Sharing untuk bunda semoga dpt membuka pemikiran
https://id.theasianparent.com/rahim-robek/?utm_source=webview&utm_campaign=related Saya sangat suka dengan dr. Darrell tegas dan lugas, dari setiap artikel yg sumbernya dari beliau mencerminkan diagnosa yang matang.. saya suka banget dengan kalimatnya kenapa saya bawel, jangan menyamakan keadaan kandunganmu dgn orang lain, belum tentu sama. Untuk bunda bunda stop membagikan resep obat kepada bunda lain, sharing is caring betul tp tidak memberikan atau menyarankan bun minum obat ini, saya sakit ini beli obat ini.. Perlu bunda ketahui diagnosa itu bukan main main, typus dan dbd memiliki gejala yg mirip, tahukah dari mana bs memvonisnya ya melalui cek lab menggunakan sample darah. Gejala boleh sama pusing, boleh sama demam, boleh ada batuk tapi tahukah bunda itu hanyalah signal dr tubuh yg menandakan sistem tubuh kita mendeteksi adanya sesuatu makhluk asing yg membuat imun kita melemah, demam, pusing, bersin itu hanya signal yang harus digali lebih jauh sebab musababnya. Membagikan foto lalu bertanya ini kenapa ya dan dengan kehebatan yang luarbiasa dpt mendiagnosa tanpa pemeriksaan. Anak boleh sama batuk, usia, berat badan, warna dahak boleh semua sama tapi tahukah bunda bahwa setiap tubuh manusia itu unik, ada alergi dgn zat tertentu. Di Australia org tua tidk diperbolehkan memberikan bekal anak yg mengandung kacang, baik selai kacang atau yang berbahan kacang? Tahukah mengapa? Karena mencegah takut siswa yg lain punya alergi kacang. Sampai sedetail itu dan mungkin bagi bunda yg lain ini sepele tapi fyi saja alergi kacang membuat seorang kesulitan bernafas
Read moreCovid saat hamil Mau sharing pengalaman luar biasa aku dan super debay
21 feb 2022 saya tes antigen rutin senin pagi sebelum masuk kantor di tempat pemeriksaan samping kantor, saat itu tidak ada gejala apapun yg saya rasakan dan hasilnya saya reaktif lalu segera ke rs untuk PCR dan saya positif covid dgn nilai CT 19, suami juga saat itu saya info dna langsung test namun dia hebat dia negatif. Setelah isoman 5 hari di tmni suami dan PCR hasil negatif lalu kami liburan ke pantai di villa kolega suami yg sangat bagus krn langsung di tepi pantai. 7 maret 2022 saya dpt info ada vaksin pfizee karna saya pengen bgt di booster pake pfizer dengan cpt saya langsung booster. Seminggu setelah itu saya merasa mudah lelah, dan meriang saya ke dokter di kasih paracetamol dan 3 hari saya tidak membaik malah ga nafsu makan. Saran dr tmn kantor bilang udah lama lu mens, aku sontak langsunf mikir iya juga ya waktu covid ga mens dan di sarankan untuk test pack dan duaaar hasil positif. Lalu saya info suami dia langsung ga sabar pengen pulang kantor dan anter saya ke dokter. Di sana kami konsul dan ayo usg bun tiduran ucap dokter. Hasilnya aku positif hamil usia 6 minggu perkiraan pembuahan itu terjadi di 18,19 dan 20 feb. kaget sekaget kagetnya aku ga sadar kalau hamil lalu saya hamil di saat persis positif covid,dengan sambil nangis dok aku kmrn covid, aku vaksin, aku minum obat anti virus, aku meroko bagaimana bayiku dok aku takut. Dokter hanya berkata bunda tenang ya dedenya kita kasih vitamin bunda minum ya. Sehabis konsul kami berjalan pulang roko yg ada di dalam tas aku langsung buang, dan masuk mobil suami elus2 perut dan bilang kamu gmn? Lalu saya bilang saya kuatir, saya meyalahkan diri saya yg covid, yg vaksin dll suami menguatkan saya dengan bilang bayi kita itu bayi super, dia itu kuat, dia hebat ga akan ada pengaruh apa apa sayang. Tiap hari saya berkutat dengan mual muntah, skt kepala, semua makanan ga bs masuk kecuali sayur dan buah, tm1 saya vegan 🤣. Rajin kontrol dan bener2 addict ke dokter cuma untuk konsul dan cerita apaaja yg saya alami. Kami pun mencari usg fatomaternal untuk memastikan semua hasilnya sehat normal semua, lingkar kepala,pembuluh darah, djj, setiap hari baca artikel, catat semua yg saya rasakan dan keluahan kecil apapun, untuk konsul ke dokter, dan saya selalu cacat list pertanyaan yg akan saya tanya saat konsul nanti. Dan sekarang sudah 22 weeks dan ternyata mitos tetangga dan orang orang bilang saya makan sayur sama buah itu bayi perempuan, dan ternyata dia bayi laki laki. Sebetulnya baik laki laki atau perempuan itu bukanlah hal yg krusial yang paling penting adalah perkembangan dan kesempurnaan si janin. Hasilnya setiap afirmasi saya kepada debay super ini terjadi. Dia sehat, dia kuat, dia sempurna. Untuk bunda yg mungkin mengalami hal yang sama ayo setiap hari ucapkan bahwa anaku sehat, anakku sempurna anakku hebat. Buang pikiran negatif dan kuatir, pikiran positif yang membuat perkembangan janin tumbuh dengan sehat dan sempurna. Dia tumbuh berkembang dengan baik dan aktif semua karena rejeki dan bayi pemberian Tuhan #sharingtocaring
Read more