Penolong Masalah Kulit Ringan Hanya Dengan Netralisir (jerawat, beruntusan, milia)

Maaf baru aktif kembali, maag dan GERD saya kambuh, 3 hari bisa aktivitas terbatas karna vertigo 😢😥 doakan saya cepat sembuh ya mama 😢 -------- Mohon save ya Karna akan sangat amat panjang 🙏🙏 klik bendera di pojok kanan atas. Jangan lupa bantu komentar dan like agar posting ini terlihat ibu2 lain yang butuh informasi karna TAP ga bs upload video 😢 kunjungi saya di @disiniadanyanya ya mama 🤗🤗. Yang mau tanya2 langsung DM saja mama 🤗🤗🤗💞💞💞 Foto tambahan di kolom komentar ya 💞🤗 --------------- Duh! Panasnya hari ini 🌞🌞🌞🌞🌞 Musim pancaroba panas terik kemudian hujan lembab, bayi mudah sekali mendapati penyakit kulit. Mulai dari iritasi akibat keringat, ruam akibat keringat, jamur akibat lembab, beruntusan akibat keringat/panas, beruntusan akibat kulit kering, jerawat bayi dan milia yang lebih sering muncul. Bayi ketiga saya juga demikian. Tiba-tiba lebih mudah beruntusan di dahi. Mudah jerawat di hidung dan pipi. Terkadang milia di wajahnya. Memang tidak terlalu banyak, tapi saya tetap waspada kan agar tidak memburuk atau membuat menjadi bergejala. Cara saya selama ini bagaimana sih? Ampuh enggak? Mahal enggak? Lama enggak? Hari ini saya bahas tuntas ya mama 🤗🤗🤗💞🤗💞 --------- Harus pakai sabun padahal belum tentu harus selalu dengan sabun 😌😌 -------- Yang pernah baca post cara menangani atau komentar saya mengenai masalah kulit pasti paham kalau saya lebih sering menawarkan cara netralisir terlebih dahulu setiap kali terjadi masalah kulit bayi. Saya memang jadi apa-apa saya coba netralisir sebelum saya bergegas ke dokter. Netralisir saya buatkan untuk redupkan rasa khawatir dan panik saya, sekaligus bila memang butuh pertolongan medis pengobatan yang digunakan nanti akan lebih cepat dan efektif (yang pernah saya lihat dan selalu rasakan pada tiga anak saya). Sebenarnya apa sih netralisir?? Netralisir bagi saya adalah cara mengembalikan keseimbangan awal kulit sebelum tersentuh produk kosmetik. Menemukan keseimbangan pH, mempercayakan regenerasi kulit, menunggu dengan sabar proses perbaikan kulit, membantu perkembangan skin barrier alami. Cara ini enggak selalu dengan sabun. Semua tergantung dengan "masing-masing kulit bayi". Maksudnya ma? Pada tiga anak saya, sabun bayi yang cocok membantu. Pada teman saya sabun justru tidak membantu malah memburuk. Kemudian dokternya menyarankan cari air yang sesuai dengan kulit. Sesuai bagaimana? Dokternya bilang kandungan air berbeda2 di setiap wilayah. Kebersihan air juga berbeda-beda. Kebetulan iseng-iseng dia beli air galon isi ulang dengan brand yang lumayan terkenal dan dijadikan air mandi anaknya. Isi ulang ya ma, bukan merk air mineral yang beredar di toko 🤭. Lalu dia jadikan media mandi si anak. Ketika mandi dengan air tersebut, si bayi kulitnya malah bersih-sehat-kinclong plus jadi putihan hahahhaha (iya karna ibunya aslinya sangat putih). Tapi ya setiap mandi harus sedia air galon 😅 untungnya masih isi ulang katanya 😅. Dengan catatan ketika sudah sembuh pelan-pelan pakai sabun yang cocok kembali.Hanya sampai usia tolerir air, tetap gunakan air galon 😅. Saya pernah tanyakan. Terus , kalau jalan jauh ke toilet umum gimana ma? Dia jawab bawa galon di mobil, atau bila naik motor beli air kemasan paling murah ukuran 1 liter saat stok air yang dibawa habis (ia selalu sedia air dengan botol kemasan 1 liter setiap pergi). Kenapa bisa gitu ya? Saya iseng-iseng cari penjelasannya ternyata sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Health (NIH), melakukan penelitian terhadap 100 bayi dengan 50 bayi yang dilahirkan SC dan 50 bayi dilahirkan normal. 