penyakit ain.

Bunda2 yg tau dan paham tentang penyakit ain, tolong sharing ke saya bun. Apa itu ain, ada atau engga. Saya dah lelah ngasih tau tentang ain, tp saya selalu salah karna di anggap LEBAY, MENGADA2, MITOS, dan dibanding2kan sama orang lain. Tolong bunda yg tau dan percaya sama ain bantu komen ya..

78 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Berawal dari Pandangan Mata - “Pandangan mata” ternyata bukan perkara remeh. Darinya, bisa muncul berbagai macam bahaya atau kejelekan bagi yang dipandang. Sekilas memang tak masuk akal, namun banyak kenyataan menunjukkan sebaliknya. Si kecil tumbuh begitu lincah dan menggemaskan. Duhai, tak ada yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada Rabb seluruh alam! Betapa bahagia rasanya memandang dan menikmati segala tingkah dan celotehnya. Tak jarang komentar kekaguman berdatangan dari setiap mata yang memandang. Namun ungkapan semacam itu terkadang dianggap tabu, hingga ayah atau ibu biasanya segera menyergah, “Jangan dipuji, nanti jadi sakit lho!” ataupun dengan tanggapan-tanggapan sejenis. Terkadang pula terjadi, ayah dan ibu dibuat bingung karena buah hati mereka jatuh sakit, rewel, atau turun berat badannya tanpa sebab yang pasti. Pengobatan di dokter ahli sekalipun seakan tak membawa hasil. Ada apa sebenarnya di balik pujian? Benarkah pujian dapat menyebabkan si buah hati jadi celaka? Ataukah ada faktor lainnya? Haruskah kita memercayai sesuatu yang rasanya sulit dicerna oleh akal itu? Sesungguhnya semua itu bukan semata akibat dari pujian yang terlontar, akan tetapi berawal dari pandangan. Pandangan mata seseorang dapat berpengaruh buruk pada diri orang yang dipandang, baik pandangan mata itu menatap dengan kedengkian maupun kekaguman. Allah ‘azza wa jalla telah menyebutkan tentang adanya pengaruh pandangan mata ini melalui lisan Rasul-Nya yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pandangan mata atau diistilahkan dengan ‘ain, adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang dianggap bagus disertai dengan kedengkian yang muncul dari tabiat yang jelek sehingga mengakibatkan bahaya bagi yang dipandang. (Fathul Bari, 10/210) Hal ini dijelaskan pula oleh asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah bahwa ‘ain itu benar-benar ada dan telah jelas adanya secara syar’i maupun inderawi. Allah ‘azza wa jallaberfirman: وَإِن يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزۡلِقُونَكَ بِأَبۡصَٰرِهِم “Dan hampir-hampir orang-orang kafir itu menggelincirkanmu dengan pandangan mereka.” (al-Qalam: 51) Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhumadan selain beliau menafsirkan ayat ini bahwa orang-orang kafir itu hendak menimpakan ‘ain kepadamu dengan pandangan mata mereka. Demikian pula, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammenjelaskan tentang keberadaan ‘ain ini, sebagaimana disampaikan oleh putra paman beliau, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhumabahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ وَإِذَا اسْتَغْسَلْتُمْ فَاغْسِلُوا “‘Ain itu benar adanya. Seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, tentu akan didahului oleh ‘ain. Apabila kalian diminta untuk mandi, maka mandilah.” (Sahih, HR. Muslim no. 2188, Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah, 1/164—165) Al-Imam an-Nawawi rahimahullahmengatakan bahwa hadits ini menjelaskan bahwa segala sesuatu terjadi dengan takdir Allah ‘azza wa jalla, dan tidak akan terjadi kecuali sesuai dengan apa yang telah Allah ‘azza wa jalla takdirkan serta didahului oleh ilmu Allah ‘azza wa jalla tentang kejadian tersebut. Sehingga, tidak akan terjadi bahaya ‘ain ataupun segala sesuatu yang baik ataupun yang buruk kecuali dengan takdir Allah ‘azza wa jalla. Dalam hadits ini pula terdapat penjelasan bahwa ‘ain itu benar-benar ada dan memiliki kekuatan untuk menimbulkan bahaya. (Syarh Shahih Muslim, 14/174) ‘Ain dapat terjadi