Ingin di sayang mertua ? beginilah caranya. ?
┏﷽???━━━━━━┓ *Materi Harian AISAH 20* https://chat.whatsapp.com/BcwvqcVDcwdBcuiyhQcwqQ ┗━━━━━━━━???┛ ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ( *Ingin Disayang Ibu Mertua? Begini Caranya* ) ?Sahabat, pernikahan tidak hanya tentang penyatuan dua jiwa antara suami istri semata, namun ia juga merupakan penyatuan dua keluarga, dua adat, dan perbedaan lainnya yang harus hidup beriringan, saling menghormati, saling mengasihi dan saling memahami dalam jalinan tali silaturahim. ?Namun, realita terkadang tak semudah dan seindah yang kita harapkan. Perseteruan antara menantu perempuan dengan mertua adalah salah satu problem klasik yang seringkali muncul. Terlebih ketika kita tinggal satu atap dengan mertua. ?Ketika terjadi konflik antara kita dengan mertua, jangan biarkan hal itu berlangsung terlalu lama apalagi terus menerus. Kita harus segera mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Ingat ya sahabat Ummi, hidup dengan mertua bukan hanya untuk satu atau dua hari namun seumur hidup. ?Selama kita masih berstatus istri dari anak ibu mertua, kita adalah anak menantu dan beliau adalah ibu mertua kita. Membiarkan konflik berkepanjangan hanya akan menambah deretan dosa dan ketidakharmonisan dalam berumahtangga. Oleh karenanya, selalu upayakan agar kita bisa hidup berdamai dengan ibu mertua. Beberapa hal di bawah ini bisa kita coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari: ?1. Hormati beliau sebagaimana kita menghormati Ibu kandung ?Sahabat, ibu mertua adalah ibu kita juga. Kita menikahi putranya berarti sudah siap menerimanya menjadi ibu bagi kita. Terima beliau sebagai ibu kita. Perlakukan beliau sebagaimana kita memperlakukan ibu kandung sendiri. ?Hormati beliau dengan penghormatan anak terhadap ibu. Akan sangat menyenangkan jika kita bisa menjadi sahabat baginya, bertukar pendapat, berbagi kisah, dan menikmati hari bersama namun tetap dalam koridor sopan dan santun. Dengan demikian ibu mertua akan dapat menerima kita sebagai anaknya dengan penuh ketulusan. Ia akan mencintai kita sebagaimana anaknya sendiri. ?2. Utamakan kepentingan beliau ketimbang keperluan pribadi ?Sahabat, ibu mana yang tak cemburu saat putra terkasihnya yang sejak kecil diasuh, dirawat dan dibesarkan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan tiba-tiba diambil oleh orang yang baru dikenal. Perhatian putranya kini terbagi. Itulah mengapa terkadang ibu mertua merasa kehilangan dan tidak senang. Untuk mengatasi hal ini, kita harus luas pikir dan lapang hati. Jangan kemudian ikut marah dan cemburu sehingga membuat suami bingung. ?Hendaknya kita mengalah. Minta agar suami lebih dulu mengutamakan ibundanya. Ingat ya sahabat, bakti anak laki-laki terhadap orangtua adalah sepanjang hayat. Bantu suami kita untuk menjadi anak yang berbakti terhadap orangtua. InsyaAllah kelak kita akan mendapat anak menantu yang baik, yang dapat mengerti dan memahami kitaa sebagaimana kita pun mengerti dan memahami ibu mertua saat ini. ?3. Perhatikan hal-hal yang disukainya ?Setiap orang memiliki hal-hal yang disukai. Coba perhatikan apa saja yang disukai oleh ibu mertua. Lalu sesekali penuhi apa yang disukainya. Misalkan memasak masakan kesukaan beliau atau saat kita pergi keluar untuk belanja atau piknik kita bisa memberinya oleh-oleh yang menjadi kesukaan beliau. Tentu ibu mertua kita akan merasa senang karena perhatian padanya. Ini bisa membuat ibu mertua menerima dan menyayangi kita. Berprinsiplah untuk mengerti daripada minta dimengerti. Jika kita pengertian dan perhatian, tentu kita akan dimengerti dan diperhatikan pula. ?4. Mintalah saran dan nasihat ?Dalam beberapa hal, libatkan ibu mertua. Mintalah saran dan nasihatnya. Orangtua akan sangat senang saat dimintai pendapat. Ini karena mereka merasa lebih tua dan memiliki pengalaman yang lebih dibanding kita yang masih muda. Meski mungkin saran dan nasihat beliau kita rasa tidak cocok, untuk hal-hal yang tidak krusial sesekali kita perlu mengikuti saran dan nasihatnya. Selain ibu mertua akan merasa tersanjung, cara ini bisa semakin mempererat hubungan kita dengan beliau. ?Nah… sahabat, beberapa hal di atas bisa kita praktikkan untuk mengambil hati ibu mertua sehingga ada saling cinta dan saling kasih antara ibu mertua dan anak menantu. ?Majalah Ummi
Read moreSuami lebih mementingkan Ibunya dari pada keluarganya
┏﷽???━━━━━━┓ *Materi Harian AISAH 20* https://chat.whatsapp.com/HnfAQR6swcVIEpeRGs4LCw ┗━━━━━━━━???┛ ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ﴾ *Suami Lebih Mementingkan Ibunya Daripada Keluarga?* ﴿ ?Seorang istri hendaknya bisa mendukung suaminya untuk melakukan berbagai ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla , termasuk berbakti kepada kedua orang tuanya (birrul wâlidain) –terutama ibunya- dan menyambung tali kekerabatan (silaturahim). Membangun bahtera rumah tangga tidaklah berarti melupakan orangtua dan kerabat. Semua hak ini tetap bisa diberikan, namun perlu juga bagi sang suami untuk memahami skala prioritas sehingga tidak menimbulkan permasalahan di keluarga. ?Di samping wajib memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya, seorang suami juga wajib untuk membantu menafkahi orangtuanya jika mereka membutuhkan. ?Ibnul Mundzir mengatakan, “Para Ulama sepakat tentang kewajiban menafkahi kedua orangtua yang tidak punya pekerjaan atau kekayaan dengan harta anak mereka.” [1] ?Di antara dalil yang menjelaskannya adalah hadits berikut: أَنَّ أَعْرَابِيًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: إِنَّ لِي مَالًا وَوَالِدًا، وَإِنَّ وَالِدِي يُرِيدُ أَنْ يَجْتَاحَ مَالِي؟ قَالَ: ” أَنْتَ وَمَالُكَ لِوَالِدِكَ، إِنَّ أَوْلَادَكُمْ مِنْ أَطْيَبِ كَسْبِكُمْ، فَكُلُوا مِنْ كَسْبِ أَوْلَادِكُمْ ?Diriwayatkan bahwa seorang badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan, “Saya memiliki harta dan orangtua, dan ayah saya ingin menghabiskan harta saya.