Putus asa
Salahkah jika saya mendoakan suami untuk segera dipanggil oleh Sang Pencipta? Hidup tidak memberi manfaat kepada istri dan anak, beribadah tidak mau, memberi nafkah juga bisa dihitung jari. Saya lelah menghadapi keadaan seperti ini, suami kasar egois mau menang sendiri. Pengen banget tak iyain kalau ngajak cerai, tp masih mikirin anak. Anak saya usia 1 tahun lahiran sc. Sekarang posisi saya sendiri yang bekerja disebuah pabrik demi memenuhi kebutuhan, tinggal masih sama orangtua saya dan sedang proses bangun rumah. Makan masih ikut orang tua, gaji hanya untuk diberikan yang momong pempers dan susu anak sisanya untuk pirukunan di pabrik dan lingkungan tempat tinggal, kadang belum sampe gajian lagi uang sudah habis. Masih suka nutup2in suami, kerja sbg ojol dan tiap hari aku diberi uang padahal tidak sama sekali, yang ada minta tambahan buat beli rokok. Mau kerja kalo udah keluar dari rumah ortuku, sedangkan di rumah mertua tidak ada kamar mau kos juga rasanya sayang karna proses bangun rumah sudah dapat sebagian dapur dan kamar mandi sudah berdiri. Kalau tak iyain buat pisah selalu bilang selama anak masih ASI biar ikut ibunya tp kalau sudah lepas ASI mau diminta sebulan sekali. Rasanya nggak rela tp kalau mau dihalangin dia bisa nekat katanya kalo dia nggak memiliki aku juga enggak. Aku cuman takut dipisahin sm anak. Kalau lagi kalut suka doain aja suami segera dipanggil biar nggak jadi beban karna dia juga tidak bertanggung jawab sm anak istri 😭
Ummah