AH., Fadhilah profile icon
PlatinumPlatinum

AH., Fadhilah, Indonesia

Kontributor

About AH., Fadhilah

sedang menunggu di waktunya

My Orders
Posts(66)
Replies(377)
Articles(0)
 profile icon
Write a reply

Gedeg sama suami dan keluarga nya

Qadarullah, ayah saya meninggal 2 bulan lalu. Ternyata ada uang tabungan qurban yang dikembalikan oleh kantor. Akhirnya saya, kedua adik, dan Mamah mendapatkan masing² 1juta. Kemudian sisanya digunakan utk keperluan tahlil, termasuk buku tahlil. Niatnya diambil di mamah utk ongkos mudik lebaran haji. Gataunya suami minta tolong 1juta itu untuk dikirim atau di tf segera karena gaji sudah habis utk keperluan cicilan dan tanggungan BPJS, WI-FI, dll. Sisa di dia hanya ±500rb. Jujur awalnya saya curiga, kok cepat sekali habis. Gataunya saat saya cek mutasi rekening, suami mengirim ke adiknya (buat modif motor adiknya), dan 1 juta lain utk bayar hutang ibu (mertuaku). Oh iyaa, saya dan suami sudah ada perjanjian supaya suami mau utk memsudahi hutang² pinjol bapak ibunya. Kami disini prihatin, kok mertua saya enak²an di kampung. Saya dari kecil dirawat dgn baik oleh ortu, lahko sekarang jadi atm keluarga suami. Tadi saya pura² tanya, mau dipakai utk apa? Katanya beli beras dll. Setelah mamah saya kirim ke tabungan, lah kok tiba² suami bilang mau dikirim ke rekening adiknya yang lain. Yang dengar² jadwal pembayaran kuliah sudah muncul. Itu uangku, hakku, setidaknya pemberian dari ayahku loh! Digunakan oleh keluarga suami (mertua dan ipar). Berhak dong, saya menagih kelak. Tenan loh, saya nikah berasa merana gini. Uang itu mau saya pakai sabtu besok buat me time. Rencananya dari pagi sampai malem.saya mau ke salon, pijat ala² Jepang yang tidur, nonton film dan makan. Tenan, suamiku nggak kasih itu. Makanya mumpung saya punya uang. Lha 24/7 saya uprek di rumah, masak, ngepel, nyuci, ngurus anak 10 bulan. Nggak ada rewang. Lah adik iparku yang kuliah ini tinggal bareng kami. Wes bayangkan, nyuci baju 4 orang, menyediakan makanan 3 dewasa 2 bayi, beresin rumah. Nggak digaji, nggak dikasih hiburan, sekali dapat duit dari keluarga saya sendiri mesti diambil alih² utk kebutuhan rumah. Rumongsoné aku iku robot! Su Tenan nikah dengan sandwich.

Read more
 profile icon
Write a reply

TM3 37w, kepala bayi belum masuk panggul

Bunda ikut tanya #seriusnanya apakah bisa seorang bumil anak pertama yang uk 37w kepala bayi belum masuk panggul tetapi saat melakukan hb dengan suami, makan²an pemicu tiba² kontraksi dan adanya pembukaan? *gampangnya: hari ini pemeriksaan kepala belum masuk panggul, tetapi besoknya tiba² sudah keluar lendir darah + pembukaan jalan lahir. Saya lagi kepikiran karena selasa (19/9) kemarin cek panggul kata buDok bilang kepala masih jauh. Padahal kerasa plasenta mendekat panggul dan posisi nya ok. Katanya kalau memang belum ada perubahan terpaksa penjadwalan di usia 38-39w. Padahal sudah diusahakan yoga, renang, ejakulasi dalam, makan pemicu dll tapi konpal saja. #seriusnanya #bantusharing #ingintahu #pleasehelp #firstmom #firstbaby #bantuinfo

