Gmna ya biar puasa ga lemes?

Bun gimana ya caranya biar puasa ga lemes? Saya mengasihi+ada riwayat gerd, rasanya nafas sesak sekali krn aslam naik. Trs makin sore makin lemes bgt apalagi anak lg aktif bgt. Dulu pas hamil puasa kuat, enggak lemes bgt kaya gni. Pas menyusui+puasa bner bner lunglai bgt kya gpunya tulang. Klo dibilang jgn maksain saya lebih bingung bun bayar fidyah nya, tkut ga kebayar, apalagi skrg beras mahal bgt 🥺 Minta saran nya bun biar ga lemes minumnya apa? Atau makan nya gmn? #SeriusTanya #SeriusTanya #bantusharing

20 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

🔰 ORANG-ORANG YANG TIDAK WAJIB BERPUASA 🔰 °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° [ BAGIAN 2] 5️⃣ Wanita Hamil dan Menyusui Wanita hamil dan yang menyusui saat di bulan Ramadhan boleh tidak berpuasa jika memang memberatkan. Jika tidak merasa berat juga tidak mengkhawatirkan bahaya terhadap janin yang dikandungnya maka tetap harus berpuasa. Sebelum menentukan kewajiban apa yang harus ditunaikan wanita hamil dan menyusui jika tidak berpuasa maka harus dilihat lebih dulu apa penyebabnya dia tidak puasa. Karena dalam kasus wanita hamil atau menyusui, ada perbedaan antara; 1.  Yang tidak berpuasa karena mengkhawatirkan diri mereka sendiri, seperti merasakan lelah, pusing, atau khawatir sakit, dengan, 2.  Yang tidak berpuasa karena khawatir keadaan anaknya, seperti khawatir kondisi janin jadi kurang sehat atau kualitas ASI menurun sehingga anak tidak mau menyusu, dll. • Pada keadaan pertama para ulama sependapat bahwa kewajibannya hanya men-qadha. ▪️ Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahullah mengatakan, أَنَّ الْحَامِلَ وَالْمُرْضِعَ، إذَا خَافَتَا عَلَى أَنْفُسِهِمَا، فَلَهُمَا الْفِطْرُ، وَعَلَيْهِمَا الْقَضَاءُ فَحَسْبُ. لَا نَعْلَمُ فِيهِ بَيْنَ أَهْلِ الْعِلْمِ اخْتِلَافًا "Wanita hamil dan menyusui jika mengkhawatirkan kondisi diri mereka sendiri maka boleh tidak berpuasa dan kewajibannya hanya men-qadha, kami tidak mengetahui ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hal ini." (Al-Mughni, III/149) ▪️ Berkata Al-Faqih az-Zurqoni rahimahullah, إذا خافتا على أنفسهما، فلا فدية باتفاق أهل المذاهب، وهو إجماع؛ إلا عند من أوجب الفدية على المريض "Jika wanita hamil dan menyusui (tidak berpuasa karena) mengkhawatirkan kondisi dirinya maka tidak ada kewajiban fidyah menurut seluruh pengikut mazhab yang ada. Ini ijma'. Kecuali di kalangan yang mewajibkan fidyah untuk orang sakit." (Dinukil dari Ghayah al-Muna, XXI/214) • Sedangkan keadaan kedua, yaitu wanita hamil atau menyusui yang tidak berpuasa karena mempertimbangkan kesehatan janin atau anak yang disusuinya. Ulama berbeda pendapat tentang kewajiban apa yang harus ditunaikan wanita yang hamil atau menyusui jika dia tidak berpuasa karena mempertimbangkan kesehatan janin atau anak yang disusuinya. Apakah; [1] harus men-qadha saja, [2] harus bayar fidyah saja, [3] atau harus men-qadha dan membayar fidyah. Dan nampaknya, ulama yang berpendapat bahwa kewajibannya ialah men-qadha dan tanpa harus membayar fidyah memiliki hujjah yang kuat dalam hal ini, wallahu a'lam. Berikut dalil yang mendukung pendapat ini; 1️⃣  Hadits Anas bin Malik al-Ka'bi radhiyallahu 'anhu, •  Nabi Muhammad ﷺ bersabda, إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلَاةِ، وَعَنِ الْمُسَافِرِ وَالْحَامِلِ وَالْمُرْضِعِ الصَّوْمَ "Sesungguhnya Allah menetapkan keringanan bagi musafir separuh shalat (qashar). Dan menetapkan keringanan bagi musafir, wanita hamil, dan ibu menyusui untuk tidak berpuasa." -HASAN- (Ghayah al-Muna, XXI/213) HR. Abu Dawud (2408), at-Tirmidzi (715), an-Nasa'i (2315), Ibnu Majah (1667) dan ini lafazh beliau ▪️ Asy-Syaikh Muhammad Ali Adam al-Ityubi hafizhahullah menjelaskan, فقد سوّى النبيّ - صلى اللَّه عليه وسلم - بينهما وبين المسافر في وضع الصوم عنهم، ومعلوم أن المسافر يقضي، ولا إطعام عليه "Nabi Muhammad ﷺ menyamakan antara wanita hamil dan menyusui dengan musafir dalam hal boleh tidak berpuasa, dan dimaklumi bahwa musafir men-qadha, tidak membayar fidyah." (Ghayah al-Muna, XXI/215) 2️⃣  Argumentasi yang disampaikan oleh Asy-Syaikh Muhammad al-Utsaimin, ▪️ beliau rahimahullah berkata, وإفطارهما قد يكون مراعاة لحالهما، وقد يكون مراعاة لحال الولد الحمل أو الطفل، وقد يكون مراعاة لحالهما مع الولد. وعلى كل حال فيجب عليهما القضاء؛ لأن الله تعالى فرض الصيام على كل مسلم، وقال في المريض والمسافر: {فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ} [البقرة: ١٨٥] مع أنهما مفطران بعذر، فإذا لم يسقط القضاء عمن أفطر لعذر من مرض أو سفر، فعدم سقوطه عمن أفطرت لمجرد الراحة من باب أولى.

