Ariyani Maulina profile icon
PlatinumPlatinum

Ariyani Maulina, Indonesia

Kontributor

About Ariyani Maulina

ibu of 5 pahlawan super

My Orders
Posts(11)
Replies(64)
Articles(0)

Bahagia Saat Hamil Anak Ke-5

Alhamdulillah aku dan suami sudah dikaruniai 5 orang anak yg maasya Allah sehat dan lucu2. Di setiap kehamilan masing2 anak, pasti mempunyai cerita yang berbeda pula. Kali ini aku mau cerita di saat kehamilanku yang ke-5. Ketika anak ke-4 berusia 1 tahun 5 bulan, saya kembali hamil anak ke-5. Di trimester pertama semua kehamilanku pasti mabok, muntah2 dan gak doyan makan. Badan lemes dan maunya tiduran aja. 5x hamil, 5x ngerasain mual2. Untuk yang sekarang, karena sudah ada 4 anak yg harus diurusi, jadi saya harus melawan rasa malas dan lemas saat hamil muda kala itu. Kondisi saat itu, kami sudah tinggal di rumah sendiri dan tanpa ada pembantu. Semua pekerjaan rumah dan memasak, saya sendiri yg mengerjakannya. Beraatt sekali rasanya mengerjakan semua pekerjaan rumah di saat mual2 dan lemas seperti itu. Apalagi kalau nyium bau sabun aku bisa sangat mual sampai muntah. Yg paling parah, aku tdk bisa sama sekali nyium bau sabun cuci piring, apapun merknya. Jadi, untuk urusan cuci piring, suami yg mau ambil bagian. Jadi di trimester pertama itu lebih banyak suami yg mengerjakan pekerjaan rumah, dari mulai nyapu, ngepel, sampai urusan nyebokin anak dia mau lakukan. ?Alhamdulillah...  Dalam kesulitan itu semua, kami semua merasa sangat bahagia dengan kehamilan saya yang ke-5 ini. Saya merasa lebih tenang dan lebih banyak merasa syukur. Mungkin ini juga karena support yang tidak terbatas dari suami. Bahkan, semua anak pun merasakan euforia (kegembiraan) yang teramat sangat, dalam menyambut adik bayi.  Abinya sampai membuat perayaan kecil saat mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa uminya sedang hamil lagi. Saat itu, kami ber-6 pergi ke sebuah restoran pizza kesukaan anak2. Abinya sengaja mengundang anak2 semua kalau abi ingin mengumumkan suatu berita bahagia, begitu awalnya. Di jalan mereka mulai heboh, dan selalu bertanya, "ada apa sih bi? Ada apa sih? Mau kasih tau kita apa sih?". Begitu. Mereka semua lucuuu sekali. Sampai di restoran, mereka memesan makanan yg mereka sukai. Kita semua berbagi makanan. Setelah semua selesai makan, dan sudah dalam keadaan kenyang, abinya pun segera memulai berbicara serius kepada semua anak. Padahal saat itu anak2 kami masih sangat kecil usianya, 8th, 6th, 3th dan 1,5thn. Tp abinya sudah mengajak mereka bicara dengan serius. Lalu abinya mengumumkan berita bahagia, bahwa, mereka semua akan mempunyai adik bayi lagi, bahwa uminya sedang hamil adik mereka. Dan maasya Allah, mereka semua berekspresi saangat bahagia. Mereka mengatakan 'hore', 'yeay', dan langsung memeluk dan mencium uminya. Luar biasa bahagianya... alhamdulillah...  Bumil bahagia ketika itu, bumil harus bahagia. Suami bahagia, dan anak2 bahagia. Syukur... syukur... dan syukur... maka kita akan bahagia. Selamat berbahagia untuk semua anggota komunitas The Asian Parents. Selamat berbahagia untuk bumil dan busui.  Semoga cerita saya bisa menginspirasi moms dan dads semua. Kehamilan adalah anugrah, hadiah yg sangat indah dari Allah, terima dengan ikhlas dan penuh syukur. Support dari suami akan sangat berpengaruh terhadap kebahagiaan bumil. Ambil bagian dalam rentan waktu kehamilan istrimu, pak! Apapun itu. Dan yg belum dikaruniai momongan, tetap bersyukur dan terus berikhtiar. Krn jika kita bersyukur maka Allah akan tambah nikmatNya. Jangan sampai kita kufur (lupa untuk bersyukur) dan selalu mengeluh, hati2 nanti Allah cabut nikmatNya. Naudzubillah... Salam sayang dari saya... Always happy ? #ceritaHamilTAP #kehamilanKelima #bumilHarusBahagia #makaNikmatTuhanmuYangManaYangKauDustakan #shareYourLove❤

Read more
undefined profile icon
Write a reply

bagaimana menghadapi omongan negatif dari orang dekat?

