#TerimaKasihKuHari7 Banyak orang yang sibuk membahagiakan orang lain, membuat orang lain senang, atau bahkan terkesan. Namun mereka lupa untuk membahagiakan dirinya sendiri. Iya kan? Sering kita melakukan hal yang disenangi oleh orang lain tanpa memikirkan diri kita sendiri. Padahal kita tidak suka, tapi terus saja dilakukan hanya supaya orang lain senang. Mungkin juga kita pernah berjuang mati-matian hingga berdarah-darah untuk mencapai sesuatu namun bukan karena itu adalah cita-cita kita. Tetapi itu adalah sesuatu yang kita usahakan untuk membuat orang lain terkesan ataupun senang. Menyiksa sesungguhnya, tapi tak dirasa. Hingga kita kehilangan diri kita, tak menjadi diri kita sendiri. Ada juga yang sibuk kerja hingga lupa merawat diri. Sibuk ngeberesin rumah, sibuk ngurus bayi, sibuk ngurus suami. Sampai-sampai yang melekat ditubuhnya tak lain dan tak bukan selalu daster. Apalagi para ibu-ibu yang tak bekerja diluar. IRT sejati. tahu kan bagaimana kesibukannya. Boro-boro mau mandi lama, pipis aja gak tenang. Takut bayinya nangis. Suka agak gimana gitu, kalau ada yang nyinyirin IRT. "Kamu enak dirumah aja, gak kerja." Emangnya nyapu, ngepel, masak, ngurus anak, ngurus suami, itu bukan kerja? Itu ngerjain sesuatu loh. Dirumah bukan berarti berpangku tangan. Ada rumah yang bersih dan tertata rapi itu karena ada IRT yang nyapu, ngepel dan beberes rumah. Ada anak yang berprestasi di sekolah itu karena ada IRT yang merangkap jadi guru les. Ada suami yang selalu bawa bekal untuk makan siang itu karena ada IRT yang sedari pagi udah rempong di dapur. Memasak, nyiapin sarapan dan bekal. Hm, ya sudahlah. Ada yang lain-lain lah pokoknya. Hehehehe Apa yang kita lakukan itu memang betul, semua memang untuk kebaikan. Tapi tak semata kebaikan untuk orang lain kan? Diri kita pun ingin diperjuangkan, ingin dibahagiakan. Mulai dengan merawat diri, tampil cantik dengan selera gaya kita sendiri. Saya rasa semua wanita ingin cantik. Itu akan menaikkan level percaya dirinya. Menjadi lebih percaya diri dan dapat memotivasi orang lain agar bisa tampil cantik juga. Menjaga kesehatan, jangan abaikan kesehatan kita. Bagaimana hendak kita merawat orang tercinta jika kita sendiri sakit. Mencintai diri kita sendiri dengan tidak menelantarkannya, acuh tak acuh padanya. Oke gaes. Hihihi Itu adalah sebagian cara kita untuk berterimakasih pada diri sendiri. Yang sudah berjuang mati-matian untuk menjadi yang terbaik. Marilah sejenak kita renungkan tentang apa yang pernah kita berikan pada diri sendiri. Dan mari kita coba untuk mengapresiasi diri sendiri dengan tidak lagi tidak memperdulikannya. Yuk! -- Teruntuk diriku sendiri, terimakasih telah mau berjuang tanpa lelah dan selalu bersemangat menghadapi hari-hari dengan kisah-kisah yang tak bisa ditebak. Terimakasih, telah tahan banting dengan nyinyiran orang tentang hidupmu ini. Terimakasih, untuk selalu bersedia belajar memahami, mengerti dan bersabar atas segala sesuatu. Terimakasih, telah menemukan bagaimana caranya untuk tetap bersyukur. Terimakasih, terimakasih. Terimakasih diriku sendiri.