dari pandangan yang penuh kekaguman walaupun tidak disertai perasaan dengki (hasad). Demikian pula timbulnya ‘ain itu tidak selalu dari seseorang yang jahat, bahkan bisa jadi dari orang yang menyukainya ataupun orang yang saleh. (Fathul Bari, 10/215) Bahkan di antara para sahabat yang notabene mereka itu adalah orang-orang yang paling mulia setelah para nabi pun, terjadi ‘ain ini. Kisah tentang hal ini dituturkan oleh Abu Umamah, putra Sahl bin Hunaif radhiallahu ‘anhu: مَرَّ عَامِرُ بْنُ رَبِيْعَةَ بِسَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ فَقَالَ: لَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ وَلاَ جِلْدَ مُخَبَّأَةٍ. فَمَا لَبِثَ أَنْ لُبِطَ بِهِ فَأُتِيَ بِهِ النَّبِيُّ فَقِيْلَ لَهُ: أَدْرَكَ سَهْلاً صَرِيْعًا. قَالَ: مَنْ تَتَّهِمُوْنَ بِهِ؟ قَالُوا: عَامِرُ بْنُ رَبِيْعَةَ. قَالَ: عَلاَمَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ، إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيْهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ. ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ فَأَمَرَ عَامِرًا أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيَغْسِلُ وَجْهَهُ وَيَِدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ وَرُكْبَتَيْهِ وَدَاخِلَةَ إِزَارِهِ وَأَمَرَ أَنْ يَصُبَّ عَلَيْهِ “‘Amir bin Rabi’ah pernah melewati Sahl bin Hunaif yang sedang mandi, lalu ia berkata, ‘Aku tidak pernah melihat seperti hari ini dan aku tak pernah melihat kulit seperti kulit wanita yang dipingit.’ Tidak berapa lama, Sahl terjatuh. Kemudian dia didatangkan ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang-orang pun mengatakan kepada beliau, ‘(Wahai Rasulullah), segera selamatkan Sahl, ia telah terbaring.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Siapa yang kalian tuduh dalam hal ini?’ Mereka menjawab, ‘Amir bin Rabi’ah.’ Beliau pun berkata, ‘Atas dasar apa salah seorang di antara kalian hendak membunuh saudaranya? Apabila seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan dari diri saudaranya, hendaknya ia mendoakan kebaikan padanya.’ Kemudian beliau meminta air dan memerintahkan ‘Amir untuk berwudhu’, maka ‘Amir pun membasuh wajahnya, kedua tangan hingga sikunya, kedua kaki hingga lututnya, serta bagian dalam sarungnya. Lalu beliau memerintahkan untuk menuangkan air itu pada Sahl.” (HR. Ibnu Majahno. 3500, disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 3908/4020 dan al-Misykah no. 4562) Tergambar pula dengan jelas dalam kisah ini, apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada seseorang yang terkena ‘ain. Demikian pula dalam perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ وَإِذَا اسْتَغْسَلْتُمْ فَاغْسِلُوا “‘Ain itu benar adanya. Seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, tentu akan didahului oleh ‘ain. Apabila kalian diminta untuk mandi, maka mandilah.” Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahmenerangkan bahwa perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menunjukkan, apabila seseorang diketahui menimpakan ‘ain, maka ia diminta untuk mandi, dan mandi ini merupakan cara pengobatan ‘ain yang sangat bermanfaat. Dituntunkan pula bila seseorang melihat sesuatu yang mengagumkan hendaknya segera mendoakan kebaikan kepadanya, karena doanya itu merupakan ruqyah (pengobatan) baginya. Beliau juga menyatakan bahwa ‘ainyang menimpa seseorang dapat mengakibatkan kematian. (Fathul Bari, 10/215) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk melakukan ruqyah, yaitu pengobatan dengan Al-Qur’an dan zikir-zikir kepada Allah ‘azza wa jalla, terhadap orang yang terkena ‘ain. Beliau memerintahkan hal itu pula kepada istri beliau, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, sebagaimana dalam hadits berikut: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ كَانَ يَأْمُرُهَا أَنْ تَسْتَرْقِيَ مِنَ الْعَيْنِ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk melakukan ruqyah dari ‘ain.” (Sahih, HR. al-Bukhari no. 5738 dan Muslimno. 