100 bayi tersebut mandi dengan air dan metode mandi air dengan sabun liquid baby cleanser. Dua pengukuran berturut-turut dari setiap parameter diperoleh di dua lokasi anatomi, lengan bawah volar, dan di bawah tulang dada. Hasilnya tidak ada perbedaan pada keduanya. pH permukaan kulit, TEWL, dan SCH semuanya menurun secara signifikan setelah mandi pertama, indikasi perkembangan fungsi penghalang kulit pada bayi yang baru lahir. Selain itu, mandi dengan air saja atau air dan pembersih bayi cair tidak memengaruhi penghalang kulit yang sedang berkembang. Intinya semua sesuai dengan kecocokan bayi, karna saat netralisir bila memang cocok air saja bisa membantu bila cocok 🤗 karna dari penelitian diatas memang tidak ditemukan perbedaan penggunaan air dan sabun. Hanya saja, dengan bantuan sabun kotoran lebih mudah terangkat dan kebersihan dari kuman, bakteri, virus lebih terjaga. Saya pernah bahas ini. Sebenarnya apakah Newborn butuh skincare? Apakah kulit bayi sama perawatan (kulit kering, kulit berminyak, kulit normal, kulit sensitif, kulit eczema prone dll), apakah sifat iritan minyak pada bayi dan alasan medisnya. Ada pada post mengenai perlukah skincare pada Newborn Ya ma. Saya taruh link dibawah. ----------- Perjalana mencari sabun yang cocok ---------- Anak saya tidak bisa menggunakan air saja. Saya pernah lakukan pada kedua anak saya (anak pertama dan kedua belum di ketiga) dengan metode yang sama karna penasaran. Hasilnya tidak ada perubahan dan membuat kulit bayi saya terlalu kering 😢 Dokter kulit dan dsa saya juga lebih sering menyarankan hal yang sama. "Coba cari sabunnya Bu yang mild/ringan. pH sesuai kulit bayi, kalau bisa cari yang non SLS, non Paraben, non pewangi, non pewarna yang minim kimia dan lulus pada uji hypoallergenic." Anak pertama saya tipe kulitnya agak ribet. Eczema prone, dermatitis prone, alergi dan sensitif. Dokter menyarankan pakai Sebamed (sayapilih yang liquid karna kandungannya lebih mild dari batangan. Lebih irit penggunaan karna yang batangan mudah mencair ketika bersentuhan air), dan cocok. Tahun ini juga yang beredar dipasaran belum bermacam-macam jenisnya. Online shop juga belum seramai sekarang. Jadi enggak bisa coba ini itu. Dan masih terbilang langka. Saya ingat sekali, supaya lebih murah dari harga drugstore saya lari ke ITC Kuningan/ ambasador untuk beli. Kalau sudah mau habis saya buru-buru kesana buat beli. Untuk anak kedua, kulitnya lebih tidak terlalu sensitif seperti kakaknya. Tapi paksu trauma. Karna kami pernah bolak-balik ke dokter saat kulit terparah di anak pertama dengan pengobatan sampai 3 bulan. Dia takut sekali anaknya seperti itu lagi. Jadi digunakan sabun yang sama, Alhamdulillah cocok. Ditengah penggunaan sabun ini, saya juga pernah test potensi kecocokan sabun lain yang lebih murah. Saran saya, coba dari yang termurah dulu baru naik tingkat pelan-pelan. 