Read more#TerimaKasihKuHari6 Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku Sebagai prasasti terima kasihku Tuk pengabdianmu Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan Engkau patriot pahlawan bangsa Tanpa tanda jasa Rasanya makna dari lirik lagu tersebut benar sekali. Lagu yang diciptakan oleh Bapak Sartono berjudul Hymne Guru ini adalah lagu wajib di sekolah. Lagu yang mempunyai makna yang sangat dalam. Yang baru saya rasakan setelah saya tak bersekolah lagi. Lebih-lebih saat ini. Padahal dulunya lagu ini biasa saja pas saya nyanyikan waktu sekolah. Sekarang kalau dengar anak menyanyikannya atau pun orang lain yang menyanyikannya, hati serasa bergetar. Ada haru yang menelusup dalam jiwa. Tahu-tahu sudah berkaca-kaca mata ini. Teringat dulu semasa SD, guru-guru yang sabar dalam mendidik, membuat saya rindu. Bapak dan ibu guru sudah sepuh (tua), namun semangatnya mengajar luar biasa. Ada penyesalan dalam hati ini. Kenapa dulu tak bisa sepenuhnya menghargai mereka. Dengan tak membuat keributan dalam kelas sehingga menguras tenaga beliau-beliau ini untuk mendisiplinkan. Suka mengeluh kalau dikasih PR banyak. Padahal kan semua itu untuk kebaikan para muridnya. Kenapa dulu tak nampak ya? Atau karena masih kecil, sehingga belum sesensitif sekarang perasaannya. Masih ingat dengan jelas wajah sepuh nan bersemangat itu. Namun sudah tak tahu lagi kabar mereka. Ibu Sri, Ibu Dar, Pak Khirom. Apa kabar mereka ya? Sudah sekitar 20 tahunan tak melihat wajah beliau-beliau. Mungkin jika bertemu kembali, saya akan mengenali mereka. Insyaallah. Berbeda dengan guru-guruku SMP dan SMA, kami masih sering bertemu dalam acara reuni. Begitu besar jasa-jasanya. Gaji tak seberapa, namun tetap beliau melaksanakan tugas mulia itu tanpa mengeluh. Bahkan tetap sabar dalam situasi apapun. -- Bu Sri, terimakasih. Tata bahasa yang anda ajarkan kepada saya sangat bermanfaat untuk pekerjaan saja sekarang ini. Bagaimana berintonasi saat membaca dan bagaimana menempatkan tanda baca yang baik dalam tulisan. Saya pernah bertugas menjadi pembaca naskah UUD 1945 saat upacara semasa SMP dan mendapat pujian. Itu berkat anda bu. Saya juga pernah mengikuti lomba penulisan tentang sejarah Indonesia dan mendapat peringkat 2. Membanggakan kan bu? Terimakasih bu, terimakasih. Semua karena bimbingan anda. Ketika ada yang memuji saya hebat, selalu saya katakan "ada guru yang luar biasa dulu." Bu Dar, terimakasih. Dasar matematika yang anda ajarkan memjadi bekal belajar saya di SMP. Saya lulus tes penerimaan siswa baru dengan nilai bagus bu. Keren kan. Pak Khirom, terimakasih. Dasar-dasar pendidikan agama yang bapak ajarkan, membuat saya jadi banyak tahu tentang apa itu agama, kitab, Tuhan, Islam, serta serentetan fatwa-fatwa dan kisah-kisah terdahulu. Membuat saya tergerak hati jadi suka membaca, meskipun buku setebal bantal. Sadar, disana ada ilmu yang bermanfaat dan pengetahuan. Meskipun sekarang tak lagi dapat saya melihat paras beliau, semoga Allah memberikan rahmat dan segala kebaikan untuk jasa-jasanya. Banyak anak yang bisa membaca karena bimbingannya. Banyak anak sukses karena ilmu darinya. Wahai pahlawan tanpa tanda jasa, namamu harum dalam sanubariku. Guru-guruku. Terimakasih atas segala apa yang telah anda berikan kepada saya. Membentuk saya menjadi sekarang ini. Dan itu luar biasa. Jikalau memang beliau-beliau ini sudah tak lagi ada di dunia, semoga Allah menempatkan beliau ditempat yang terindah, di syurgaNYA. Mereka orang-orang baik ya Allah. Allahumma Aamiin.
