Privacy PolicyCommunity GuidelinesSitemap HTML
Download our free app
Ainuha Ayatul Husna ??
Wanita Hebat Masa Kini
Banyak wanita wanita hebat di jaman sekarang ini. Selain dituntut budaya patriarki, emansipasi yg diperjuangkan wanita seringnya disalahgunakan oleh sebagian laki2 yg tak tau diri. Yang kami perjuangkan adalah kesetaraan hak dan kesempatan bersuara dan berkarya, hingga berhasil peroleh karir dan penghasilan yang mumpuni. Kami masih perlukan sosok pelindung harga diri dari sebuah pernikahan yang harmoni. Bukan sebab kami mandiri, laki2 bisa bersantai ongkang kaki. Sekali lagi, hanya pahala dan Tuhanlah penghibur hati kami.
Curhat ibu yang dimusuhin karena pertengkaran anak-anak
Dear parents.. Saya tiba2 didemin, dijutekin, sm orgtua teman anak saya. Setelah dibicarakan ternyata gara2 anakku yg mukul dan nyakar anaknya. Anakku dan anaknya berantem sangat sering, saya juga tau anakku kalau sudah kesal banget suka mukul si anak itu. Tp anak itu juga suka mukul anakku. Pertama..saya perhatikan anakku kok hanya suka mukul anak itu saja? Anak2 yg lain main sm anakku baik2 aja. Teman2 di sekolahnya juga aman2 aja main sama anakku. Malah sering juga anakku yg dipukul, didorong, sama teman2nya di rumah. Kedua.. Setiap berantem, saya gak pernah menyalahkan salah satunya, selalu langkah pertama yg saya lakukan adalah memisahkan dan menerima cerita dr anak saya. Ternyata, anak saya cerita karena anak itu selalu rebut2 mainan anak saya. Ketiga..saya coba lebih perhatikan lg saat bermain, ternyata salah satu kronologinya seperti ini..anakku mengeluarkan semua mainannya bermacam2, mereka main sama² awalnya, lalu tiba2 temannya merebut mainan anakku (lego), pertama anakku gak mempermasalahkan, dia ambil balok lego yg lain, lalu tiba2 direbut lg yg dr tangan anakku, kedua anakku bilang "sini aku pinjem yg itu dong(maksudnya yg direbut tadi)" tp gak dikasihkan sm temannya, lalu anakku ambil lg balok lego yg lain, gak lama kemudian direbut lg lego yg di tangan anakku, ketiga anakku agak merengek ke temannya "iih, sini, itukan lg dibikin menara sama aku", temannya menjawab "pinjem.." , anakku menjawab " itu banyaak iih kamu yg itu aja, sini itunya", anak ituu ttep keukeuh, lalu anakku ambil balok lego yg lain lg, anakku lalu bikin sesuatu lg direbut lagi, anakku mulai agak kesel dan ngadu ke saya, saya bilang "masih ada yg lain ya de..kan banyak mainannya". (Aku gak bilang utk meminta baik2 krna anakku sudah melakukannya tadi tp tdk dihiraukan temannya). Lalu aku jg bilang ke temannya "mainnya samasama ya..". Anakku mengambil mainan yg lain dokter2an dan boneka buat jd pasiennya, Lalu gak lama temannya merebut lagi boneka yg lg dijadiin pasien2an sm anakku, anakku mulai kesel dengan berteriak memohon dikembalikan tp temannya gak menghiraukan, terjadilah rebut2an dan anakku mencubit pipi temannya dan tercakar sama kuku anakku yg baru 3 hari lalu dipotong. Keras cubitnya sampai baret 1cm dan temannya menangis. Aku pisahkan, ibunya ambil anaknya. Setelah itu aku bilang sama anakku "sayang, kalau dia rebut2 mintanya baik2 aja yaa..gak boleh mukul ya..mukul itu baik engga?" Anakku geleng2 kepala. Dan aku suruh anakku meminta maaf ke temannya itu. Dan anakku sangat bersedia meminta maaf. Beberapa jam kemudian mereka berbaikan lagi..main lagi..kadang anteng kadang berantem. Memang gak setiap berantem main fisik mukul/cubit, hanya beberapa kali saja saya lihat2 kalau memang temannya sudah agak bikin anakku sangaat kesal juga. Di sini saya sangat memahami bahwa anakku sangat salah saat memukul/mencubit temannya. Setiap kejadian itu terjadi, fokus saya selalu pada kesalahan