ASI Harus Diperjuangkan

Apa kabar, Bunda semua? Hari ini saya akan menjabarkan kenapa ASI harus diperjuangkan💪 Dibaca sampai habis ya Bun💞 Semoga memotivasi Bunda untuk mengASIhi🥰 Jujur, pasca melahirkan si kembar dulu, saya ada rasa iri lho kepada kalian :) Setiap saya menatap ke luar ruangan, saya iri melihat Ibu Ibu yang setelah melahirkan bisa langsung menyusui, menggendong dan bercerita kepada si makhluk mungil yang baru hadir di dunia ini. Saya dengar canda tawa kebahagiaan kalian dengannya. Sedangkan saya tidak.. Saya harus berjuang keras untuk belajar duduk dan jalan agar bisa segera menemui anak saya di NICU yang tempatnya ada di lantai 2. Hari ke-2, tepatnya di sore hari, saya naik tangga ke lantai 2 menemui anak saya. Ingin ku berusaha tegar. Ingin ku berpura pura tersenyum di hadapan si kecil. Ingin ku bercerita. Tapi tidak bisa. Saya hanya diam melihatnya.. Hati ini terlalu rapuh untuk sekedar mengucap "Hai". Lalu saya pulang ke rumah dengan perasaan yang tak bisa saya definisikan. Dan malamnya, anak kedua saya meninggal. Langit benar benar serasa runtuh beserta isinya.. Hari ke-4 saya mulai mengirimkan ASIP. Setiap saya mengirimkan ASIP, saya melihat canda tawa kebahagiaan kalian bersama si kecil. Setiap kali saya duduk di depan NICU, saya selalu memandangi kebahagiaan kalian bersama si makhluk mungil. "Aku juga ingin seperti itu..." Begitulah yang selalu ada dalam pikiran saya. Seperti sebuah harapan dalam lamunan... Saya berusaha untuk memberikan ASI saya kepada anak. Berusaha disiplin memerah, afirmasi positif ASI akan selalu cukup, kelola stres dan makan makanan bergizi. Saya bukan hanya stres, tapi hampir gila pada saat itu. Perasaan duka pasca meninggalnya anak kedua masih membekas di hati saya. Tapi demi anak, saya berusaha untuk mengendalikannya. Yaa, demi memperjuangkan ASI untuk anak saya. Di hari ke-7, anak pertama saya meninggal. Bukan karena kekurangan ASI. Bukan... ASI saya sangat mencukupi dosis pemberian kepada anak saya. Melainkan karena dengan BB yang cukup rendah dan usia kehamilan yang terlalu muda. BB anak saya 950 dan 960 gram. Lahir di usia kandungan 27 minggu. Kemungkinan untuk hidup memang kecil. Sebelumnya, saya sudah diberi tau dokter bahwa kemungkinan hidup 50:50. Saya tau... Tapi tak pernah mematahkan semangat saya untuk mengASIhi. Tak ada yang saya pikirkan pada saat itu selain tetap memperjuangkan ASI untuk anak saya. Bulan pun berganti bulan... Akhirnya hadirlah "baby rainbow" saya dalam keadaan sehat walafiat tanpa kurang satu apapun. Kini sebuah harapan dalam lamunan saya dulu pun terwujud. Tubuh mungil ini dalam dekapan saya sekarang. Lalu saatnya untuk berperang memperjuangkan haknya, yaitu Air Susu Ibu. Alhamdulillah sukses menyusui sampai 2 tahun dan sekarang sedang proses menyapih dengan cinta / Weaning With Love (WWL). Saya pernah menonton wawancara dr. Utami Roesli dan beliau bercerita bahwa ada sepasang suami istri yang sudah menikah 7 tahun belum memiliki anak datang kepada beliau. Mereka mengungkapkan bahwa akan mengadopsi anak dan anaknya masih ada di dalam kandungan. Singkat cerita, saat melahirkan, Ibu adopsi diminta tidur di sebelah kamar Ibu kandung ini. Lalu beliau meminta bidannya untuk mangambilkan air ketuban dan diguyurkan ke dada Ibu adopsi. Kemudian dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Bayi diletakkan di dada Ibu adopsi dan dalam waktu 30 menit, bayi ini menemukan puting Ibunya. Kemudian IMD dilakukan selama 2 jam. Coba tebak apa yang terjadi selanjutnya? Ibu yang tidak pernah hamil ini, berhasil mengeluarkan ASI sebanyak 0,75 cc di hari pertamanya. Hari kedua 1 cc, hari ketiga 5 cc, hari kedelapan 30 cc, sebulan 250 cc, satu setengah bulan 450 cc. Wowww... Ini Ibu yang tidak pernah hamil lho buibu. "Sangat jarang sekali seorang Ibu tidak dapat menyusui. Yang tidak pernah hamil saja bisa mengeluarkan ASI", kata dr. Utami Roesli. Jadi, jangan pernah patah semangat untuk memperjuangkan ASI ya Bu❤ Yakin pasti bisa!! 💪 Dan sekarang saya akan membahas kebaikan kebaikan cairan ajaib pemberian Tuhan ini. Manfaat menyusui bukan hanya dirasakan oleh bayi, tapi juga Ibunya. "Dengan pola menyusu yang berubah setiap saat, dengan pola hisap yang bisa berbeda setiap waktu ternyata produksi ASI kita selalu ikut kebutuhan si bayi. Hebat ya? 🙂 Itu makanya prinsip menyusui bayi itu sekehendaknya atau on demand. Karena badan kita dan bayi memang sudah menyerupai tree of life atau pohon kehidupan. Tubuh bayi mengirimkan sinyal ke badan ibu untuk memproduksi ASI berapa banyak dan dengan komposisi seperti apa. Itu sebabnya ASI itu merupakan cairan hidup karena setiap menit, setiap jam, setiap hari berubah terus. Ketika bayi sakit (misal flu) cairan yang ada di mulutnya ini bukan hanya terdiri dari ASI dan liur tapi juga mucus (lendir). Kombinasi ini yang memberikan petunjuk pada payudara untuk menghasilkan antibodi yang bisa membantu bayi lekas sembuh dari sakit. Campuran ASI dan liur bayi juga memunculkan reaksi kimia yang bisa mendorong terbentuknya bakteri baik yang berguna bagi tubuh bayi. Dan ini hanya terjadi akibat ludah dan hisapan bayi. Hebat ya sinergi antara tubuh ibu dan tubuh bayi ❤❤❤" (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Lanjut, Buk... Berikut adalah manfaat ASI untuk kesehatan bayi : "1. Bayi yang diberikan ASI 16,7 x lebih jarang menderita Pneumonia (radang paru). 2. Resiko dirawat karena penyakit saluran pernafasan 3x lebih jarang daripada bayi yang diberikan susu formula. 3. Bayi yang diberikan ASI 47% lebih jarang diare/mencret , dan 23,5% lebih jarang menderita diare yang fatal (menyebabkan kematian). 4. Bayi yang diberikan ASI 6-8x lebih jarang menderita kanker (leukemia limphositik, neuroblastoma, lymphoma maligna). 5. Mengurangi resiko diabetes / kencing manis. 6. Mengurangi resiko obesitas / kegemukan di masa mendatang. 7. Terhindar dari kurang gizi. 8. Mengurangi resiko terkena penyakit jantung & pembuluh darah. 9. Bayi yang diberikan ASI lebih jarang menderita alergi. 10. Mengurangi kemungkinan terkena penyakit asma. 11. Mengurangi terkena infeksi dari bubuk susu formula yang tercemar (misalnya E.Sakazakii). 