🤗 Biar kita enggak mubazir, bisa beli yang travel size atau ukuran terkecil. Mahal murah, terkenal enggak terkenal, impor lokal enggak menjamin apapun. Yang menjamin hanya cocoknya sabun tersebut. Kalau yang mahal enggak cocok, mau dipaksa kaya apapun ya enggak akan sembuh ma 😢 Sabun-sabun yang saya pernah coba dan cocok atau tidaknya ya ma : 1. Pigeon for sensitive skin Sabun ini tidak ada keterangan non SLS atau Paraben. Tapi hypoalergenic dan cukup membantu dengan kategori ekonomis. (Bila cocok) anak kedua saya cocok banget dan satu2nya sabun transisi dari sebamed yang cocok di anak pertama saya pas umurnya 1 tahun. Dan anak kedua pernah saya pakaikan ini netralisir pas biang keringat, milia, jerawat, beruntusan bersih. Biang keringat cukup berat di punggung bersih 5 hari dengan ini. Btw kulit anak ketiga saya kering. Pakai ini kulitnya jadi lembuttttt banget. Kandungan minyak alaminya ok 👌🎉🎉🎉 2. Lactacyd baby Anak pertama belum ada waktu itu. Anak kedua enggak cocok. 3. Pure baby Anak pertama belum coba, tapi saya coba rangkaian inhalernya 😑 nggak nyambung (maaf 🤭🤭🤭🤭). Anak kedua cocok. Tapi buat bantu perawatan masalah kulit belum bisa di anak kedua saya 😢 4. Sebamed Cocok di ketiga anak saya. Masalah Kulit ringan dan bantu perawatan berat cocok. Buat sehari-hari sangat cocok di anak saya yang pertama. Jarang muncul masalah. Di anak kedua dan ketiga bila ada masalah ringan langsung reda setelah mandi. Sabun yang kami gunakan dari anak 1-2-3 ini ma. Sebenarnya anak kedua dan ketiga enggak terlalu seribet kakaknya. Tapi suami keburu trauma. Katanya lebih baik mencegah dibanding mengobati. Akhirnya saya terbiasa pakai sabun ini buat anak-anak. Sampai 2 tahun batas pemakaian kami. 🤗 5. Cetaphyl Sama seperti sebamed. Anak pertama tidak cocok anak kedua cocok. 6. Mustella Sabun idaman aduhay. Sayang harganya enggak masuk budget. Sabun ini kelembaban saya simak bagus banget 😭 sampai terharu cocok di anak pertama (tapi anak pertama saya jadi lepek karna tipe kulitnya berminyak jadi saya enggak belikan lagi). Anak kedua jadi glowing. Glowingnya bukan jadi putih ala oppa oppa Korea. Tapi kulitnya sehat, glowing dan lebih cerah. 😍 Walau bagus saya belum ada pikiran untuk beli kembali. Alasannya hanya 1 sih, karna mahal hahahahahhahahahahaha 🤣🤣🤣🤣 7. Buds Di anak pertama buds enggak begitu familiar jadi enggak beli. Tapi di anak kedua buds mulai heboh. Saya enggak beli, kebetulan pernah liputan salah satu event dan dapet barangnya di goodybag. Alhamdulillah akhirnya kesampaian cobain 🤭 Sayangnya di anak kedua saya enggak cocok 😢 8. Oilatum Junior bath formula dan Bath Additive Ketika anak pertama dermatitis tergolong berat saya disarankan ini dari teman saya. Hanya saja produknya enggak ada di Indonesia 😔 saya harus titip temen yang kebetulan tinggal di luar. Produk ini bagus banget terutama perawatan dermatitis atau kulit terlalu kering. Bath Additive sifatnya light liquid parafin. Ditaruh ke bak air mandi dan saya gunakan setelah guyur bersih sabunnya untuk berendam. Beruntusan merah, kemerahan kulit, tiba-tiba melembab. Berangsur pulih dalam hitungan hari. Anak kedua pernah terjangkit ringworm. Penanganannya susahnya minta ampun. Yang pernah alami pasti tau banget ini. Kemudian saya titip ke saudara yang kebetulan lagi kuliah di Inggris mau balik. Alhamdulillah bantu banget masa penyembuhan kulit. Tadinya diresepkan sabun dan sampo khusus jamur tapi perubahannya lambat sekali. Saya enggak sabar 😢 Pakai ini + obat luar dan dalam dari spKK sembuh lebih cepat. Mau beli lagi? enggak 😅😅karna mahal dan susah dapetinnya 😌 kalau masalah kulit anak kembali berat mau beli lagi enggak? Jujur akan saya pertimbangkan karna oilatum di dua anak cocok. ----+---+ Review produk yang pernah dipakai diatas bukan bermaksud pamer ya mama 🤗 Tapi gambaran nama-nama produk yang bisa mama coba. Dan bisa mama lihat murah mahal belum tentu cocok pada anak. Sekarang sudah banyak