anak saya, dan tanpa mengajari untuk menyalah2kan temannya, fokus saya selalu agar bagaimana anak saya belajar sedikit demi sedikit tentang bagaimana memahami kesalahannya, semua ibu pasti mengajarkan bagaimana bersikap baik, bgmna bilang baik2, dan memberi tahu hal2 yg gak baik yg gak boleh dilakukan. Meskipun ya, kadang temannya yg itu juga suka mukul kepala anakku pakai benda lain. Ya begitulah anak2 bermain dan berantem dan berebut. Tapi kalau anak lain yg memukul anakku, fokusku juga hanya ke anakku utk memahami kok bisa dia dipukul? Kenapa? Saya selalu mengajari anak utk Bercerita apa yg terjadi. Sehingga kalau ternyata anakku dipukul teman karena anakku yg duluan salah ke temannya, aku selalu ngasih tau kesalahan dia dulu kenapa bisa sampai dipukul, aku ingetin ke anakku utk tidak melakukan hal2 yg bikin temannya kesal, agar tidak dipukul. Termasuk saat anakku kalau dipukul dia juga. Saya Gak pernah berani menyalahkan anak org lain, krna boleh jd, anakku juga salah sehingga terjadi konflik/berantem. Sungguh..selalu yg kukoreksi adalah anakku dan diriku sendiri sbgai ibu. Tapi, ternyata, ibu dr teman anakku menanggapinya dengan berbeda.. Dia sungguh2 menyalahkan anakku dan melarang anakku utk bermain dengan anaknya lagi. Biasa..dia bikin status (tp aku gak ngerasa status itu buat aku, krna aku pikir kita baik2 saja, cukup saling ingatkan anak sendiri2 saja, toh mereka selalu berbaikan), dia pendam kekesalannya sm aku berbulan2 sampai aku menyadari ada perubahan sikap dan aku yg mengajaknya bicara. Tapi malah tidak menemukan jalan keluar.. Maksudku berbicara adalah utk hayuk saling mengerti kesalahan anak2 kita masing2 dan maaf2an.. Tp hanya berujung ibu2nya jd bertengkar -_-" dia sunggug2 menyalahkan anakku. Seriously gak nyaman banget, yg bikin saya gak terima krna dia selalu teriak2 sm anaknya setiap kali main sm anakku, berubah sikap, jutek, seakan saya gak pernah lewat di depan dia. sampai pd puncaknya aku gak nyaman saat dia teriak2 di depan banyak orang saat anakku main sm anaknya. -_-" dan pd saat itu juga aku ke rumahnya utk berbicara, tp gak ada jalan keluar. Hufftt...ada rasa lega, tp ada rasa percuma juga, krna aku minta maaf dan bilang anak2 kita sama2 salah, aku bilang yg namanya anak2 gak bisa dituntut utk bisa jd benar setiap saat, justru mereka sedang belajar dan memang sedang waktunya melakukan banyak kesalahan, tugas kita cuma ingetin dan ajarin anak masing2.. tolong gk usah baper dibawa2 menjadi masalah orgtuanya. Anak berantem, ortunya jangan ikut2an berantem. Tp tetep mendebat dan gak masuk semua yg aku sampaikan. Tetep keukeuh anakku salah sudah buat anaknya luka. Ya Allah..ternyata belajar parenting itu sangat susah menerapkannya ya kalau sudah menyangkut orglain juga, aku yg mengajarkan anakku utk tdk selalu menyalahkan teman2nya, utk tdk menyalahkan lantai kalau jatuh (lantai gak baper klo kena benturan), tp kalau menyangkut orglain sungguh susssaaahh 😭😭
Pojok kamar
Mereka yang asik sinis cibir dan nyinyir di belakangmu, hanya melihat punggungmu yang terlihat kokoh, suaramu yang kau-buat seakan2 kuat, dan kata2mu yang terdengar seperti petir geledek di hujan badai. Mereka gak pernah mau tau dan gak mau liat hati kamu menahan sesak yang tertahan menahun, bagaimana air mata setiap malam deras membasahi wajah, dan seberapa sering mulutmu merintih berdoa. Mereka gak pernah mau tau dan gak mau liat hal baik dari dirimu, cuma pengen tau hal buruk dari dirimu yg jadi kepuasan mereka. Sudah PUAS kah mereka? Gak apa2... sebab mereka yang asik berbicara di belakangmu sudah berada posisi yang LAYAK utk mereka, yaitu DI BELAKANGMU!