Sitie Noer Hiechmah profile icon
PlatinumPlatinum

Sitie Noer Hiechmah, Indonesia

Kontributor

About Sitie Noer Hiechmah

Bermimpi menjadi orangtua

My Orders
Posts(55)
Replies(131)
Articles(0)

KISAH SEORANG ANAK BROKEN HOME

Seorang anak, menelepon Ayahnya yang tinggal pisah Rumah dgnnya dan ibunya.. Pagi itu, ibunya sakit dan tidak bisa mengantar Anaknya ke sekolah seperti biasanya.. Jarak sekolahnya 1KM Dari rumahnya, dan si anak bertubuh lemah. Pagi itu jam 6:00 si anak menelepon ayahnya: Anak: "ayah, antarkan aku sekolah.." Ayah: "ibumu kemana?" Anak: "ibu sakit ayah, tidak bisa mengantarkan aku ke sekolah, Kali ini ayahlah antarkan aku ke sekolah.." Ayah: "ayah tidak bisa, ayah nanti terlambat Ke kantor. Kamu naik Angkot saja atau ojek.." Anak: "ayah, uang ibu hanya tingal 10rb, ibu sakit, kami pun belum makan pagi, tak ada apa apa dirumah, kalau aku pakai untik ongkos, kasian ibu sakit belum makan, juga adik2 nanti makan apa ayah?" Ayah: "ya sudah, kamu jalan kaki saja kesekolah, ayah juga dulu kesekolah jalan kaki. Kamu anak laki laki harus kuat." Anak: "ya Sudah, terimakasih ayah.." Si anak mengakhiri teleponnya dengan ayahnya. Diapusnya air mata di sudut matanya, lalu berbalik masuk kamar, ketika ibunya menatap wajahnya, dia tersenyum.. Ibu: "apa kata ayahmu nak?" Anak: "kata ayah iya ibu, ayah Kali ini yang antar aku kesekolah." Ibu: "baguslah nak, sekolahmu jauh, kamu akan kelelahan kalau harus berjalan kaki. Doakan ibu lekas sembuh ya, biar besok ibu bisa antar kau kesekolah.." Anak: "iya ibu, ibu tenang saja, ayah yg antar, ayah bilang aku tunggu didepan gang supaya cepat ibu.." Ibu: "berangkatlah nak, belajar yg rajin yg semangat." Anak: "iya ibu" Tahun berganti tahun, kenangan itu tertanam dalam di ingatan si anak.. Dia sekolah sampai pasca sarjana dengan biaya beasiswa.. Setelah lulus si anak'pun bekerja diperusahaan, dengan gaji yang besar. Dengan penghasilannya, dia membiayai hidup ibunya, membantu menyekolahkan adik adiknya sampai sarjana.. Satu hari, saat di kantor ayahnya bertelepon.. Anak: "ada apa ayah?" Ayah: "nak, ayah sakit, tidak ada yang membantu mengantarkan ayah kerumah sakit" Anak: "memang istri ayah kemana?" Ayah: "sudah pergi nak sejak ayah sakit sakitan." Anak: "ayah, aku sedang kerja, ayah kerumah sakit pakai taxi saja." Ayah: "kenapa kamu begitu? Siapa yg akan urus pendaftran di RS dan lain2? Apakah supir taxi? Kamu anak ayah, masakan orangtua sakit kamu tidak Mau Bantu mengurus?" Anak: "ayah, bukankah ayah yang mengajarkan aku, mengurus diri sendiri? Bukankah ayah yang mengajarkan aku bahwa pekerjaan lebih penting daripada istri sakit dan anak ?" Ayah, aku masih ingat, satu pagi aku menelpon ayah minta antarkan Ke sekolahku,waktu itu ibu sakit, ibu yg selalu antarakn kami anak2nya, yang mengurus kami seorang diri. Namun ayah katakan aku pergi jalan kaki, tubuhku lemah, sekolahku jauh, namun ayah katakan anak laki laki harus kuat, dan ayah katakan ayahpun dulu berjalan kaki kesekolah. Maka aku belajar bhwa krn ayah lakukan demikian maka akupun harus lakukan hal yg sama. Saat aku sakitpun hanya ibu yang ada mengurusku, saat aku membutuhkan ayah, aku ingat kata kata ayah, anak laki laki harus kuat. Ayah tau? Hari itu pertama x aku berbohong kepada ibu, aku katakan iya ayah yg akan antarkan aku kesekolah, dan meminta aku menunggu di depan gang.. Tapi ayah tau? Aku jalan kaki seperti yg ayah suruh, di tengah jalan ibu menyusul dgn sepeda, ibu bisa tau aku berbohong, dengan tubuh sakitnya ibu mengayuh sepeda mengantarkan aku kesekolah.. Ayah mengajarkan aku pekerjaan adalah yang utama, Ayah mengajarkan aku kalau ayah saja bisa maka walau tubuhku lemah aku harus bisa. Kalau ayah bisa ajarkan itu, maka ayah pun harus bisa.. Si ayah terdiam.. Sepi diseberang telepon. Baru disadarinya betapa dalam luka yang di torehkannya di hati Anaknya.. Anak adalah didikan orang'tua... Bagaimana kita bersikap, memperlakukan mereka kita sama saja sedang mengajarkan mereka bagaimana memperlakukan kita kelak ketika kita tua dan renta.. "Si anak Dosa?" "Mungkin.." "Si anak durhaka?" "Barangkali.." Yang jelas ayahnya yang membuat Anaknya demikian.. Dan kelak orangtua membuat pertangung jawaban'nya masing-masing kepada sang Khalik, Si Empunya Anugerah yang dititipkan anak kepada kalian, para orangtua. Menjadi orangtua bukan karena menanamkan Benih atau karena melahirkan lalu sudah. Menjadi orangtua, karena mengasuh, mendidik, menyayangi, memberi waktu, perhatian, kasih sayang, mengayomi, mencurahkan perhatian dan masih banyak lagi tanggungjawab'nya. Menjadi orangtua, tidak ada kata pensiun, Finish'nya hanya di hingga akhir hayat'nya (kematian).

