46 Tanggapan
Pada dasarnya, ghibah adalah perbuatan tercela yang dilarang oleh Islam. Tetapi dalam kondisi kita boleh menempuh jalan tersebut karena kepentingan-kepentingan tertentu yang hendak dituju. Imam An-Nawawi menyebutkan enam kondisi di mana seorang Muslim boleh mengghibahkan orang lain: Pertama, dalam sidang perkara di muka hakim. Seseorang boleh menceritakan penganiaya yang memperlakukannya secara zalim. Kedua, dalam melaporkan pelanggaran hukum kepada aparat kepolisian atau otoritas terkait dengan niat mengubah kemungkaran tersebut. Ketiga, dalam meminta fatwa kepada seorang mufti. Seseorang boleh menceritakan masalahnya untuk memberikan gamabaran yang jelas bagi ulama yang mengeluarkan fatwa. Tetapi kalau penyebutan nama secara personal tidak dibutuhkan, lebih baik tidak mengambil jalan ghibah. Keempat, dalam mengingatkan publik agar terhindar dari kejahatan pihak baik personal maupun institusi. Hal ini dilakukan antara lain oleh para ahli hadits terhadap perawi-perawi bermasalah atau misalnya dalam konteks kekinian adalah travel umrah bermasalah. Kelima, dalam kondisi di mana pihak-pihak tertentu melakukan kejahatan terang-terangan seperti meminum khamar, mengambil harta secara zalim, menarik upeti, mengambil kebijakan-kebijakan batil. Dalam kondisi ini, kita boleh mengghibahkan pihak tersebut sesuai dengan kejahatan yang diperlihatkannya. Tetapi kita haram menyebutkan aib lain pihak tersebut yang tidak dilakukan secara terang-terangan. Keenam, menandai seseorang dengan kekurangan fisik atau gelar-gelar buruknya. Misalnya Abdullah. Orang bernama Abdullah tidak satu. Tetapi kita boleh menyebutnya tanpa maksud merendahkan, “Abdullah yang buta, Abdullah yang tuli, Abdullah yang bisu, dan lain sebagainya.” Baiknya sebutan itu didahului kata “maaf” untuk menghilangkan kesan merendahkan. Sumber : https://islam.nu.or.id/post/read/88157/ini-enam-kondisi-seorang-boleh-lakukan-ghibah
Aku awalnya punya pikiran kaya gini. Terus sharing sama suami Dan suami punya pemikiran yg sangat bijaksana. Bikin aku lebih bisa mikir positif. Suami bilang gini "ada orang yg ga beruntung. Dia gabisa handle semuanya sendiri dan ga ada orang di sekelilingnya yg bisa nampung ceritanya. Ya selama ga nyebut nama dan identitas lengkap gapapa dong? Daripada dia pendam terus, ngaruh ke kesehatan jasmani rohani nya, ke anak nya juga. Sama daripada dia curhat sama laki laki lain? Kan emng platform ini ada buat sharing kalian para wanita. Dijadiin pelajaran aja dan ambil hikmahnya kalau ternyata ga semua pasangan suami istri, ga semua manusia seberuntung kita" Terus kata suami "kalo kamu gasuka, ya skip. Kalo kamu bisa kasih semangat dan masukan, ya silahkan. Semoga jadi amal baik buat kamu" Jadii menurut aku, ya saling hargai aja. Bersyukur kalo bunda (kita) ga ngalamin. Atau kalau ngalamin pun masih cukup buat handle semua masalah sendiri. Ya kalo gasuka kan bisa di skip bun. Setiap perempuan punya batas nya masing masing. Yaa alhamdulillah kalau batas kuat kita masih tebel, tapi mereka yg udah sering ngalamin hal buruk? Coba aja bayangin kalo posisinya ditukar sama posisi kita sekarang. Sedikit berempati sama mereka yg kurang beruntung, ga ngerugiin kita kan? Hehe
Sy salah satu dari sekian banyak ibu2 yg curhat tentang mertua. Sy curhat disini karna sy bnr2 nggak tau lagi kemana harus minta pendapat minta support supaya bisa sedikit lebih kuat. Sy sepenuh hati menganggap mertua seperti org tua kandung dan menganggap ipar seperti saudara kandung, tp apa daya ketika setelah menikah mereka menunjukkan sikap asli mereka. Sy bnyak berdoa istighfar, sy berusaha introspeksi diri. Tp keadaan sy bnr2 sulit karna suami jg tdk melindungi sy.. sy curhat disini bukan karna niat mengumbar aib mertua, sy hanya butuh teman untuk mengeluarkan beban di hati sy yg tidak mungkin bisa sy lakukan dgn org dilingkungan sekitar sy karna malah akan memperparah masalah, dan Alhamdulillah sy jg dpt solusi disini.. Sy yakin bunda blum pernah mengalami hal seperti sy. Sehina apa atau sejijik apa curhatan sy dan ibu2 yg lain sampai2 membuat bunda risih?? Apa bunda yakin jika bunda sendiri yg dapat cobaan, bunda bisa hanya diam menangis di atas sajadah atau malah lebih parah mengadu kesemua org? Bunda akan tau saat bunda sendiri yg diuji.. Jika bunda tidak perlu belajar sabar dan ikhlas karna keadaan rumah tangga baik baik saja, maka belajarlah empati. Respek dengan keadaan org lain yg tidak seberuntung bunda..