2195) Begitu pula yang beliau perintahkan ketika melihat seorang anak perempuan yang terkena ‘ain pada wajahnya. Peristiwa ini dikisahkan oleh istri beliau, Ummu Salamah radhiallahu ‘anha: أَنَّ النَّبِيَّ رَأَى فِي بَيْتِهَا جَارِيَةً فِي وَجْهِهَا سَفْعَةٌ فَقَالَ: اسْتَرْقُوا لَهَا فَإِنَّ بِهَا نَظْرَةً “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat seorang anak perempuan di rumah Ummu Salamah yang pada wajahnya ada kehitam-hitaman. Beliau pun berkata, ‘Ruqyahlah dia, karena dia tertimpa ‘ain’.” (Sahih, HR. al-Bukhari no. 5739 dan Muslim no. 2197) Diceritakan pula oleh Jabir bin ‘Abdullah ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammenyuruh agar anak-anak Ja’far bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhudiruqyah: وَقَالَ لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ: مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً، تُصِيْبُهُمُ الْحَاجَةُ؟ قَالَتْ: لاَ، وَلَكِنِ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ. قَالَ: ارْقِيْهِمْ. قَالَتْ: فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ، فَقَالَ: ارْقِيْهِمْ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Asma’ bintu ‘Umais, “Mengapa aku lihat anak-anak saudaraku kurus-kurus? Apakah karena kekurangan?” Asma’ menjawab, “Bukan, akan tetapi mereka cepat terkena ‘ain.” Beliau pun berkata, “Ruqyahlah mereka!” Asma’ berkata, Maka aku serahkan urusan ini kepada beliau, lalu beliau pun berkata, “Ruqyahlah mereka.”(Sahih, HR. Muslim no. 2198) Bahkan Jibril ‘alaihissalam pernah meruqyah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sakit dengan doa: بِاسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيْكَ بِاسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ “Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitkanmu dan dari setiap jiwa atau pandangan yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (Sahih, HR. Muslim no. 2186) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa memohon perlindungan dari ‘ain, sebagaimana dikabarkan oleh sahabat yang mulia, Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَتَعَوَّذُ مِنَ الْجَانِّ وَعَيْنِ الْإِنْسَانِ حَتَّى نَزَلَتِ الْمُعَوِّذَتَانِ، فَلَمَّا نَزَلَتَا أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berlindung dari jin dan pandangan manusia, hingga turun surat al-Falaq dan surat an-Naas. Ketika keduanya telah turun, beliau menggunakan keduanya dan meninggalkan yang lainnya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2059 dan Ibnu Majahno. 3511, disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah no. 2830) Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullahmengatakan bahwa menjaga diri dari ‘ain boleh dilakukan dan bukan berarti meniadakan tawakal kepada Allah ‘azza wa jalla. Bahkan sikap demikian ini termasuk tawakal, karena tawakal adalah bersandar kepada Allah ‘azza wa jalla disertai melakukan ‘sebab’ yang diperbolehkan atau diperintahkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memohonkan perlindungan untuk al-Hasan dan al-Husain radhiallahu ‘anhuma dengan doa: أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ “Aku memohon perlindungan bagi kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan binatang berbisa, dan dari setiap pandangan yang jahat.” Demikian pula yang dilakukan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam terhadap kedua putranya, Nabi Ishaq dan Nabi Isma’il ‘alaihimassalam. (Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah, 1/165—166) Betapa ayah dan ibu akan berduka bila pandangan mata itu menimpa buah hatinya. Tentu mereka akan berusaha sekuat tenaga di atas jalan Allah ‘azza wa jalla dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallamuntuk menghindarkannya, jauh sebelum ‘ain itu datang menerpa. Buah hati tercinta, semogalah selamat selamanya. Wallahu a’lamu bish-shawab. Ditulis oleh al-Ustadzah Ummu Abdirrahman bintu Imran