Read moreKerupuk dalam toples butter cookies
#TerimaKasihKuHari5 Bicara soal teman, pasti akan ada banyak pendapat. Wajar sih, kan kita punya sudut pandang masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa teman itu ya teman. Orang yang kita tahu namanya dan dia juga tahu nama kita. Meskipun tak pernah bersua. Seperti dalam media sosial. Sering atau selalu kasih like/love dan berkomentar pada sesuatu yang kita bagikan pada laman media sosial. Ada juga yang memaknai arti teman adalah seseorang yang bisa kita ajak untuk berbagi banyak hal. Termasuk soal perasaan. Curhat maksudnya. Hehehe. Ada yang lebih detail lagi mengelompokkan antara teman dan sahabat. Mereka berpendapat bahwa keduanya itu sangat berbeda. Teman adalah seseorang yang hanya sekedar kita tahu namanya tanpa masuk ke kehidupannya lebih dalam. Sedangkan sahabat adalah seseorang yang berarti dalam perjalanan hidup kita. Kita tahu tentang kehidupannya dan kita juga biasa berbagi sesuatu dengannya. Susah ataupun senang, kehujanan atau kepanasan. Begitu kiranya yang saya ketahui tentang beberapa point of view seseorang tentang yang namanya teman. Kalau menurut saya pribadi, saya lebih pro pada PoV pengelompokan makna teman dan sahabat. Karena disitu terlihat jelas. Yang cuma kenal-kenal aja, ya itu teman. Yang cuma suka like dan komen, ya itu teman. Yang cuma jalan bareng aja, ya itu teman. Teman ngopi, teman nonton, teman joging, atau ... Hihihi, teman ngegosip mungkin. Ups! Tapi, kalau semua yang diatas itu ada (+)nya seperti + tempat curhat dan pendengaran yang baik, + selalu support dan mengarahkan ke pemikiran positif, + selalu ada pas dibutuhin, lebih lagi saat lagi butuh suntikan dana. Hahahaha. Itu sahabat namanya. Hihihi. Seperti si manis Dhew, sahabatku. Banyak hal kita bagi bersama, cerita duka ataupun bahagia. Saat sulit ataupun senang. Saling mendukung, menghargai, dan menghormati masing-masing pendapat. Sadar kita manusia, berbeda pendapat itu wajar. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Dia adalah tempat curhat yang baik. Mau mendengar dan pandai menjaga rahasia. Yang paling mendasar dalam sebuah komitmen persahabatan adalah kejujuran dan kepercayaan. Jujur dan dapat dipercaya. Bukan jajan lebaran dirumah nenek. Yang selalu ada selipan produk KW SUPERnya. Toplesnya gambar butter cookies tapi isinya kerupuk pedas. Amsyong dah. Hahaha. Jangan pernah ada KW, abal-abal, atau kaleng-kaleng ya dalam persahabatan. Saya rasa begitulah sahabat seharusnya. Saat saya ada masalah, maka pundaknya ia tawarkan untuk menjadi sandaran saya menangis ataupun sejenak meletakkan kepala agar sedikit lega. Begitupun sebaliknya. Ada satu ketika ia sedang galau, hehehehe Sedikit susah senyum. Saya pernah mengiriminya surat kecil melalui media sosial dengan men-tag namanya. Tulisan yang saya kutip dari novel pak cik Andrea Hirata. Yang kemudian saya parodikan dengan harapan bisa sedikit menghibur dirinya. Kami sama-sama penyuka sastra. Bukan sastrawan, suka aja nulis. Hehehe. (Copas dari akun medsos saya) I N T E R M E Z O P A G I S A M B I L N G O P I ☕ Hai kau yang bernama awal huruf D, lalu huruf H, sesudah itu E, sesudah itu W, sesudah itu I, dan akhirnya E lagi. Tak perlu di ulang, karena kalau diulang jadi nama grup vocal wanita jebolan Republik Cintanya Ahmad Dhani. ? Boleh kita ini miskin, bodoh, jelek, pesek dan tak punya dagu, telinga lambing, mata sayu, kening lutung, gigi tupai, kepala bola bekel, tapi janganlah kita pernah kalah dengan godaan M A N T A N yang datang seperti jailangkung.?? Kita harus tetap berkeyakinan kuat untuk tak tergoda kembali. ✊ Apalah artinya kita ini tanpa keyakinan? Tak berarti, meaningless, hopeless, apes kalau sampai jatuh kembali. ? Itulah artinya kita tanpa keyakinan, men sana in corpore sano, di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat, tetap semangat! ? Always, W ? PARODI SURAT si LENA untuk Romeonya SABARI. ??? page 74/AYAH. Alhamdulillah, surat lelucon itu membuatnya tertawa geli. Dia bilang "ada-ada aja kamu ini." Sekurangnya, saya sudah bisa membuatnya tertawa, sedikit menghilangkan beban pikirannya. Meskipun tak sepenuhnya memusnahkan permasalahannya. Apa yang pernah saya lakukan untuknya hanya sesuatu yang kecil, tak sebanding dengan apa yang telah dia berikan kepada saya. Sahabatnya. Meskipun kami sangat dekat, namun untuk mengucap terimakasih saja, selalu ragu-ragu. Takut dibilang lebay. Jadi ya, cuek aja. Mungkin ini bisa jadi perantara mengungkapkan rasa terimakasih saya kepadanya. Semoga dia tersentuh. Hehehe -- Dhew, makasih ya. Udah mau jadi sahabatku. Mau dengerin ocehanku, cerita-ceritaku. Yang aku tahu pasti sangat membosankan untukmu. Dhew, makasih ya. Selalu support aku saat aku ada masalah, membelaku mati-matian. Bahkan yang menyakitiku adalah juga musuhmu. Dhew, makasih ya. Jangan bosan jadi teman ngopiku, teman nontonku, teman sharingku. Jangan bosan juga belain aku. Apalah aku tanpamu, bagai ikan hiu tanpa laut. Hahahahah (nyolong lirik lagunya slank). Dhew, makasih ya. Daster yang buat anakku, pas banget dipakainya. Sekarang udah molor. Mungkin kamu ada rencana untuk ngasih lagi. Kabarin ya. Hahahah. Terongnya juga, banyak banget. Seminggu menunya sayur terong mulu. Suamiku udah mulai mabok. Wkwkwk Besok kalau mau ngasih lagi, terong libur dulu ya. Singkong boleh. Hihihi. Dhew, makasih yaaaaa.