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau dan hartamu boleh dipakai orangtuamu. Sesungguhnya, anak-anak kalian termasuk penghasilan terbaik, maka makanlah dari penghasilan anak-anak kalian.”[HR. Ahmad, no. 7001. Hadits ini dihukumi shahih oleh Ahmad Syakir, al-Albani dan Syu’aib al-Arnauth rahimahumullah] ?Namun menafkahi orangtua tidaklah wajib atas anak kecuali dengan dua syarat berikut: 1. Orangtua miskin dan membutuhkan bantuan. 2. Si anak kaya dan memiliki kelebihan nafkah setelah nafkah yang diberikannya kepada keluarganya. Syarat ini disepakati oleh para Ulama.[2] ?Jika kedua nafkah ini bisa dipenuhi, maka wajib bagi anak untuk melakukannya. Namun jika hartanya hanya cukup untuk salah satu nafkah saja, maka nafkah istri dan anaknya harus didahulukan daripada nafkah orangtuanya; karena nafkah keluarga adalah konsekuensi dari akad nikah, sehingga merupakan hak manusia. Sedangkan nafkah orangtua adalah bentuk kebaktian dan bantuan, sehingga masuk kategori hak Allâh Azza wa Jalla . Dan hak manusia didahulukan atas hak Allâh Azza wa Jalla ; karena hak manusia didasari musyâhhah (saling menuntut) sedangkan hak Allâh Azza wa Jalla didasari musâmahah (pengampunan). Al-Amidi mengatakan: حق الآدميِّ مرجَّح على حقوق الله تعالى ?Hak manusia didahulukan atas hak-hak Allâh Azza wa Jalla[3] ?Khusus tentang prioritas dalam nafkah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ ?Mulailah dengan menyedekahi dirimu sendiri. Jika ada sisa, sedekahilah keluargamu. Dan jika masih ada sisa lagi berikanlah kepada kerabatmu. [HR. Muslim, no. 997] ?Nafkah keluarga juga tetap wajib meski kepala keluarga jatuh miskin, sedangkan nafkah orangtua hanya wajib jika si anak mampu. Dan para Ulama telah sepakat akan wajibnya mendahulukan nafkah anak istri sebelum orangtua.[4] ?Adapun ucapan yang dipakai oleh suami untuk beragumentasi itu adalah sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan itu merupakan hadits shahih. Namun kurang tepat jika hadits tersebut diterjemahkan “Engkau dan hartamu adalah milik bapakmu (orangtuamu).” ?Para Ulama pensyarah hadits ini menjelaskan bahwa huruf lam dalam kata “لِوَالِدِكَ” tidak menunjukkan kepemilikan (milk), tapi berarti pembolehan (ibâhah). Yakni bukan berarti harta anak menjadi milik orangtuanya, tapi boleh bagi orangtua untuk memakainya.[5] ?Dan bolehnya memakai harta anakpun tidak secara mutlak, namun ada syarat dan batasannya. Syaratnya adalah jika orangtua butuh dan batasannya tidak membahayakan dan merugikan kepentingan si anak. Tidak boleh pula mengambil harta anak untuk diberikan kepada anak yang lain. ✒️Ustadz Anas Burhanuddin MA ?Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XX/1438H/2016M.
Read moreSetan Dasim yang merusak rumah tangga
┏﷽???━━━━━━┓ *Materi Harian AISAH 17* https://chat.whatsapp.com/IQc1vablk2D5hNqSzzAKYF ┗━━━━━━━━???┛ ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ( *Waspada! Dasim, Setan yang Bertugas Merusak Rumah Tangga* ) ?Setiap pasangan dalam pernikahan tentunya pernah mengalami selisih paham dalam berumah tangga, itu adalah hal yang biasa terjadi. Namun kadang kala ada juga permasalahan yang timbul dalam rumah tangga antara suami istri tanpa alasan yang jelas, ketika berjauhan diliputi rindu namun ketika dekat sekan ingin beradu tinju. ?Ada saja hal yang diperdebatkan suami-istri hingga berujung pada perselisihan walaupun awalnya hanya masalah sepele. Apakah kamu pernah merasakan hal tersebut dengan pasanganmu? Apabila iya, maka waspadalah, sebab itu bisa saja ulah dari salah satu setan yang diperintahkan iblis untuk merusak hubungan rumah tangga. ?Ia adalah setan Dasim, bala tentara iblis yang memiliki tugas secara khusus untuk merusak hubungan rumah tangga seseorang. Dasim ini menggoda dan mengarahkan setiap pasangan untuk berdebat, memancing emosi suami maupun istri, berprasangka buruk kepada istri ataupun suami, seakan orang yang paling menjengkelkan dan dibenci adalah suami ataupun istri sendiri. ?Ustad Adi Hidayat Lc Ma dalam ceramahnya yang diunggah ke akun Youtube Taman Surga TV, menjelaskan bahwa Dasim ini juga yang berperan dalam hubungan pranikah, saat sebelum adanya ikatan akad. Dia akan memancing mancing baik laki-laki atau perempuan untuk berduaan, berdekatan dan berbuat maksiat. ?Namun setelah adanya ikatan pernikahan, keadaan justru sebaliknya, setan Dasim ini akan membisikkan ke hati dan menggoda manusia agar terjadi perselisihan dalam rumah tangga. ?Ada saja alasan-alasan kecil yang dapat memancing perdebatan seakan hal tersebut merupakan perkara yang besar, ia akan mebisikan kecurigaan, menyulut emosi, dan tujuan akhirnya adalah membuat pasangan bercerai. ?Rusaknya rumah tangga atau perceraian sangat disukai oleh Iblis. Prestasi terbesar bala tentara Iblis adalah merusak rumah tangga seorang muslim yang berujung dengan perceraian. Perhatikan hadits berikut; Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi Muhammad ﷺ bersabda: ?“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, ‘Aku telah melakukan begini dan begitu’. Iblis berkata, ‘Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, ‘Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, ‘Sungguh hebat (setan) seperti engkau.” (HR Muslim) ?Selain itu Setan Dasim ini juga mengganggu wanita dan memainkan emosi wanita pada saat sedang masa haid ataupun masa kehamilan. Karena itulah, hendaknya bagi anda yang telah dalam ikatan pernikahan, waspada akan gangguan setan Dasim ini yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga. ?Berikut beberapa tanda rumah tangga yang diganggu oleh setan Dasim : ✒️Pasangan suami-istri tidaklah harmonis, mudah tersulut emosi tanpa ada alasan jelas, suami atau istri sering berfikiran negatif, curiga, was was, ketakutan saat pasangan berada di luar rumah sehingga menyulut perselisihan. ✒️Pasangan suami-istri di rumah malas melakukan ibadah ✒️Ibadah tidak khusyuk juga bisa menjadi petanda gangguan Dasim, seperti susah fokus saat ibadah, lupa rakaat shalat, memikirkan hal – hal lain ketika ibadah di rumah dan terjadi berulang kali. ?Hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari pengaruh Setan Dasim: ?