Baca lagi
4y ago

Semoga bermanfaat bund...

VIP Member

Ain itu mata Bun .. kalau bunda tanya ada atau gak ya pasti ada .. nah Ain itu pandangan yg mana mendatang kan suatu penyakit bagi orang itu .. tapi ingat Bun hanya Allah yang tau kita gak tau orang itu kena Ain atau tidak .. masak iya kita ceramah ttg Ain tp juga mendahului takdir Allah senajan emg ada di hadits tp kan tidak disebutkan ciri2 nya gmn .. nah Ain itu gak melulu soal post Poto pujian atau apalah namun lbh tepat nya orang lain yg bener2 iri sama orang tsb. Itu sudah berkenaan dg hati susah kita nebak nya kan hati gak punya layar .. lha terus bagaimana orang yg kena Ain nah mgkin ada sebagian bunda2 menganggap jika post foto itu akan mendatangkan itu emg benar bunda namun masih ada sebagian lainnya post foto itu gpp .. lalu gmn ? Kok saya dianggap lebay .. jadi gini Bun dakwah itu boleh n sangat dianjurkan namun pahami lagi makna nya jadi kita gak bisa sembarangan ngasih ceramah ke orang apalagi jika konteks dakwah nya menyakiti perasaan orang yang bunda kasih tau itu .. lebih aman nya jika ada yang bertanya jawab sesuai pengetahuan bunda dg dalil namun jika dia tidak bertanya ya jgn juga kita paksa untuk selaras dg pemikiran kita .. krn kesalahan orang itu memberi tahu kepada orang yang salah, tempat yang salah n tatanan bahasa yang salah .. Ain pun juga bisa dikatakan sihir Bun bkn hanya pandangan hati yang buruk yang Allah kehendaki .. contoh kemarin saya masih inget ada salah 1 bunda yang post ttg Ain, nah sudah tau repost nya menyudutkan bunda2 yang lain yang gemar post foto n aplikasi ini pun bukan bunda2 muslimah saja namun juga diikuti oleh umum berbagai agama .. kita juga harus Bun memikirkan perasaan mereka. Rasulullah saja mengajarkan kita untuk menghargai sesama makhluk ciptaan Tuhan begitu dg jin kita juga harus bisa menghargai .. dan dakwah Rasulullah tidak menyakitkan n tidak memaksa seperti Paman Rasulullah yang sangat baik namun hingga meninggal pun masih kafir n Rasulullah tidak memaksa paman nya untuk masuk Islam karena itu berkenaan dg hati n kepercayaan tidak perlu dipaksa n diperdebatkan .. intinya kita gak bisa Bun maksa orang kcuali orang itu bener2 tanya kepada kita .. Contoh yang dekat dg kita mb Najwa Shihab tau kan ayah nya siapa ? Nah ayah nya pun tidak memaksa untuk memakai hijab terus apakah ayah nya berdosa itu urusan Allah dg Ayah nya .. dihadits pun ada lho Bun dalil nya untuk tidak ikut campur dalam urusan orang lain. Biar kan Allah yang membuka hati para hamba-Nya yang mau belajar .. semoga bunda mengerti ya .. 🙏🙏🤗

Baca lagi
4y ago

Top coment Bun👍👍👍👍

Bismillah. Saya percaya bun Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda " pengaruh ain itu benar-benar ada. Seandainya ada yang dapat mendahului takdir maka ain lah yang mampu melakukannya" (HR.Muslim) penyakit ain datang dari pandangan mata yang di sertai rasa takjub, dengki,dan iri. Bahkan saya pernah mendengar dari salah satu ulama beliau berkata bahwa penyakit ain bisa juga di sebabkan oleh orang buta sekalipun. Maka kita harus berhati-hati terhadap ain. Serta kurangi meng-upload foto anak ataupun keluarga kita. Apakah hanya meng-upload foto penyebab ain? Tidak. Ain bisa jadi terjadi karena ada tamu datang ke rumah kita dan melihat pajangan foto anak/keluarga kita, selain menjadi penyebab ain rumah yang ada mahluk bergambarnya maka malaikat tidak akan memasuki rumah tersebut sesuai hadits berikut: Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda "Sesungguhnya para malaikat tidak akan masuk kedalam rumah yang terdapat gambar didalamnya" (HR.Bukhari dan Muslim). Memang berat mendengarkan/menerima ucapan seperti mengada-ada kan itu mitos itu gak benar dan lainnya. Sayapun merasakannya demi menjaga keluarga kecil saya, saya tidak berani kirim foto anak saya ataupun vc dgn keluarga. Walaupun harus di jauhi oleh ibu kandung saya sendiri(ia berbeda pemahaman dgn saya maka ia tidak mengerti) dan keluarga lainnya insya Allah saya ikhlas demi menjaga keluarga kecil saya termasuk anak saya. Bunda cukup sampaikan jika diterima Alhamdulillah namun jika di tentang maka berdoalah semoga mereka mendapatkan hidayah. Abu Umamah Radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda " Aku menjaminkan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun ia orang yang benar. Dan aku menjaminkan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam keadaan candaan. Dan aku jaminkan rumah di surga yang tertinggi bagi orang yang berakhlak mulia" (HR.Daud) Semoga membantu ya bunda, semoga Allah menjaga bunda dan keluarga bunda. Aamiin allahumma aamiin