Read more#TerimaKasihKuHari4 Ada yang bilang, mendapat mertua yang baik kepada menantu itu rezeki. Ada juga yang yakin bahwa itu adalah takdir. Kalau menurut saya, itu adalah keberuntungan yang diberikan oleh Allah Swt. Sang pencipta dan penguasa yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bukan hanya saya yang mendapat keberuntungan itu, ada banyak lagi orang-orang diluar sana yang memilikinya. Sungguh sangat beruntung. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa ia tak seberuntung saya ataupun orang-orang itu. Mereka mempunyai ibu mertua yang tak sama selera dengannya. Lalu menvonis hubungan itu tidak cocok dan tidak baik. Padahal setiap orang memang tak kan sama seleranya. Yang ada hanyalah mencoba menerima dan menghormati selera masing-masing. Bahkan ketika memesan kopi di sebuah restoran pun kita bisa request, mau less sugar ataupun no sugar. Sedangkan barista restoran itu punya ukurannya sendiri dalam meracik kopinya. Nah kan, kalau sudah tahu dan paham begitu, maknanya yang diperlukan hanyalah bicara, diskusi, saling mendengar. Simple kan. Dengan begitu, insyaallah akan ada jalannya untuk saling memahami dan menerima. Gak akan ada lagi 'gak suka gak sukaan'. Betul? Hehehehhe IBU SUAMIKU Ini tentang ibu suamiku yang dulu datang kerumah orangtuaku, beliau datang untuk meminang. Belum juga pernah bertemu. Itu kali pertama beliau melihatku. Ibu suamiku datang atas kabar yang disampaikan suamiku kepadanya. Bahwa ia mengenal seorang gadis dan mencintainya. Beliau lalu menawarkan untuk meminang dengan segera. Datanglah beliau kepada orangtuaku dan menyampaikan hajatnya. Bak gayung bersambut, tanpa persyaratan yang muluk-muluk, kesepakatan sudah terikat. Kali pertama itu membuatku tidak siap untuk melangkah lebih jauh, yang kukenal hanya putranya. Namun beliau meyakinkan bahwa ini mudah untuk dijalani, hanya dengan tersenyum padaku saat itu. Waktu berlalu, Ibu suamiku telah menjadi ibuku juga. Banyak suara-suara yang berusaha menembus keteguhanku, prasangkaku pada ibu suamiku. Buruk, buruk, tidak baik. Pengalaman kawan, cerita orang sekitar. Namun semua itu hanya angin yang menyibak rambutku barang sebentar saja. Sebab kasih dan sayang yang kuterima, tak memberikan alasan untuk percaya pada mereka. Kami baik-baik saja. Berbeda pendapat, sering. Tak sama selera, sudah pasti. Namun, kami saling menghargai. Beliau membawaku masuk kerumahnya untuk menjadi anaknya. Bukan menantu. Agar tak ada sekat yang memisahkan dan membuat jarak antara aku dan beliau. Segala apa masalah yang ada, kita berbagi bersama. Petuah-petuah tak pernah absen membentengiku. Beliau hanya ingin aku tetap baik-baik saja. Meskipun apa yang disampaikannya adalah mitos belaka. Namun aku percaya. Semua untuk kebaikan. Ibu suamiku, Wanita hebat Tinggal kenangan sudah, tak ada sepotong pun gambar yang bisa kudekap untuk penawar rindu. Hanya wajah putramu dan cucu-cucumu membuatku teduh, pengingat tentangmu. Kini engkau tak lagi bisa kugandeng saat kita pergi berjalan-jalan di pasar malam. Kini engkau tak lagi bisa memberi nasihat dan berdebat denganku tentang mitos dan faktanya. Kini engkau tak lagi bisa kusentuh. Semoga doa-doa yang terpanjat setiap malam mampu memelukmu erat dan menghangatkan dinginnya tubuhmu. Ibu suamiku, Ibuku. -- Terimakasih ibu, terimakasih. Engkau telah mengikhlaskan putramu berpeluh-peluh memperjuangkan aku. Terimakasih ibu, terimakasih. Engkau pun telah ridho melihat putramu terluka untuk melindungku. Terimakasih ibu, terimakasih. Engkau bersedia lelah dan sesak untuk menasihatiku. Tanpa henti, tanpa bosan. Terimakasih ibu, terimakasih. Rantang susun motif bunga-bunga itu sangat bermanfaat sekali untuk menyimpan lauk dari keganasan kucing yang nakal. Terimakasih ibu, rumah yang engkau tinggalkan telah melindungi aku dan cucu-cucumu dari panasnya matahari dan hujan. Terimakasih ibu, putramu untukku.