Read more
undefined profile icon
Write a reply

CURHATAN HATI SEORANG TEMAN KPDAKU

Cumaaa wong gendeng (bodoh), wong sing gk ber pendidikan ,wong sing gk nduwe pikiran ,wong sing ra nduwe atii sing kober2e takon/ ngelokke LOH KOK URUNG METENG😢 , LOH KOK RUNG BATHI BHATI PIYE (kae seng gek ntas nikah ae wes meteng😢 ,kae sing sk barmu wae wis do gendong anak )😢,LHA KOK RA METENG METENG PIYE WiS SUWEMEN KOK😢 LAKOK DI GAWE DOLANAN PIYE RA DI DADEK2KE😢 LHA WIS NDUWE OMAH DEWE KOK YO RA DADEK2KE (meteng) NGENTENI OPO 😢WAH RA LINCAH NUK KURANG PINTER GAWENE WIII😢 MBOH ISO METENG PORA KUI WES SUWEMEN KOKYO URUNG 😢😢KERJA TEROS DUETE DI GAE OPO WONG URUNG JAJAKE ANAK😥 WAH DISELEP(didahului) ADIK E IG ,,KALAH KARO ADIK E 😢 heeeeeeeiii KEHAMILAN udu PERLOMBAAN yaaa ora sopo sing ndisek sopo seng kerii ,sopoo seng menang sopo seng kalahh 😢 Semua juga akan MENANG pada waktuNYa😇 dan semuaa rumah tangga pastii menginginkan KETURUNAN 😇 heiii mbok yooo timbang takok ng AKU sing akupun ora reti tepat jawabane mbok takok o dwe ng gusti ALLAH kono sing mohoo ngerti sekabehane 😇sing paling rti kapan wektu sing pass nggo aku HAMIL 👶 jenenge hamill kuii yoo REZEKI , AKU kro bojo nek di tarii yoo njalukk cepett hamill ora sampe 2thun an ngene 😢sampe kene PAHAM ????? Gaiiiisss mbok sok mneh nak takok2 ki di pikir sikk ... .kedua keluarga alhamdulillah do paham Gatau nakokno soal hamilll eeee malahhh koo tonggo2 wong2 sing ngujiii kesabaranku 😢alhamdulilah bojo selalu nguatke , selalu ngilikke kudu sabarr ..kudu semangattt 😇😇 Berbagaii PROMIL WIS tak lakoniii ( sak omonge wong ) sing jamu sing herbal sing bidan sing dokter sing pijett sing susu sing obat 😢😢😢,,saikii ak ro bojo gur isoo pasrahh yakin oraono saiki yo ttep bakal hamill ng wektu sing PAS sing wis di gariske gusti ALLAH 😇 semangat berusaha doaa selebihe kuii wiss tak pasrah no gustii ALLAH wes dadii urusane TUHANKU kapan wektuu INDAH kuiii teko ng akuu😇😇😇😇😇

