oneart20 profile icon
PlatinumPlatinum

oneart20, Indonesia

Kontributor

About oneart20

happy wife

My Orders
Posts(16)
Replies(506)
Articles(0)

24 February 2020

Saat pertama kali ibu tau ada kamu di dalam rahim ibu, bahagia luar biasa ? walau posisinya papa sedang d luar karena kebetulan waktu itu ibu dan papa baru masuk semester 7 dan papa disibukkan dengan kegiatan (kerja praktek) yang mengharuskan papa brangkat jam 8pagi pulang jam 2dini hari hingga ibu hanya memberi tahu testpack positif lewat Video Call. Saat usiamu memasuki 17minggu ibu mulai ajak kamu kuliah dengan perjalanan yg tidak dekat dan banyak polisi tidur d tambah perut ibu waktu itu masih sensitif, jadi merasakan nyeri nikmat yg luar biasa selama perjalanan setiap harinya. Sampai d kampus rezeki yg luar biasa dapat kelas d lantai 3 dan lantai 4 posisi lift mati yang mengharuskan ibu naik turun tangga setiap harinya, daannnn itu berlaku selama 3bulan. Nikmaattttt.... Dan tak pernah berhenti ibu selalu berdoa "ya Allah kuat kan anakku, sehatkan anakku, sempurnakan anakku" tak pernah bosan juga ibu afirmasi kamu untuk selalu kuat dan kerja sama bantu ibu kuliah sampai wisuda. D semester 7 ini, kebetulan ibu ada UAS penampilan perkusi yang mengharuskan ibu latihan setiap selesai perkuliahan. Terbayang sudah dari pagi sampai sore ibu d dalam kelas yg ber AC membawa cemilan seadanya dan air mineral yg ibu bawa dari rumah. Dingiiinnn... Hauss.. lapaaaarrr... Karena kalo ibu pengen jajan otomatis harus naik turun tangga lagi, kecuali ada teman d kelas yg mau dititipin jajanan yg ibu mau. Ga hanya UAS tampil perkusi, tapi d semester ini ibu mendapatkan mata kuliah inklusi yang mengharuskan ibu menjumpai dan mengobservasi anak inklusi. Tamparan keras untuk ibu yg takut dan khawatir dengan kamu d dalam perut. Bukan berarti ibu percaya mitos bahwa kalo liat mereka (ABK) harus bilang amit2. Tapi ada kekhawatiran tersendiri takut kamu tidak berkembang, takut ada yg kurang, takut kamu takut kamu dan banyak rasa takut takut dan takut. Tapi ibu ga pernah putus berdoa agar Allah menyempurnakan segalanya yg ada dalam dirimu nak... UAS perkusi selesai dan laporan observasi inklusi pun bisa d lewati. Namun ibu d hadapkan dengan kegiatan magang 3 selama 2minggu yg jaraknya lumayan jauh dan kantor nya di lantai 2. D tambah ibu harus menghadapi siswa ABK juga d saat hamil usia 8bulan. UAS dan magang 3 selesai ibu d hadapkan dengan kegiatan akhir yaitu KKN yang satu kelompok dengan papa. BTW ibu dan papa ini satu kampus dan satu angkatan ya? Papa teknik sipil dan ibu PGSD kami cinlok saat ospek dengan jarak usia papa lebih tua 11tahun dari ibu. Di usia 31minggu saat USG kamu tumbuh lebih dari usiamu dan membuat hpl maju 2minggu. Its ok ! Ibu mulai mempersiapkan diri bawa kamu d kegiatan KKN dan yakin kamu bisa d ajak bekerja sama karena hpl 2minggu setelah KKN? 3minggu terlewati tepatnya awal mulai kegiatan KKN, ibu merasa ada yg salah dan beda dalam diri kamu. Ntah ini benar atau memang firasat seorang ibu, d usia 34minggu ibu maksa minta antar USG sama papa padahal harusnya sih Minggu depan. Nyatanya benar, ada sesuatu yang beda dan akhirnya ibu tau bahwa kamu tidak berkembang selama 3minggu. Berat badan dan ukuran mu sama dengan USG terakhir d usia 31minggu karena pengapuran plasenta (ceritanya di postingan sebelumnya). Sedih ! Patah hati ! Sakit ! Obgyn bilang kalo dalam 2 Minggu ga ada kenaikan terpaksa kita suntik paru2 dan terpaksa