Read more#TerimaKasihKuHari3 Waktu sangat cepat berlalu, sudah gadis rupanya putriku ini. Perasaan baru kemarin gadis ini belajar merangkak. Tahu-tahu sudah besar segini. Hihihi Waktu memang cepat berlalu. Sekarang panggilannya kakak, kakaknya adik bayi yang 11 bulan lalu hadir di tengah-tengah keluarga kecil kami. Yang dulu dia manjanya minta ampun, bukan main. Sekarang tiba-tiba saja menjadi dewasa sikapnya. Mandiri, apa-apa maunya dikerjain sendiri. "I'm not a baby anymore" hahahaha Putri kecilku. Tingkahnya bak seorang profesional neny saat membantu menjaga adik bayi. Membuat saya tertawa dan terharu. Dia benar-benar menghayati peran sebagai kakak yang baik. Yang sebelumnya dia adalah anak yang baik. Hehehe Meskipun dulu saat usianya masih 8 tahun, ia menolak untuk punya adik. Saat saya dan ayahnya mengutarakan tentang rencana kami untuk memiliki bayi. Kami mencoba meminta pendapatnya pada waktu itu. Namun, tak disangka ternyata responnya tidak baik. Ia menolaknya, dia bilang tidak mau punya adik. Takut nanti dia tak mendapatkan kasih sayang dari kami lagi. Kami mencoba mengerti dengan apa yang ia rasakan. Dan memahami ketakutannya. Lalu saya dan ayahnya memutuskan untuk menunda rencana tersebut sampai si putri kecil ini setuju. Setelah penjelasan dan usaha meyakinkan yang panjang, akhirnya gadis kecil ini mengatakan YA. Alhamdulillah. Tiga bulan berlalu setelah jawaban setuju itu, saya mendapati hasil positif hamil dari test pack. Semua keluarga menyambutnya dengan bahagia, lebih lagi si gadis cantik ini. Setiap pemeriksaan rutin, dia selalu ikut mendampingi. Selalu menanyakan bagaimana kabar adik bayi didalam perut mamanya. Lucu sekali kalau ingat itu. Rona bahagia dan haru saat dia lihat adik bayinya muncul di komputer saat di USG. Dia bilang "itu adikku, itu adikku". Bahagianya saya ini. Beruntungnya saya ini. Si cantik ini tak pernah membatah sekalipun ucapan saya. Tutur katanya lembut menyejukkan hati. Sering dia berdoa agar mamanya ini dan adik bayi selalu sehat. Membuat hati ini terenyuh. Dari awal saya hamil adik bayi, si gadis cilik cantik ini banyak kali mengambil alih urusan cuci piring dan cuci baju. Masyaallah. Barakallah nak. Rutin juga ia menyapu dan mengemas kamarnya sendiri. Sesekali ia pun pernah merapikan tempat tidur mamanya ini. Sikap yang ia tunjukkan itu membuat saya bangga luar biasa. Dia ingin menjadi kakak yang baik dan pintar. Jadi dia harus membiasakan diri dengan bertanggung jawab. Saya terharu saat dia mengutarakannya. Juga ingin pintar mengaji agar esok bisa mengajari adiknya membaca alquran. Aamiin, semoga allah mengabulkan hajatmu nak. Setelah si adik bayi lahir, statusnya kini naik level menjadi kakak yang nyata. Yang dia tak pernah mengeluh membantu menjaga adik bayi meskipun dianya sendiri tengah penat sehabis pulang sekolah. Masih juga mengambil alih urusan cuci piring di dapur, tambah lagi dengan tukang potong sayuran. Menjadi asisten dapur saya. Saya tidak menyangka, ternyata betapa mengasyikkan ini. Lelah yang saya rasakan benar-benar terbagi. Tak hanya itu, urusan baju kotor pun jadi tanggung jawabnya sekarang. Saya rasa esok hari dia akan menjadi pengusaha laundry yang sukses. Aamiin. Pekerjaannya mendapat nilai 100 dari saya dan ayahnya. Membanggakan sekali pokoknya. Pernah suatu ketika saat adik bayi pup (buang air besar), gadis pintar ini menawarkan diri untuk mengganti popoknya. Speechless saya. Dia mengatakan kalau dia sudah mahir, karena setiap hari memperhatikan saya saat mengganti popok adik. Luar biasa kamu nak. Mama bangga memilikimu, mama bangga menjadi ibumu. Hey kamu, gadis kecil mama, terimakasih ya. Terimakasih atas semua yang ada pada dirimu, gadis kecilku yang lugu. Terimakasih sayang. Senyum dan canda tawamu telah menjadi pelepas penat mama selama ini. Terimakasih pengambil alih profesionalku. Kamu memang yang terbaik. Terimakasih asisten dapur kecilku. Calon chef terhebat. Dapur mama tidak akan punya banyak warna tanpa dirimu. Terimakasih anakku sayang, engkau adalah salah satu hal terindah dari Tuhan untuk mama. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmatnya kepada engkau. Semoga nasib baik dan takdir yang baik meliputi kehidupanmu. Semoga Allah SWT selalu menjaga keteguhan imanmu. Semoga engkau selamat dunia dan akhirat. Aamiin aamiin yaa robbal'alamin.
