Ngontrak Rumah (2)
Terima kasih untuk bu ibu disini yang sudah memberi pendapat/menanggapi postingan saya sebelumnya. Sudah 1 tahun saya terus meminta suami untuk segera pindah dari sini, tapi tidak pernah dia dengar. Saya sabar. Selama 1 tahun jg saya tidak pernah beli kebutuhan saya seperti pakaian makeup dll, saya protes? Tidak. Saya juga entah kenapa suami bersikap terbuka masalah uang keluarga kami pada bumer, yang sebenernya sudah saya tutupi bukan karena saya pelit tetapi bumer selalu seenaknya minjem uang tanpa dikembalikan. Terbukti saat suami bilang hasil uang dia ngojek dan dihitung didepan bumer, ga lama bumer minjem uang. Respon saya? Sudah cukup sabar. Lalu malam nya, uang suami hasil ngojek dia tinggal di rak kamar saya, bumer+ipar masuk kamar untuk meminjam uang, bilangnya disuruh suami saya pinjem pada saya yg ngehubungi ade ipar saya. Kenapa saya merasa tidak enak tinggal disini selain selalu dipinjamkan uang/barang? Saya kaget,ternyata perihal makanan saja jadi perhitungan. Padahal setiap meminjam uang pada saya, saya ga pernah nagih. Setiap saya belanja untuk kebutuhan rumah saya gapernah nagih, walaupun dalam 1 hari mereka habiskan untuk dagangan. Saya marah? Tidak, karena saya merasa numpang disini. Tapi kok lama-lama perhitungan nya keterlaluan. Kalau dipikir-pikir mereka hidup tertolong oleh suami saya. Kalau bukan karena uang suami saya yang seharusnya hak saya, mereka tidak bisa beli makanan dll untuk sehari-hari. Point yang paling saya benci dari semua ini, Ternyata suami saya tidak pernah mementingkan saya, mementingkan kewarasan saya atau mementingkan kebahagiaan saya. Buktinya dia gapernah mengusahakan cari uang/kumpulkan uang buat ngontrak. Padahal 1 tahun saya terus meminta. Dia lebih fokus cari uang buat buka usaha untuk ibunya. Yang saya mengerti sekarang, saya bukan rumah untuknya. Apapun yang saya minta demi kebaikan dia tidak pernah ia dengar. Dia lebih suka bertukar pikiran dengan ibunya yang pada akhirnya menjebloskan dia. Mulai kemaren sore, saya tidak bertegur sapa dengan suami, suami berkali-kali meminta maaf. Bukan saya jahat. Dan ini bukan pertama kalinya dia meminta maaf atas kesalahan dia. Apakah saya berdosa?
bunda of 1 pahlawan super Pangeran