Mengatur Keuangan tiap keluarga berbeda
Dalam tulisan ini mungkin saya gak mau cerita panjang lebar tentang cara mengatur keuangan keluarga. Karena intinya masing2 keluarga memiliki pemasukan yg berbeda, keperluan berbeda, cara hidup berbeda, jumlah anak beda, pokoknya semua beda deh. Jadi gak bisa menganggap cara orang lain mengelola uang yg tidak sama dengan kita adalah salah dan kita yg paling benar. Yg pasti berdoalah meminta kepada Tuhan untuk rejeki yang halal dan berkah. Lalu keluarkan utama untuk kepentingan pokok. Kurangi gaya hidup. Dan kalau bisa menabung (kalau gak bisa gap apa2, jangan beban). Hidup sederhana, jangan kebanyakan gaya. Tetap berusaha. Jangan lupa sedekah dan banyak menolong orang. Walaupun hidup kita susah dan serba kekurangan, tetap sedekah dan bantu orang, semampunya kita. Terakhir, serahkan hidup kita sama Yang Maha Kuasa. #KeuanganKeluargaTAP
Read morepesan baik dalam video youtube
Video edukasi dari Shimajiro Club yang paling berkesan menurut saya adalah ketika Shimajiro menunggu ibu menjemputnya di sekolah sehabis gempa. Ketika itu teman-temannya sudah dijemput ibu mereka. Tinggal Shimajiro sendiri yang belum dijemput. Tapi ia tetap sabar menunggu walaupun sedih karena ibunya lama menjemputnya. Saat itu saya melihat bahwa Shimajiro menurut pada pesan ibunya. Itu hal yang sangat luar biasa. Bahwa anak bisa menurut dan ingat dengan pesan orang tuanya, walaupun orang tuanya tidak bersamanya. Itu hal yang sangat penting dalam menanamkan kedekatan anak dengan orang tuanya. Sehingga anak akan selalu ingat dan melaksanakan pesan-pesan baik dari orang tua. Karena anak kita tidak selamanya akan bersama kita. Ada waktunya dia akan besar dan berpisah dengan kita orang tuanya. Namun nilai-nilai positif itu harus tertanam sampai kapanpun dalam perilakunya. Sehingga anak akan selalu menjadi anak yang baik dan dalam koridor yang benar. #KodomoChallengexTAP
Read moreKetahuan Mertua Pas Marahin Anak
Untung almh.ibu mertuaku baik banget. Dulu pas nginep di rumahnya, aku pernah kepergok lagi marahin plus nyubit anakku. Beliau nasehatin baiiikkkk banget. Gak marahin aku. Tapi akunya dibilangin baik2, gini katanya, "Kalau sama anak, jangan galak-galak. Jangan juga main tangan kalau lagi marah sama anak. Apalagi anakmu kan masih kecil." Saat itu anakku baru 1,5 tahunan. Emang ibu mertuaku baik banget orgnya. Sama semua anak2nya dia gak pernah marahin apalagi main tangan. Kalau dia marah, dia kesel ke anak2ny dan simpen sendiri aja, gak ditumpahin ke anak2nya. Hebat banget ibu kayak gt. #PetuahMertuaTAP
Read moreAlhamdulillah aku dan suami sudah dikaruniai 5 orang anak yg maasya Allah sehat dan lucu2. Di setiap kehamilan masing2 anak, pasti mempunyai cerita yang berbeda pula. Kali ini aku mau cerita di saat kehamilanku yang ke-5. Ketika anak ke-4 berusia 1 tahun 5 bulan, saya kembali hamil anak ke-5. Di trimester pertama semua kehamilanku pasti mabok, muntah2 dan gak doyan makan. Badan lemes dan maunya tiduran aja. 5x hamil, 5x ngerasain mual2. Untuk yang sekarang, karena sudah ada 4 anak yg harus diurusi, jadi saya harus melawan rasa malas dan lemas saat hamil muda kala itu. Kondisi saat itu, kami sudah tinggal di rumah sendiri dan tanpa ada pembantu. Semua pekerjaan rumah dan memasak, saya sendiri yg mengerjakannya. Beraatt sekali rasanya mengerjakan semua pekerjaan rumah di saat mual2 dan lemas seperti itu. Apalagi kalau nyium bau sabun aku bisa sangat mual sampai muntah. Yg paling parah, aku tdk bisa sama sekali nyium bau sabun cuci piring, apapun merknya. Jadi, untuk urusan cuci piring, suami yg mau ambil bagian. Jadi di trimester