Mungkin bunda yg bkin tulisan ini kalo ada masalah crita k org lain, gak sadar itu lebih buruk drpd crita disini yg dimana kita bs pake anonim n gak saling kenal.
Setiap rumah tangga ada permasalahannya. Ada yg diuji dg suaminya, mertua, ipar dll. Ada orang tipikal yg selalu nerima perlakuan orang, macam ada suami yg posting istri digebukin mertua tp dia ngga bisa apa2. Syukurlah melalui curhat disini, dia jd sadar dan menerima masukan/nasehat orang2 untuk menyelamatkan istrinya. Bodo amat sih mo ngumbar aib, yg penting bisa menyelamatkan mental dan fisik seseorang. Sama aja ky ada yg kdrt, trus kita bantu dia buat lapor polisi, ceritain aib, pasti, nyebarin aib, iya. Segala sesuatu kudu dilihat baik buruknya dulu, mana yg lbh besar. Kalo saya bodo amat soal aib jk sudah menyangkut nyawa dan kewarasan psikis. Cerita2 itu justru jd cermin jika kita jd mertua hrsnya bagaiman bersikap. Belajar bkn hny dr pengalaman orang lain, tp dr kesalahan orang lain, itu baru bijak. Ingat kasus angeline yg dibunuh ibu angkatnya? Orang2 sekitar dah tahu perlakuannya ke Angeline, gurunya dah tahu juga, tetangga jg tahu. Tapi mereka diam, tdk mau ikut campur krn itu aib keluarga. Pernah bertanya2, jika saja ada satu orang yg bisa berbuat sesuatu dan mengubah keadaan? Tp tidak ada. Apa yg terjadi kemudian, kita uda tahu semua kan?
Dlm rumah tangga.. Masalah perceraian disebabkan oleh 3 hal: 1. Kdrt 2. Financial 3. Orang ketiga Nah mertua termasuk katagori org ketiga, yg saya liat mereka mayoritas curhat karena sudah tdk menemukan titik terang. Banyak bunda yg merespon positif dan ada juga yg negatif. Bagus apabila banyak yg menyuruh untuk bersabar. Dan termotivasi untuk bertahan dan tidak bercerai karena si org ketiga ini. Nah saya hanya berpikir. Bagaimana jika itu terjadi pd diri saya, sementara saya yatim piatu dan tidak ada tempat untuk mengutarakan perasaan saya kpd org lain. Yg ada akan banyak kasus perceraian hingga bunuh diri pastinya.. Mgkn niat anda baik mengingatkan, tp yg perlu anda garis bawahi. Tidak semua wanita mendapatkan apa yg dia mau. Tidak seberuntung anda mendapatkan mertua yg baik. Maka saran saya, jika kmu tidak suka.. Sebaiknya pilih topik lain selain pernikahan. Jika kamu suka membaca curhat mereka yg tdk seberuntung kmu. Kuatkan dia agar tetap bertahan dlm pernikahannya. Kalau curhat hanya untuk membuka aib org lain. Mgkn tidak akan ada yg namanya konselor psikolog.. Thats simple..
ambil sisi positif nya aja bun krn dr stiap postingan tentang mertua ada bnyk pelajaran yg bs kita ambil diantaranya:pelajaran bila kelak kita jd mertua bs menjadi mertua yg baik & bijak ,kita bs lbh bersyukur atas apa yg kita punya krn bnyk kasus bunda2 lain yg kurang beruntung krn bermasalah dgn mertua,kita bs mengenal macam2 karakter manusia termasuk mertua dan menantu,dgn sharing disini mngkim setidaknya bs melegakan perasaan bunda2 yg bermasalah dgn mertua bs jd mereka tdk ada teman curhat drpd dipendam sendiri mlh jd stress drpd diceritakan pd tetangga mlh jadi gossip...toh kl cerita disini kita tdk saling kenal secara pribadi jd tdk ada niat menjelekan mertua cm skdr meluapkan uneg2 dan berbagi pengalaman...so positive thinking aja selama masih dlm batas kewajaran...ingat kan acaranya mama dedeh "curhat dong" mama dedeh berdakwah dgn menerima curhatan dr bnyk wanita2 bermasalah dan berusaha memberi solusi lwt nasehat jd kita tdk bs mengatakan membuka aib dll toh curhat adalah salah satu ikhtiar utk menyelesaikan masalah.
