Ini lanjutan dari cerita part 2.
Saat masih di Rumah Sakit saya dan suami menghubungi sanak family dan teman-teman terdekat. Bunda jaman now pasti gak luput dari media sosial, postingan keadaan saya saat itu pun saya upload. hehe..
Beberapa teman, tetangga, sanak family pun datang menjenguk.
Keluarga suami tidak bisa menjenguk karena jauh di Tuban. Saya dan suami menyadari atas keadaan tersebut, karena Bapak dan Ibu mertua sudah sangat-sangat sepuh. Mendengar saya di Rumah Sakit mertua pun menanyakan keadaan dan keuangan. Beliau memiliki peternakan sapi. Untuk biaya perawatan saya di Rumah Sakit beliau menjual 1 sapinya. MasyaAllah. Sayangnya beliau. Kata beliau semua yang saya mau harus keturutan. Mau makan apa asal kesehatan terjaga harus keturutan. Begitulah beliau. Cara mengutarakan kasih sayang kepada saya dan calon cucunya.
Sebentar-sebentar telpon dan bilang minta maaf karena belum bisa merawat saya yang sedang hamil di Mojokerto. Dalam telponnya beliau selalu menyelipkan doa untuk kesehatan saya dan calon cucunya.
Cerita dari Tuban, beliau selalu berpuasa untuk kesehatan saya dan calon cucunya. MasyaAllah. Sangat-sangat beruntung saya memiliki mertua seperti Bapak Ibu. Semoga diberi kesehatan selalu untuk Beliau beliau.
#KarenaBundaBerharga
imut