harus d lahirkan. Setiap hari ibu kebut berat badan kamu dengan susu UHT, es krim dan sari kurma. D Minggu ke 35 tiba tiba ibu ada kontraksi dan mengharuskan ibu untuk USG ulang. Alhamdulillah berat badanmu naik 400gr dalam waktu seminggu, dan obgyn bilang masih bisa d pertahankan sampai waktunya tiba. Sejak usia 35minggu ibu sudah mulai jalan pagi, yoga, naik turun tangga di rumah, nyuci baju manual pake tangan, jongkok dan gerakan lain untuk induksi alami. Namun itu semua hanya menimbulkan kontraksi palsu. Di usia 38minggu kebetulan semua program kerja ibu selesai walaupun KKN masih ada waktu 1minggu. Ibu minta izin untuk istirahat di rumah ga datang ke posko kecuali acara perpisahan dan penutupan. Sebelum penutupan ibu mengajak papa pergi cari buku bahan skripsi, walaupun jalan udah nyeri, kaki udah ga kuat jalan lama tapi ibu terus paksa karena jalan kaki juga termasuk induksi alami. Setiap waktu ibu berdoa dan terus afirmasi kamu agar lahir normal lancar juga minta Allah melimpahkan ASI ibu agar bisa mengASIhi kamu. Besoknya saat penutupan ibu ga banyak ikut bantu kegiatan bahkan cuma duduk bareng warga lain yg nonton acara penutupan. Malamnya, tepat jam set 12 tiba tiba ibu pecah ketuban dan itu sama sekali ga ada mules. Langsung ibu d bawa ke puskesmas. Berbekal sedikit ilmu dari @bidankita ibu belajar tenang dan melewati semua pemeriksaan tanpa merasa sakit dan pembukaan hanya seujung jari. Setiap ibu gerak, air banyak yg keluar tapi bidan hanya memberi waktu selama 6jam untuk menunggu pembukaan. Pukul 1 dini hari tidak hanya ketuban yg keluar namun lendir darah juga mulai keluar dan baru ada rasa mulas namun hanya sesekali. Ga pernah berhenti ibu berdoa dan terus afirmasi kamu untuk terus mulas dan cepat keluar. 6jam berlalu namun hanya ada pembukaan 1. ibu d rujuk ke RS yg ibu dan papa rencanakan jika terjadi sesuatu, 3jam berlalu namun pihak puskesmas mengatakan ada gangguan pada pembuatan rujukan online. Pindah RS adalah solusi utama agar ibu segera diambil tindakan. Akhirnya pukul 10 ibu d bawa ke rumah sakit tempat obgyn yg biasa ibu periksa bertugas. Sampai d RSIA bunda sejahtera ibu d bawa ke ruang bersalin. Papa dan umi selalu siaga dan terus support, kebetulan ibu masih terus berusaha tenang. Setelah melalui proses pemeriksaan yang lumayan panjang akhirnya perawat memberikan kabar bahwa ibu harus segera d operasi agar kamu selamat karena 11jam tanpa ketuban yg cukup bisa membuat kamu dalam keadaan bahaya. Seketika ibu menangis, ada rasa takut, kecewa, sedih dan putus asa. Ingin pergi dan bawa lari kamu dek... Ibu takut... Mendengar kata operasi saja ibu udah gemetaran, ibu mau pergi aja rasanya, mau lari kemana aja cari orang yg bisa tolong kita tanpa harus melewati proses yg dinamakan "operasi" sesekali ibu bilang ke papa "aku takut, aku ga mau operasi" sambil nangis, dalam hati ibu mulai ingin menyerah, merasa gagal... Merasa semua usaha sia sia ! Jalan pagi, ngepel jongkok, yoga dsb. Dari situ ibu mulai ga percaya dengan pepatah yg bilang HASIL TIDAK AKAN MENGHIANATI USAHA, saat itu dengan menunjukkan wajah cerah dan tenang papa bilang "ga sakit ko kan d bius" ibu terus2an bilang takut "jangan takut, nanti kan kita main bertiga" lanjutnya. Setelah mendengar kalimat itu ibu terus berdoa dan meminta ampun atas kekufuran ibu dan keputus asaan ibu, meminta agar Allah menenangkan hati ibu dan menguatkan hati ibu untuk bisa menghadapi kenyataan. Waktu memasuki ruang