Gita Nur Rizki profile icon
PlatinumPlatinum

Gita Nur Rizki, Indonesia

Kontributor

About Gita Nur Rizki

Young Mommy

My Orders
Posts(52)
Replies(606)
Articles(0)

Sharing Khitan Baby

Jadi anak saya baru khitan seminggu yang lalu.. Saya mau sharing sama bunda semua tentang pengalaman khitan ini. Awalnya akhir bulan september anak saya kena ISK. Gejala yg saya temui adalah ketika mau kencing itu ngeden2, rewel dulu, gelisah bgt, kadang ampe nangis, kalau udah keluar dia kyk lgsg plong. Saat dibawa k dokter, katanya ada fimosis juga, kulit kulupnya sama sekali ga bisa ditarik ke belakang :( tapi waktu itu dokter resepkan antibiotik dan salep saja, dalam 5 hari membaik. Dokter tidak menyuruh khitan krn resiko bius total. Oh iya, di anak saya tdk ada demam atau BB seret sih, tapi kata dokter kalau dibiarkan itu akan timbul demam. Khawatir, saya dan suami tetap keukeuh mau khitan saja tp tidak dengan bius total. Alasannya krn takut ISK berulang, resiko ISK sangat berbahaya, bisa sampai ke ginjal. Dan saya pikir khitan itu wajib bagi laki2, mau skrg atau nanti pasti anak saya dikhitan. Dengan niat ibadah sekaligus untuk kesehatan, akhirnya anak saya disunat di usia 5 bulan 3 minggu, di rumah sunat dr Rommy (lokasi Yogyakarta) dengan metode alisklamp. Anak saya nangis selama sunat, hahahaha, tp kemungkinan krn dia ga nyaman gara2 dikerumuni banyak orang. Sampai kmrn kontrol, anak saya lihatin dokternya terus (kayak ada dendam). Wkwkwk... Tapi yasudahlah, biarkan nangis sebentar, demi kesehatan. Toh bayi emang kerjaannya nangis kan, wkwkwk. Siapin mental aja buat ortunya. Saya pikir pasca khitan akan sulit. Tp dia cuma rewel di hari pertama, itu pun gara2 ga sengaja kesenggol. Hari2 berikutnya biasa aja, rewel2 hanya krn ngantuk, pengen nenen, bosan. Udah gaada lagi nangis krn sakit. Kemarin hari sabtu saya kontrol untuk buka clamp nya, skrg tinggal tersisa tabungnya. Ada bengkak tp sudah dikasih obat jg udh meredakan bengkaknya :) tp bengkaknya wajar.. Sedikit informasi tentang fimosis hasil saya baca jurnal: Hampir semua bayi laki2 lahir dengan fimosis, lama kelamaan kulupnya akan bisa ditarik ke belakang, ada yg sebelum 1 thn sudah bs ditarik, ada yg br bisa saat usia 3thn. Fimosis yg benar2 fimosis itu sangaaaaat jarang. Kondisi yg membuat anak laki2 dengan fimosis harus segera disunat adalah saat kena ISK berulang, terjadi balanitis, parafimosis, intinya si alat kelamin itu kena sakit tertentu. Jika tidak ada keluhan, maka sunat bisa ditunda. Tapi sih bun, emang terasa cepat sekali penyembuhannya kalau sunat pas masih bayi. Selain itu pertimbangan saya pun untuk menghindari trauma :D Ya begitulah, sekarang saya hanya menunggu beberapa waktu ke depan (sebentar lg) sampai si tabung bekas sunatnya lepas sendiri. Dan memberikan obat untuk meredakan bengkaknya. Semoga bermanfaat yaaa