Baca lagi

بسم الله الرحمن الرحيم *Wanita Hamil dan Menyusui yang Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Apakah Dia Membayar Fidyah atau Mengqadha`?* Allaah Subhanahu wa Ta'ala berkata: *{وَعَلَى ٱلَّذِینَ یُطِیقُونَهُۥ فِدۡیَةࣱ طَعَامُ مِسۡكِینࣲۖ }* _"Dan bagi orang-orang yang berat untuk melakukan puasa, maka dia membayar fidyah dengan memberi makan untuk orang-orang miskin."_ 📝 Para ulama mengatakan bahwa yang *dimaksud dengan وَعَلَى ٱلَّذِینَ یُطِیقُونَهُۥ yaitu orang yang berat baginya untuk melakukan puasa*, maka yang termasuk di dalam golongan ini *adalah:* ▪️ *1. Orangtua renta* ▪️ *2. Orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya* 📍 Sehingga yang termasuk kepada dua golongan ini, tidak mengapa baginya untuk meninggalkan puasa di bulan Ramadhan dan menggantinya dengan membayar fidyah, yaitu dengan memberi makan untuk orang-orang miskin sebanyak hari yang dia tinggalkan. 🚨 *Adapun wanita hamil dan menyusui*, maka para ulama berselisih, apakah dia membayar fidyah atau mengqadha`? ✅ Maka dari apa yang telah Kami pelajari *yang rajih menurut para ulama adalah bahwasanya wanita hamil dan menyusui tidak ada fidyah bagi mereka, sehingga mereka wajib mengqadha` puasa yang ditinggalkan.* ❓ Alasan dari diperbolehkannya orangtua renta yang lemah dan orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya untuk membayar fidyah karena orangtua renta tidak bisa kembali menjadi muda sehingga dia kuat untuk berpuasa dan orang yang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya juga tidak kuat lagi untuk berpuasa, sehingga tidak mungkin bagi mereka mengqadha` puasa, namun mereka tetap membayar fidyah. 📌 Adapun *wanita hamil dan menyusui, maka dia tidak selamanya berada dalam keadaan hamil dan menyusui, sehingga dia memiliki kesempatan untuk mengqadha` puasa yang ditinggalkannya walaupun puasa yang ditinggalkan tersebut sudah bertahun-tahun yang lalu.* 🍯 Seperti misalnya pada tahun 1443 Hijriyyah seseorang dalam keadaan hamil, sehingga dia sama sekali tidak berpuasa di bulan Ramadhan, maka setelah anaknya lahir dan dia memiliki kemampuan untuk mengqadha`nya, maka ketika itu dia qadha` puasanya, walaupun mungkin dia belum selesai mengqadha` dan Ramadhan 1444 sudah tiba, dan kembali berhutang semisal 15 hari karena sedang dalam masa menyusui anaknya, maka ketika dia mampu dia wajib mengqadha`nya dan mengqadha` puasa tahun 1443 yang belum selesai dia qadha`, begitu seterusnya sampai dia benar-benar menyelesaikan qadha` puasa. 💠 Maka hendaknya kita benar-benar memperhatikan permasalahan ini, bahkan apabila diperlukan dicatat berapa hutang puasa kita, lalu nanti ketika kita mampu untuk mengqadha` kita qadha`. 🔴 *Sehingga wanita hamil dan menyusui tidak ada baginya membayar fidyah.* 📖 Demikian kesimpulan yang dapat kami ambil dari pelajaran kitab Bulughul Maraam bersama al-Ustadz Abu 'Abdirrahman dan kitab ar-Raa`idh Li Fiqhi Abwaabi al-Haa`idh bersama istri beliau حفظهما الله. Allaahu a'lam. ✒️ كتبتها الفقيرة إلى مغفرة ربها أم محمد الأثرية Semoga bermanfaat yaa bun