️Apabila ada salah paham dengan pasangan jangan diperpanjang, selesaikan dengan sabar, komunikasi adalah kunci yang penting dalam penyelesaian masalah, dan memohon maaf. ?️Apabila tersulut amarah, hendaklah mengucap dua kalimat syahadat, beristighfar serta menyendiri untuk menenangkan hati dan fikiran. Hendaklah pula berwudhu dan kemudian melakukan shalat sunah dua rakaat. ?️Selalu berdoa kepada Allah ﷻ untuk terhindar dari gangguan setan Dasim ?️Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk mengkebut kebut terlebih dahulu kasur sehabis ditinggalkan dengan menggunakan sapu lidi, sambil membaca basmallah, Al-Fatihah, ayat kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas. InsyaAllah cara ini dapat mengusir setan Dasim yang juga gemar menghuni kamar kosong di dalam rumah yang di tinggal penghuninya. ?️Suami dan istri hendaklah memperbanyak beribadah dengan tekun menjalankan salat 5 waktu, shalat sunah, sholat malam dan mengaji melantunkan dan mengamalkan ayat ayat suci Alquran di rumah. ?Eramuslim ➖➖➖➖➖➖ ۞Allahu A'lam ?سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ? *Ust. Miftahuddin* ? *Silahkan dishare* ? *Akademi Istri Shalihah* ? ?️ *AISAH* ?️ ?Membina diri menjadi istri shalihah, penyejuk hati suami, meraih ridha ilahi
Read moreParenting : Ilmu yg penting jg remehkan
┏﷽??️?━━━━━━┓ *Serial Parenting* https://chat.whatsapp.com/JbXAQjTFvFf7zYE9E7mJjS ┗━━━━━━━━??️?┛ ۩۞۞۞???۞۞۞۩ { *Parenting: Ilmu yang Penting, Jangan Remehkan* ﴿ ?Saat ini ilmu parenting belum banyak diminati oleh semua kalangan, menjadikan bidang ini seolah hal yang remeh. Mayoritas merasa belum waktunya ilmu ini dipelajari dengan berbagai alasan yang menyertai: belum punya anak, belum menikah, masih sibuk kerja, sibuk kuliah atau sibuk sekolah dan sibuk yang lain-lain. Bagi yang mau menikah seringkali yang menjadi fokus utama adalah rasa suka satu sama lain. Persiapan menjadi orangtua kadang malah buram. Juga tatkala telah memiliki anak pun, mereka belum meminati ilmu parenting. ?Mereka memilih mengandalkan ilmu seadanya, mereka-reka, mencontoh pola asuh dan pendidikan dari orangtua kita yang kita tidak ketahui benar, tepat atau tidaknya untuk diterapkan pada anak. Bisa jadi juga adanya anggapan bahwa ini bukanlah sesuatu yang bisa mendatangkan masalah di kemudian hari karena melihat anak yang masih kecil nan menggemaskan. Namun di sisi lain, orangtua mempunyai impian anaknya menjadi anak yang sehat, tangguh, cerdas dan berakhlak mulia. ?Sebagai contoh, jika orangtua menginginkan anak yang sehat dan kuat, bagaimana hal ini bisa terwujud jika makanan anak tidak dijaga oleh ibu atau bapaknya? Mudah saja jajanan luar yang tak terjamin kebersihannya atau gizinya menjadi konsumsi hanya karena ikut rengekan anak. ?Bagaimana bisa menjadi anak yang shalih yaitu taat kepada seluruh aturan Allah ﷻ dan Rasul-Nya jika pendidikan anak jauh dari Islam? Jangankan menjalankan syariat secara utuh, menutup aurat saja tidak dilakukan karena menganggap Islam sebatas agama ritual saja. Dalam hal kepemilikan juga demikian. Anak harus bisa membedakan mana barang miliknya dan mana barang milik orang lain, bagaimana cara meminjam dan bagaimana sikap yang benar jika tidak dipinjami. ?Ternyata masih banyak kan PR sebagai orangtua? ?Banyak orangtua yang menargetkan anak untuk kelak menjadi pribadi yang baik dan shalih. Sayangnya, cara atau proses menuju itu seringkali minim pengetahuan. Para orangtua itu merasa nyaman dengan pola asuh yang sekarang tanpa melihat itu sudah tepat atau belum untuk sampai ke tujuan. ?Akhirnya anak diberikan pendidikan yang keliru, dimana orangtua kadang kurang sabar menghadapi anak yang lagi tantrum misalnya. Banyak solusi salah yang diterapkan saat seperti itu. Bisa jadi anak dikerasi, dibentak, dimarahi, bahkan dicubit. Dengan begini seringkali orangtua tanpa sadar melabeli anaknya sebagai anak nakal. Atau dalam kasus lain orangtua menuruti semua keinginan anak tanpa mengenali itu baik atau tidak bagi si anak dengan dalih sayang anak yang mengakibatkan anak memberontak sejadi-jadinya apabila tidak dituruti di kemudian hari. ?Ini hanya sebagai contoh dari sekian kasus. Anak harus dikenali dari potensinya yang merupakan fitrah manusia, ia juga harus dikenali dari usianya yang memiliki target-target pada setiap jenjang usianya itu. Kalau sudah seperti ini tentulah kita harus mengetahui dan memanjangkan sumbu kesabaran dalam mendidik dan mengasuh. ?Profesi sebagai orang tua ini tidak bisa tidak harus dipelajari. Sama seperti ketika seseorang ingin menjadi seorang dokter, tentara, guru, karyawan swasta dan sebagainya yang mengharuskan ia memunyai ilmu di bidangnya. ?Islam sudah menempatkan aturan profesi ini. Ia mulia dengannya yaitu dengan aqidah. Jauh sebelum muslim dan muslimah berlabuh dalam sebuah pelaminan seharusnya mereka mengetahui tujuan hakikat penciptaan diri, juga hakikat pernikahan ini. Karena bagaimanapun keluarga adalah pucuk peradaban yang akan melahirkan generasi cemerlang. Pernikahan bukan hanya tentang dua insan yang bertemu berlandaskan cinta semata. Namun ini adalah permulaan hadirnya generasi cemerlang dari orangtua yang sadar dan menyiapkan profesi ini dengan landasan aqidah Islam. ✒️Tri Alviani ?(riafariana/voa-islam.com) ➖➖➖➖➖➖ ۞Allahu A'lam سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ? *Ust. Miftahuddin*
Read moreBolehkan istri menggugat cerai Suami ???