Read more#TerimaKasihKuHari2 Jasa orang tua tak kan pernah mampu kita bayar, meskipun dengan seisi dunia. Tidak ada satu alasan pun yang bisa menjadi dalih untuk tidak menghormati mereka. Lelah mereka menjadi tulang kita. Peluh mereka menjadi nafas kita. Senyum dan kasih sayang mereka adalah aliran darah kita. Doa-doa mereka, itulah jantung kita. Banyak hal telah berlalu, mungkin mereka pernah kecewa. Saat berbeda pendapat, saat berbeda selera. Terkadang ada kata-kata yang keluar tanpa filter dan menyentil hati mereka, membuat jantung mereka berdebar dan menghela napas panjang. Namun mereka tak pernah berhenti mencintai kita, tak pernah mereka hentikan pula doa-doa yang biasa terpanjatkan. Untuk kebaikan dan keselamatan kita. Pak, buk, dengan apa harus aku membayar segalanya yang telah engkau beri. Lunaskah jika hanya dengan uang bulanan? Pastinya tidak. Karena engkau tak kan pernah bisa dibayar. Tidak ada nominal dalam keikhlasan. Hanya ini pak, buk. Semoga dapat menyejukkan hatimu. -- Pak, buk, terimakasih atas segala apa yang telah engkau perjuangkan untukku. Terimakasih atas bimbingan dan doa-doamu sehingga aku menjadi seperti sekarang ini. Terimakasih juga untuk kesabaran yang engkau selimutkan padaku sehingga hangatnya membuat hati selalu tenang. Semoga allah memberikan rahmat dan ridhoNYA kepadaku, agar aku mampu berbakti kepadamu di masa senjamu ini. Aamiin aamiin yaa robbal'alamin.
Read more#TerimaKasihkuHari1 Pasti semua istri pengennya dimanja, senengnya diromantisin. Dikasih bunga, dinner romantis ala drakor, shopping ke mall yang jalannya pake senderan, trus pas nyebang jalan digandeng sambil dibisikin "sayang, jalannya ati-ati ya. Nanti kalo jatuh atit." Hhhhhaaa. Come on gaes! Ups, maksudnya bunda-bunda terbahagia. Romantis itu gak melulu soal pelukan, gandengan ataupun dinner pake lilin ditengah sawah. Hihihi Yang punya suami gak pernah ngajak dinner atau pandai bicara puitis, jangan berkecil hati ya bun. Bukan berarti suami bunda gak romantis. Sedikit miris aja sih bun, kalau liat postingan atau curhatan teman yang bilang suaminya gak bisa romantis, gak pernah bicara manis gitu. Keromantisan seorang suami itu tidak terpaku pada hal-hal yang manis. Sentuhan atau belaian lembut. Terkadang kita salah persepsi loh bun. Contohnya saya, real pengalaman saya. Suami saya hampir gak pernah memuji penampilan saya dengan kata-kata manis. Dinner romantis pake lilin apalagi. Ada juga makan di warung kalo lagi pas gak masak. Hampir gak pernah juga nggandeng tangan saya pas nyebrang. Xixixi. Ya lah, saya kan bukan anak TK yang kalo nyebrang harus digandeng. But alias tapi, suami saya itu hampir tiap hari bangun tidurnya lebih dulu daripada saya. Dia tahu kalau saya gak cukup tidur karena tiap malam pasti bangun buat nyusui. Hampir tiap hari nyapu, ngepel sebelum dia berangkat kerja. Dia bilang, itu juga kewajibannya selain bekerja mencari nafkah. Tak ingin istrinya kelelahan dengan beban sedabrek pekerjaan rumah. Hampir tiap hari juga mijitin saya, pagi mau bangun tidur dan malam mau tidur. Sering kita pijit-pijitan biar letih dari kerja berkurang. Pulang kerja langsung pegang anak, kadang juga malah dia yang mandiin. Tiba-tiba nyuci piring waktu saya lagi repot ngurus anak. Bahkan urusan cuci baju, dia yang ambil alih sedari awal kami menikah. Cuma yang nyetrika tetep saya, dia kalau bagian yang itu gak sanggup katanya. Hhhhh Bagi saya itu adalah ROMANTIS yang sesungguhnya. Dari semua itu masih ada sisa 80% keromantisannya yang blm sanggup saya jabarkan disini. Takut dibilang riya'. Hehehe Nah kan bunda, pasti sebel baca ini kan,kan, kan. Alay banget membanggakan suami sampai segitunya. Hihihi Saya hanya sekedar sharing ke bunda yang lain, kalau definisi romantis itu gak sesempit yang kebanyakan orang pikirkan. Okay. Hm, sekarang saya mau mengucapkan dengan segenap jiwa saya, rasa terimakasih kepada suami saya tercinta. Sayang, terimakasih atas segalanya yang kamu telah lakukan untuk saya. Yang selalu kamu bilang "pertolonan kecil" itu sesungguhnya adalah pertolongan luar biasa untuk saya. Terimakasih sayang.