Read more
undefined profile icon
Write a reply

Putraku sayang putraku malang

AIR MATA MEMADAMKAN LILIN Kisah ini tentang seorang ayah yang kehilangan putranya dan tidak bisa membayangkan hidup tanpa dirinya. Dia menderita dan tidak bisa percaya putranya telah pergi. Dia menangis siang malam, merindukan puteranya. Dia tidak bisa tidur. Tetapi suatu malam seorang pria tua datang dalam mimpi dan mengatakan, “Cukup !!! Cukuplah menangismu !!!" Sang ayah mengatakan kepadanya, "Aku tidak bisa berhenti, aku tidak akan pernah melihatnya lagi!" Pria tua itu berkata, "Apakah kamu ingin melihatnya?" Sang ayah berkata "Ya tentu saja" lelaki tua itu membawanya ke gerbang surga di mana ia melihat banyak anak kecil, sangat bahagia dan lugu. Anak-anak itu membawa lilin bernyala ke gerbang surga, tersenyum, tertawa... sangat indah. Sang ayah bertanya, “Di mana putraku? Siapa anak-anak ini? " Orang tua itu berkata, “ini adalah anak-anak yang dipanggil pulang lebih awal, mereka tidak bersalah dan dicintai dan mereka langsung pergi ke surga, sangat bahagia.” Tanya ayah anak yang meninggal: “Di mana anakku? Dimana dia? Kenapa dia tidak bersama anak-anak ini?" Orang tua itu berkata "Datang ke sini", sambil menuntunnya ke sisi gerbang surga. Seorang anak lelaki kecil dengan senyum yang indah berdiri di sana menyaksikan semua anak masuk Surga. Dia berdiri di sana dengan lilin yang tidak dinyalakan (lilinnya tidak bernyala). Ayahnya mencengkeramnya dan memeluknya, dan bocah itu mencium pipi ayahnya dan mengatakan bahwa dia merindukannya. Sang ayah berkata, “Mengapa lilinmu tidak menyala seperti anak-anak lain? Kenapa kamu menunggu saja di gerbang? ” Bocah itu berkata, “Aku terus menyalakannya, Ayah, tetapi air matamu memadamkannya. Saya melihat Ayah sangat sedih dan saya terikat dengan perasaanmu itu, jadi saya menunggu di sini sampai Ayah baik-baik saja. Ayahnya meledak menangis untuk terakhir kalinya, ia berkata kepada putranya, "Nyalakan lilinmu dan pergi, aku akan baik-baik saja, dan saya tahu kau juga akan baik-baik saja." Jangan menangis terlalu lama untuk berpulangnya seseorang yang Anda cintai: apakah itu putra, putri, suami, ibu atau ayah !!! Biarkanlah mereka beristirahat dalam damai, jangan menyiksa hidupmu, karena mereka tidak akan kembali, percayalah bahwa kamu akan bersama lagi, dan bahwa Pencipta membuat rumah yang indah untuk semua orang yang kita cintai yang telah meninggalkan dunia. AAMIIN !!! 🙏 🙏