┏﷽???━━━━━━┓ *Materi Harian AISAH 17* https://chat.whatsapp.com/EiMt3jt1IKf1aldizYeKhd ┗━━━━━━━━???┛ ۩۞۞۞???۞۞۞۩ { *Bolehkah Istri Menggugat Cerai?* } ?Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Masyitah asal aceh. Mau bertanya pada ustadz dan ustadzah. Jika ada suami yang tidak sejalan dalam berkomunikasi/tidak nyambung, tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis istrinya. Serta tidak mampu membimbing dan mendidik istri taat pada Allah. Serta suami yang tidak peka. Apakah boleh istri mengajukan gugatan cerai? Dan jika dilanjutkan akan lebih banyak mudharatnya. ?Pernikahan tidak didasari cinta. Pernikahan karena keterpaksaan karena keluarga. Mohon bimbingan jawabnnya ustadz & ustadzah. Terimaksih sebelumnya. ?Jazakallahu khairan katsira. ?️Jawaban وعليكم السلام ورحمةالله وبركا ته ?Diantara indahnya syari'at Islam adalah memberi jalan keluar bagi pasangan suami istri jika mereka memang tidak bisa memperoleh kebahagiaan dan kasih sayang diantara mereka. Diantara jalan keluar yang diberikan syari'at adalah perceraian, yang berada ditangan para lelaki (karena para lelakilah yang membayar mahar, biaya pernikahan, serta menanggung nafkah keluarga), akan tetapi tentu dengan persyaratan yang diletakan oleh Syari'at. ?Syari'at tidak menjadikan perceraian di tangan para wanita, karena secara umum kaum lelaki lebih berpikir panjang dan lebih stabil dalam mengambil keputusan. Berbeda dengan para wanita yang sering mengalami kondisi yang bisa merubah pola berfikirnya, seperti tatkala kondisi haid, atau tatkala mengandung, dan lain-lain, sehingga terkadang perasaan lebih didahulukan dari pada pikiran. ?Para lelaki pun tidak dianjurkan untuk langsung beranjak ke jenjang perceraian kecuali setelah berusaha dan berusaha…, baik berusaha menasehati istri, atau melalu jalur islah (usaha damai) dari perwakilan dari dua belah pihak dan usaha-usaha yang lainnya. ?Demikian juga tatkala seorang lelaki hendak mencerai, maka ia tidak boleh mencerai tatkala sang istri sedang haid, atau tatkala sang istri telah bersih/suci akan tetapi ia telah menjimaknya. ?Bila ternyata sang istri mendapati sikap buruk pada sang suami maka syari'at membolehkan kepada sang wanita untuk melakukan khulu' yaitu meminta suami untuk memutuskan akad pernikahan. ?Tentunya kita mengetahui bahwasanya asalnya seorang wanita dilarang untuk meminta dicerai. ?Nabi ﷺ bersabda: أيُّما امرأةٍ سألت زوجَها طلاقاً فِي غَير مَا بَأْسٍ؛ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الجَنَّةِ ?"Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpa kondisi mendesak maka haram baginya bau surga" (HR Abu Dawud no 1928, At-Thirmidzi dan Ibnu Maajah, dan dihahihkan oleh Syaikh Albani) ?Hadits ini menunjukkan ancaman yang sangat keras bagi seorang wanita yang meminta perceraian tanpa ada sebab yang syar'i yang kuat yang membolehkannya untuk meminta cerai. Berkata Abu At-Toyyib Al'Adziim Aabaadi, "Yaitu tanpa ada kondisi mendesak memaksanya untuk meminta cerai…((Maka haram baginya bau surga)) yaitu ia terhalang dari mencium harumnya surga, dan ini merupakan bentuk ancaman dan bahkan bentuk mubaalaghoh (berlebih-lebihan) dalam ancaman, atau terjadinya hal tersebut pada satu kondisi tertentu yaitu artinya ia tidak mencium wanginya surga tatkala tercium oleh orang-orang yang bertakwa yang pertama kali mencium wanginya surga, atau memang sama sekali ia tidak mencium wanginya surga. dan ini merupakan bentuk berlebih-lebihan dalam ancaman" ('Aunul Ma'buud 6/308) ?Ibnu Hajar berkata : أن الأخبار الواردة في ترهيب المرأة من طلب طلاق زوجها محمولة على ما إذا لم يكن بسبب يقتضى ذلك ?"Sesungguhnya hadits-hadits yang datang tentang ancaman terhadap wanita yang meminta cerai, dibawakan kepada jika sang wanita meminta cerai tanpa sebab" (Fathul Baari 9/402) ?Rasulullah ﷺ juga bersabda : الْمُخْتَلِعَاتُ وَالْمُنْتَزِعَاتُ هُنَّ الْمُنَافِقَاتُ ?"Para wanita yang khulu' dari suaminya dan melepaskan dirinya dari suaminya, mereka itulah para wanita munafiq" (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 632) ?Yaitu para wanita yang mengeluarkan biaya untuk meminta cerai dari suami mereka tanpa ada udzur yang syari' (lihat At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami' As-Shogiir 1/607) ? *Sebab-Sebab Dibolehkan Khulu'* ?Para ulama telah menyebutkan perkara-perkara yang membolehkan seorang wanita meminta khulu' (pisah) dari suaminya. ?Diantara perkara-perkara tersebut adalah : ?1. Jika sang suami sangat nampak membenci sang istri, akan tetapi sang suami sengaja tidak ingin menceraikan sang istri agar sang istri menjadi seperti wanita yang tergantung ?2. Akhlak suami yang buruk terhadap sang istri, seperti suka menghinanya atau suka memukulnya. ?3. Agama sang suami yang buruk, seperti sang suami yang terlalu sering melakukan dosa-dosa, seperti minum khomr, berjudi, berzina, atau sering meninggalkan sholat, dll ?4. Jika sang suami tidak menunaikan hak utama sang istri, seperti tidak memberikan nafkah kepadanya, atau tidak membelikan pakaian untuknya, dan kebutuhan-kebutuhan primer yang lainnya, padahal sang suami mampu. ?5. Jika sang suami ternyata tidak bisa menggauli istrinya dengan baik, misalnya jika sang suami cacat, atau tidak bisa melakukan hubungan biologis, atau tidak mau memenuhi kebutuhan biologisnya. ?6. Jika sang wanita sama sekali tidak membenci sang suami, hanya saja sang wanita khawatir tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai istri sehingga tidak bisa menunaikan hak-hak suaminya dengan baik. Maka boleh baginya meminta agar suaminya meridhoinya untuk khulu', karena ia khawatir terjerumus dalam dosa karena tidak bisa menunaikan hak-hak suami ?7. Jika sang istri membenci suaminya bukan karena akhlak yang buruk, dan juga bukan karena agama suami yang buruk. Akan tetapi sang istri tidak bisa mencintai sang suami karena kekurangan pada jasadnya, seperti cacat, atau buruknya suami ?