Alhamdulillah diberikan suami sabar❤
Kenapa aku bilang begitu? Aku dan suami terpaut usia 5 tahun , jelas aku masih kekanak-kanakan untuknya .
Lama sudah pernikahan tak kunjung mendapatkan momongan , banyak sindiran muncul sampai akhirnya kami terbiasa dengan sindiran itu. Ketika di kehamilan pertama pun ternyata BO , ujian itu kami lalui bersama-sama. Dan saat kehamilan kedua begitu banyak ujian terutama dalam hal perekonomian , lalu suami menenangkan ku dengan sebuah kalimat manis " Tahun ini rejeki terbesar kita adalah dede , ingat itu.. " .
Ya , diluar segala macam ujian , ada aku yang jadi ujian pula untuk suamiku di kehamilan kedua ku.
Selama masa kehamilan aku sudah wanti wanti tentang baby blues , aku sudah edukasi ke suami melalui artikel-artikel bahwa baby blues itu nyata , dan aku sampaikan untuk nya jika nanti setelah melahirkan aku mengalami hal itu .. tolong untuk bersabar ❤
Dan benar saja , aku mengalaminya..
Alhamdulillah berkat kesabaran nya mendengarkan tangisku , mendengarkan segala keluhan, kekhawatiran dan hal melantur yang selalu menerpa pikiran ku , hingga bersabar mengambil alih pekerjaan rumah , aku menjadi kuat.
Bahkan disela-sela kelelahan nya , kadang ia memberi ku me time . Me time? Ya sekedar tidur pulas tanpa rengekan bayi , atau diberikan waktu bermain handphone sementara ia momong Putri kami . Sungguh sesepele itu tapi sangat berarti❤
Tips untuk bunda semua , seandainya mempunyai suami yang belum paham apa itu baby blues . Yuk edukasi ke suaminya selama masa kehamilan tentang apa itu baby blues dan apa dampak nya, sehingga kelak suami bisa menjadi suami siaga dan sabar . Insyaallah❤
#KesehatanMentalTAP
Mama Ai