Read more
undefined profile icon
Write a reply

Menulis Cerita...cerpen

BIkinnn mewekkk bacanyaaa 😭😭😭 KEHILANGAN ISTRI Usia pernikahan kami sudah memasuki tahun ke tujuh. Pasang surut ombak badai pernikahan sudah sering terjadi. Tapi syukur semua dapat dilalui dengan baik. 5 tahun pertama menjadi titik terberat ketika kami yang notabene masih pasangan muda belum memahami karakter masing-masing. Aku yang pendiam berbanding terbalik dengan istriku yang grusa-grusu dan ceplas-ceplos. Aku yang masa bodo terhadap omongan orang lain berbanding terbalik dengan istriku yang gampang sakit hati kalau dapat omongan miring sedikit dari orang lain. Dia akan betah menangis berjam-jam karna merasa sakit hati. Dan aku hanya mampu membiarkannya. Karena dinasehati atau dibujuk pun istriku akan tetap seperti itu saat mendengar ejekan orang lain. Di tahun awal-awal pernikahan istriku sering meminta untuk dibelikan baju, skincare atau sekedar kredit perabotan rumah. Tetangga sering menggosipkan tentang kami katanya. Walau sudah punya rumah sendiri tapi masih kosong. Ya, aku memang sudah memiliki rumah dari aku masih bujangan. Tapi aku tak pernah menuruti kemauannya. Bagiku pantang mendengar ocehan tak bermutu dari orang lain. Istriku tetap sering mengeluh ini dan itu. Minta ini dan itu. Biar dia gak sakit hati dikatain para tetangga begitu dalihnya. Aku tetep kekeh menolak. Karna semua keuangan memang aku yang pegang. Kalau bukan hal penting jangan sampai menghambur-hamburkan uang. Itu prinsipku. Hingga akhirnya aku kehilangan istriku. Tidak, dia tidak meninggal dunia atau pergi meninggakan aku. Tapi aku kehilangan sosoknya yang ramai. Itu terjadi setelah Ramadhan di tahun kelima pernikahan kami. Saat itu aku mengajaknya pergi ke pasar untuk membeli pakaian untuk lebaran. Kami sudah lelah berkeliling pasar tapi belum juga mendapatkan baju untuknya. Padahal aku dan anakku sudah dapat beberapa stel pakaian. Sampai akhirnya aku lelah dan menyuruhnya mencari sendiri. Kulihat dia ingin mengatakan sesuatu. Kupaksa dia untuk bicara. Akhirnya dia bilang dia hanya ingin baju gamis levis. Saat aku mengantar ke tempat yang menjual aku kaget dengan harga yang disebutkan. Tiga ratus ribu rupiah. Pikirku jika dibelikan baju lain bisa dapat beberapa pasang. Aku menolak dan mengajaknya mencari baju lain. Dia diam dan berkata kalau sejak gadis dia ingin sekali memiliki baju seperti itu. Toh itu harga belum pas. Masih bisa ditawar. Tapi aku tetep menolak. Akhirnya dia hanya diam dan melangkah menuju parkir. Saat aku mengajaknya lagi untuk berkeliling mencari baju lain dia hanya diam. Aku yang jengkel akhirnya memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan dia tetap diam tanpa suara. Sesaat kulirik spion motor. Wajahnya sudah bersimbah air mata. Ada penyesalan di dalam hatiku. Tapi sudah terlanjur separuh perjalanan untuk kembai ke pasar. Aku berniat nanti saja akan ku beri dia uang untuk membeli baju kesukaannya itu sendiri. Beberapa hari berlalu istriku tetap diam. Dia menolak uang yang kuberikan untuk membeli baju kesukaannya tersebut. Bahkan saat hari raya tiba dia pun tak membeli baju baru sama sekali. Dia berubah menjadi pendiam. Meskipun tugasnya sebagai istri tetap dia kerjakan seperti biasa. ***** 2 tahun berlalu sejak hari itu. Aku tak lagi mendapati istriku yang cerewet, ramai dan ceria. Yang ada kini hanya sosok