(Silahkan lihat Roudhotut Toolibiin 7/374, dan juga fatwa Syaikh Ibn Jibrin rahimahullah di http://islamqa.info/ar/ref/1859) ?Ibnu Qudaamah rahimahullah berkata : وجمله الأمر أن المرأة إذا كرهت زوجها لخلقه أو خلقه أو دينه أو كبره أو ضعفه أو نحو ذلك وخشيت أن لا تؤدي حق الله في طاعته جاز لها أن تخالعه بعوض تفتدي به نفسها ?"Dan kesimpulannya bahwasanya seorang wanita jika membenci suaminya karena akhlaknya atau perawakannya/rupa dan jasadnya atau karena agamanya, atau karena tuanya, atau lemahnya, dan yang semisalnya, dan ia khawatir tidak bisa menunaikan hak Allah dalam mentaati sang suami maka boleh baginya untuk meminta khulu' kepada suaminya dengan memberikan biaya/ganti untuk membebaskan dirinya" (Al-Mughni 8/174) ? Tanya Jawab Dalam Kuliah Keluarga Sakinah (KKS) Online ➖➖➖➖➖➖ ۞Allahu A'lam ?سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ? *Ust. Miftahuddin* ?Materi Spesial AISAH (Akademi Istri Shalihah) ? *Silahkan dishare* ? *Akademi Istri Shalihah* ? ?️ *AISAH* ?️ ?Membina diri menjadi istri shalihah, penyejuk hati suami, meraih ridha ilahi
Read more4 Sifat yg perlu di hindari agar pernikahan penuh berkah
┏﷽???━━━━━━┓ *Materi Harian AISAH 17* https://chat.whatsapp.com/EiMt3jt1IKf1aldizYeKhd ┗━━━━━━━━???┛ ۩۞۞۞???۞۞۞۩ { *4 Sifat Yang Harus Dihindari Agar Pernikahan Penuh Berkah* } ?Semua pasangan suami istri (pasutri) muslim tentunya berharap bisa membentuk rumah tangga sakinah mawaddah warahmah dan memperoleh pernikahan yang penuh berkah. ?Tapi banyak yang lupa bahwa untuk sampai ke titik tersebut ada ikhtiar yang perlu diupayakan, salah satunya adalah dengan menghilangkan beberapa sifat yang kontraproduktif terhadap tujuan tersebut. ?Apa saja sih sifat-sifat yang harus lenyap dari diri kita atau minimal berkurang agar memudahkan kita mencapai pernikahan barokah? ?1. Malas ?Apa kegiatan sahabat sehari-hari terutama ketika libur sedang tidak ada kerjaan? Pantengin acara TV? Stalking sosmed? Nonton berseason-season Korean Drama? Atau tidur cantik seharian? ?Hampir bisa dipastikan hal itu pula yang akan sahabat lakukan ketika sudah menikah. Atau bisa jadi derajatnya lebih parah. ?Karena biasanya seorang yang masih belum menikah berusaha melakukan banyak amalan kebaikan agar dipermudah datang jodoh, tapi begitu sudah menikah. Sudah kehilangan motivasi untuk meningkatkan kualitas atau kuantitas amalan. ?Padahal untuk mendapat pernikahan penuh keberkahan, kita perlu action, melakukan sesuatu yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri tapi juga orang lain. ?Tidak musti keluar rumah siih… action yang dimaksud bahkan bisa juga dilakukan sambil tidur-tiduran di dalam kamar, misalnya dengan membuat tulisan positif setiap harinya, menghafal Al-Qur'an, atau belajar hal baru melalui buku, majalah atau youtube. ?Ada juga pasutri yang membangun rumah baca di mana-mana, melakukan penggalangan dana untuk membantu orang-orang yang terkena penyakit dan aktivitas lainnya yang nyata manfaatnya. ?Yang jelas, jika kegiatan kita hanya bermalas-malasan, tidak melakukan apapun yang membawa manfaat untuk dunia ataupun akhirat, jangan harap bisa mendapat pernikahan barokah. ?Oya, namun jangan salah… Untuk para wanita, mencuci dan menyeterika baju suami, menyiapkan makanan, mengurus anak di rumah, itu adalah kegiatan rutin harian yang insyaa Allah dahsyat pahalanya. ?Jadi tidak perlu merasa ‘minder’ atau merasa kurang manfaat karena ‘hanya’ mengurus rumah tangga di rumah, selalu berdoa agar anak-anak yang lahir dari pernikahanmu adalah calon pemimpin umat masa depan. In syaa Allah jika hati ikhlas, maka semua yang dilakukan akan berbuah kebaikan. ?2. Perfeksionis ?Kalau pekerjaan kita adalah dokter ahli bedah, menjadi pefeksionis itu harus. Jangan sampai salah jahit, salah potong, atau ada benda ketinggalan di badan orang lain. ?Akan tetapi ketika bersama pasangan dan anak-anak nantinya, plis… Kurangilah sifat perfeksionis, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna tho. ?Tak perlu marah-marah ketika suami selalu menaruh handuk basah sembarangan, tak perlu marah-marah kalau istri selalu lupa masukkan garam ke dalam masakan, biasa saja… Toh itu bukan dosa besar. ?Jangan keseringan ngomel, “Aku kan sudah bilang ribuan kali… Jangan lupa matikan kran kalau keluar dari kamar mandi!” ?Memang tampak menyebalkan kalau hal-hal kecil yang sudah kita peringatkan pada pasangan terus aja dilakukannya. Tapi di situlah seninya pernikahan, agar dua orang yang tidak sempurna bisa menjadi sempurna karena bisa saling menerima kekurangan. ?Tidak sedikit orang yang terlalu perfeksionis berakhir pada perceraian, karena ia tak bisa menerima ketidaksempurnaan orang lain dan merasa lebih mudah jika menjalani hidup sendirian saja. Jadi… Belajar kurangi sifat perfeksionis yaa! ?3. Gampang Tersinggung dan Mendendam ?Jika ada yang menghina Allah, Rasulullah, dan Islam bolehlah kita merasa tersinggung, bahkan harus tersinggung sebagai tanda keimanan! Akan tetapi kalau cuma dibilang cucian kurang bersih, masakan kurang enak, yaa tidak usah baper, apalagi sampai mendendam. ?Biasanya ini terjadi dalam konflik antara istri dan ibu mertua. Semua yang dilakukan istri selalu dikomentari, tidak ada yang benar, tidak ada yang beres, maka sebisa mungkin abaikan masalah-masalah yang bisa bikin baper tersebut. ?Kebalkan hati dan tetaplah berbuat baik sekalipun pasangan atau mertua atau ipar bersikap menyebalkan. Percayalah bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar saja, fokus pada ridho Allah in syaa Allah beres. ?Asiyah yang bersuamikan seorang Fir’aun yang kafir saja bisa bertahan dalam rumah tangga bahkan mendapat istana di surga karena kesabarannya tersebut. So, kurangi sifat gampang tersinggung alias baperan. Percayalah bahwa selama pernikahan sangat mungkin engkau akan memanen air mata. ?Pernikahan bukan melulu soal yang indah, romantis dan menyenangkan, tapi juga