pertama itu lebih banyak suami yg mengerjakan pekerjaan rumah, dari mulai nyapu, ngepel, sampai urusan nyebokin anak dia mau lakukan. ?Alhamdulillah... Dalam kesulitan itu semua, kami semua merasa sangat bahagia dengan kehamilan saya yang ke-5 ini. Saya merasa lebih tenang dan lebih banyak merasa syukur. Mungkin ini juga karena support yang tidak terbatas dari suami. Bahkan, semua anak pun merasakan euforia (kegembiraan) yang teramat sangat, dalam menyambut adik bayi. Abinya sampai membuat perayaan kecil saat mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa uminya sedang hamil lagi. Saat itu, kami ber-6 pergi ke sebuah restoran pizza kesukaan anak2. Abinya sengaja mengundang anak2 semua kalau abi ingin mengumumkan suatu berita bahagia, begitu awalnya. Di jalan mereka mulai heboh, dan selalu bertanya, "ada apa sih bi? Ada apa sih? Mau kasih tau kita apa sih?". Begitu. Mereka semua lucuuu sekali. Sampai di restoran, mereka memesan makanan yg mereka sukai. Kita semua berbagi makanan. Setelah semua selesai makan, dan sudah dalam keadaan kenyang, abinya pun segera memulai berbicara serius kepada semua anak. Padahal saat itu anak2 kami masih sangat kecil usianya, 8th, 6th, 3th dan 1,5thn. Tp abinya sudah mengajak mereka bicara dengan serius. Lalu abinya mengumumkan berita bahagia, bahwa, mereka semua akan mempunyai adik bayi lagi, bahwa uminya sedang hamil adik mereka. Dan maasya Allah, mereka semua berekspresi saangat bahagia. Mereka mengatakan 'hore', 'yeay', dan langsung memeluk dan mencium uminya. Luar biasa bahagianya... alhamdulillah... Bumil bahagia ketika itu, bumil harus bahagia. Suami bahagia, dan anak2 bahagia. Syukur... syukur... dan syukur... maka kita akan bahagia. Selamat berbahagia untuk semua anggota komunitas The Asian Parents. Selamat berbahagia untuk bumil dan busui. Semoga cerita saya bisa menginspirasi moms dan dads semua. Kehamilan adalah anugrah, hadiah yg sangat indah dari Allah, terima dengan ikhlas dan penuh syukur. Support dari suami akan sangat berpengaruh terhadap kebahagiaan bumil. Ambil bagian dalam rentan waktu kehamilan istrimu, pak! Apapun itu. Dan yg belum dikaruniai momongan, tetap bersyukur dan terus berikhtiar. Krn jika kita bersyukur maka Allah akan tambah nikmatNya. Jangan sampai kita kufur (lupa untuk bersyukur) dan selalu mengeluh, hati2 nanti Allah cabut nikmatNya. Naudzubillah... Salam sayang dari saya... Always happy ? #ceritaHamilTAP #kehamilanKelima #bumilHarusBahagia #makaNikmatTuhanmuYangManaYangKauDustakan #shareYourLove❤
Read moreSaya punya 5 anak. Pertama 9th, kedua 7th, ketiga 4th, keempat 2th, dan yg kecil baru 3 bulan. Alhamdulillah kami sudah punya rumah sendiri dan jarak rumah kami lumayan jauh dengan orang tua. Di rumah, kami tidak punya ART (asisten rumah tangga). Sudah hampir 2th ini kerjaan rumah saya yg kerjakan sendiri. Lebih tepatnya sih saya dan dibantu dengan suami. Ngurus 5 anak tanpa ART sebenarnya gak pernah saya bayangkan sebelumnya. Bisa bayangin betapa repotnya coba. Tapi alhamdulillah suami mau ikut turun tangan membantu. Misal bersihin pup anak2, mandiin anak2, nyuapin, bahkan nyapu dan ngepel. Maasya Allah... luar biasa deh pokoknya suami aku itu. Padahal dulu, anak udah 2 aja boro2 nyebokin anak. Gendong bayi nya sendiri aja masih grogi. Gak ngerti deh sama urusan rumah tangga. Tapi sekarang suami udah paham deh sama kerjaan istrinya kalau di rumah. Jadi bisa leboh menghargai tugas seorang istri. Buat saya pun, gak bakal kuat kali klo semuanya dikerjain sendirian. Ibu2 ada yg punya pengalaman serupa? #RumahTanggaTAP
Read moreSiapa yang kalau buang sampah sebulan sekali?
