Tulisan ini saya dedikasikan untuk suami saya, my support system, my core team, my everything ?? Saya seorang ibu yang menjalani operasi Caesar, tidak bisa memberikan asi ekslusif juga mengalami sindrom baby blues. 3 hal yang tidak pernah saya bayangkan dan itu terjadi kepada saya. Kelelahan setelah menjalani operasi Caesar ditambah asi yang tak kunjung keluar memicu terjadinya sindrom baby blues. Ditambah puting saya kecil dan datar sehingga anak saya kesulitan untuk menyusui. Perasaan saya campur aduk saat itu, antara marah, sedih dan kecewa. Apalagi ketika banyak kerabat yang berkunjung dan mulai bertanya kok nggak minum asi?, anak saya ASI nya sampai luber-luber lho, apa dulu waktu hamil putingnya nggak sering ditarik tarik ya?. Sebenarnya itu pertanyaan biasa tapi entah kenapa saya nya begitu baper dan mudah sekali mewek. Jadi untuk ibu-ibu tolong kalau menjenguk orang yang habis melahirkan jangan sekali kali bertanya tentang hal-hal yang membuat hatinya sedih. Mereka sudah melewati fase yang sulit saat hamil dan melahirkan, janganlah membuat sedih lagi, biarkan mereka gembira. Dan tolong hargai usaha mereka untuk bisa menyusui anaknya atau minimal bisa memberikan ASI kepada anaknya dengan cara apapun. Percayalah tidak ada ibu yang tidak ingin menyusui anaknya. Begitu pula saya, perjuangan agar ASI keluar cukup menguras emosi dan tenaga. Dan puncaknya ketika ASI sudah mulai keluar setetes demi setetes namun ternyata anak saya sudah terlanjur bingung puting, jadinya bingung dan sedih lagi. Anak menolak puting dan memilih botol dot nya. Sudah berbagai cara saya lakukan agar puting bisa keluar, salah satunya dengan cara mengikat puting dengan benang semalaman, pernah juga pakai minyak kelapa dan ditarik-tarik, bahkan sampai nyuruh suami untuk mengenyotnya?♀?. Akan tetapi anak tetap tidak mau. Saya semakin sedih dan mulai marah-marah. Disaat seperti itu suami dengan sabar mendampingi saya, bahkan dia selalu bilang "kita dulu pas bikin seneng-seneng kan..lha kok sekarang giliran sudah ada malah sedih". Bercandaan yang akhirnya memotivasi saya untuk memberikan yang terbaik buat anak saya. Bersyukur dengan bantuan pompa asi manual saya bisa memberinya ASI. Walaupun tidak memenuhi kebutuhannya 100%, anak saya sudah mencicipi ASI. Lambat laun sindrom baby blues saya hilang seiring dengan kondisi tubuh yang semakin pulih pasca Caesar. Dukungan dari suami benar-benar membuat saya bersemangat lagi. Terimakasih ayah Hendro Hernawan ?? #karenaBundaBerharga
Read moreMenjadi calon orangtua baru tentu saja menjadi hal yang seru bagi saya dan suami. Ini kehamilan saya yang kedua setelah kehamilan pertama harus di kiret karena janin tidak berkembang. Keseruan dalam menyambut si kecil mulai terasa saat kami tahu apa jenis kelamin si dedek lewat USG. Ayahnya sudah semangat 45 untuk kasih nama "Vallentino" Untuk si kecil nanti. Maklum ayahnya penggemar berat MotoGP. Ibunya pun diem-diem nyari sprei karakter bola bergambar klub MU karena itu klub favoritnya ??. Para keponakan pun tak kalah antusias, mereka sibuk mencari wallpaper dinding bergambar jenis-jenis hewan dan mendekorasinya sehingga kamar pun berasa seperti Taman Safari Indonesia ? Mendekati hari persalinan, segala macam kebutuhan persalinan sudah dipersiapkan. Untuk si dedek saya sudah persiapkan: baju, popok, bedong, kain jarik, kaos kaki dan tangan dll. Sedangkan untuk saya sendiri saya sudah menyiapkan baju ganti, terutama yang berkancing depan supaya gampang untuk menyusui nanti. Semuanya sudah rapi dan dimasukkan ke dalam tas. Bahkan sudah ditaruh dibagasi mobil supaya misal sewaktu-waktu berasa mau lahiran kami tinggal cusss berangkat. Sedangkan suami jauh-jauh hari sudah menyiapkan KK, surat nikah, KTP suami dan istri, juga kartu BPJS dan semuanya sudah difotocopy. Terakhir kami tinggal menyiapkan mental dan fisik untuk persalinan nanti. itulah momen keseruan kami dalam menyambut si kecil, dan bersyukur si kecil sekarang sudah berumur 7 bulan 25 hari. #Siapketemuanakku
Read moremelajang sampai usia 30 tahun mungkin adalah hal yang horor bagi sebagian wanita. Begitu juga dengan saya, sampai usia 30tahun belum juga ketemu jodohnya ( duhhh kasian banget ya??) kalau saya yang menjalaninya sih santai2 saja. Akan tetapi keluarga besar sudah sibuk Berkonspirasi dan heboh "searching" sana sini. Hingga suatu hari om saya bilang ada yang mau kenalan sama kamu. Lama saya berpikir dan akhirnya saya memutuskan untuk berkomunikasi dengan laki-laki itu. selama setahun saya sering telponan dan sesekali bertemu ( kami tidak tinggal sekota, saya merantau ke Bogor dan suami tinggal di kota asal saya). sampai pada akhirnya kami memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius, saya resign dari tempat kerja dan pulang ke kampung halaman. Tepat tanggal 23 Desember 2016 kami resmi menikah yeayyy ??? dan status jomblo di KTP saya pun resmi berakhir ???. bersyukur selama 2 tahun kami menjalani pernikahan ini kami di mampukan untuk menikmati setiap prosesnya. menyatukan karakter yang berbeda tentu bukan hal yang mudah, apalagi kalau ego sudah sama-sama tinggi. ditambah usia kami hanya terpaut 1,5 tahun. kadang tidak ada yang mau mengalah. kalau sudah seperti itu yang kami lakukan hanya memandang wajah bocah kecil umur 7 bulan buah kasih kami, dan ego kami pun langsung rontok semua. semoga terus langgeng ya ayah @hendrohernawan love u ?? #ceritapernikahan
Read more