soal mengelola konflik, perbedaan pandangan dan cara penyampaian. Maka jika kita semakin mahir mengelola perasaan, semakin kebal dan tak mudah baper, semakin mudah pernikahan kita jalani.Apapun masalahnya takkan jadi masalah. ?Sebaliknya, semakin sensitif kita, gampang baperan, mudah tersinggung, hobi memendam dendam, maka seremeh apapun permasalahan akan selalu jadi masalah besar. Bukan pernikahannya yang salah, bukan rumah tangganya yang seperti neraka, tapi sifat kita yang terlalu rapuh lah yang membuat segalanya terasa sulit. ?Bagi yang punya perasaan sensitif, belajarlah hanya mengurai air mata jika berhubungan dengan dosa-dosa kita sendiri, hanya menangis jika mengingat azab dan beratnya pengadilan padang mahsyar. Hanya menangis karena bertaubat pada Allah. ?Plis jangan menangis hanya karena suami tidak mendengar curhatan kita, hanya karena mertua selalu menyerocos, karena hal tersebut tidak istimewa, mungkin sekitar 70% wanita yang sudah menikah mengalaminya. Menangis sebentar tak apalah, tapi kalau sampai berhari-hari yaa jangan. Terlalu sepele. ?4. Egois ?Sifat yang paling perlu dimusnahkan dalam pernikahan adalah egois! Akan tetapi fokuslah pada menghilangkan sifat egois diri sendiri, bukan sifat egois pasangan! Karena terlalu melelahkan mengurusi sifat egois orang lain. ?Sifat egois alias mementingkan diri sendiri sebenarnya memperlihatkan tidak dewasanya seseorang. Seperti bayi yang tidak mau tahu ibunya sedang repot atau tidak, pokoknya setiap kali menangis, dia minta kebutuhannya dipenuhi. Entah itu popok yang basah, perut yang lapar, minta digendong, pokoknya HARUS segera dipenuhi. ?Memiliki pasangan yang egois pastinya lebih menyulitkan daripada mengurus bayi, maka itu sejak sebelum pernikahan cari tahu kadar egois calon pasangan hidup kita. ?Orang yang tidak pernah mau mengalah dalam perdebatan biasanya memperlihatkan sifat egois yang tinggi, pendapatnya harus selalu disetujui, permintaannya harus selalu dipenuhi, semua kebaikan dan kehebatan yang dilakukannya harus diapresiasi dan dielu-elukan. Capek deh… ?Maka jika mengharapkan pernikahan berkah, minimalisir sifat egois dalam diri kita. Buat kaum pria, belajar membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau bergantian mengurus anak, sama sekali takkan mengurangi kadar gentleman Anda, justru bakal meningkatkan derajat keshalihan. ?Jangan egois menyerahkan semua urusan domestik pada istri, silakan rasakan seminggu saja di rumah terus-menerus dengan melakukan kegiatan mencuci baju, menjemur, mengangkat jemuran, menyetrika, menaruh baju ke lemari, belanja, memasak, mencuci piring dan peralatan masak, menyapu, mengepel, menggendong anak yang rewel, membuatkan bubur atau susu. ?Bahkan jikalau pun Anda berhasil melakukannya, belum ada apa-apanya dengan kelelahan istri saat hamil, melahirkan, dan menyusui. ?Jadi jangan menganggap diri hebat sudah bekerja banting tulang untuk memberi makan anak dan istri, sehingga tidak mau lagi direcoki oleh urusan domestik. Bahkan Rasulullah saja bersedia membantu istrinya di rumah. ?Untuk para istri, jangan egois minta selalu diperhatikan suami, dan ngambek jika tidak diperhatikan, ingatlah suami juga punya tanggungjawab pada pekerjaannya, orangtuanya, kesehatannya, maka janganlah egois apalagi sampai meminta lebih dari kemampuan suami menyanggupinya. ?Sekian dulu kajian kita mengenai beberapa sifat yang perlu dimusnahkan agar mendapat pernikahan barokah, semoga bermanfaat. ? ummi-online.com ➖➖➖➖➖➖ ۞Allahu A'lam ?سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ? *Ust. Miftahuddin* ? *Akademi Istri Shalihah* ? ?️ *AISAH* ?️ ?Membina diri menjadi istri shalihah, penyejuk hati suami, meraih ridha ilahi
Read moreTips menjadi menantu idaman mertua
┏﷽???━━━━━━┓ *Materi Harian AISAH 17* https://chat.whatsapp.com/EiMt3jt1IKf1aldizYeKhd ┗━━━━━━━━???┛ ۩۞۞۞???۞۞۞۩ { *10 Tips Menjadi Menantu Idaman Ibu Mertua* } ?Sahabat, sejak zaman dulu, hubungan ibu mertua dan menantu perempuan seolah tidak akan pernah bisa akur. Sepertinya hal tersebut sudah menjadi rahasia umum sampai-sampai disinetronkan dan difilmkan. ?Tidak sedikit juga wanita single potensial yang enggak mau nikah hanya karena enggak mau berkonflik dengan ibu mertua. ?“Nggak, deh. Mendingan gue jomblo bahagia daripada nikah tapi diatur-atur mertua,” ?“Mendingan juga berkarier,” ?Ehm … ?Ibu mertua memang beda dengan ibu kandung, dalam artian beliau adalah orang asing sebelumnya yang kemudian kita kenal karena anak beliau menikahi kita. Dan jujur saja, yang namanya kenal sebentar dengan kenal laamaa pastilah beda. ?Sama-sama diomelin misalnya, biasanya kita tidak akan tersinggung jika yang melakukannya orang yang sudah kenal lamaa apalagi jika itu ibu kandung, “Emak gue emang sukanya gitu,” enggak sakit hati, besok juga hilang. Tapi diomeli orang yang baru kenal, rasanya mungkin berbeda, bahkan harga diri bisa tersakiti. Terlebih jika yang mengomeli tsb adalah wanita yang mencintai laki-laki yang sama dengan kita … yaitu ibu mertua. ?Tapi jangan keburu baper. Kita bisa menggunakan beberapa tips di bawah ini untuk menjaga hubungan baik dengan ibu mertua, yakni: ?1. Jangan pernah bersaing ?Yakinkan atau doktrin di alam bawah sadar kita bahwa ibu mertua bukanlah rival/saingan. Beliau adalah ibu yang melahirkan suami, laki-laki yang kita cintai. Enggak ada ibu mertua ya enggak ada suami, faktanya seperti itu. Jadi ya jangan pernah memposisikan beliau sebagai pesaing untuk mendapatkan perhatian suami. Cinta istri dan cinta ibu adalah dua jenis cinta yang berbeda. Sadari itu. ?2. Jangan halangi suami untuk berbakti ?Kita nanti juga akan menjadi ibu. Gimana rasanya jika punya menantu yang menghalangi anak kita untuk berbakti ke kita. Pasti sakit. Maka, kita pun tidak boleh bersikap demikian. Jangan menghalangi suami untuk berbakti selain enggak pantas (masa saingan sama mertua) juga bikin suami bingung. ?Dan jujur saja, saat kita membiarkan suami untuk berbakti ke ibunya, cinta sang suami ke kita akan semakin bertambah besar. Dengan asumsi suaminya sholeh. Jika enggak percaya, silakan buktikan sendiri. ?3. Lakukan aktivitas yang positif ?Apa hubungannya melakukan aktivitas positif dengan disayang mertua? Sekilas memang tidak ada. Padahal ada. ?Seseorang yang tidak punya kegiatan berarti, hidupnya akan dipenuhi. oleh hal-hal dan pikiran aneh-aneh serta negatif. Tidak jarang ketika kesal dengan sikap mertua, menantu perempuan yang tidak memiliki kegiatan apa-apa biasanya akan semakin memupuk rasa kesalnya. Beda dengan yang punya aktivitas positif, apapun itu. ?