Mamakku waktu itu bilang, "Nok, biarpun kamu lagi teler, tapi jangan lupakan kewajibanmu sebagai seorang ibu rumah tangga."
Dan Alhamdulillah karena nggak teler, pekerjaan rumah bisa ke-handle semua. *semangat?
Hanya saja, aku menjadi malas bikin camilan. Sampai-sampai dikomplain anak mbarep, "Bu, aku bosen kalo rotinya beli terus. Ibu lama banget nggak bikin kue lagi." Sambil mencuil-cuil bolu yang dibeli dari warung--nggak dimakan, cuma dimainin.
Aku nyengir, antara malu dan merasa bersalah. "Maaf, ya. Kapan-kapan ibu bikinin lagi."
Kuwujudkan dengan membuat seloyang agar-agar. Dan ucapannya memang bukan sekadar omong kosong. Setengah loyang dia habiskan sendiri. Wajahnya berseri-seri dan tak henti tersenyum. Aku lega dan bahagia.
Cium dari Ibu.
Besok kita bikin kue bareng ya, Nak.
Dhia Diana