Adhekk profile icon
PlatinumPlatinum

Adhekk, Indonesia

Kontributor

About Adhekk

[email protected]

My Orders
Posts(12)
Replies(3)
Articles(0)

anugrah terindah

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ... Anak-anak adalah Anugerah yang Allah hadiahkan... Anak-anak adalah sebuah nikmat yang Allah berikan... So, jangan sampai Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencabut nikmat itu dari kita karena kita enggan bersyukur. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7) Namun banyak diantara kita yang menyikapi anak-anak dengan keluhan dan mengerutu... Anak rewel kita ngeluh, anak nakal kita ngeluh, anak aktif kita ngeluh, anak pendiam kita ngeluh, anak tidak cerdas kita ngeluh, anak memiliki cacat fisik kita ngeluh, anak punya kekurangan di bidang ini kita ngeluh dan anak seperti ini, seperti itu kita ngeluh... Tidak sedikit pula orang tua justru melontarkan anaknya dengan ucapan-ucapan yang tidak baik, seperti: "Bandel kali pun!" "Lasak kali pun!" "Bodoh kali pun!" "Anak geblok!" "Lambat kali pun!" Dan masih banyak lagi... Memangnya mau anaknya jadi seperti itu?? Tidakkah kita ingat?? Betapa banyak pasangan yang sudah begitu lama menikah dan ingin segera memiliki anak, namun Allah berkehendak lain... Akan tetapi kita yang diberikan anak justru mengeluh di sisi lain ada pula orang yang melantarkan anak, ada pula yang begitu mudah dan tega nya membuang anak, ada pula yang menjual anaknya, ada pula yang menjadikan anaknya sebagai pengemis dan lain-lain... Wallahu A'lam ♡Self Reminder♡ "Seperti apapun anak kita, jangan pernah lelah ataupun berhenti mendoakannya (do'akan yang baik-baik saja jangan mendoakan yang buruk hanya karena anak begini dan begitu). Mungkin kita yang harus belajar untuk bisa menerima, bersyukur dan bersabar mengenai anak kita. Sembari kita cari cara atau metode untuk membimbingnya meskipun itu butuh proses yang lumayan memakan waktu lama. Jangan lupa pula menjaga diri dan keluarga dari api neraka. #SeputarBunda

Read more
anugrah terindah
undefined profile icon
Write a reply

PERJUANGAN SEORANG IBU

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku masih kenyang” 1.KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di sungai dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping ku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” 2.KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Kamu tidurlah duluan, aku belum mengantuk” 3.KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” 4.KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya lebih senang sendiri bersamamu” 5.KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA Setelah aku, sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : Ibu masih punya duit” 6.KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku lebih suka disini” 7.KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” 8.KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN. Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. ******* ”Berbaktilah pada Ibumu, Ibumu, Ibumu”. Semoga cerita diatas bisa membuat kita merenung sejenak, apa yang telah di lakukan ibu kita hingga kita menjadi seperti saat ini. Begitu banyak pengorbanan yang telah dilakukannya untuk membahagiakan kita...

Read more
PERJUANGAN SEORANG IBU
undefined profile icon
Write a reply