Dulu sebelum melahirkan, asumsi saya bayi lebih mudah kedinginan di ruang ber-AC jadi harus dikasih selimut yang agak tebal. Ternyata, saya salah bunda... Bayi ternyata lebih tahan pada suhu dingin dibanding orang dewasa.
Mengapa bisa begitu? Karena bayi punya Jaringan Lemak Coklat (Brown Adipose Tissue) yang lebih banyak, terutama pada bayi yang lahir cukup bulan dan terbatas hanya di jaringan bawah kulit leher dan punggung. Jaringan ini akan makin berkurang dan menyusut pada anak yang lebih besar dan hanya tertinggal sedikit pada orang dewasa.
•
Dalam sel jaringan lemak coklat, cadangan energi dirubah menjadi panas. Keistimewaan lain dari jaringan ini adalah selnya dapat menyimpan sampai dengan 40% dari lemak bayi. Kenaikan suhu tubuh oleh jaringan ini dapat sampai 3 kali lipat dibandingkan dengan kenaikan suhu akibat berolahraga. Kenaikan suhu oleh produksi panas sel lemak jaringan lemak coklat ini adalah penyesuaian terhadap suhu udara yang dingin dan akibat makan berlebihan, tanpa melibatkan kegiatan otot (dalam keadaan istirahat). Jadi, ini menjadikan bayi tidak mudah kedinginan bahkan sebaliknya mudah kepanasan.
•
Dibandingkan dengan orang dewasa muda, perbedaan daya tahan bayi terhadap udara dingin adalah sekitar 5 derajat Celcius dan sebaliknya terhadap udara panas. Jadi, jika orang dewasa pada suhu udara 20 derajat Celcius sudah kedinginan, bayi belum merasakan kedinginan karena untuk bayi, suhu udara 20 derajat Celcius terasa hanya 25 derajat Celcius. Sebaliknya, jika orang dewasa pada suhu udara 25 derajat Celcius merasa cukup dingin, bayi sudah kepanasan karena terasa sama dengan suhu udara 30 derajat Celcius.
•
Jadi wajar kalo bayi ngak suka diselimutin..