“Ya udahlah, terima saja kalau mama mertua cerewet. Mungkin beliau lelah dan jenuh. Bersyukur aku punya banyak kegiatan jadi gak jenuh,” ?4. Jangan balas jika mertua berkata pedas atau memanas-manasi ?“Dulu sebenarnya si Fulan kan mau diambil mantu dokter,” ?“Dulu banyak banget cewek-cewek yang nelponin si Fulan,” ?Jujur, sebagai istri yang normal mungkin hati kita ngerasa tersilet. Ngapain sih membicarakan masa lalu. Ngapain nunjukkin atau pamerin seolah-olah suami kita dulu itu laris banget dan seolah kita ini sangat beruntung sedangkan dia tidak. ?Wajar dan normal ada perasaan begitu, tapi STOP. Udah, jangan berimajinasi lagi. ?Diam dan senyum saja ketika ibu mertua bercerita seperti itu. Tunjukkan bahwa kita adalah istri yang bijak, bukan istri yang emosional. Diam dan senyum saja, jangan pernah dibalas semisal, “Oh iya Ma, saya dulu juga dikejar-kejar cowok-cowok sepropinsi dan semuanyaa berpotensi,” nah ini malah menunjukkan sikap gak dewasa. ?Positif saja. Bisa jadi ibu mertua cerita seperti itu hanya sekadar ingin cerita dan menunjukkan bahwa kita yang dinilai beliau punya banyak kelebihan ini setara kok dengan anaknya. Pantas, kok. ?5. Tunjukkan dengan bukti, bukan ucapan ?Jika ada stereotip yang kurang bisa diterima hati, lagi-lagi jangan dibalas tapi cukup buktikan saja. Itulah sebaik-baiknya jawaban. ?Misal, ibu mertua bilang, “Kalau orang anu itu baiknya di depan aja tapi di belakang ngedumel,” karena faktanya kita dan suami memang beda suku ?Buktikan dengan kenyataan bahwa kita bukan orang bersuku anu yang hanya baik di depan. Time will answer. ?6. Don't take it personally ?Sikap yang paling nyaman ketika ibu mertua ngomong macem-macem adalah ini: DON'T TAKE IT PERSONALLY ?Misal ibu mertua membandingkan kondisi beliau dulu dengan kondisi kita, “Kalau mama dulu … kalau kalian enak. Kalau kamu mungkin enggak sekuat mama …,” ?Jangan dibalas. Senyumin aja karena ibu mertua mungkin sedang butuh mengeluarkan uneg-uneg. Beliau sejatinya ingin seperti kita, that's why benar sekali kata ibu mertua bahwa kita enak. Aminin saja. Bukankah kata-kata adalah doa, terlebih yang keluar dari sosok seorang ibu. ?7. Akan lebih baik jika mandiri karena setiap pasutri punya aturan masing-masing ?Bagaimana pun juga setiap rumah tangga memiliki peraturan yang berbeda seperti halnya sebuah negara. Itu sebabnya, yang paling enak memang tinggal sendiri (mandiri) entah itu ngontrak atau sudah rumah sendiri. Konflik pun bisa diminimalisir. ?8. Senyum bukan berarti mengikuti semua saran, jangan bersikap frontal ?Ketika ibu mertua menasihati hal-hal yang sifatnya mitos, walaupun kita tidak setuju, tapi sebaiknya jangan bersikap frontal. Dengarkan saja, jangan dibantah. Namun kalau untuk masalah dijalankan atau tidak ya nanti dulu. ?Sikap frontal hanya akan menyakiti hati. Tentu kita tidak mau, kan. Jangan sampai menyesal setelah bicara. ?9. Jangan memarahi suami di depan ibu mertua ?Ada kalanya kita kesal dengan suami. Jika itu terjadi, jangan luapkan kekesalan di depan ibunya sebab biar bagaimana pun suami adalah anaknya. Mana ada orangtua yang bahagia melihat anaknya dikasari menantu. Jika ingin marah ke suami … nanti … tunggu pas ibu mertua enggak ada. Huehehe. Ini namanya marah pada tempatnya. ?10. Jadilah pendengar yang baik ?Seiring dengan pertambahan usia, ibu mertua mungkin akan sering bercerita tentang masa lalu, masa-masa kejayaan. Dengarkan saja. Jadilah pendengar yang baik. ✒️Miyosi Ariefiansyah ?Ummi Online ➖➖➖➖➖➖ ۞Allahu A'lam ?سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ? *Ust. Miftahuddin* ?Materi Spesial AISAH (Akademi Istri Shalihah) ? *Silahkan dishare* ? *Akademi Istri Shalihah* ? ?️ *AISAH* ?️ ?Membina diri menjadi istri shalihah, penyejuk hati suami, meraih ridha ilahi
Read more┏﷽???━━━━━━┓ *Materi Harian AISAH 17* https://chat.whatsapp.com/ECYASLPd0HBHZxnYKtmXnL ┗━━━━━━━━???┛ ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ﴾ *Saat Istri Beberkan Aib Suami* ﴿ ?Entah fenomena apakah ini? Saat istri kurang puas atas kondisi suami, ia ceritakan hampir semua kejelekan suaminya. Lupa bahwa suami adalah orang yang telah menyayanginya dan bersusah-payah menafkahinya. ?Saat istri duduk berkumpul dengan teman-temannya, ia luapkan segala rahasia rumah tangganya. Tentang kekurangan bahkan aib yang melingkupi keluarganya. ?Suatu hari, Nabi Ibrahim datang berkunjung ke rumah putranya, Ismail, guna mengetahui kondisinya. Namun ternyata, ketika itu Ismail sedang ada keperluan di luar. Nabi Ibrahim ditemui oleh menantunya. ?Saat Nabi Ibrahim bertanya perihal apa yang terjadi di dalam keluarganya, sang menantu menjawab, “Keluargaku hidup serba kekurangan. Kami dalam kondisi begini dan begitu.” Diceritakanlah seluruh keburukan yang ada. ?Saat Nabi Ibrahim hendak pulang, ia berpesan pada menantunya agar Ismail segera mengganti daun pintunya. ?Dan saat pesan tersebut disampaikan, Ismail langsung memahami maksud pesan tersebut. “Tahukah kau siapa yang datang tadi?” tanya Ismail. ?Istrinya menggeleng pelan. ?“Ia adalah ayahku. Daun pintu yang ia maksud adalah kau istriku. Maka persaksikanlah, mulai saat ini, aku menceraikanmu,” lanjut Ismail. ?Beberapa waktu kemudian, Ismail menikah lagi dengan wanita lain. Nabi Ibrahim pun kembali bertandang. Ternyata, kali ini pun Ismail tidak di rumah. Istrinya yang menemui Nabi Ibrahim. ?