operasi tiba, Allah mengabulkan doa ibu. Ibu sudah tidak takut, ibu berani dan sampai d ruang operasi perawat memegangi pundak ibu dan menyuntikan obat bius. Tak lama yg lainnya memasukan kateter, memasang oksigen, tensi, merapikan baju dan mengoles perut ibu dengan cairan pembersih kulit. Terasa, namun tidak sakit. Tak henti hentinya ibu berdoa berharap kita berdua selamat. Tak lama obgyn yg biasa kita periksa datang dan ambil tindakan, mereka berbincang-bincang namun ibu hanya menggigil kedinginan efek obat bius dan AC ruangan yg memang dingin. Operasi sudah d mulai namun ibu belum mendengar suaramu, ibu terus berdoa sambil menangis dan salah satu perawat meminta izin untuk mendorong perut ibu dari atas. Ntahlah ibu tak merasakan apa apa yg ada dipikiran ibu cuma keselamatan kita, tak lama setelah itu ibu dengar suara kamu "eekk" karena suara yg ibu dengar itu kecil dan sebentar ibu mulai khawatir dengan keadaan kamu. Salah satu asisten dokter bilang "anaknya cowok ya Bu? Sama kaya waktu usg ga" dengan gemetaran ibu jawab "iya kak, tapi anak saya sehat kan?" Dia jawab "gapapa Bu itu coba ibu dengar dia nangis d luar d adzanin bapaknya dulu abis itu d periksa DSA dan masuk ruang inkubator, itu bukan berarti anak ibu bermasalah kok. Cuma emang d hangatkan selama 10jam aja" seketika ibu tenang, kamu datang d gendong perawat dan d ciumkan ke bibir ibu yg sangat gemetaran karena menggigil "anaknya laki2 ya Bu beratnya 2,6 panjangnya 46cm" jelasnya dan langsung membawa kamu keluar lagi. Operasi selesai namun ibu d tinggal sendiri di ruangan. Sekitar 10menit perawat datang dan merapikan baju ibu, dalam keadaan atak bisa menggerakkan setengah badan ibu d pindahkan ke ruang observasi. D ruang observasi ibu ketemu pasien lain yg baru selesai operasi juga, dia tanya "mba biusnya udah mulai abis belum? Kok aku mulai berasa ya?" Ibu cuma jawab "belum kayanya ga berasa apa apa" setelah setengah jam ibu keluar dari ruang observasi dan d sambut hangat keluarga. Umi dan bapak terus ciumin ibu, dan itu buat ibu netesin air mata. Beberapa waktu setelah masuk ke ruang perawatan umi terus nanya ibu "sakit ga Neng" dan ibu cuma jawab "ga mi".. ada perawat yg antar mkanan dan ibu tanya kapan ibu boleh makan dia jawab kalo kaki udah bisa d gerakin, walaupun hanya sedikit bisa d gerakin ibu akhirnya langsung makan. Obat bius habis umi terus nanya sakit atau nggak, ibu jawab rasanya kaya kita abis jatuh dari sepeda lutut kita luka cuma begitu. Terusss dan terusss umi nanya karena banyak orang cerita operasi SC itu kalo biusnya abis sakitnya bukan main, bahkan ada yg sampe kejang saking nahan sakitnya. Tapi ibu ga ngerasa sesakit itu, bahkan 2minggu setelah operasi ibu udah ngerasa normal lagi ga ada keluhan. D tambah karena sampai rumah umi bikin godogan daun kibau biar luka dalam cepet kering. Dari situ ibu berfikir, "aku sudah berusaha, memang hasilnya tidak sesuai dengan yg aku harapkan. Namun d banding kan dengan orang lain pasca operasi, aku lebih beruntung dan mungkin Allah menjawab semua usahaku dengan hasil ini" ARJUNA RAFASSYA SETIAWAN... Sehat2 selalu anak hebat, anak kuat... Meski lahir d 38minggu, Arjuna prematur karena tubuhnya sama dengan bayi lahir d usia 35minggu. Sensitif saat kena air lama, lama buka baju dan d sentuh kulitnya langsung memerah. Foto terakhir itu Arjuna Waktu lahir. Terimakasih yg sudah mau baca ?

Read more
24 February 2020
 profile icon
Write a reply
 profile icon
Write a reply