Bincang Santai Seputar Seks dan Pernikahan

Kehidupan pernikahan merupakan proses belajar seumur hidup. Setuju nggak, Parents? Sepasang suami istri tidak lantas hidup bahagia selamanya setelah menikah. Terdapat proses penyesuaian, mengendalikan ego dan lain sebagainya untuk mempertahankan hubungan. Bagi Parents yang mau bertanya mengenai kehidupan pernikahan, boleh banget nih sharing bareng Mba Saras Dumasari S.Kel. Mba Saras adalah Kontributor MotherHope Indonesia (MHI) sekaligus seorang ibu lulusan pendidikan Ilmu Keluarga. Tidak hanya seputar pernikahan, Parents boleh banget juga tanya seputar seks dalam pernikahan ya 😉 Yuk, berbagi cerita dan ngobrol dengan Mba Saras melalui Sharing Session dengan tema: “Bincang Santai Seputar Seks dan Pernikahan” Sharing Session akan dimulai pada Rabu (03/11/2021) pukul 19.00-20.00 WIB. Bagi Parents yang mau cerita atau tanya-tanya kepada Mba Saras mengenai hal yang berkaitan dengan tema. Langsung tulis pertanyaanmu di kolom komentar ya. Mba Saras akan menjawab semua pertanyaan yang sesuai dengan tema berdasarkan pengalamannya ya. 😊

Bincang Santai Seputar Seks dan Pernikahan
19 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

salam kenal, kami menikah sudah 5 tahun dan memiliki anak 2. jujur saya sering kecewa suami cuma bisa bertahan sebelum 3 menit saat hb. dua kali hamil dan selama 2 tahun menyusui anak2, ga di sentuh sm sekali padahal sy juga hasratnya masih tinggi. hehee alasannya sih kasihan sm anak2. dia memilih onan* sambil liat bok*p sendiri. kalo ketauan aku, canggung rasanya. kalo ga di bolehin jg kasihan dia suka uring2an ga jelas 😄 gimana ya

Baca lagi
3y ago

Halo bunda, Salam kenal sebelumnya 🤗 Intim dengan paksu, dibangunnya lewat koneksi ya Bun. Karena anak, emang jadi susah kelon. Tapi, bukan berarti ga bisa disiasati. Misal, gunakan waktu dengan quickie atau mulai dengan gestur peluk, cium, rangkul seperti awal nikah juga patut dicoba 😁 Karena, minimnya sentuhan dan validasi kebutuhan biologis, bisa membuat kualitas hubungan dan kualitas diri yg menurun. Saran saya, hal tsb harus dikomunikasikan. Bisa lah untuk mengawali, sebulan sekali anak dititipkan terlebih dulu ke rumah mertua agar bunda dan paksu punya waktu berduaan. Menghindar sementara dari anak. Bisa dicoba, ya