Galau..

pertimbangannya banyak.. apakah penghasilan suami sudah cukup bahkan lebih jika saya berhenti bekerja? jika iya, maka saya akan berhenti.. apakah masih punya tanggungan (misal: cicilan rumah)? jika iya & gaji suami lebih, maka saya akan berhenti.. jika iya & gaji suami pas-pasan, maka saya lanjut bekerja.. jika tidak & gaji suami cukup, maka saya akan berhenti.. ketika memutuskan untuk berhenti bekerja & sumber keuangan hanya dari suami, maka minta ijinlah utk membagi sedikit rejeki pada orang tua kita.. kurang lebih begitu kalau pandangan saya bun.. karena benar, rumus suami kerja+istri kerja=rejeki 100% suami kerja+istri di rumah=rejeki 100% bedanya, rejeki nggak melulu soal uang.. jadi bukan berarti kita berhenti kerja lalu gaji suami bertambah sesuai besaran gaji kita.. rejeki kita yg sebelumnya berupa uang, berganti jadi rejeki waktu, bahagia, dll.