brand lokal maupun impor yang bagus-bagus. Kayak mama choice, momami, sanosan, Dove baby sensitif, Cusson sensicare, aveeno dll. Mama bisa coba dari yang termurah dan termudah didapatkan dulu saja baru bila memburuk (tidak cocok) naik pelan-pelan brand-nya. Semuanya kembali lagi ke cocok atau enggaknya anak. Mau mahal murah, mau terkenal enggak terkenal, mau impor atau lokal kalau enggak cocok mau dipaksa enggak akan membaik tapi memburuk 😢 --------- Seperti apa tanda tidak cocok pada anak ? --------- Tanda tidak cocok pada ketiga anak saya terlihat dari : 1. Bila ada masalah kulit sebelumnya biasanya akan lebih buruk. spKK saya selalu bilang begini "kalau berkurang artinya sedang bekerja, kalau memburuk artinya enggak cocok," Saat anak saya biang keringat parah dan kebetulan keuangan saya sedang minim dan saya lagi turun sabun ke pigeon, saya belikan lactacyd baby. Sayangnya ruam dianak kedua, gunakan lactacyd dua kali pemakaian malah meradang. Timbul kemerahan dan tesktur ruam lebih bengkak. Saya segera stop pemakaian. Tipe-tipe memburuk pada anak saya bisa berupa menyebar lebih luas, lebih kemerahan atau menjadi kemerahan, beruntusan semakin banyak, menjadi abses/lecet/lentingan/Bintik bernanah dll. 2. Kulit lebih kering Biasanya teraba kasar, berbintik (bukan beruntusan), berkerak dll. 3. Masalah Kulit lain timbul Misalnya dari beruntusan di badan tiba-tiba muncul jerawat di wajah. Dll. ---------- Kapan harus ke dokter? -------- 1. Ketika tidak ada perubahan selama 3-5 hari. Artiny butuh perawatan medis. Plusnya, kondisi kulit setelah netralisir lebih stabil. spKK saya selalu senang kalau setiap saya datang saya bilang sudah 3 hari hanya pakai sabun saja dok. Yang lain saya hentikan. Beliau bilang pengobatan biasanya lebih maksimal ketika kulit siap dengan kondisi sudah netral dan alami. 2. Kondisi kulit sudah memburuk Kondisi kulit yang sudah memburuk biasanya disertai dengan gejala meradang, infeksi, abses, lecet, bernanah, lentingan isi nanah, menyebar luas, bengkak dll. Untuk ini tidak perlu menunggu lama lebih baik segera bawa ke spKK. Minimal puskesmas atau dokter anak. 3. Sudah ke dokter anak belum ada perubahan Setelah ke dokter anak belum ada perubahan, naik ke spKK. Belum ada perubahan juga naik ke spesialis alergi dan imunologi. Saya pernah lakukan ini dan bahas di postingan alergi (ditaruh dibawah ya linknya 🤗). --------- QnA seputar yang saya lakukan selama netralisir --------- 1. Apakah boleh pakai skincare lain saat netralisir? Jawab : sebaiknya tidak. Salah satu manfaat netralisir mengetahui apakah anak kita alergi/tidak toleran pada produk tertentu. Anak pertama saya alergi minyak-minyakan. Waktu itu pernah badannya iritasi kemerahan ternyata setelah saya rutin gunakan VCO homemade terutama pada lipatan. Kulitnya juga pernah putih-putih setelah diselidiki dsa ternyata ketahuan alergi minyak telon dari proses netralisir. Akhirnya kami tidak gunakan minyak-minyakan Kemudian saya menemukan ternyata minyak-minyakan sudah tidak direkomendasikan oleh medis. Karena sifatnya yang iritan pada kulit bayi. (Penjelasan ada pada link alergi dan link perawatan kulit bayi / Newborn ya ma) link dibawah. 