pendiam, irit sekali bicara, tapi masih mengurus rumah tangga dengan baik. Pernah aku memberinya uang dalam jumlah besar untuk membeli apapun yang dia mau. Istriku menerimanya. Namun saat aku kembali dari bekerja. Kudapati uang tersebut kembali ke dalam lemariku. Utuh dan tanpa ada satu kata pun terlontar dari mulutnya. Ku perhatikan istriku kini semakin kurus, wajahnya begitu kusam, dan tak pernah ada senyuman di sana. Dan hari ini ketika dia menghadiri rapat wali murid kudapati dia memakai baju yang sudah pudar warnanya. Dipadu rok hitam dari jaman dia masih gadis. Ketika hendak naik motor ku lirik sandal jepit yang sudah tipis dan gempil di beberapa sisi yang ia kenakan. Hatiku benar-benar terenyuh. Sebegitu sakitkah luka yang pernah kutorehkan sampai-sampai dia tak pernah lagi memintaku ini dan itu. Hujan membuatku lari tergopoh-gopoh untuk mengambil jemuran. Tiba-tiba tanganku tertusuk benda tajam. Sebuah peniti di bra istriku. Kupandangi baju-baju yang ada semua pun sudah pudar dan beberapa ada yang berbintik hitam. Mungkin karna cuci kering pakai oleh istriku. Sedangkan pakaianku semuanya bersih tanpa noda. Sakit dihati ini begitu terasa. Maafkanlah aku istriku. Aku menunggunya pulang dan saat dia pulang aku semakin merasa sakit luar biasa. Istriku pulang dengan membawa tabungan 20 juta. Diserahkannya uang itu kepadaku. Saat ku tanya uang dari mana dia hanya menjawab: "Bukankah itu uangmu? Uang yang kamu beri untuk makan aku dan anakku, tapi tak pernah kupakai. Dan aku pun tak pernah mengambilnya untuk keperluanku. Karena aku tahu uang itu terlalu haram jika kugunakan untuk kebutuhanku sendiri, jadi kukembalikan sisa-sisanya." ucapnya dengan buliran bening menyembul disudut mata sayunya. BIkinnn mewekkk bacanyaaa 😭😭😭 KEHILANGAN ISTRI Usia pernikahan kami sudah memasuki tahun ke tujuh. Pasang surut ombak badai pernikahan sudah sering terjadi. Tapi syukur semua dapat dilalui dengan baik. 5 tahun pertama menjadi titik terberat ketika kami yang notabene masih pasangan muda belum memahami karakter masing-masing. Aku yang pendiam berbanding terbalik dengan istriku yang grusa-grusu dan ceplas-ceplos. Aku yang masa bodo terhadap omongan orang lain berbanding terbalik dengan istriku yang gampang sakit hati kalau dapat omongan miring sedikit dari orang lain. Dia akan betah menangis berjam-jam karna merasa sakit hati. Dan aku hanya mampu membiarkannya. Karena dinasehati atau dibujuk pun istriku akan tetap seperti itu saat mendengar ejekan orang lain. Di tahun awal-awal pernikahan istriku sering meminta untuk dibelikan baju, skincare atau sekedar kredit perabotan rumah. Tetangga sering menggosipkan tentang kami katanya. Walau sudah punya rumah sendiri tapi masih kosong. Ya, aku memang sudah memiliki rumah dari aku masih bujangan. Tapi aku tak pernah menuruti kemauannya. Bagiku pantang mendengar ocehan tak bermutu dari orang lain. Istriku tetap sering mengeluh ini dan itu. Minta ini dan itu. Biar dia gak sakit hati dikatain para tetangga begitu dalihnya. Aku tetep kekeh menolak. Karna semua keuangan memang aku yang pegang. Kalau bukan hal penting jangan sampai menghambur-hamburkan uang. Itu prinsipku. Hingga akhirnya aku kehilangan istriku. Tidak, dia tidak meninggal dunia atau pergi meninggakan aku. Tapi aku kehilangan sosoknya yang ramai. Itu terjadi setelah Ramadhan di tahun kelima pernikahan kami. Saat itu aku