekarang jugaaa!!

(Kontes telah berakhir) TAP Video Contest
8886 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan
VIP Member

1. Apa itu makronutrien dan mikronutrien? Makronutrien merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar untuk proses tumbuh kembang.Komponen yang termasuk dalam kategori makronutrien yakni karbohidrat, lemak dan protein. Mikronutrien merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih sedikit. Yang termasuk dalam kategori mikronutrien yaitu vitamin dan mineral. 2. Apa dampak bagi daya tahan tubuh bila si kecil kekurangan zat besi? 1. Anemia 2. Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 3. Balita kekurangan zat besi juga biasanya akan cenderung cepat lelah dan terlihat lesu. 4. Balita lebih rentan terkena sakit atau terkena infeksi. 5. Anak kekurangan zat besi maka akan berpengaruh pada sistem kerja otak, sehingga anak akan lebih sulit berkonsentrasi dan menangkap pelajaran saat ia sudah bersekolah nanti. 6. Jika balita kekurangan zat besi, tubuh mereka akan rentan terhadap racun dan membuat tubuh menyerap terlalu banyak racun yang seharusnya bisa di minimalisir. 7. Kulit pucat adalah tanda kekurangan zat besi pada balita yang sangat umum terjadi. 8. Balita yang kekurangan zat besi kemungkinan besar akan mengalami gangguan pernapasan. 9. Kekurangan zat besi pada balita juga menyebabkan sakit kepala 10. Dampak kekurangan zat besi bisa terlihat pada kesehatan rambut dan kulit. Ketika tubuh tidak mendapat cukup zat besi, oksigen yang mengalir ke kulit dan rambut pun berkurang. 11. Defisiensi zat besi bisa juga membuat lidah jadi kering, serta pecah-pecah di sudut mulut. 12. Saat kekurangan zat besi, anak juga akan kekurangan sel darah merah. Itu berdampak pada anak akan kekurangan oksigen yang bisa membuatnya lebih mudah capek, lesu dan dikhawatirkan anak juga akan mengalami gangguan konsentrasi belajar 13. Kekurangan zat besi pada bayi dan anak-anak dapat mengakibatkan anemia,ย yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah berkurang. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan gangguan pada tumbuh kembang anak 14. Anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi berisiko alami masalah kognitif. Hal ini mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan kecerdasan, dan memengaruhi fungsi tubuh secara normal. ADB terjadi secara bertahap. Pertama, menurunnya jumlah zat besi pada tubuh anak, maka hal ini memengaruhi fungsi otak dan fungsi otot anak yang sedang berkembang. 15. Anak yang mengalami ADB rentan alami dampak negatif pada pertumbuhan serta perkembangan anak. Tidak hanya itu, ADB mampu menurunkan sistem kekebalan tubuh pada tubuh anak sehingga anak rentan alami infeksi. Kondisi anemia defisiensi besi yang tidak segera diatasi dapat menimbulkan dampak pada penurunan daya konsentrasi anak dan prestasi belajar anak. 16. Dampak kekurangan zat besi pada kekebalan tubuh anak adalah apabila si kecil kekurangan zat besi hal itu bisa berdampak berbahaya bagi sikecil. Karena bukan hanya untuk daya tahan tubuh saja tetapi juga kecerdasan. 17. Beberapa penelitian menyatakan kekurangan zat besi bisa menurunkan 6-15 poin IQ dikemudian hari. Jadi kebutuhan zat besi memang harus benar benar diperhatian oleh orang tua. Nah masalahnya adalah apalagi Mpasi berupa homemade atau rumahan kondisi seperti itu sangat susah untuk memenuhi dicukupi. Seperti yang disebutkan kebutuhan perhari sekitar 10.8 miligram zat besi jika dianalogkan sekitar kalau makan daging 385 gram dan jika dianalogkan dengan bayam sekitar makan 300 gram bayam. Dan itu sangat tidak memungkin karena lambung bayi masih sangat kecil sekali. Sehingga kondisi seperti itu bisa disiasati dengan pemberian makanan Mpasi yang sudah terfortifikasi agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil. 3. Apa rekomendasi dokter tentang pemberian MPASI untuk si kecil? 1. Tepat waktu MPASI diberikan pada usia yang tepat, yaitu ketika ASI saja tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. IDAI dan WHO merekomendasikan pemberian MPASI selambat-lambatnya usia 6 bulan. Namun pada kondisi tertentu, misalnya kenaikan berat badan (BB) yang kurang baik, Si Kecil dapat mulai diberikan MPASI setelah dievaluasi penyebabnya dan setelah kesiapan makannya dinilai oleh dokter MPASI diperkenalkan ketika kebutuhan energi dan nutrisi anak tidak dapat tercukupi lagi oleh nutrisi yang terdapat pada ASI (Air Susu Ibu). 2. Cukup (adequate) Menu MPASI yang diberikan disarankan mengandung kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi lagi oleh ASI, terutama jumlah energi, protein, zat besi, dan zinc. Tidak ada satu jenis makanan yang dapat memenuhi semuanya. Oleh karena itu, berikan MPASI yang bervariasi dan mencukupi sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral. Menu seperti ini dikenal dengan menu lengkap. Kenalkan buah dan sayur dalam jumlah kecil dengan memerhatikan asupan dan komposisi karbohidrat, protein, dan lemak pada MPASI. Berikanlah MPASI dari bahan makanan yang biasa keluarga makan. Contohnya ikan kembung, yang ternyata memiliki kandungan protein yang tidak jauh berbeda dari ikan salmon. Dan bahkan, kandungan zat besi dan DHA ikan kembung lebih tinggi dibanding ikan salmon yang cukup favorit menjadi menu MPASI. MPASI dapat memberikan energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang sedang tumbuh. 3. Aman dan higienis (safe) Perhatikan kebersihan tangan, bahan, dan perlengkapan selama proses persiapan, pembuatan, penyimpanan, dan penyajian MPASI. Pisahkan talenan untuk memotong bahan makanan mentah dan bahan makanan matang. Cucilah tangan sebelum mempersiapkan MPASI, dan sebelum menyuapi Si Kecil. MPASI disimpan dan disiapkan secara higienis, serta diberikan dengan tangan bersih menggunakan peralatan makan yang juga bersih dan bukan dari dot atau botol susu. 4. Diberikan dengan cara yang tepat (properly fed) Pemberian MPASI diberikan dengan cara yang responsif (responsive feeding), artinya pemberian MPASI ini harus konsisten sesuai sinyal lapar dan kenyang dari Si Kecil. Walaupun diberikan dengan cara yang responsif, pemberian MPASI tetap perlu jadwal yang teratur, yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya, dengan waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit. MPASI diberikan konsisten mengikuti sinyal rasa lapar anak dan rasa kenyangnya. Frekuensi makan serta pemberian makan disesuaikan pula dengan usia dan tahap perkembangan anak. Sehingga, dapat mendorong anak untuk mengonsumsi makanan secara aktif dalam jumlah yang cukup menggunakan tangan, sendok, atau makan sendiri.

Baca lagi