Suamiku kalau di rumah kerjaannya adalah memilah2 sampah. Sampah makanan, sisa masakan (kulit buah, batang sayur, dll), nantinya akan di tanam di taman samping perumahan. Jika ada sisa makanan berupa tulang ayam atau kepala ikan, nantinya akan ia beri makan kucing. Minyak jelantah, air cucian beras, tdk boleh dibuang di tempat cucian piring. Botol bekas minuman, gelas plastik, dan sejenisnya, akan diletakkan di wadah khusus dan akan diberikan ke pemulung. Sebelum diberikan, suamiku akan mencucinya dahulu. Sisa kertas, kardus, tidak kami buang. Untuk mainan anak2. Plastik kresek, kami lipat dan diberikan ke tukang sayur. Kalau saya belanja, walaupun hanya ke tukang sayur, saya usahakan membawa tas belanja sendiri (tas dari goodie bag gitu). Karena kalau tas kain ini kotor karena dipakai belanja sayuran, bisa dicuci dan dipakai lagi lho. Lalu apa donk yang dibuang? Biasanya yang kita taruh tempat sampah adalah kemasan plastik. Yg bingung harus dikemanakan, makanya dibuang. Dan sebelum ditaruh tempat sampah, dilipat2 dulu supaya volumenya lebih kecil, jd tempat sampah bisa muat banyak. Makanya kita kalau buang sampah sebulan sekali kadang lebih. Itu yang dilakukan suami saya. Adakah yang seperti kami mom, suka memilah2 sampah? #RumahTanggaTap
Read morebagaimana menghadapi omongan negatif dari orang dekat?
#KarenaBundaBerharga Seringkali omongan negatif itu datang dari orang luar, bisa tetangga, teman, atau bahkan orang yang kita tdk kenal. Lalu bagaimana menyikapi omongan negatif yg datang dari orang terdekat kita sendiri? Sejak anak pertama usia 1 tahun, saya mengandung anak kedua. Padahal ketika itu saya sedang asik2nya mengasuh anak. Sebenarnya saya pribadi merasa blm siap dg hadirnya anak lagi. Tapi karena sudah terjadi, ya diterima kehamilan itu dengan ikhlas dan bahagia. Ketika saya dan suami mengumumkan kehamilan kedua saya kepada ibu saya, ternyata responnya sangat buruk. Padahal ketika itu saya butuh sekali support. Ibu saya malah menyalahkan kenapa saya hamil, pdhl anak pertama baru 1 thn. Dan mulai omongan negatif dilontarkan utk saya dan anak pertama saya. Mereka (orang tua dan kakak2 saya) mengatakan kpd anak saya bahwa nanti dia tdk disayang lagi lho, krn sudah mau ada adik bayi. Ahhh rasanya sedih sekali. Dan sejak itu, saya menjadi sangat emosional, termasuk kpd anak saya yg masih kecil. Saya jadi sering memarahinya, pdhl sebelumnya saya tdk pernah memarahinya sama sekali. Sampai anak kedua saya lahir, keluarga saya (org tua dan kakak) spt tidak senang. Mungkin menurut mereka, saya akan tambah merepotkan mereka, apalagi jika anak saya bertambah. Kebetulan kami masih tinggal di rumah org tua saya. Kondisi emosi dan psikologis saya spt makin buruk. Walaupun dilihat dari luar wajar2 saja. Sayapun tetap bisa bekerja dan melakukan aktivitas spt biasa. Tapi suami saya yg paling