Memilih berpisah. Apakah egois? Part 2
Assalaamu'alaikum.. bunTap! Terimakasih sudah memberi nasihat dan tanggap atas status aku yg brjudul di atas. Memang benar, bunda2 gak tau crta dari pihak lainnya dan smua kputusan ada di tangan ku. Tpi smua sudah selesai kok. Di saat aku mngutarakan sgala yg aku rasakan bhwa aku gk bahaagia dgn sifat kasarnya, dia pun blg bhwa smua trserah aku. Aku pun blg klo ingin berpisah dan dia mengiyakan. Skg tinggal nunggu surat cerai dan aku akan pulang ke manado. Selain punya sifat yg kasar, suami gk ada kkurangan lagi. Mgkin mmg aku yg baperan. Tapi yang ptg skg kami sudah sma2 saling melepaskan dan gk ada msalah lagi. Hak asu anak jdi milik ku. Dan aku gk pernah menyesali smua yg trjdi. Menjadi janda bukanlah kmauan wanita manapun, tapi jika itu adala jlan terbaik maka aku akan menerimanya dgn ikhlas.
Wa'alaikumsalam Selamat malam, Bun. Apa kabarmu? Peluk jauh 🤗🤗 Bun, untuk pertanyaan apakah egois atau tidak, menurut saya sih Bunda yang lebih tahu karena Bunda yang tahu kondisi sebenarnya. Menikah tanpa restu ortu memang tidak mudah yah. Tidak mudah saat tetap ngotot untuk menikah, dan mungkin jadi tidak mudah menjalaninya. Bun, bagaimana hubungan Bunda dengan orang tua? Bunda sudah minta maaf pada mereka? Saya ingin ikut sumbang saran bahwa apa pun keputusan kalian lakukan dengan baik, dengan kesadaran, kesabaran, keikhlasan terbaik. Semua pilihan ada konsekuensinya dan memang tentunya tidak mudah. Maka lakukan karena memang Bunda (dan suami) mau dan sadar bahwa itu yang terbaik untuk kalian. Jangan ambil keputusan saat emosi dan dengan alasan anak, atau ortu, atau siapa pun, tapi lillahi ta'ala saja. Ambil keputusan saat tenang dan telah bersepakat dengan suami. Minta petunjuk dan pertolongan Allah. Serahkan hasil akhirnya pada Allah. Libatkan Allah, Bun. Selain itu, ingatlah bahwa apa pun keputusan kalian, baik itu tetap bertahan atau tidak, Bunda tetap wanita yang hebat dan bernilai. Sekali lagi, peluk eraaatt 🤗 Semoga Allah limpahkan kekuatan, kesabaran, keikhlasan yang banyak untukmu. Semoga Allah memberikan petunjuk dan solusi terbaik untuk kalian.
Baca lagiSebetulnya lancang sekali kalo kami (pembaca) menyimpulkan sesuatu hanya dari cerita 1 pihak ya bu. Apalagi kami bukan org terdekat keluarga ibu. Kami ga kenal ibu dan ga pernah berinteraksi sama ibu. Ibu yg lebih tau bagaimana2nya .. ibu cerita di sini hanya akan mendapat dukungan atau saran sepihak dari org yg gak ibu kenal dan ga kenal sama ibu. Masalah gak akan selesai semudah itu bu. Sedihnya, ibu menikah tanpa restu orang tua. Kalo terjadi seperti ini harusnya ibu bisa mengadu ke org tua. Org tua akan lebih bijak membantu ibu menyelesaikan masalah ibu dan suami. Tetep saran saya, kalo suami ga bisa diajak bicara baik-baik, tidak menghargai kehadiran ibu dan bahkan menyakiti baik verbal maupun non verbal, cerita ke org tua bu. Biar ibu dpt dukungan secara langsung dan nyata (bukan cuma opini). Semoga masalahnya segera mendapat jalan keluar terbaik ya bu.