Read more
 profile icon
Write a reply

Ovt sepulang kelas laktasi dan senam kehamilan

Bunda, ikut tanya bentuk payudara bumil 31 weeks itu gimana sih? Apakah sudah harus berisi? Apakah sudah harus mengeluarkan air susu? Saya sepulang ikut kelas bumil malah jadi sedih dan ovt gara² omongan bidan 😭 *Wallahi tanpa berniatan menyinggung Bunda/i sufor yaa Kebetulan setelah kelas selesai, secara inisiatif saya mendatangi bu Bidan utk menanyakan cara membersihkan puting pra melahirkan, supaya menyusui mudah tanpa drama dengan cepat persis setelah melahirkan. Akhirnya Beliau mengajari lebih dalam dan saya bertanya apakah Beliau tidak keberatan mempraktikan langsung di puting saya dengan tissue khusus puting, Beliau mengiyakan dan mengajari. Padahal sebelum nya memang rutin juga membersihkan payudara baik saat mandi berendam air hangat, atau waktu santai menggunakan kapas dan zaitun. Lalu Beliau nyeletuk, "Mba, saya waktu hamil anak pertama di usia hamil segini sudah padet montok loh susunya. Kok mba nya dibersihkan ngga ada dakinya, tapi dipencet bakal susu nya ngga keluar yaa. Mana susunya (payudara nya) kendor begini. Sebelum hamil gemuk yaa Kamu yaa?! Nanti kalau ngga keluar seminggu bisa² anakmu jadi anak sufor, mba". Saya cuma tersenyum getir nahan nangis. Saya tanya ke saudara yang baruuu aja melahirkan 2 minggu lalu, meskipun jawabannya cukup menenangkan tapi tetap rasanya ada ke khawatir an pada diri ini. "Dek, gausah takut. Kemarin mba juga keluar 3 hari setelah melahirkan dan itu normal. Bude-mu yang heboh, disuruh minum inilah itulah makan inilah itulah. Mungkin pelekatannya saja yang kurang tepat. Alhamdulillaah ini baik² saja kok", kata mbakyu. Mungkin saya kurang ilmu sehingga omongan bu Bidan dimasukan ke hati. Mohon share pengalaman Bunda disini yaa. Setidaknya ada ilmu dan info dari pengalaman Bunda. Barakallahu fiik, terimakasih 🙏🏼

Read more
 profile icon
Write a reply

Apakah BPD tidak terlalu besar utk usia 30-31 minggu? Dan adakah yang mata minus lahiran normal?

Apakah BPD tidak terlalu besar utk usia 30-31 minggu? Dan adakah yang mata minus lahiran normal?
 profile icon
Write a reply

