Aini profile icon
PlatinumPlatinum

Aini, Indonesia

Anggota VIPKontributor

About Aini

mamak abyasa

My Orders
Posts(8)
Replies(676)
Articles(0)

Hematoma pada bayi

hollaaa... aku mau sharing ttg hematoma alias penumpukan cairan darah di bawah kulit kepala yang diderita anakku. beberapa kali anakku sering jatuh pas dikepala kalau kata orang sini mah "jeledak" atau terpelanting. diawal ku kira benjol biasa aja, tapi gak ilang dan agak lembek dan semakin membesar dan meluas.. alhasil kami mengunjungi dsa, dan diminta untuk ke dsa spesialis anak subspesialis bedah syaraf anak.. setelah konsul akhirnya kami diminta untuk ct-scan. karena ini anak 12 bulan dan gak mungkin bisa anteng, jadilah anakku harus di"tidurkan" sebentar oleh pbat bius pas proses ct-scan. lalu setelah hasilnya keluar, untung saja benar hematoma dan tidak ada indikasi lain.. semuanya bagus dan normal.. lalu, dijadwalkan untuk bedah kecil dengan dsa subspesialisnya.. betapaaaaaaaa hancurnyaaaa hatiku, anakku harus masuk ruang bedah sendirian didalam sana.. jam 12 anakku mendapat injeksi untuk ditidurkan selama proses bedah berlangsung.. sebelumnya diminta puasa 8 jam.. hanya boleh minum air putih sedikit saja dibasahi dibibir.. setelah tindakan, aku dikasih liat darah yg menggumpal dikepala anakku dan berdiskusi panjang dengan dokternya ada beberapa hal yang bisa ku bagikan ke moomy semua. 1. anak itu biasa jatuh, tapi diliat dlu jatuhnya yg gimana dan seperti apa? 2. harus aware sama perubahan anak sekecil apapun. pada case ini, aku bru sadar anakku beberapa hari setelah terjatuh ini tidurnya selalu ada diposisi yg gak benjol 3. respon tubuh anak berbeda-beda. jangan menggampangkan "yang penting masih aktif", "namanya juga anak belajar jalan" BIG NO mooom.. 4. bentuk area bermain yg ramah anak di rumah untuk meminimalisir cedera. aku share ini, karena masih banyak diluar sana yang "gakpapa, masih aktif anaknya" "gakpapa, belajar jalan yaa wajar jatuh" "gakpapa, mau pinter" ternyata respon setiap anak beda2, dan jatuh itu kan ada benturan, dan kita gak pernah tau apakah menimbulkan cedera atau tidak. aku share ini, agak gak ada lagi moomy-mooomy yang mengalami hal seperti aku. sekarang anaknya ceria lagi, main lagi, tapi traumatis di mamaknya belum ilang juga. aku gak post foto karena takut disalahgunakan mooomm.. maybe aku post setelah aku edit dlu yaaa..