mengajaknya pergi ke pasar untuk membeli pakaian untuk lebaran. Kami sudah lelah berkeliling pasar tapi belum juga mendapatkan baju untuknya. Padahal aku dan anakku sudah dapat beberapa stel pakaian. Sampai akhirnya aku lelah dan menyuruhnya mencari sendiri. Kulihat dia ingin mengatakan sesuatu. Kupaksa dia untuk bicara. Akhirnya dia bilang dia hanya ingin baju gamis levis. Saat aku mengantar ke tempat yang menjual aku kaget dengan harga yang disebutkan. Tiga ratus ribu rupiah. Pikirku jika dibelikan baju lain bisa dapat beberapa pasang. Aku menolak dan mengajaknya mencari baju lain. Dia diam dan berkata kalau sejak gadis dia ingin sekali memiliki baju seperti itu. Toh itu harga belum pas. Masih bisa ditawar. Tapi aku tetep menolak. Akhirnya dia hanya diam dan melangkah menuju parkir. Saat aku mengajaknya lagi untuk berkeliling mencari baju lain dia hanya diam. Aku yang jengkel akhirnya memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan dia tetap diam tanpa suara. Sesaat kulirik spion motor. Wajahnya sudah bersimbah air mata. Ada penyesalan di dalam hatiku. Tapi sudah terlanjur separuh perjalanan untuk kembai ke pasar. Aku berniat nanti saja akan ku beri dia uang untuk membeli baju kesukaannya itu sendiri. Beberapa hari berlalu istriku tetap diam. Dia menolak uang yang kuberikan untuk membeli baju kesukaannya tersebut. Bahkan saat hari raya tiba dia pun tak membeli baju baru sama sekali. Dia berubah menjadi pendiam. Meskipun tugasnya sebagai istri tetap dia kerjakan seperti biasa. ***** 2 tahun berlalu sejak hari itu. Aku tak lagi mendapati istriku yang cerewet, ramai dan ceria. Yang ada kini hanya sosok pendiam, irit sekali bicara, tapi masih mengurus rumah tangga dengan baik. Pernah aku memberinya uang dalam jumlah besar untuk membeli apapun yang dia mau. Istriku menerimanya. Namun saat aku kembali dari bekerja. Kudapati uang tersebut kembali ke dalam lemariku. Utuh dan tanpa ada satu kata pun terlontar dari mulutnya. Ku perhatikan istriku kini semakin kurus, wajahnya begitu kusam, dan tak pernah ada senyuman di sana. Dan hari ini ketika dia menghadiri rapat wali murid kudapati dia memakai baju yang sudah pudar warnanya. Dipadu rok hitam dari jaman dia masih gadis. Ketika hendak naik motor ku lirik sandal jepit yang sudah tipis dan gempil di beberapa sisi yang ia kenakan. Hatiku benar-benar terenyuh. Sebegitu sakitkah luka yang pernah kutorehkan sampai-sampai dia tak pernah lagi memintaku ini dan itu. Hujan membuatku lari tergopoh-gopoh untuk mengambil jemuran. Tiba-tiba tanganku tertusuk benda tajam. Sebuah peniti di bra istriku. Kupandangi baju-baju yang ada semua pun sudah pudar dan beberapa ada yang berbintik hitam. Mungkin karna cuci kering pakai oleh istriku. Sedangkan pakaianku semuanya bersih tanpa noda. Sakit dihati ini begitu terasa. Maafkanlah aku istriku. Aku menunggunya pulang dan saat dia pulang aku semakin merasa sakit luar biasa. Istriku pulang dengan membawa tabungan 20 juta. Diserahkannya uang itu kepadaku. Saat ku tanya uang dari mana dia hanya menjawab: "Bukankah itu uangmu? Uang yang kamu beri untuk makan aku dan anakku, tapi tak pernah kupakai. Dan aku pun tak pernah mengambilnya untuk keperluanku. Karena aku tahu uang itu terlalu haram jika kugunakan untuk kebutuhanku sendiri, jadi kukembalikan sisa-sisanya." ucapnya dengan buliran bening menyembul disudut mata sayunya.