Baca lagi

untuk fidyah saya ga tanggapi ya bund krn saya minim sekali ilmu ttg fidyah. anak saya 9bulan 21hari, working mom, kl di rmh selalu dbf, di kantor pumping. saya makan tetap 3x sehari bund. banyakin protein. kl biasanya makan telur 1 jd 2. atau double prohe makan ayam sm telur. atau ikan sm udang. trs minumnya jg lebih byk kl saya bund. jd saya plg sampai rumah, mandi, lanjut dbf setengah jam. batalin puasa minum air + makan takjil, sholat maghrib. lanjut dbf lagi smp anak tdr. baru saya makan besar. trs isya + tarawih. ga lama saya makan lg bund. trs saur jg makan.

Baca lagi

menyusui sama hamil beda maams. menyusui butuh lebih banyak nutrisi. kalo puasa takutnua asi jdi seret soalnya "bahan bakar" nya ga ada. ibu hamil dan menyusui itu ga bayar fidyah setauku. tapi tetep membayar hutang puasa. bayar fidyah itu cuma bersifat sementara, tpi nanti kalo udh bisa membayar hutang puasanya yaa tetep kudu dibayar. aku sekarang menyusui, ga puasa juga. hutang tahun kemarin masih sisa 3 belum kebayar karena keburu hamil. yaa udah nanti dibayar kalo udh lepas menyusui

Baca lagi

kalau saya dulu prnah menyusui dan tidak puasa krna anak masih full asi belum mpasi trus anak saya juga dehidrasi pipisny berkurang saat saya puasa, saya bayar qadha bun ga bayar fidyah. pas anak udh mpasi saya baru bisa ikut puasa tahun depannya, ini saran dari saya aja bun, kalau sahur bunda makan double protein hewani, minum susu, sama tmbah vitamin menyusui juga saya cocok pake osfit platinum. mgkn bisa dicoba bun..

Baca lagi

kalau mau bayar fidyah itu untuk seorang bun tiap harinya. jadi pas buka kasih aja sekalian sama buat sahurnya makanan yang sama dengan bunda sediakan untuk keluarga, bun. atau kalau bunda mau buat sendiri susu dan kurma diblender minum pas sebelum tidur dan pas sahur bun. bisa nambah produk asi bunda juga itu. jangan yg beli bun, buat aja. susunya bisa pake uht atau kental manis aja

Baca lagi
VIP Member

fidyah bisa di cicil bund.. dulu aku pas lg ngga ada rejeki lebih buat bayar tunai , selepas lebaran meng'qada fidyah, setiap hari suami pas berangkat kerja, ku bawakan 2 atau 3 bungkus nasi untuk di bagikan ke orang yg kurang mampu di jalan.. sampai seterusnya selesai jumlah hutang puasa. kalau masih tidak mampu, bisa dibantu ti puasa dicicil pelan2

Baca lagi

bun ya ampun udah tau sampe kayak gitu ngapain sih masih maksain puasa? lemes aja udah berasa ga enak, ini ditambah punya riwayat gerd, sampe sesak nafas pula?! di qadha bun, bisa kok kalo niat qadha mah. maaf ya saya kok geregetan banget sama yang maksa2in puasa padahal ah sudahlah

VIP Member

kalo aku cocok minum susu kurma bun... booster bgt selama hamil dan menyusui puasa. kurnanya pake sukari, dan susu UHT tanpa dicampur air ya.. dibuat dadakan lgsung minum habiskan beneran kenyang lebih lama dan ga bikin maag/loyo

Baca lagi
TapFluencer

gausah puasa bun jangan maksain Allah aja sang pemilik nya meringan kan puasa bagi beberapa orang termasuk ibu menyusui, nanti saja selepas mengasihi ibu bayar qodho ga perlu fidyah menurut saya