Beberapa hari lalu saya sedih sekali. Salah satu mama pintar TAP post kalau anak laki2 bikin stress. Karna anak laki2 tidak bisa diatur. Apa benar?
saya ga anggap semua anak nakal. Mau laki2 mau perempuan bila sama2 aktif sama2 challenging bagi orangtua. Saya melihat bagaimana orangtua melihat, interaksi, menanggapi dan mengajarkan.
anak saya laki2 dua2nya (sekarang hamil anak ketiga, diagnosa terakhir terlihat monasnya lagi π€). dua2nya super aktif. sangat amat aktif. everyday is a busy day. dari dua pengalaman punya anak laki2 aktif, saya paham bedanya dengan asuh anak perempuan (pas gadis saya biasa asuh keponakan2 yg dititip di rumah ibu nya kerja). ini hasil yg saya pahami 10 tahun mengasuh 2 anak laki2. (Saya bukan medis/psikolog ya mam. Hanya mantan guru dan orangtua umumnya βΊ)
1. anak laki2 butuh ruang gerak
semakin membatasi, akan berpengaruh dengan sisi emosional, keaktifan anak dalam ruang kecil, dan energi yg besar harus bisa tersalurkan baik.
Dulu saya pernah mengajar salah satu TK national plus (montesori). Untuk anak aktif kami meminta parent mendatangkan anak 10 menit lebih awal. Biasanya kami ajak untuk olahraga kecil/bermain fisik (playground/ lari2an).
Saat energi tersalurkan baik, saat dikelas fokusnya terjaga baik (walau masih Kesana kemari tp lebih teratur dan bisa duduk lama bersama teman2).
2. ekspresif dalam eksplorasi
kalau perempuan cenderung ekspresif dalam emosi, laki2 lebih ekspresif dalam eksplorasi. gerak, rasa penasaran, bertindak, problem solving, motorik kasar/halus, mencoba hal baru belum bisa dianggap takut sampai akhir nya mereka melakukan sendiri kesalahannya.
Pasti pernah ngerasain udah beritahu dengan berbagai tonasi sampai oktaf tertinggi tp anak tetap malah penasaran dengan apa yg dilarang? Sayapun demikian, butuh ekstra fake smile dan fake calm untuk membuat anak akhirnya percaya bahwa itu salah dan bisa menyakiti nya.
3. komunikasi yg berbeda
dua anak saya pola komunikasi nya beda. yg pertama pendiam - introvert. kedua komunikatif - lively - positif. cara problem solving keduanya berbeda. peran komunikasi saat menyelesaikan sesuatu berbeda. cara mengungkapkan emosi berbeda. ga semua anak laki2 pendiam, ga semua laki2 cerewet. Tentu nya semua anak berbeda.
Bun, anakku belum bisa ngomong. Bun, anakku ceriwis sekali. Bun anakku pendiamnya ampun2an. Dua anakku jg gitu. Yg pertama bahkan pernah mengalami bingung bahasa (nanti saya post perjalanan 5 tahun saat bingung bahasa ya (tidak bs ngomong saat 2 tahun, untung belum diagnosa speech delay).
4. ketika segala sesuatu lebih ke fisik
saat saya amati, anak2 saya lebih senang terjun langsung, spontanitas, kalau bermain lebih ke fisik (kaya anak kucing main π
) talk less do more. anak2nya ga suka terlalu menunggu (ga sabar), saya jd ibu nya jd terbiasa ikutan spontanitas (misal niatnya nyiram tanaman jd main semprotan air, tiba2 hujan main hujan sama anak2, tiba2 nemu lapangan/tempat seru saat berkendara melipir sebentar)
5. cepat bosan dan butuh tantangan
dulu anak pertama saya terlalu khawatir. apa2 saya takut. lama2 saya Santai bae. anak2 bisa tiba2 bawa cacing tanah bilang mama ada cacing, naik panjat2 ke tempat tinggi, coba permainan menantang, berenang di tempat dalam, loncat sana sini, snorkling usia 2 tahun, dua anak saya sudah berhasil menyelusuri green canyon saat usia 2 tahun) berbeda saat saya terlalu melarang, jadi main dibelakang (saya sering mendapati anak berbohong karna dilarang orangtuanya, lucunya mereka jujur soal kebohongan pada saya dgn catatan jangan bilang mama y tante) dan mereka lebih mudah bosan ujungnya temper.
6. lebih tinggi empati, lebih penyayang dan hobi melindungi
karna dari awal saya bilang laki2 tugasnya membantu, melindungi dan tidak boleh menyakiti perempuan. kedua anak saya jd sangat amat perhatian. saya sakit, keduanya sedih. saya capek keduanya kasih pelukan (mereka bilang kekuatan vitamin tenagaπ
).
7. Tinggi pride/ harga diri
Saran saya jangan pernah menjatuhkan harga diri anak laki2. Ingat ya toxic parent dengan kata2 menjatuhkan dari pengalaman saya hanya membuat nya semakin memberontak. Saya pernah di fase ini saat terlalu lelah dengan kerjaan+rumah+tuntutan suami dan mertua. Saya yg sensitif, anak jadi sasaran. Menyesal sekali rasanya.
8. Fase normal lain sama seperti membesarkan anak perempuan tp dengan tindakan/karakter yg berbeda.
Maksudnya maksudnya. Anak laki2 saya melihat lebih menjaga diri. Self belonging tinggi, harus di buat semengerti mungkin semua di berikan sama rata.
Saat punya adik, apapun yg dilakukan kepada adik kakaknya protes. Misal nya ya, saat mandi adik nya cipak cipuk atau semprot air baju saya basah saya Ketawa, lalu kakaknya meniru adik nya saya yg basah malah marah. Saya beranggapan kalau kamu anak besar harus nya paham benar salah. Tapi apa benar begitu? Disitu tantangan Terbesar saya.
Beli satu, satu juga beli. Jajan satu, satu juga jajan. Kalau saya tidak terlalu buat kakak selalu mengalah, juga tidak membuat adik selalu menuntut. Ada fase saya buat tengah2, atau saya pro salah satu agar salah satu yg lain belajar empati/simpati/Berbagi/kegagalan/ditolak. Biar di kehidupan nyata, mereka paham hidup tidak selamanya nyaman.
yang pasti mau perempuan atau laki2 saya ga menyesal. saya sangat amat bahagia. saya tidak permasalahkan rumah kotor/berantakan hanya rapih saat malam. saya ga permasalahkan baju2 kotor, bolong dll. saya juga ga permasalahkan anak2 terjatuh dan kotor saat bermain.
Sampai detik inipun saya masih Belajar menahan diri, belajar mengerti, belajar memposisikan diri sebagai situasi anak, rajin berpelukan, mendengar walau hanya cerita mama mama tadi di tv ada kue enak dll.
orang lain juga melihat anak2 saya walau aktif masih paham aturan. empati bila ada yg butuh bantuan. tidak menyakiti dan menolong perempuan. mau berbagi dan penyayang binatang. kalau salah, tetap saya time out. kalau salah ke teman mereka paham minta maaf. tidak pernah bertindak anarkis/tidak sopan di rumah oranglain dan tidak pernah berkata buruk pada orang lain.
Bagi saya tergantung orangtuanya. semua perilaku anak seperti ortunya. bila kasar/jahat/yg mama bilang nakal artinya dia melihat orang terdekatnya melakukan hal yg sama/tidak pernah ditegur saat salah.
Buat mama dengan anak laki2. Kita hebat π anak kita bukan aib, hanya aktif bereksplorasi. #seriusnanya #bantusharing #parenting #anaklakilaki
nyanya