Read more
 profile icon
Write a reply

Kesetaraan dalam Rumah Tangga

hallo moomy hebat, tangguh dan perkasa (pekerjaan semua bisa) semoga selalu dalam lindungan Tuhan dan diberikan kebahagiaan yaa.. aku mau sharing dan berbagi ajaaaa seberapa pentingnya sih kesetaraan dalam rumah tangga? dan kenapa harus setara? pertama, definisi kesetaraan dulu yaaa.. jadi sebenarnya yang dimaksud kesetaraan dalam rumah tangga adalah tugas, kewajiban dalam urusan domestik, publik dan pengasuhan anak dalam porsi yang sama. gunanya untuk apa? untuk membentuk relasi yang sehat, pernikahan yang bahagia dan menunjukkan kepada anak (baik laki2 dan perempuan) mengenai kesetaraan gender. laki2 juga gak masalah untuk nyuci baju, setrika, masak, jemur baju dan turun tangan dalam pengasuhan anak. dan mooms, anakpun nantinya akan belajar mengenai "kesehatan relasi" kelak dari perilaku ayah dan bunda-nya, dan cenderung tumbuh menjadi anak yang kritis, penuh empati di masyarakat ataupun dengan pasangannya. "tapi suamiku sudah kerja? dan akulah yang harusnya mengurus rumah tangga karena aku ada di rumah." ohiya, ndak masalah mooom kalau pilihan moomy.. tapiii sebagai kepala keluarga, tugas suami itu hadir, membahagiakan dalam bentuk "fisik" dan "bathin". artinya apa? dalam bentuk fisik, melindungi, menafkahi dan menjaga keluarga dan fungsi bathin adalah memberikan kesejukan, ketenangan dan kemudahan dalam urusan rumah tangga. membantu istri mengerjakan pekerjaan domestik adalah tugas suami untuk memberikan kebahagiaan bathin dan secara psikologis tentu akan lebih merekatkan hubungan rumah tangga. begitu juga pengasuhan anak merupakan tugas suami. anak laki2 akan belajar kepemimpinan, memperlakukan pasangannya kelak dan orang sekitarnya, kebijaksanaan, belajar untuk berkomitmen dengan melihat perilaku ayah ke ibunya. nahhhhhh, pentingnya disini. untuk anak perempuan apalagi mooommm. sosok ayah ini, penting untuk melindungi, memberikan contoh bagaimana berlaku ke lawan jenis, membangun kepercayaan diri. jadi, pengasuhan anak bukan tugas IBU ajaaaa yaaa.. kedua, mengapa harus setara? hal ini akan mempermudah moom untuk menyelesaikan permasalahan dan memperlancar komunikasi karenaaaa gak ada tuh yg namanya dominasi. tentunyaaaaa dibicarakan dengan pasangan untuk win-win solution.. misalnya, ketika libur ayah membantu pekerjaan rumah atau menjaga si kecil sedangkan ibu me-time sekedar pergi ke salon ataaaauuu hal sederhanaaa deh "mandi lebih lamaaaa dan sepuasnya di kamar mandi." ayah yg meng-handle kerjaan rumah dan anak. hal ini berdampak baik, untuk kehidupan rumah tangga kedepannya. karena mooms dihargao sebagai istri dan juga manusia utuh yg butuh untuk membahagiakan diri sendiri dan ini bukan hal egois. ketiga, menghindari diri dari KDRT ! yaaaa, pentingnya ini. karena suami dan istri punya posisi yang sama maka baik suami ataupun istri menyadari "pasangan mereka tetep satu individu yang utuh" manusia yang beda kepala dan beda jantung jadi harus tetap dimanusiakan. walaupun sudah menjadi istri dan ibu, moom tetaplaaaa manusia yng utuh ! boleh kok ngeluh, wajar nangis, wajar kecewa, wajar marah.. kita tetap manusiaaaa bukan ibu peri atau dewa. nah, tetep utamakan komunikasi yg baik dan terbuka dengan suami karena suami bukan cenayang yg tiba2 bisa tau apa yang kita pikirkan tanpa dibicarakan. semogaaaaa, kita semua slalu bahagia dan dalam lindungan Tuhan yaaa mooommm boleh banget kalau mau sharing di kolom komentar dan please don't judge the other yaaa tetap gunakan bahasa yang sopan hehehehe.....