Baca lagiwalaikumsalam bunda... peluk jauh bunda, ujian bunda begitu luar biasa, dan bunda pun wanita yg luar biasa bisa bertahan hingga tahap ini. bun jika bunda bertanya apakah ini egois ? jika crita nya seperti itu mungkin saya akan berpendapat tidak. saya menilai pernikahan ini sudah tdk sehat ( mohon maaf jima saya salah). saya pun sama hanya wanita biasa jikalau itu terjadi kepada saya, saya mungkin akan sepemikiran dgn bunda. bun, bunda yg paling paham bagaimana pernikahan bunda, bundalah yg pling paham jg hrus bagaimana. akan tetapi sblm memilih untuk berpisah, saran saya coba bunda cari pihak k 3 ( ortu bunda/ortu suami) untuk mendapatkan arahan/nasihat untuk bunda dan suami. semangat ya bunda, bunda kuat, bunda hebat...sehat selalu, peluk jauh
Baca lagikalau memang sudah memutuskan utk cerai ya cerai aja bund ikuti kata hatimu dan jadikan ini sebagai pelajaran.💪 👉👉diingat² seumur hidup ya, org berani menikah karena sudah mempunyai kapasitas untuk bertanggung jawab menjalani dan menyelesaikan masalah² yang nantinya muncul dipernikahan itu sendiri. akhir² ini byk org crita nyeselll nikah karena ya itu tadi, tidak mengedukasi diri sendiri soal pernikahan ataupun org tua sudah mengedukasi tapi tidak digubris, org yg biasanya ngebet nikah justru mikirnya: nikah itu menyemenye sayang²an bobok bareng tiap hari..wahh ini salah kaprah! semoga setelah ini bunda bisa merenungi kejadian ini sebagai pengalaman + motivasi utk menjadi pribadi yg lebih baik kedepannya ya😊Aamiin..
Baca lagiWa'alaikumsalam, Malam mama sayang. Mohon maaf saya nggak berani komen panjang lebar, karena seperti yang disampaikan bu Olla, akan lancang sekali bagi kami jika menyimpulkan sesuatu dari cerita satu pihak saja. Saran saya cuma satu, bila kedua belah pihak masih ada keinginan dan harapan untuk melanjutkan rumah tangga, baiknya temui konsultan pernikahan/ pihak ketiga (yang netral) yang bisa membantu cari solusi untuk kalian. Jika perpisahan adalah yang terbaik, maka apa boleh buat. Peluk online 🤗
Baca lagiga tau harus berkata apa. krn pernikahan ini pilihan ibu sendiri, ibu yg memilih dia, ibu jg harus menerima dia. slama suami tdk berselingkuh, td kdrt, y ibu harus terima. dlm pernikahan ga ada yg mudah. hanya ada bertahan atau melepaskan. smuaa pilihan tetap ibu yg putuskan. jgn mengambil keputusan saat emosi ya.. tenangkan pikiran. bertahan sulit, melepaskan jg ga mudah. banyak berdoa dan berserah bun..
Baca lagiastaghfirullah.. aku gtau asli kehidupan bunda seperti apa dan bagaimana. tetapi aku sendiri ga mau hidup dgn laki laki kasar . mungkin dlu ortu bunda tidak setuju karna ortu biasanya tau yg terbaik untuk anak nya meskipun tidak semua seperti itu. akan tetapi seblom melanjutkan ke soal perceraian mending cerita dlu sama ortu bunda. minta saran nya yg terbaik untuk kedepannya bagaimana.
Baca lagihai bunda.. aku cuma mau bilang. kebahagiaan itu ada di tangan sendiri.orang sekitar itu cuma booster. nah Bun,kalau bunda sendiri aja dibikin sedih,kecewa,marah,stress sama suami..gimana bunda mau nularin bahagia ke anak? jangan sampai anak yg jadi sasaran kekecewaan dan kemarahan bunda. dipikirkan saja baik-baik. masa depanmu sama anakmu masih panjang.
Baca lagiMasyarakat, kementerian /lembaga, atau unit layanan di daerah dapat melaporkan langsung kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditemui atau dialami ke layanan SAPA 129, atau melalui layanan pesan WhatsApp di 08111-129-129.
sedihnya, sering ga ada tanggapan dari TS hahaha. yasudahlah, mungkin ada alasan sendiri ya.
waalaikumsalam, saya menilai dari sudut pandang manusia biasa sepertinya pernikahan bunda sangat sulit untuk di pertahankan. coba sholat malam dan istikharah dulu, bunda. agar dapat petunjuk yang pasti dari Allah.
S. Kep, Ns