Read more
undefined profile icon
Write a reply

Sharing Dermatitis Atopik

Saya sering bgt lihat pertanyaan bunda2 disini jg disertai foto yg biasanya sih bagian pipi anaknya. Yaitu ruam kemerahan yg kalo dipegang kasar. Tapi sharing saya ini bds pengalaman saya dan riset kecil2an yg saya lakukan ya, saya sendiri suka terbantu dgn sharing ibu2, jd saya jg pengen sharing apa yg pernah saya alami bahkan sampai saat ini masih. Jadi anak saya pernah seperti itu, di pipi dan keningnya ada bintik2 merah dan kalau saya pegang tuh kasar. Anak saya kelihatannya gatal krn tangannya suka berusaha garuk2 tp kesusahan krn usianya masih dibawah 3 bulan. Pada awalnya ortu saya bilang itu krn asi, tp stelah baca2, ternyata asi bukan penyebabnya. Ya saya heran jg masa iya ada ruam di keningnya gara2 kena asi, asi saya ga nyampe ke keningnya. Pada bbrp penelitian dan pengalaman org lain, asi justru menyembuhkan ruam itu, sampai ada yg mandi asi malah jd lebih bagus kulit si bayinya. Anak saya suka garuk2 kalau bangun tidur, hasilnya suka ada luka2 gores dr kukunya, saya kasih asi dan hasilnya ga muncul ruam tuh, lukanya jg sembuh, jd fix kalau pada kasus anak saya bukan asi penyebab si ruam bintik merah2. Saya bawalah anak saya ke dokter spesialis anak, dokternya bilang itu normal, kalau mau kasih ezerra aja, tp ezerra cm dipake kalau dirasa menganggu. Dokter spesialis anak bilang nanti jg ilang sendiri sbenernya. Yaudah ga saya belikan krn harganya diatas 50rb dan waktu itu ruam anak saya masih tergolong ringan. Saya makan sembarangan, ga ada yg dipantang.. Tiba2 ruamnya makin parah ditambah ada ruam popok juga yg ga sembuh2. Saya bawa k dokter spesialis kulit krn merasa udh stress, kebetulan tinggal nyebrang, k DSA agak jauh. Dan ketahuanlah disini apa sebenernya si ruam ini. Dokter spesialis kulit tanya sm saya ada alergi gak, saya jawab ada, suami saya jg ada. Dokter menjelaskan ketika ortunya ada alergi, apalagi keduanya, besar kemungkinan anaknya jg berbakat alergi (yaampun maunya berbakat seni kek atau apa, ini malah bakat alergi ya, wkwkwk). Dokter menyebutnya dermatitis atopik atau eczema atau eksim (anaknya retno hening, anaknya rachel vennya jg menderita ini). Saya sendiri penderita dermatitis atopik. Pemicunya apa pada bayi? Macem2, ketika anak divonis dermatitis atopik maka dia sensitif pada segala2nya. Pada anak saya, sampai skrg baru ketauan dia alergi susu sapi dan olahannya (keju, mentega, yoghurt, dll), seafood, dan telur. Paling banyak susu sapi dan olahannya. Setiap saya mengkonsumsi makanan atau minuman yg memicu alerginya muncul si ruam itu, bukan di pipi lg, tp dibadannya jg, ditangannya, di lututnya. Lalu ruam popoknya diperparah krn dia penderita dermatitis atopik akhirnya ketika terlalu sering berkontak dgn feses jd muncul ruam. Saya udh begini begitu ruam popok anak saya udh 3 bulan ga bisa sembuh total. Ditambah dia masih sering pup jdnya terus berkontak. Saya udh ganti pake popok kain malah salah jg krn keseringan dicebokin jd kulitnya lecet. Ok kembali ke dermatitis atopik. Akhirnya dokter meresepkan salep steroid cinolon dan salep pelembab topicare ceramide. Hasilnya dalam 3 hari ruam merah di pipi dan kening anak saya sembuh total. Tapi seumur hidupnya anak saya akan menderita dermatitis atopik. Akhirnya, cara merawatnya: 1. Kulit hrs selalu lembab, jadi setelah mandi diolesin pelembab sebadan2 termasuk muka 2. Mandi pakai sabun yg mengandung moisturizer, ga boleh pake sabun antiseptik. Jd saya ganti sabunnya pake lactacyd baby, tp rencana mau pindah ke cetaphil krn kmrn liat ada promo, hehehe. Air mandinya jg ga boleh terlalu panas. 3. Hindari alergennya, krn anak saya minum asi, jd saya hrs menghindari makanan alergen. Pada bayi dgn sufor, sufornya hrs diganti jangan yg pake susu sapi. Kabar baiknya, seiring bertambahnya usia si kecil, ia pun akan perlahan bisa mengkonsumsi makanan penyebab alerginya, biasanya dicek kembali saat usia 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun.. 4. Anak ga boleh terlalu bersih, jg ga boleh terlalu kotor. Tapi bunda2, utk lebih jelasnya lebih baik periksa aja k dokter. Gmn pun jg dokter lebih tau aplg kalau liat ruamnya langsung. Dan perlu diketahui bahwa salep steroid itu keras, efek sampingnya lumayan juga, jd saya berani pakai pun sedikit atas saran dokter. Semoga pengalaman saya membantu ya :)