Idem bun..
Terkadang mereka bukan maksud untuk ghibah, tapi terkadang ada sbagian mereka berada dsituasi sangat sulit hdup nya, mau cerita ke org dikenal gak mudah, mrasa sendiri, mrasa tertekan, mrasa teraniaya . Mreka hnya mencurahkan sgala prasaannya kesini, dengan tidak menunjukkan identitas dan hnya membuat anonim, gak semua beruntung punya mertua baik, dan saya yakin gak semua juga mertua sperti yg mreka omongi, krna jgn kan mertua , orgtua sndri pun kadang suka bikin sebel juga . Jadi biarlah bun toh dsni ngga ada yg kenal, dsni mreka bebas menumpahkan kekesalan mreka , saling sharing saling support . Stidaknya sdkit kalimat penguat dr kita bisa melegakan hati mreka krna kita ga prnh tau sprti apa yg dialami mreka . Kita juga ngga bisa dsni membatasi org supaya ga crita, harus ikut sperti pendpat nya kita, rambut bole sama hitam tapi pikiran ? Jadi jka mnurut kita mreka salah krna mncritakan mertua sbaiknya kita jgn ikut komen dan skip aja bun, intinya jaga diri masing2 aja .
I like it!!! 💕
Menurut saya ada perbedaan antara full gossip dan curhat... Gossip: Tau ngga? Mertua aku yah, mulutnya bau, ngga sikat gigi... ih saya jijik dkt2 mertua, takut ketularan bau mulut Curhat: Bagaimana yah, saya bingung dgn perlakuan yg saya dapat dari mertua, saya ngga kuat... rasanya koq jadi berat yah di pikiran saya Kalau yg kedua, apakah itu gosip dan membuka aib? Ngga selalu yah... itu sdg berusaha memperbaiki keadaan dia utk lbh sehat lagi. Ingat, kehidupan manusia itu penuh dengan cobaan yg panjang dan kadang bertubi2, sehingga butuh waktu dan bantuan... jika minta tolong saja ngga boleh, bagaimana dia bisa berjalan kedepannya? Kasihan... buka pikiran anda dengan lebar dan jauhkan pikiran anda dr yg pandangan sempit. Suatu hari, mungkin saja anda akan membutuhkan bantuan dari org2... dan org yg ternyata bisa membantu anda adalah org2 yg pernah curhat karena mereka pernah alami hal yg sama, dan saat itu mereka sdh tau bagaimana cara menghadapinya.
Gini ya bun mohon maaf ya bun.. Saya tau curhat soal mertua suami atau apapun itu sama aja membuka aib, tapi saya yakin mereka yg gak seberuntung kamu yg curhat disini, itu gak ada option lain selain meluapkan yg mereka tahan dihati selama ini. Hanya mengingatkan oke gpp kamu mengingatkan mereka tapi untuk masalah kamu ngerasa rish dan gak mau terganggu yaa bisa skip,uninstall app atau ganti topik mungkin itu solusi. semua punya hak bersosialmedia, soal bijak bersosmed atau nggaknya ya urusan mereka dan dosa pun ditanggung masing2. kamu jangan pusing2 bun... kalo pas lagi baca2 keluhan mereka Istigfar dan Bersyukur aja kamu gak seperti diposisi mereka. Kita gak tau lohh seberat apa yg mereka hadapi,sampe2 mereka lebih milih curhat diforum ini. yaa jadi saling menghargai aja lah yaa.. 😊
Setujuhh
Ya gini bund, saya termasuk tim menantu beruntung punya mertua baik hati, sholeh, kaya dan sayang bgt sama kami sekeluarga. Mereka berhasil mendidik anak laki2 nya menjadi org sukses yg hobinya bahagiain istri n anak2nya juga bahagiain mamah saya. Tapi gini loh bund, gak semua org itu bertemu kondisi senyaman kita. Ini dunia bund yg semua org punya realita masing2 termasuk soal pernikahan. Curhat itu bund niatnya bukan untuk menggibah, tapi sebagai salah satu cara healing stress. Baguslah bund curhat disini, mau curhat sama siapa coba bund? Sama kakak ipara atau tetangga ya malah sampai ke mertua. Tolong lah bund berempati, kami semua juga tahu yg membesarkan n mendoakan suami kita sehingga jadi seperti sekarang itu juga mertua. Situ kali bund yg berpikiran negatif.
Itu yg komen "sesukses apasih suaminya" kok malah hawa2 nyinyir gitu ya🙄 padahal bunda ini baik loh. Bukan ada maksud apa2. Ga terselip maksud negatif. Tapi kok malah digituin. Apa suamimu ga sukses, mbak? Atau kesuksesan menurut tolak ukurmu itu adalah pengusaha dan konglomerat?
Nur Isti Qomarianah