Read more
undefined profile icon
Write a reply

WANITA IDAMAN

JADI PEREMPUAN HARUS SIAP DI POSISI SERBA SLAH...🥀 Perempuan dituntut untuk memeluk kekurangan dan aib keluarga. Perempuan dituntut sholehah, cerdas dan selalu menarik. Perempuan dituntut sempurna menjadi bidadari suami dan madrasah pertama keturunannya. Sepertinya semua hal tersebut masuk akal berlaku ideal bila suami pun telah sempurna tahu dan faham menempatkan dirinya. Ketika laki-laki telah absolut mumpuni sebagai imam, pembimbing dan kepala keluarga yang bertanggung jawab. Tidak hanya bertanggung jawab soal materi, tapi juga soal religi, psikologi, emosional dan fasilitas seluruh anggota keluarga. Sering kah dengar dan melihat perempuan sakit jiwanya? Tubuh nampak sehat tapi jelas nampak ada tidak kestabilan psikologis dan emosional?? Atau akhlaknya menyejukkan tapi fisiknya ringkih sakit-sakitan?? Sering ya Perempuan Kalau berkoar kesengsaraan di umum, dikata tak pandai jaga rahasia. Kalau dipendam, lama-lama jadi gila. Lalu tidak jarang akhirnya makhluk terdekat lah yang jadi pelampiasan kekesalannya. Yaitu anak-anaknya 😔😢🥀 Ada Suami main tangan, ada Suami lalai nafkah, ada Suami abai kebutuhan keluarga, ada Suami gila perempuan, ada Suami tidak peka kewajiban, ada Suami tak faham memimpin, ada Suami jauh agama, dll.. Tapi ketika suami selingkuh... perempuan dikata isteri tak luwes menyenangkan suami..😢 Ketika suami KDRT... Perempuan dikata tak pandai jaga sikap😢 Ketika suami marah... Perempuan dikata tak cerdas jaga mulut😢 Perempuan terluka dalam diam, lalu semua hancur, ia dibodoh-bodohkan banyak orang.😢 Perempuan curhat dan berbicara, berbagi kesah mengurangi derita, Dianggap tak punya iman dan tidak tahu malu.😢 Anak-anak kacau, yang disalahkan asuhan ibunya.😢 Anak-anak menonjol, yang dikenal dia anaknya bapak siapa.😢 Wanita dituntut untuk menjaga keseimbangan keluarga. Sudahlah rusak badan karena hamil, melahirkan, dan suaminya. Masih pula jungkir balik kaki jadi kepala, kepala jadi keset keluarga. Namun bila terpaksa ada tuntutan karena kondisi yang belum layak.... Seringnya wanita juga terhakimi sebagai makhluk kurang bersyukur. Ahh ibu, perempuan, wanita. Pantas kau lebih cepat terlihat tua. Surga dijanjikan di telapak kakinya, Namun ancaman neraka juga ditakdirkan banyak dipenuhi oleh kaumnya. Perempuan oh perempuan, semilyar yang harus kau taklukkan dengan segala paradoksal-nya.... semoga dapat sedikit menguatkan sesama perempuan-perempuan kuat dimanapun berada. Semoga perempuan² wonder woman yg baca postingan ini sehat dan bahagia selalu...❤

Read more
undefined profile icon
Write a reply