“Bagaimana kondisi keluargamu?” tanyanya . ?Wanita yang merupakan istri Ismail menjawab, “Kondisi kami dalam kebaikan. Kami makan daging dan minum air.” ?Nabi Ibrahim tersenyum. Ia berpesan kepada si wanita, jika nanti suaminya pulang. “Pertahankan daun pintumu,” ucapnya. ?Dan benarlah. Saat mendapat pesan yang disampaikan oleh istrinya, Ismail berujar bahagia. “Tahukah kau siapa yang datang tadi? Ia adalah ayahku. Daun pintu yang ia maksud adalah dirimu. Aku akan mempertahankanmu sebagai istri.” ?Apa pesan yang terkandung dari kisah ini? ?Istri adalah ibarat daun pintu. Tempat keluar dan masuk di sebuah rumah atau bangunan. Jika daun pintunya rusak, maka apa yang ada di dalam bangunan akan tampak dari luar. Dan bisa jadi semua orang bisa mudah memasukinya. Termasuk orang-orang yang berniat jahat. ?Sebaliknya, jika daun pintunya bagus dan kokoh, bangunan akan aman dan terhindar dari bahaya. Tidak semua orang bisa masuk tanpa ijin. Sulit bagi para penjahat untuk merusak bangunan tersebut. ?Dan begitulah seharusnya para istri. Janganlah terlalu sering bercerita mengenai kehidupan rumah tangga. Apatah lagi menyangkut tentang kekurangan yang ada di rumah kita. Bagaimana pun, rumah tangga yang kita bina wajib kita jaga. Jangan sampai ada penyusup ataupun setan ikut campur dalam rumah tangga ini. ?Memang dalam kondisi tertentu seorang istri diperbolehkan menceritakan kekurangan / aib suaminya semisal didzalimi, meminta fatwa mengenai hukum tertentu atau memperingatkan orang lain agar terhindar dari kejahatan pasangan. ?Zaman semakin maju. Kehidupan sosial semakin mudah terjelajahi. Pun merebaknya berbagai media sosial kadang menjadi momok tersendiri bagi sebuah hubungan. Ada masalah sedikit, bukannya diselesaikan, malah diposting jadikan status. Ada kecemburuan yang merebak, bukannya ditanyakan baik-baik kepada pasangan, justru disebar perasaan itu via media. Hingga yang ada, orang lain (baca: publik) justru lebih mengakses suasana hati kita dibandingkan pasangan kita, belahan jiwa kita. Naudzubillah! ?Bijaklah dalam menggunakan media sosial. Meskipun itu adalah akun pribadi, namun sejatinya ia adalah milik publik. Jika ada permasalahan dalam rumah tangga, selesaikan berdua. Jika masih belum bisa dituntaskan berdua, ambil penengah dari kalangan terpercaya, ajaklah berembug di dalam rumah. Sungguh hal tersebut lebih mulia. ?Allahu A'lam ?Yannah Akhras ➖➖➖➖➖➖ ۞Allahu A'lam ?سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ? *Ust. Miftahuddin* ?Materi Spesial AISAH (Akademi Istri Shalihah) ? *Silahkan dishare* ? *Akademi Istri Shalihah* ? ?️ *AISAH* ?️ ?Membina diri menjadi istri shalihah, penyejuk hati suami, meraih ridha ilahi
Read more┏﷽???━━━━━━┓ *Materi Harian AISAH 17* https://chat.whatsapp.com/ECYASLPd0HBHZxnYKtmXnL ┗━━━━━━━━???┛ ۩۞۞۞???۞۞۞۩ { *Untukmu Yang Merasa Tidak Bahagia Dalam Pernikahan* } ?Sahabat, pernahkah merasa bahwa sejak berumah tangga hidup malah tidak bahagia? ?Ada saja kelakuan pasangan yang membuat jengkel, belum lagi konflik mertua, konflik ipar, juga tetangga, dan pastinya masalah kebutuhan hidup yang membengkak begitu ada anak. ?Apa yang membuat hidup berumah tangga malah tidak bahagia? Coba yuk kita bedah permasalahan dan coba cari solusinya : ?1. Ekspektasi terlalu tinggi ?Kebanyakan ketidakbahagiaan terjadi karena harapan atau ekspektasi tentang pernikahan yang terlalu tinggi. ?Mungkin sebelum menikah, kita selalu berangan-angan mendapat pasangan yang begini dan begitu, ternyata setelah menikah… Jauh panggang dari api. Hal ini membuat hati kecut, muka mengkerut, dan hari-hari terasa semrawut. ?Solusi: coba untuk berdamai dengan keadaan, terima pasangan apa adanya, jangan lagi menuntut keadaan harus sesuai ekspektasi, tapi sebaliknya… Cobalah kurangi ekspektasi dan sesuaikan dengan keadaan yang terjadi! ?2. Kurang bersyukur ?Sadari bahwa bahagia itu ada karena kita bersyukur, tapi banyak orang yang malah terbalik… Baru bersyukur kalau bisa merasa bahagia! Akhirnya sampai maut menjemput masih bingung di mana itu letak kebahagiaan. ?Lihatlah orang yang bersyukur, biasanya karena mereka terlihat bahagia. Sementara orang yang memiliki segalanya belum tentu bahagia jika ia tak mampu mensyukuri yang diperolehnya. ?Solusi: Sahabat, sadari bahwa kebahagiaan itu akan kita rasakan jika mau bersyukur. Bahagia itu tanggungjawab kita sendiri, bukan tanggungjawab pasangan hidup kita! ?Jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kalau merasa tidak bahagia. Karena bahagia itu pilihan diri kita sendiri kok. Jadi kalau kita tidak bahagia, yaa karena kita yang memilih tidak bahagia. ?3. Hobi mencari kambing hitam ?Satu lagi alasan rumah tangga terasa tidak bahagia, yakni karena terlalu sering mencari kambing hitam. ✒️“Saya nggak bahagia karena gaji suami kecil!” ✒️“Saya tuh bakalan bahagia kalau suami pengertian!” ✒️“Saya bahagia kalau istri mau jaga badannya biar langsing teruruslah!” ✒️“Saya bahagia kalau anak-anak nggak rewel!” ?Ketahuilah bahwa bahagia itu tidak tergantung pihak luar, tapi tergantung seberapa dalam kita mampu mensyukuri pemberian Allah ﷻ. ?Carilah kambing hitam jika itu bisa membuatmu bahagia! Tapi nyatanya, menyalahkan pasangan hidup, mertua, anak, ipar, tetangga, takkan membawa kebahagiaan untuk batin kita. ?Karena esensinya, bahagia dalam rumah tangga baru bisa kita rasakan jika kita ikhlas menerima dan mensyukuri nikmat yang Allah ﷻ berikan. Bahkan yang berupa permasalahan sekalipun. ?Ummi Online ➖➖➖➖➖➖ ۞Allahu A'lam ?سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك ۩۞۞۞???۞۞۞۩ ? *Ust. Miftahuddin* ?Materi Spesial AISAH (Akademi Istri Shalihah) ? *Silahkan dishare* ? *Akademi Istri Shalihah* ? ?️ *AISAH* ?️ ?Membina diri menjadi istri shalihah, penyejuk hati suami, meraih ridha ilahi
Read more