Read moreUdah kayak pembalap internasional aja. Mas Suami emang suka alias hobby naik motor balap. Tapi gak pernah saya izinin buat ikut tour adventure atau pun sekedar tour-tour keliling kampung. Soalnya udah pernah ada kejadian, dia jadi lupa makan, lupa mandi, lupa-lupa sama kerjaannya. Hadeh, syayah kan jadi khawatir bun. Kalau-kalau nantinya jadi lupa sama istri, sama anak. Hik hik hik. (Emoticon nangis parah) Bun, bunda, suami bunda pada kayak gitu juga gak? Suka lupa segalanya kalau udah keasyikan sama hobinya. Pernah ya bun, waktu itu bilang "yank, boleh gak kalau aku ikut tour adventure?" Saya langsung sikat aja bun, "Enggak boleh! Titik, gak pake koma. No tawar menawar, no ngerengek apalagi ngerayu!" Hehehe, suami saya musti digalakin dulu bun. Baru nurut. Dulu pernah, mau ikut event balap gitu. Latihan, latihan, latihan. Tiiiiiaaap hari. Lupa makan, lupa mandi, pulang malem. Pulang-pulang tidur. Hadeh. Udah lupa rumah, pulang-pulang ngeluh. 'Lapeeeeer, capeeeeek.' (Siapa suruh, kan.) "Pijitin dong yank, capek nih. Kaki tangan pegel." (Hatiku pegel juga mas sayang, nahan kangen seharian gak ketemu. Hik hik.) Kesel kan bun, liat kelakuan begitu. Nah, tiba harinya mau show time 'event balapnya' eeee eeh, mas suami malah meriang, panas dingin badannya. Sakit lah. Kata dokter, ini efek dari kecapekan sama tidak disiplin makan. Tuh, akibatnya kalau selalu mengabaikan saran istri. Nah kan, gak bisa ikutan balapan. Syuuukuriiin. Dibalas tunai sama Allah, soalnya gak dengerin nasihat istri. "Boleh latihan, boleh ikut event, tapi jangan lupa kewajiban." Makan itu kewajiban untuk menjaga tubuh agar tetap fit, sehat. Mandi itu juga kewajiban agar badan bersih dari kuman. Biar gak bauuu. Ingat kerjaan itu kewajiban, "butuh duiiit kita sayaaang." Ingat rumah ada istri sama anak apalagi. Itu pun KEWAJIBAN SEORANG SUAMI DAN AYAH. Suka ngeyel sih kalau dibilangin. Kan jadinya begitu. Sakit itu gak enak. Dari pengalaman itu bun, saya udah gak lagi izinin suami buat ikut-ikutan teman-temannya. Di event apapun atau tour apapun. Kecuali saya ikut. Hehehe. "Semua itu aku lakukan karena su sayang kamu suamiku" #CeritaDramaTAP
Read moreKalau ditanya sesuatu pasti jawabnya 'terserah', 'enggak tahu', atau malah balik nanya. Huft! Nah, itu tu Mas Suami saya. Saya: "Yank, bagus yang ini apa yang ini?" (Sambil nunjukin 2 baju) Suami: "Yang mana aja bagus" Saya: "Pilihin satu lah yank." Suami: "Pilih aja mana sayang suka." Saya : Ngedumel dalam hati, " Dimintai pendapat malah nyuruh mikir sendiri ini mah. KZL." Mubazir pertanyaan saya. ? -- Saya: "Sayangku, enaknya masak apa ya hari ini?" Suami: "Terserah." Saya: "Ayam balado? Ayam geprek? Apa ayam goreng?" Suami: "Terserah." Saya: "Ayam balado ya?" Suami: "Hm, terserah." Saya: "Ya udah ok." Suami: "Digeprek juga enak yank." Saya: "Digeprek aja?" Suami: "Terserah sayang lah, ayamnya mau diapain." Saya: Muka merah udah kayak tomat, "Ayamnya saya cintai aja, biar viral. Manusia pacaran sama ayam."