Suami tidak pernah menegur, jika aku berbuat salah

Rumah tanggaku sekilas baik-baik saja. Sudah 8 thn berlalu, tp kenapa aku blm bisa memahami hati suamiku. Kerap kali aku mencoba untuk memperbaiki komunikasi, tp rasanya tetap satu arah krn suamiku jarang menanggapi. Aku punya mertua yg baik, tp tetap saja terkadang ada 2-3 hal yg membuat aku kurang sependapat dgn beliau2. Suamiku jg bertanggung jawab secara lahir batin. Alhamdulillah kami 'berlebih'(paling g, ada sisa uang untuk ditabung). Rumah kendaraan ada. Suamiku jg bukan orang yg suka kumpul2 temannya, dia introvert parah, lebh suka dirumah. Low profile, mau gaji dibawah 10jt sampe skrang berlipat2nya, pengeluaran kami tetap sama(mengikuti harga pangan aja sih naiknya). Intinya, dia bukan orang yg mengikuti tren jajan2 atau brand2 milenial. Aku dalam titik SANGAT-SANGAT MENSYUKURI keadaan keluargaku sekrg. Masalah kami adalah komunikasi. Setiap kami ada masalah, aku coba utarakan, tp g ada solusi, kemudian berlalu, seolah2 tdk terjadi apa-apa. Kami melanjutkan hidup. Slalu sperti itu. Suatu ketika, terjadi percakapan diantara kami. Ya aku cerita pnjang lebar, kupaksa menanggapi. Sampai akhirnya suamiku berkata, "Aku memilih diam karena kamu keras. Kayaknya bakalan sia-sia aja aku nasehatin." Rasanya kok aku sakit hati banget ya bun. Bukan krn aku dibilang keras hati, tp krn suamiku memilih diam. Seolah g peduli. Dalam beberapa waktu aku brtanya k suamiku, apa yg hrs aku perbaiki. Dia cuma diam. Aku bertanya krn aku ingin memperbaiki diri. Baiknya aku gimana ya bun? Aku harus instropeksi mulai dr mana? *edited : terimakasih atas segala masukannya ya bun. Aku coba untuk lebih melunak. Mungkin dimulai dgn minta maaf dlu ke suami. Kayaknya aku jarang minta maaf, ya krn kami 'saling sakit dalam diam' dan mnganggap itu hal biasa. Aku dan suami mungkin kurang lama proses saling kenalnya. Jd kurg mempertimbangkan karakter masing2 keluarga. Terlebih kami dlu LDR. Jd yg terlihat hanya komunikasi antar aku dan suami, blm sampai ke keluarganya. Suamiku dr kampung(bukan maksud merendahkan ya bun). Yg bikin aku krg nyaman kl kerumah mertua adalah kebersihan rumahnya. Dlu waktu masih pacaran, aku diajak kesana 1-2 kali, ya rumahnya bersih. Tp begitu aku menikah, keseharian mereka membuatku g nyaman. Ini yg kadang bikin aku ngomel2 ke suami. Aku udah pernah bersihin rumah mertuaku, tp ya soal habbit, susah kali ya. Kadang aku mikir, kl kamu(suami) pengen aku betah dirumah ibunya, ya bantulah aku biar nyaman. Tp suamiku acuh. Aku memperlakukan mertua dgn baik kok. Walau aku ngomel2 soal kebersihan, tp aku tetep menjaga sikap di keluarga besar suamiku. Aku bener2 menganggap beliau2 ortuku. Sejujurnya aku berharap agar suamiku bersikap yg sama ke ibuku. Kl dirumah ortuku, suamiku cenderung di kamar terus, jarang berbaur. Bahkan ngobrol dgn ibuku sangat jarang. Daripada sering g enak hati kl dirumah ibuku, aku memilih untuk jarang pulang bersama suami. Kayaknya ini awal mula aku dianggap keras. Kl pas emosi krn g betah dirumah mertua, aku susah dinasehati.

Suami tidak pernah menegur, jika aku berbuat salah
22 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Puji Tuhan, ibu mau berubah, artinya ibu pengen lebih baik lagi. Mungkin dimulai dr klo dibilangin agak lebih manut atau diskusi dengan kepala dingin. Jangan ditentang apalagi dengan gaya ga mau kalah atau maunya menang sendiri. Semoga segera menemukan titik terang. Jangan smpe suami "muncak", laki2 diem kadang menakutkan.

Baca lagi