salah siapa ??

Saya dan suami pertama bertemu ditempat magang, tapi sebelum berpacaran saya tidak tau kalau doi sudah punya istri dan lagi hamil tua. Selama berpacaran cerita yang tidak saya tahu yaitu doi punya istri, dan sekitar 6 bulan doi cerai sama istrinya. Sesalku aku tidak menelusuri asal usul dia, hanya percaya modal ktp yg belum berganti status alias lajang. Aku baru tahu semuanya setelah mereka berdua cerai dan sudah dapat akta cerai. Aku marah berhari2, dilema, apa ku yg menyebabkan mereka bertengkar hingga cerai, atau ada penyebab lainnya,, aku tanya terus ke doi penyebab doi cerai, katanya istri dan keluarganya mata duitan, banyak sekali menuntut, tpi akupun tak mau mengorek masa lalu terlalu dalam. Beberapa bulan kemudian aku kontaklah mantan istrinya, aku tanya dia baik2 kenapa, awalnya dia cerita kalau dia dapet kabar burung kalau suaminya punya pacar lagi, (mungkin yg dimaksud aku tp dia gk tau, akupun pura2 gak tau) terus aku ceritalah yg doi ceritain kalau dia sama keluarganya banyak menuntut, dan mata duitan, alesan2 banyak yg memojokkan kalau hanya pihak cowok yg salah, akupun memojokkannya kembali, dan pada akhirnya dia menyesal karena emang dia salah juga, dari keluarga dia emang banyak nuntut dan menjadikannya mata duitan. Singkat cerita, sampe tahap perceraian karna sudah mempunyai anak 1, pihak keluarga ceweknya minta ganti rugi, tiap bulan harus transfer 900rb sampai si anak bisa mencari duit, dengan perjanjian kertas bermaterai. Sekarang aku sudah jadi istri sahnya dari jarak perceraiannya berjarak 3 tahun, selama berpacaran semenjak kenal istrinya tiap bulan aku yg disuruh transfer ke anaknya, kadang aku merasa ikhlas kadang merasa enggak, kadang merasa bersalah, kadang merasa jengkel, apakah aku ini normal? Apakah aku pantas bahagia ?? Kadang aku berfikir ingin membiayai anaknya sampe lulus, tapi kadang kalau aku inget perjanjian bermaterai aku enggak ikhlas,, di tambah lagi perkataan yg akan selalu aku ingat, dia bilang kalau keluarga suami aku tidak bisa menerima aku seperti dia yg sudah diterima baik di keluarga suamiku. Walaupun pada kenyataannya, keluarga suami baik semua didepan aku, dan akupun jadi seperti peduli tidak peduli sama mereka, selama mereka baik akupun ikut baik. Aku tipikal orang yg gak suka diomongin dibelakang, jadi aku agak gk peduli klo diomongin, daripada aku tau terus sakit hati. Sakit hati sendirilah intinya,, Fyi,, mantannya suami udah nikah, dia nikah karna kecelakaan, dan sekarang udah punya anak lagi,, nikah 3 bulan trus melahirkan. Dari situ kata suamiku keluarganya udah ga mau ngurusin/hubungi dia lagi, tp gg tau bneran apa enggak. Hfftt,, makasih yg udah mau baca ceritaku yg gak karuan ini, sedikit legaa,,

2 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Prihal nafkah 900rbu ke anknya... Itu ttpnya hak ank mba,, sebaiknya mba brusaha dan blajar sllu ikhlas, yakinlah... Klau mba di posisi anknya pun gaka da ank yg ingin rumh tangga orgtuanya tercerai berai, dan sbg ayah, sklipn sudh cerai dgn istrinya yg dulu. Dia ttp berkewajibn menafkahi anknya. Biar wkt yg mnjwb smuanya smkin dlm, yg pnting rumh tangga mba senantiasa diberkahi dan dilindungi

Baca lagi
5y ago

Terimakasih mba,, Kadang ikhlas kadang enggak,, Enggak ikhlas kalau aku ingat kata2 dia yg bikin aku sakit hati,, tp selalu aku singkirkan dg bnyak bersyukur,, bersyukur keluarga masih berkecukupan, kesehatan,, Akhir2 ini, aku membatasi percakapan sama mantannya mbak, dia cerita tentang anaknya yg sama suamiku tentang kemajuannya, tpi aku cuma tanggapin iya aja, dripada ntr ku tmbh sakit hati.

Kompleks juga ya masalahnya...

5y ago

Iya mbk,, bismillah,, semoga bisa sampe tua,,