Read more
undefined profile icon
Write a reply

Rumah Tangga HARUS Bahagia

#RumahTanggaTAP Tidak terasa rumah tangga saya dan suami sudah mau satu tahun. Satu tahun yang lalu tanpa ragu dia memilih saya sebagai istrinya pun saya memilih dia sebagai imam seumur hidup saya. Selama setahun ini rumah tangga kami begitu nyaman. Dulu, saat saya masih duduk di bangku kuliah pernah satu kali ada pembicara di kelas yg bercerita jika pernikahan yang baik adalah pernikahan yang saling berbagi, saling bahu membahu, dan tidak ada ketimpangan dalam urusan pembagian tugas rumah tangga. Saya pikir di awal pernikahan harus mendiskusikan ini dan meminta pembagian tugas rumah tangga yang adil, tapi ternyata tidak. Tanpa perlu diminta, dia tidak pernah segan menyapu, membereskan rumah, mencuci baju, mengurus peliharaan, memotong rumput di halaman, cuci piring, walaupun kalau memasak dia masih sedikit gelagapan. Rumah tangga kami tidak perlu dipaksakan, tidak mau mencuci ya tinggal laundry, tidak mau memasak ya tinggal beli, daripada menggerutu karena tidak ikhlas, ada jalan lain yang sah-sah saja untuk dilakukan, tidak pernah sekali pun dia protes saat rasa lelah menghampiri saya. Entah bagaimana, dia selalu berusaha membuat saya sehat dan tidak kelelahan, dan yang terpenting: bahagia. Kata orang tua dulu, suami itu bak raja yang harus selalu dilayani. Tapi nyatanya dialah yang membuat saya merasa seperti seorang ratu, membuat saya merasa menjalani peran istri tanpa paksaan. Pernikahan bagi orang zaman dulu bagaikan 'membeli' wanita untuk menjadi 'pelayan'. Tentu saya pun paham jika memang harus melayani dia, tapi tidak pernah dia memaksa saya untuk ini maupun itu. Katanya setiap hari, "kalau capek tidak perlu dilakukan, biar aku saja", diiringi kecupan sebelum dia memacu kendaraan roda dua menuju tempat mengais nafkah keluarga. Bagi kami, rumah tangga yang sehat adalah rumah tangga yang bahagia, kami berdua adalah partner yang bekerja sama. Tujuan kami menikah adalah untuk mencari pendamping, yang siap berjalan beriringan, bukan salah satu didepan ataupun di belakang. Kenapa hal ini bisa terjadi? Menurut saya karena sejak awal kami berkomitmen menikah, kami memiliki pandangan yg sama untuk selalu bekerjasama dan melakukan tugas rumah tangga berdua. Lalu, pada akhirnya cinta kami sesederhana berkata: "terima kasih, aku mencintaimu, aku menyayangimu" yang diucap setiap selesai mencuci baju berdua sambil duduk di kursi kecil.

Read more
undefined profile icon
Write a reply