Penghayatan peran ISTRI VS IBU
Disclaimer : aku KUTIP SELURUHNYA dari tulisan Bu Fitri Ariyanti (Dosen Psikologi UNPAD) . Perceraian selebriti yg sangat saya ingat, adlh perceraian Koes Hendratmo di tahun 2006, di usia pernikahannya yg ke-34. Beliau adlh pembawa acara "Berpacu dlm Melodi", acara yg waktu saya kecil, rutin kami tonton sekeluarga. Yg mengagetkan saya adlh, bercerai di usia pernikahan ke 34! buat saya yg waktu itu masih "culun" baru 2 thn jadi psikolog & baru menginjak usia pernikahan ke-4, hal ini sangat "tidak masuk akal". . Barulah setelah mendalami psikologi keluarga, saya bisa memahami fenomena itu. Bahwa perjalanan pernikahan itu tidak otomatis. Tidak linear : semakin lama menikah semakin harmonis. Sakinah mawaddah warohmah itu harus diraih dgn awareness & "kerja keras" bersama. Perjalanan pernikahan itu akan menghadapi beragam perubahan, yg menuntut kesungguhan u/ beradaptasi. Relasi pasangan dlm pernikahan adlh salah satu relasi interpersonal yg paling complicated menurut saya. Makanya, sangat butuh kematangan, kerendahan hati & kebijaksanaan agar membahagiakan & menumbuhkan. . Salah satu kompleksitas peran pasangan dlm pernikahan adlh, menjadi suami-istri vs menjadi ayah-ibu. Dulu saya berpikir dua peran ini "blended". Tapi ternyata tidak. Banyak kasus2 yg menunjukkan seseorang menjadi suami yg baik, tapi jadi ayah yg buruk; atau jadi istri yg buruk tapi jadi ibu yg baik. Atau sebaliknya. . Sekarang, buat saya sudah "tidak aneh" lagi perceraian yg terjadi di usia pernikahan di atas 30 tahun. Salah satu penyebabnya : pasangan sesungguhnya sudah lama menghadapi "disfungsi" dlm relasi sebagai suami istri. Namun yg membuat mereka (atau salah satu dari mereka, biasanya perempuan) bertahan, adlh menuntaskan tugas sebagai ibu. Menikahkan anak terakhir, biasanya jadi patokannya. . Hal ini terutama banyak terjadi pada istri yg merasa terdzalimi lama oleh pihak suami. Seringkali pihak suami "terkaget2" mendengar keputusan istri. Tapi ya gimana... perempuan, di titik2 tertentu, punya kekuatan tekad yg jauh lebih kuat dibanding laki2. Bukan rahasia umum jika wanita lebih tahan hidup sendiri dibanding laki2, termasuk saat usianya telah renta. . Maka, hati2 buat suami2 yg selama ini semena2 terhadap istri. Fenomena ini juga harus jadi bahan renungan buat kita. Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10225965010372690&id=1257962600