Mimpi, ekonomi orang tua dan suami

Apakah ada sini yang merasa saat menikah merasa semua mimpi terenggut dan justru merasa menderita harus dirumah saja disaat orang tua saya kesulitan ekonomi dan terlilit hutang yang banyak? dan pendapatan suami belum bisa sepenuhnya membantu orangtua saya karena kami juga seadanya. apa yang harus dilakukan bunda? usaha apa yang harus saya usahakan? apakah kembali bekerja atau bersabar dan berdoa terus menunggu mukjizat Allah? mohon pencerahannya. namunsuami melarang saya bekerja kembali karena merasa saya belum bisa mengurus rumah tangga karena saya sebelum nya memang belum bisa apa2 sehingga merasa kagok saat berumah tangga. Tapi saya juga tidak bisa diam diri melihat orangtua saya yang telah menyekolahkan saya tinggi2 sampai terlilit hutang dan saya pergi begitu saja ikut suami. belum lagi adik2 saya masih dibangku sekolah yang masih butuh biaya banyak. 6bulan pernikahan kami dan saya ikut suami selalu merasa terbebani perasaan bersalah dengan orangtua.

9 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Bunda, ketika kita memutuskan untuk menikah, menjadi istri dan tentunya berumah tangga, berarti tanggung jawab bunda, hak dan kewajiban ada di tangan suami. Sebagai istri kita wajib ikut suami. Orangtua bukan menjadi prioritas lagi. Itu apabila di pandang dari segi Agama dan etika. Kalau dari suami, karena dia anak lelaki masih wajib menuruti Ibunya. Sebab anak lelaki itu kepunyaan ibunya bukan istrinya. kondisi keluarga bunda yg sdg terlilit hutanh, mmg menjadi problem pribadi utamanya batin ya?? ๐Ÿ˜“ sedihhhh bangett pasti. Tapi prioritas kita pada suami. saya jg punya suami yg belum mumpuni dalam hal ekonomi, apa daya niat mmg INGIN SANGAT MEMBANTU kedua ortu kita, tapi? Mencoba ikhlas dan bersabar bun. Coba beri pengertian jg kepada ortu. Ingat kembali saat mendekati pernikahan, bagaiamana reaksi dan restu ortu terhadap kita. Bila begitu, berarti ortu sudah menyerahkan putrinya pada lelaki yg akan menikahinya ๐Ÿ˜Š

Baca lagi