2. Apakah setelah netralisir harus teruskan sabunnya? Terserah mama 🤗 karna memang sabun-sabun tertentu budgetnya lumayan ya ma 🤗 Dsa saya juga pernah saya tanyakan dan jawabannya, boleh iya boleh tidak selama anaknya memang bukan alergi kimia pada sabun. Kalau memang tidak ada indikasi intoleran gunakan saja sabun lain yang hypoalergenic sesuai budget. Kalau ternyata selalu ada keluhan kulit terpaksa lanjutkan saja sabunnya 😢 3. Saya sudah pakai obat sudah netralisir sudah ke dsa sudah ke spKK kok enggak sembuh ya ma 😢? Koreksi cara penanganan/perawatan sehari-hari. Apakah mama enggak gunakan produk lain, apa mama pakai herbal lain seperti minyak-minyakan/obat tradisional lainnya, penggunaan obatnya sesuai rekomendasi tidak, mandi diguyur atau sekedar lap saja atau rendam dengan air yang terkena sabun? Apakah yang mengasuh rajin cuci tangan? Apakah sekitar masih suka cium-cium/pegang bayi? Apakah bajunya sudah sesuai suhu? Dll Kalau semua tata cara tidak mempan juga bawa ke spesialis alergi dan imunologi. Salah satu kasus terburuk anak pertama saya butuh waktu 3 bulan sampai benar-benar sembuh untuk ruam. Dan butuh waktu 4 bulan untuk benar-benar sembuh total dari jamur ringworm pada anak kedua. Semoga informasi diatas bisa membantu meredakan rasa khawatir mama ya 🤗 Semoga informasinya bermanfaat dan bisa membantu penyembuhan masalah kulit anak mama 🤗🤗🤗 ------- Foto bawah : 1. Hari 1 jerawat merah di hidung, beruntusan di dahi, milia di pipi (foto sore sebelum mandi) 2. Foto hari 1 setelah mandi hanya gunakan sabun yang cocok (sore) 3. Foto hari 2 (pagi hari) sebelum mandi 4. Foto hari 2 (pagi hari) setelah mandi gunakan sabun yang cocok 5. Foto produk yang saya gunakan saat dermatitis akut pada dua anak saya. Note, sekarang isinya sabun mama lemon 🤣🎉🤭 Foto 1-2-3-4 dinaikan kontrasnya agar terlihat bintiknya lebih jelas. Maaf karna gunakan HP butut yang kameranya kurang bagus 😢🤗😌💞 ------- dibawah link netralisir dan cara perawatan ruam pendamping pengobatan dokter ya mama. biasanya proses pengobatan jadi lebih cepat krn cara ini rekomendasi dsa Dan spkk anak2 saya 🤗 https://community.theasianparent.com/q/sometimes_mother_is_the_only_medicine_that_works_saat_anak_pertama_lahir_rasanya/3234097?d=android&ct=q&share=true untuk segala hal mengenai alergi disini ya mama. saya pernah post ciri, masalah kulit, bentuk/gambaran masalah kulit, pengobatan, cara mencari tahu pemicu alergi, penanganan yg benar, perlu atau tidak perlu obat dll. https://community.theasianparent.com/q/among_the_most_sacred_gifts_you_can_give_your_child_is_the_gift_of_health_this_g/3279981?d=android&ct=q&share=true untuk segala hal kulit bayi, 5 Jenis kulit dan tipe perawatannya, tanda lahir, masalah kulit bayi, masalah kulit yang butuh pengobatan dan tidak perlu pengobatan. dll disini ya mama 🤗 https://community.theasianparent.com/q/the_amazing_thing_about_becoming_a_parent_is_that_you_will_never_again_be_your_o/3263381?d=android&ct=q&share=true semoga lekas sembuh ya 🤗 Semoga bermanfaat 🤗💞 Semangat ya Bu ibu 🤗🤗💞🤗💞 Buat video dan ulasan singkat Saya akan buat di IG ya ma 🤗 @disiniadanyanya karna TAP tidak bs video dan terkadang menjelaskan ciri sedikit sulit. 🤗 Mohon bantu komentar serta beri like agar new mom yang sedang galau bisa terbantu untuk mengetahui informasinya. Jangan lupa klik bendera diatas untuk save posting ini bila sewaktu2 butuh 🤗 Yang butuh post tentang ASI ga keluar/keluar saat hamil, ASI seret setelah melahirkan, perlengkapan newborn anti mubazir, 12 macam pup normal-bahaya, gumoh/muntah normal-bahaya,speech delay, pengalaman hamil Dan melahirkan pakai BPJS dan post lain bisa obrak Abrik profile Saya ya 🤗 Semangat ya mak emak!! Saling support Satu Sama lain 💪💪💪💪💪💪 #seriusnanya #bantusharing #pleasehelp #firstbaby #ingintahu