Read more
 profile icon
Write a reply

aku belajar mandiri 🐯

hallo moooms, sebelum baca lebih lanjut please baca dulu dengan saksama yaaaa... "setiap ibu punya cara untuk mendidik anaknya, standart benar atau salah, baik atau buruk sangat subjektif. jadi gak ada parenting yang mutlak dapat diterapkan untuk semua kondisi disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, visi-misi dan prinsip ibu/ayah ke anaknya. so, di tread saya ini adalah ruang aman bagi setiap ibu untuk sharing pendapat tanpa judgment atau saling menjatuhkan ya" aku working moom, anakku umur 11 bulan. sudah sejak 2 bulan ditinggal kerja. ini pilihanku sendiri, dan suami mendukung penuh pilihanku. ada tipe perempuan yg memang gak bisa stuck 24 jam di rumah harus ada kegiatan bertemu dengan orang lain ataupun mengembangkan diri. itu gak salah, gak egois, perempuan juga manusia, ibu juga manusia. kita bukan karakter kartun "wonder women" konstruksi sosial lah yg mewajibkan kita untuk melampaui batas2 nalar kemanusiaan kita. huhuhuhu, peluuukkk online sekarang anakku sudah 11 bulan, gak terasa hampir satu tahun kami mendidik, merawat dan menjadi teman untuknya. aku dan suami tidak ingin menjadi tua dengan menyebalkan. artinya, aku punya mindset "semakin tua kita semakin gak tau apa-apa, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, parenting semakin berkembang pesat sedangkan waktu yg kita miliki tidak begitu banyak. oleh karenanya, aku dan suami masih harus dan terus belajar untuk 'tidak tau apa-apa' dan menjadi teman yang menyenangkan untuk anak kami. sejak ditinggal saya dan suami kerja anakku pernah di daycare, dan pada akhirnya sama mba dan ibuku yang mengawasi full selama aku kerja. ohiya, untuk menghindari kebingungan anak tentang pola asuh saya dan ibu saya sepakat setelah berdiskusi bagaimana pola pengasuhan kami agar selaras, satu visi dan misi. setelah itu, ketika sampai di rumah saya benar2 melepas gadget dan kerjaan kantor. full saya habiskan waktu istirahat dengan bermain, ngobrol, bercanda dan say "we love you more than everything in this world" to my baby. afeksi itu perlu, tindakan juga agar anak belajar ada keselarasan, konsistensi antara ucapan dan tindakan kami. pola asuh yang 50-50 antara aku dan suami ternyata menumbuhkan sikap mandiri pada anak. ternyata walaupu bayi, anak-anak belajar memahami kondisi orang tuanya. anak belajar mandiri dari lingkungannya selama pandemi, saya wfh walaupun kadang pulang pergi kantor. anakku paham ibunya akan kerja, dan kami tidak menyembunyikan kepergian kami. sehingga dia belajar orangtuanya pergi dan akan pulang, dia belajar kecewa ditinggal orang tuanya, belajar sabar menunggu orangtuanya kembali. ada dampaknya kah? tentu ada, anak akan lebih mudah mengkomunikasikan apa yg diinginkan. kami membiasakan untuk say sorry, please and thank you dan mengapresiasi sekecil apapun yang baby lakukan. ketika wfh pun baby paham ketika mamaknya dihadapan laptop dan terlihat serius, baby akan sabar menunggu walaupun kadang-kadang tetap minta gendong sambil meeting, jam kerja diputar jadi malam hari waktu istirahat yg berkurang. ini model parenting yg aku dan suami terapkan ke baby.. boleh banget nih moomy-moomy sharing model parentingnya.... nambah ilmu, nambah teman. apapun pilihanmu mooom, di rumah ataukah bekerja kita adalah perempuan hebat yang sudah mampu berjuang sejauh ini. menjadi sosok yang paling dibutuhkan manusia kecil yang lahir dari rahim kita, yang gak akan pernah memandang kekurangan kita. bagi mereka, ibunya akan selalu menjadi yang terhebaaaaat... peluuuuuukkkk online untuk semuanya.. salam kenal

Read more
 profile icon
Write a reply

anak GTM? still calm down mooom

anak GTM emang bikin hampir gila yaaa mooom.. youre not alone moom, me too.. jadi harus gimana dong? pertama, tetap dikasih makan yaa moom trial and error sampai nemu yang pas. gakpapa satu suap atau dua suap, yang penting makan dan apresiasi setelah dia mau nyuap. kedua, tanggapan kita juga penting loh moom, kalau anak gak mau makan trus kita marah bisa trauma dia.. aku berbagi kisah sedikit dengan bayik cemiwiw : anakku trauma makan karena kesalahanku sendiri. kok bisa? yaa karena persepsiku makan harus banyak, makan harus habis. kalau gak habis aku marah ke anakku dengan nada penekanan yg cukup dalam padahal dia baru aja 7 bulan (dia cuma bayi yg belum ngerti, huhuhuhu.. sekarang kalau inget nyeselnya minta ampun) Pada akhirnya, aku konsul ke dsa tumbuh kembang, ahli gizi sampai ke psikolog anak. ternyata yg bermasalah adalah cara pandangku ttg MPASI dan makan. psikolog dan dsa-nya sepakat bilang gini "moomy, makan itu terlihat sepele ya? tapi tau gak moom ternyata bagi anak makan itu adalah proses adaptasi yg sulit, yang gak kalah menantang dari tengkurep, duduk atau jalan. mereka berusaha keras untuk itu. jadi, kalau anak moomy hanya makan satu suap atau dua suap harus tetap diapresiasi. ciptakan suasana menyenangkan, happy, bersahabat ketika makan. even he's rejected food still smile and gave him apriciate. klu anak liat moomy marah-marah setelah dia gak mau makan, dia makin takut untuk mencoba" sebulan full aku praktikkan, pengelolaan emosiku diperbaiki, give him apriciate even dia nyuap cuma dua suap... selalu selingi makanan berat setelah 2 jam kasih snack ringan. kasih pengertian kalau bisa dapat snack setelah makan... sebelum tidur nyenyak atau setengah tidur disounding dan afirmasi "dedek besok makannya yg baik yaa, yang banyak, biar kuat, biar sehat" puji tuhan, alhamdulillaaaah... sekarang sudah berlalu. sekarang ditambah vitamin biar nafsu makannya tetap terus terjaga. semoga ceritaku membantu yaaa mooom dan gak mengulang kesalahan sepertiku. ternyata makan bukan proses yang mudah yang sering kali aku pribadi abai ttg hal ini. huhuhuhu... semangat ttep berjuang moomy yg memasuki tahapan MPASI

Read more
 profile icon
Write a reply