Jika tidak bisa berkomentar baik lebih baik diam

Setelah menjadi seorang ibu, saya memaknai kalimat tersebut lebih dalam. Masih sangat sering terjadi saat ini baby shaming baik itu tersirat atau tersurat. Banyak ibu yg kuat menerima, tapi tak jarang juga yg menjadikan itu sebuah beban pikiran. Memiliki anak dengan kesempurnaan fisik, lucu, dan pandai tentu menjadi dambaan setiap ibu. Dulu saya tidak terlalu memikirkan ini. Tapi skrg saya tau, bahwa bagaimanapun keadaan anak, dimata orangtuanya ia adalah sosok yg sempurna. Saya bisa memandang kata "sempurna" dr sisi yg berbeda. Bahwa yg dikatakan sempurna bukanlah ttg sekedar fisik atau rupa, tapi ini tentang cinta. Dari anak, kita belajar bagaimana mencintai walau belum bertatap wajah, belajar berjuang, berkorban dan bersabar. Setelah semua yg kita telah rasakan, masihkah kita harus menuntut kata sempurna dr anak kita? Seperti definisi sempurna menurut org2 sekitar? Bukankah menatap wajah kecil polos tanpa dosa , senyum manis anak kita adalah sebuah kebahagiaan yg luar biasa menyejukkan. Saya bersyukur Allah mengizinkan saya untuk merasakan nikmat menjadi seorang ibu. Terimakasih anakku, karna telah datang dlm hidupku.. menjadi pelengkap bahagiaku.. kamu sempurna dimataku ❤

1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan
VIP Member

Iya bener bgt bun semua kata bunda