? -- Saya: "Sayang, menurut sayang gimana kalau kita nabungnya di bank A aja. Lebih dekat dari rumah gitu. Ok nggak?" Suami: "hmm, kalau menurut sayang gimana?" Saya: "Hmm." KZL pemirsah, kesel saya ? lha itu kan pertanyaan saya, kok malah dia balikin nanya ke saya? ??? Jawabannya super warbyasah kan bun? Amazing tingkat dewa. ?? - Bunda ada gak yang suaminya juga begitu? Yang kalau ditanya bikin mumet kepala. Ampun Dj, ampun! Karena kayak gitu hampir tiap hari, saya jadi terbiasa bahkan hafal sama jawabnya. Suka bener tebakan saya bun. Nanya ini pasti nanti jawabnya ini. ?? "Mas, mas suami. Kamu memang ngeselin. Tapi itu buat aku tambah gemez deh sama kamu. I love you kesayanganku. ??" Suami bunda ada yang kayak mas Suami saya gak? Yuk ah ikutan share disini. #CeritaDramaTAP
Read moreSuka Ribet Kalo Lagi Shopping. KZZZL MAXIMAL
Biasanya yang suka lama dan ribet waktu shopping itu kan perempuan ya, para ladies gitu. Nah ini bapak-bapak juga ?. Mau beli satu jaket aja milihnya berjam-jam. Itu milih doang bun, kagak dicobain. Diliat ukurannya pas kayak yang biasa dipakai, trus modelnya yang disuka, sama warna favoritnya. Cuma itu kualifikasinya kalau lagi mau beli-beli barangan fashion. Aduuuh, padahal kan setiap konveksi itu punya standart ukuran masing-masing. Ada yang ukuran M itu Ldnya 104, ada juga yang 110 atau 114. Tapi mas suami main pukul rata aja semuanya. Nanti kalau udah dibeli dan ternyata gak muat, baru nyesel. "Ini padahal ukurannya M lo, kok gak muat ya? Biasanya juga muat." ?? Nah bun, sangking saya udah kesel maksimal. Saya paksa mas suami buat nyobain semua jaket yang dia mau. Hehehhehe. Bagus digantungan belum tentu bagus pula di badan kan ya bun. Itu pun maksanya juga maksimal bun, soalnya mas suamiku ini pemalu. Hihihi. Saya: "Cobain deh yank, daripada nanti gak muat pas udah dibeli." Mas Suami: "Gak usah, udah pas ini ukurannya." Saya: "Cobain sayangku, ntar kayak kemarin lagi. Ukurannya sama kayak biasa tapi gak muat." Mas Suami: "Ya kalau gak muat, ya sayang pakai lah." Saya: (Dalam hati) "Hahh! Jaket kulit model cowok suruh pakai akyuuu, emang akyuu apa-an? Tukang ojek?" Ngeselin kan bun. Denger jawaban kayak gitu, emosi udah mau naik ke ubun-ubun. Huft. Saya ambil aja jaket yang tadi dipegang-pegang dan dibilang bagus. Trus saya tarik mas suamiku tersayang menuju ruang ganti buat cobain jaket-jaketnya. Saya paksa coba sambil melototin dia biar nurut. Hehehehe, saya galak ya bun. Hihihi. Galaknya cuma dalam keadaan darurat kok, kalau keadaan biasa sih ya romantis bun. Hehehe. Alhasil bun, tadi yang mau dipilih dan mau disetor ke kasir itu gak muat. Kan, apa saya bilang. Suka gak percaya sih. Bikin kesel aja. And finally, suami bilang "Bener yank, apa yang kamu bilang." "Ya iya lah." Wanita memang selalu benar. Hahahaha. "Sayang, sengesel-ngeselinnya kamu, kamu tetap lah jadi kesayanganku." ?? Yuk, yuk bundaaaa. Share yuk pengalaman shopping sama suami. Kali aja sama dengan saya. Hihihi. Oh Tuhan, semoga saya gak sendiri. Hayuk bunda, buruan. Hihihi. (Ngarep banget saya yak, biar ada temennya.) #CeritaDramaTAP
Read more