Baca lagi
4y ago

@adinta kalau saya begini bun. Saat di minta foto anak saya maka jawaban saya "maaf ya gak bisa kirim foto takutnya nanti kena penyakit ain, cukup doakan semoga a***** diberikan kesehatan sama Allah dan jadi anak sholeh insya Allah jika Allah mudahkan nanti kita akan bertemu" begitu bun ini jawaban saya untuk keluarga. Walaupun dijawab kita keluarga kok gk boleh kayak orang asing atau beda aliran sama mereka ya semoga mereka mendapatkan hidayah. Kalau untuk mama saya, saya sengaja hapus wa agar tidak bisa vc hehehe. Soalnya mama saya itu tipe yang di kasih tau gak percaya kalaupun di kasih tau pasti debat dan ia selalu mau menang dan benar gak mau salah. Tapi semoga Allah menjaga dan melindungi keluarga bunda serta anak bunda. Aamiin allahumma aamiin

┏🍃🌷●●●━━━━━━━━━━━━┓ F A E D A H P A G I ┗━━━━━━━━━━━━●●●🌷🍃┛ 📝 DOA MEMINTAKAN PERLINDUNGAN UNTUK ANAK-ANAK📝 كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعوذ الحسن والحسين رضي الله عنهما : أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ. U'iidzukuma bikalimatillahit taamati min kulli syaithani wahammaamati wamin kulli 'ainin lammah Adalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم memintakan perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain رضي الله عنهما, "Aku memintakan perlindungan untuk kamu berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan, dari semua binatang yang beracun, dan dari pandangan mata ('ain) yang jahat." 📚 HR. Al-Bukhari (4/119) dari hadits Ibnu Abbas رضي الله عنهما. 🖊 KETERANGAN: °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Memintakan perlindungan untuk satu orang anak dengan bacaan, أُعِيْذُكُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ U'iidzuka bikalimatillahit taamati min kulli syaithani wahammaamati wamin kulli 'ainin lammah “Aku memintakan perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat.” •••●✿❁✿●••• ✍🏼 Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada hari Senin, 8 Shafar 1441 H / 7 Oktober 2019 M ❃❀❃❀❃❀❃❀❃❀❃❀❃ □ http://t.me/nisaaassunnahhttp://www.nisaa-assunnah.com 🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀

Baca lagi
Post reply image

Ain itu bukan MITOS.. ini Rasul yg bicara_ hadist shohih. Apakah iya Rasul mengada-ada masalah AIN ? Kita cukup sampaikan, perkara mau di terima atau engga.. Terserah mereka bun. Toh efeknya ke diri mereka sendiri. Krn Hidayah Allah yg punya kuasa Dan AIN itu nyata terjadi di teman saya, sangat hobi upload foto suami n anak2nya.. Saat anak masih umur setahun, suaminya meninggal. mendadak koma diagnosa dokter pembuluh darah dikepalanya ada yg pecah entah apa penyebabnya bs tiba2 gt. Pdhl wkt itu mereka sekeluarga habis main kerumahku. Syok bgt aku n skrg temen ku janda anak 1 dan msh sangat sangat terpukul dg kematian mendadak suaminya. Cuma Ain yg bisa mendahului Takdir. Klo sy pribadi Krn memang sy akui klo ingin upload foto itu memang ada rasa "LIAT NIH ANAK AK, LIAT NIH RUMAHKU, LIAT NIH SUAMIKU" Jd kadang mikir sendiri.. Ak mau pamer atau modus berbagi kebahagiaan ? Lgsg mikir duh kok ak ujub ya, berbangga diri pdhl Allah sangat murka terhadap org yg dlm hatinya ada rasa BANGGA, SOMBONG.. Jd ak lebih baik ga sama sekali memperlihatkan apapun ke orang byk