12. ASI awal / Kolostrum yang berwarna kuning/keemasan mengandung nutrisi dengan konsentrasi tinggi , memberikan perlindungan akan berbagai penyakit infeksi, juga memiliki efek laksatif yg akan membantu bayi mengeluarkan tinja pertama (meconium) dari sistem pencernaannya. Sehingga efeknya juga akan membantu mengeluarkan bilirubin dari darah dan melindungi bayi dari kuning (jaundice). Dan penelitian penelitian terbaru menunjukkan manfaat ASI dalam mencegah beberapa jenis kanker." (Fatimah Berliana Monika Purba, Konselor Menyusui & Leader di La Leche League International) Manfaat lain dari ASI oleh dr. Utami Roesli,"Dari semua opsi intervensi, intervensi paling efektif untuk mengurangi kematian bayi adalah air susu ibu. Kenapa harus dua tahun karena antara 0 sampai 2 tahun adalah periode pertumbuhan otak yang pesat sekali. Ia kemudian menunjukkan hasil penelitian terbaru (Journal of Pediatrics, Oktober 2009), di mana ibu-ibu yang melahirkan diikuti terus perkembangannya selama 14 tahun, sampai si bayi remaja. Hasilnya adalah semakin lama si bayi memperoleh ASI, semakin kurang gangguan mental pada anak dan remaja. Gangguan yang termasuk di sini di antaranya depresi, psikosomatik, gangguan bersosialisasi, kenakalan remaja, dan tingkah laku agresif." Lalu dr. Utami Roesli juga menuturkan manfaat menyusui untuk Ibu juga, yaitu akan terhindar dari kanker payudara, kanker rahim, kanker indung telur, stroke, diabetes, jantung koroner, depressive, rematik arthritis, keropos tulang, obesitas, bahkan alzheimer. (https://youtu.be/qtwOgQ6iKQY) Jadi, sekali lagi dan lagi, jangan pernah menyerah untuk memperjuangkan ASI. Selalu yakin pasti bisa!! Bagi yang gagal mengASIhi, jangan berkecil hati. Tetap semangat!! Selama ASI masih bisa diperjuangkan, perjuangkanlah! Jika tidak, perjuangkan ASI untuk anak selanjutnya. Jika juga tidak, misal termasuk dalam indikasi medis penggunaan "formula" atau sudah tidak promil lagi, dukunglah Ibu lain untuk mengASIhi. Sebarkan ilmu ilmu menyusui dan pentingnya mengASIhi. FYI, dr. Utami Roesli dulunya gagal mengASIhi lho. Lalu sekarang beliau menjadi aktivis dan pejuang ASI. Bahkan beliau memperoleh gelar sebagai ”Pendekar Anak” dari UNICEF di tahun 2010 berkat kegigihannya mengampanyekan pentingnya pemberian ASI eksklusif. Beliau merupakan pendiri lembaga Sentra Laktasi Indonesia. Mendapatkan sertifikasi sebagai konsultan laktasi internasional dengan gelar International Board Certified Lactation Consultant. Duuuh Buk, kalo saya tulis penghargaan penghargaan beliau, bisa makin panjang thread saya😁 Pokoknya tetap semangat ya Buk! Jangan pernah menyerah untuk memperjuangkan ASI!! 💪 #PentingnyaMengASIhiTAP **Bunda juga bisa membacanya di website saya https://hestidinnio.com/asi-harus-diperjuangkan/ ***Pengalaman menyusui saya bisa dibaca di https://community.theasianparent.com/q/thread_ini_tidak_hanya_membahas_bagaimana_cara_sukses_menyusui_tapi_juga_perinti/2627665?d=android&ct=q&share=true

ASI Harus Diperjuangkan
77 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Di Vietnam juga nenek banyak loh yang menyusui cucunya (budaya mereka) padahal kan kita pikir nenek2 tuh gaakan bisa relaktasi, ternyata salah besar. Semua wanita memang udah di ciptakan untuk menyusui, apalagi hal kaya relaktasi pasti mungkin banget. Yang menjadi stimulus keluarnya ASI kalo kata dokter laktasi ku tuh hisapan+liur bayi, pompa gak akan bisa dapetin secara maksimal. Makanya gak ada istilah kedokteran “ASI SEDIKIT” tuh atau gak keluar sebelum mati-matian berusaha dulu cari penyebap. Ayo jangan takut dan malas untuk mengAsihi !

Baca lagi
4y ago

Iya Bun saya pernah baca yang berasal dari Nigeria. Seorang nenek nenek juga menyusui cucunya.. Luar biasa bangettt💞💞💞 Kerennn🥳