Bertengkar dengan tetangga karena membuang kucing nya

Saya pernah membuat postingan mengenai ini. Tolong jangan marah² sebelum membaca tulisan saya yang ini yaa https://community.theasianparent.com/q/saya_tau_jika_saya_share_disini_maka_akan_disukai_oleh_buibu_pakbapak_yang_suka_/4739670?d=android&ct=q&share=true Jadi setelah saya mengikuti saran buibu disini utk membeli spray anti kucing dan meletakkan botol² air minum plastik 1.5L ternyata ampuh. Pertama suami mengganti fiber penutup pagar rumah karena memang ternyata ada yang terbuka, lalu sekeliling luar rumah, pintu, jendela sampai pager² saya semprotkan spray dan meletakkan botol di atas pager jadi menutup akses jalan/melompat kucing tetangga ke pekarangan rumah. Sayangnya spray anti kucing Kami sudah habis. Alhamdulillaah kehidupan Kami aman selama sebulan. Jendela dan pintu sudah bisa dibuka subuh² dan ditutup sore hari. Tapi kedamaian Kami terganggu dari kemarin karena suami melihat adanya kotoran di pekarangan rumah, memang pagi hari saat menyapu pekarangan dan jalan, saya mencium aroma asem khas kotoran kucing. Dan seperti sebulan lalu, saya terang²an muntah dan teriak² bilang, 🤬 "kurang ajar yaa, sebulan damai ternyata sekarang eek di pekarangan orang lagi. Awas aja ketahuan, langsung saya buang kucingnya di pasar". Suami hanya bilang, "Bukannya Abang suudzon yaa, tapi kayaknya kucing bu sebelah berulah lagi ini". Dan tadi pagi, benar saja. Kami menemukan kotoran baru dan tersangka nya adalah kucing tetangga. Dia yang sebulan lalu masih kecil ternyata sekarang sudah bisa melompat. Langsung saya ngomong ke tetangga samping rumah pagi² sekali, 🧕🏻🤬 "Bu, maaf yaa. Ini loh kucing nya Ibu berulah lagi sampai lompat dan eek di pekarangan rumah saya lagi. Tolong Buk, dibersihkan. Bulan lalu Kami sudah berdamai loh pakai liter box pinjem di Ibu dan menyediakan tempat. Sekarang saya nggak bisa mentoleransi. Saya lagi hamil gamau bersihkan kotoran kucing orang, suami juga udah mau kerja." 👵🏻😿 "Duuh maaf yaa Bu, si kucing main lagi. Soalnya kandang nya kemarin rusak." 🧕🏻🤬 "Ibu di rumah kan ada bekas kandang burung yang punya suami Ibu, itu besar loh Bu kandangnya. Masa nggak tegaan sih kurung kucing demi kebaikan bertetangga. Lagian saya lihat kok anak Ibu buang kandang kucing udah beberapa minggu lalu. Kenapa nggak langsung beli." 👵🏻😿 "Kasian Bu, kucing saya soalnya yang itu manja biar malem tidur sama saya". 🧕🏻🤬 "Yaudah saya minta tolong Bu, segera bersihkan kotoran² kucing di rumah saya. Anak Ibu saja yang bersihkan, jangan Ibu nya. Saya tunggu! Dan kalau sampai keulang, saya ijin dan terpaksa membuang kucing² Ibu karena Ibu nggak bertanggung jawab dengan mereka". Akhirnya dibuanglah dan dibersihkan bekas kotoran di pekarangan rumah. Anak si Ibu awalnya menawarkan liter box di tempat saya, tapi saya menolak nya. Karena berarti mereka juga menyerahkan tanggung jawab kehidupan kucing nya ke saya. Eeeehhh ternyata emang si kucing nya bandel, pemilik nya juga bebal. Si kucing lompat pagar bahkan sampai masuk rumah saya segala, Dia sudah posisi mau BAB di laundry saya (kebetulan di ruang laundry bekas kolam ikan, oleh suami ditumpuk tanah dan batu akuarium dan dihias dengan tanaman²). Akhirnya dengan pelan² saya usir kucing dan memasukan Dia ke karung bekas beras 10kg. Dan ke rumah tetangga. Adu mulut dimulai lagi 🧕🏻🤬 "Bu, ini kucing nya eek di ruang laundry saya. Seperti yang saya bilang tadi pagi yaa. Kucing Ibu ini saya buang ke pasar saja. Maaf saya rasa Ibu bebal dengan keluhan saya begitu juga keluarga Ibu". 👵🏻😿 "Tolong Bu, jangan! Ibu kok sedang hamil tega menyiksa hewan apalagi kucing sih?! Kucing itu hewan kesayangan Nabi!". 🧕🏻🤬 "Loh yang nyiksa siapa? Saya nggak mukul sama sekali dari jaman bulan lalu kucing² Ibu eek di depan kamar adik (ipar), saya. Dari jaman mereka pipisin tas, sepatu dan tumpukan jemuran saya!!". 🧑🏻‍🦱 (Anak Ibu dateng dan melerai ertengkaran Kami) "Bu Dhila, tolong jangan. Kasian Ibu saya nanti bisa beneran stres. Nanti kotorannya di rumah ibu Dhila biar saya buang, dan kucing nya bawa ke rumah saya saja". 🧕🏻🤬 "nggak bisa, mas. Saya sudah jengkel sekali nggak ke kucing nggak kepemiliknya. Rumah saya dan hak saya utk dapat udara segar, pintu jendela dibuka, pekarangan yang kerawat. Dan kewajiban mas, Ibu mas dan keluarga mas utk merawat kucing² Kalian supaya nggak mengganggu hak hidupnya tetangga". Tapi karena saya sebenarnya juga nggak tega membuangnya, saya kasih saja kucing itu ke si anaknya Ibu. Dari dalem rumah si Ibu udah nyumpah²in saya. Keluar rumah si Ibu pas dhuhur di mushola, tetangga pada ngomongin bu samping rumah karena emang bebal banget orangnya. Tetangga saya jebol plafon dan genteng nya, terus ada juga yang akhirnya plester semen pekarangan rumahnya karena memilih mengalah daripada di eek/pipisin kucing tanaman & rumput hiasnya mati. Mungkin karena saya masih muda, makanya saya berani dan (saya akui) kurang ajar & nggak sopan marahin tetangga yang notabene sudah tua tapi bebal ganggu kedamaian tetangga lain.

Read more
 profile icon
Write a reply
 profile icon
Write a reply