#KarenaBundaBerharga Seringkali omongan negatif itu datang dari orang luar, bisa tetangga, teman, atau bahkan orang yang kita tdk kenal. Lalu bagaimana menyikapi omongan negatif yg datang dari orang terdekat kita sendiri? Sejak anak pertama usia 1 tahun, saya mengandung anak kedua. Padahal ketika itu saya sedang asik2nya mengasuh anak. Sebenarnya saya pribadi merasa blm siap dg hadirnya anak lagi. Tapi karena sudah terjadi, ya diterima kehamilan itu dengan ikhlas dan bahagia. Ketika saya dan suami mengumumkan kehamilan kedua saya kepada ibu saya, ternyata responnya sangat buruk. Padahal ketika itu saya butuh sekali support. Ibu saya malah menyalahkan kenapa saya hamil, pdhl anak pertama baru 1 thn. Dan mulai omongan negatif dilontarkan utk saya dan anak pertama saya. Mereka (orang tua dan kakak2 saya) mengatakan kpd anak saya bahwa nanti dia tdk disayang lagi lho, krn sudah mau ada adik bayi. Ahhh rasanya sedih sekali. Dan sejak itu, saya menjadi sangat emosional, termasuk kpd anak saya yg masih kecil. Saya jadi sering memarahinya, pdhl sebelumnya saya tdk pernah memarahinya sama sekali. Sampai anak kedua saya lahir, keluarga saya (org tua dan kakak) spt tidak senang. Mungkin menurut mereka, saya akan tambah merepotkan mereka, apalagi jika anak saya bertambah. Kebetulan kami masih tinggal di rumah org tua saya. Kondisi emosi dan psikologis saya spt makin buruk. Walaupun dilihat dari luar wajar2 saja. Sayapun tetap bisa bekerja dan melakukan aktivitas spt biasa. Tapi suami saya yg paling merasakan ada yg tdk beres dlm diri saya. Saya seperti mengalami tekanan batin. Tapi tidak bisa meluapkan emosi saya kemana dan bagaimana caranya.  Kebetulan suami saya punya teman seorang ibu paruh baya, yg sangat sholih dan sangat lembut. Ilmu agamanya sangat baik, karena dibesarkan dari keluarga yg memiliki pondok pesantren. Ilmu parentingnya juga luar biasa. Karena beliau memiliki banyak pengalaman hidup yg sangat luar biasa juga. Suami mengenalkanku dengan temannya itu. Kita biasa memanggilnya 'Ummah'. Singkat cerita, saya banyak belajar dari pengalaman hidup Ummah. Ummah tdk memaksa atau menggurui saya untuk melakukan ini dan itu. Dia hanya bercerita tentang dirinya. Sayapun tidak banyak bercerita tentang apa yg terjadi pada diri saya. Kami langsung seperti terikat hatinya karena Allah. Apapun, ia sampaikan, harus kita lakukan hanya karena Allah. Bahkan saat mencuci piring saja, kita harus niatkan karena Allah, dan memohon kepada Allah supaya hati kita senantiasa dibersihkan oleh Allah seperti ketika sedang membersihkan piring yg sdg kita cuci itu. Aahhh damai sekali bukan? Alhamdulillah sejak saat itu saya semakin banyak berfikir baik, lebih ikhlas, dan lebih mendekatkan diri kpd Allah. 

Read more
undefined profile icon
Write a reply

MPASI anak ke4 udah bebas

#MPASIPilihanBunda Beda dengan anak pertama yg kasih mpasi super ketat. Anak ke2 dan ke3 masih agak ketat dg tdk memberikan gula dan garam pd makanannya sebelum 1th. Saat anak ke4, aku sudah berikan gula dan garam pd mpasinya walaupun blm 1th, tapi dlm jumlah yg sangat sedikit. Jd ketika anak ke4 lahir, aku sudah tdk pakai ART lagi. Jadi utk urusan makanan, aku masak sendiri. Karena repotnya sama urusan rumah, jd aku ambil simplenya aja utk MPASI anakku yg ke4. Di bulan pertama MPASI (saat usia 6bln) tetap aku kasih hanya puree buah. Krn menyajikan buah sangat simple kan. Tinggal potong2, atau blender. Beberapa buah spt apel, pear, labu kuning, aku kukus dulu sebelum diblender. Usia 7 bulan, aku sering kasih makanan berupa buah/sayur yg hanyak dipotong2 kecil dan dikukus (spt finger food gt) jd si anak bisa makan sendiri, sementara aku mengerjakan pekerjaan rumah spt nyapu dan ngepel hihihi... Dan ketika usia 9bln sudah aku beri masakan rumah seperti yg kita (org dewasa) makan. Jadi misalnya, aku masak sop ayam/ceker/daging. Setelah semua sayuran empuk dan matang (dengan bumbu sop spt biasanya), aku ambil semangkuk utk si baby, aku tambahkan garam, gula, lada, dengan porsi sedikit sekali. Baru setelah itu sop yg utk kita org dewasa, aku tambahkan penyedap. Yg penting simple dan menghemat waktu. Utk bubur nasinya aku ganti oat supaya cepat masaknya (krn klo masak bubur nasi lamaaa sekali). Alhamdulillah sekarang usianya sudah 2th dia sukaaa sekali berbagai jenis sayur. Semoga sehat terus ya... Dan semoga sharingan saya bisa sedikit mencerahkan utk bunda2 yg sedikit punya waktu luang.

Read more
undefined profile icon
Write a reply