Baca lagi

Nah ini masih bnyak org2 diluar sana yg sering memposting foto2 di medsosnya baik itu foto kehamilan, kelahiran bayi dan juga perkembangan bayinya atau bahkan foto perlengkapan bayipun ada dgn dalih " sudah lengkap blm ya bun perlengkapan bayi ku, apa ada yg kurang " , seperti dok pribadi yg kita umbar di medsos jadi konsumsi umum padahal kita gk tau dampaknya bagi org2 diluar sana yg kita gk kenal punya penyakit ain ini bakal berimbas pda yg posting akibat dengki dri org lain. padahal ya klo dipikir2 buat apa yaa kita posting kaya gtu biar di puji ? atau bagaimana ? bnyak bnget banget bnget org yg saya liat baik itu tmn saya sndri di medsos saya ataupun di Tap ini yg posting kaya foto2 seperti itu apa ada feedbacak yg baik buat dia kan gk juga, yg ada kita yg liat jengah juga story wa dia lagi dia lagi

Baca lagi

😢suami dan mertuaku pada gak percaya. Padahal aku dan teman2ku semua rata2 gak mau ngepost anak disosmed. Kalau di post pun mereka gak nampakin wajah anak. Pas aku ikutan gitu suamiku bilang aku mengada2. Aku kasih tau soal haditsnya tetap gak percaya, dia bilang mana buktinya dan ada gk videonya ustadz2 ceramah soal ain. Aku buka youtube trus byk kok kayak ustadz abdul somad yg ceramah soal penyakit ain. Truss aja suamiku gk percaya dan post2. Terutama bumerku. Kesal bund. Iya. Soalnya mereka gak ngerasain ngerawat anakku gimana. Gak ngerasa pas anak rewel.

Baca lagi

Bismillaah...ain itu benar adanya Bun...ada hadist nabi Muhammad sholallohu alaihi wa salam " jika ada yg dapat mendahului kematian maka itu adalah ain" lupa riwayat hadist siapa, ain itu penyakit yg di timbulkan dari pandangan mata...itu sebabnya kita di larang mengekspos hal2 yg dapat membuat orang menjadi iri hasad atau dengki.... Lebih2 mengekspos foto2 bayi kita... Dan jika ada yg memuji bayi kita jgan lupa kita ucapkan masyaa Allaah...semoga kita di lindungi dari penyakit ain

Baca lagi

dlu aku suka posting foto2 selfie gt, tp tiap abis itu muka aku selalu tumbuh jerawat, gatau knp ya, sampe ancur mukaku berobat kmn2 ga ilang2, trs akhirnya saat itu aku mutusin buat hapus semua foto ku di sosmed dan klo buka sosmed gak update apapun cuma liat2 aja, sambil ikhtiar berobat2 muka alhamdulillah ilang jerawatku, trs aku coba update foto terbaru ku di medsos lg, alamak muncul lagi tuh jerawat... gatau ain apa kebetulan ya

Baca lagi
4y ago

Aku lucu baca tulisan mu bund... 😅😅😅 Mungkin itu trmasuk ain bund.. Ad yg iri sama wajah bunda... Jdi dia ngedoain yg jelek2 atau kesel sma bunda.. Nah bunda kena dmpaknya..

Penyakit ain, penyakit yg berasal dr pandangan mata setiap orang yg takjub dn tdk mendoakan keberkahan padanya, ataupun pandangan iri hati dn dengki, penyakit ain itu berkolerasi dgn larangan mengapa Allah mengharamkan umatnya untuk mengambil gambar makhluk bernyawa (sprti fto anak, fto selfi, dll) dan satu lagi, caption maa syaa allah, taabarokallah, tidak bisa menjadi penghalang dr penyakit ain. Wallahu'alam

Baca lagi