merasakan ada yg tdk beres dlm diri saya. Saya seperti mengalami tekanan batin. Tapi tidak bisa meluapkan emosi saya kemana dan bagaimana caranya. Kebetulan suami saya punya teman seorang ibu paruh baya, yg sangat sholih dan sangat lembut. Ilmu agamanya sangat baik, karena dibesarkan dari keluarga yg memiliki pondok pesantren. Ilmu parentingnya juga luar biasa. Karena beliau memiliki banyak pengalaman hidup yg sangat luar biasa juga. Suami mengenalkanku dengan temannya itu. Kita biasa memanggilnya 'Ummah'. Singkat cerita, saya banyak belajar dari pengalaman hidup Ummah. Ummah tdk memaksa atau menggurui saya untuk melakukan ini dan itu. Dia hanya bercerita tentang dirinya. Sayapun tidak banyak bercerita tentang apa yg terjadi pada diri saya. Kami langsung seperti terikat hatinya karena Allah. Apapun, ia sampaikan, harus kita lakukan hanya karena Allah. Bahkan saat mencuci piring saja, kita harus niatkan karena Allah, dan memohon kepada Allah supaya hati kita senantiasa dibersihkan oleh Allah seperti ketika sedang membersihkan piring yg sdg kita cuci itu. Aahhh damai sekali bukan? Alhamdulillah sejak saat itu saya semakin banyak berfikir baik, lebih ikhlas, dan lebih mendekatkan diri kpd Allah.
Read more#MPASIPilihanBunda Beda dengan anak pertama yg kasih mpasi super ketat. Anak ke2 dan ke3 masih agak ketat dg tdk memberikan gula dan garam pd makanannya sebelum 1th. Saat anak ke4, aku sudah berikan gula dan garam pd mpasinya walaupun blm 1th, tapi dlm jumlah yg sangat sedikit. Jd ketika anak ke4 lahir, aku sudah tdk pakai ART lagi. Jadi utk urusan makanan, aku masak sendiri. Karena repotnya sama urusan rumah, jd aku ambil simplenya aja utk MPASI anakku yg ke4. Di bulan pertama MPASI (saat usia 6bln) tetap aku kasih hanya puree buah. Krn menyajikan buah sangat simple kan. Tinggal potong2, atau blender. Beberapa buah spt apel, pear, labu kuning, aku kukus dulu sebelum diblender. Usia 7 bulan, aku sering kasih makanan berupa buah/sayur yg hanyak dipotong2 kecil dan dikukus (spt finger food gt) jd si anak bisa makan sendiri, sementara aku mengerjakan pekerjaan rumah spt nyapu dan ngepel hihihi... Dan ketika usia 9bln sudah aku beri masakan rumah seperti yg kita (org dewasa) makan. Jadi misalnya, aku masak sop ayam/ceker/daging. Setelah semua sayuran empuk dan matang (dengan bumbu sop spt biasanya), aku ambil semangkuk utk si baby, aku tambahkan garam, gula, lada, dengan porsi sedikit sekali. Baru setelah itu sop yg utk kita org dewasa, aku tambahkan penyedap. Yg penting simple dan menghemat waktu. Utk bubur nasinya aku ganti oat supaya cepat masaknya (krn klo masak bubur nasi lamaaa sekali). Alhamdulillah sekarang usianya sudah 2th dia sukaaa sekali berbagai jenis sayur. Semoga sehat terus ya... Dan semoga sharingan saya bisa sedikit mencerahkan utk bunda2 yg sedikit punya waktu luang.
Read more