https://id.theasianparent.com/rahim-robek/?utm_source=webview&utm_campaign=related
Saya sangat suka dengan dr. Darrell tegas dan lugas, dari setiap artikel yg sumbernya dari beliau mencerminkan diagnosa yang matang.. saya suka banget dengan kalimatnya kenapa saya bawel, jangan menyamakan keadaan kandunganmu dgn orang lain, belum tentu sama.
Untuk bunda bunda stop membagikan resep obat kepada bunda lain, sharing is caring betul tp tidak memberikan atau menyarankan bun minum obat ini, saya sakit ini beli obat ini..
Perlu bunda ketahui diagnosa itu bukan main main, typus dan dbd memiliki gejala yg mirip, tahukah dari mana bs memvonisnya ya melalui cek lab menggunakan sample darah.
Gejala boleh sama pusing, boleh sama demam, boleh ada batuk tapi tahukah bunda itu hanyalah signal dr tubuh yg menandakan sistem tubuh kita mendeteksi adanya sesuatu makhluk asing yg membuat imun kita melemah, demam, pusing, bersin itu hanya signal yang harus digali lebih jauh sebab musababnya.
Membagikan foto lalu bertanya ini kenapa ya dan dengan kehebatan yang luarbiasa dpt mendiagnosa tanpa pemeriksaan.
Anak boleh sama batuk, usia, berat badan, warna dahak boleh semua sama tapi tahukah bunda bahwa setiap tubuh manusia itu unik, ada alergi dgn zat tertentu.
Di Australia org tua tidk diperbolehkan memberikan bekal anak yg mengandung kacang, baik selai kacang atau yang berbahan kacang? Tahukah mengapa? Karena mencegah takut siswa yg lain punya alergi kacang.
Sampai sedetail itu dan mungkin bagi bunda yg lain ini sepele tapi fyi saja alergi kacang membuat seorang kesulitan bernafas
Krisha