Apakah Bunda sudah sampaikan yang Bunda rasakan?
Jika belum, coba komunikasikan dengan baik.
Sebaiknya jangan permasalahkan soal suami mampir ke rumah orang tuanya. Bisa saja semakin dipermasalahkan, justru membuat suami makin enggan berada di rumah atau justru marah.
Bisa fokus dengan kesulitan Bunda saja dulu.
Atau Bunda mungkin bisa ikut ke rumah mertua. Kan sekalian ganti suasana, biar nggak di rumah terus 😁
Soal me time, Bunda bisa belajar "mencuri waktu".
Lakukan hal sederhana yang Bunda sukai, syukuri, dan nikmati.
Bisa juga yang melibatkan anak.
Me time kan nggak harus menghabiskan waktu seorang diri, disesuaikan saja dengan keadaan. IMHO yang terpenting bukan me time-nya, tapi bagaimana kita bisa menikmati dan mensyukuri apa yang bisa kita lakukan dan apa yang kita miliki saat ini.
Saya jarang berkumpul dengan suami karena pekerjaannya. Dia mungkin pulang setiap 1 atau 2 minggu sekali, terkadang lebih.
Saat dia pulang, cukup sering kami gunakan untuk mampir ke rumah mertua atau ortu saya.
Anak saya 2 dan yang 1 adalah ABK. Di rumah saya tidak ada dewasa lain yang membantu.
Saya juga pernah merasakan mirip Bunda. Merasa kesal karena kok rasanya lelah banget dan nggak bisa me time. Hingga akhirnya saya belajar bahwa ketika hidup tak ideal, maka saya yang harus beradaptasi. Ternyata bukan lelah dan tidak bisa me time yang jadi masalah, tapi adalah saya yang tidak bisa menikmati dan kurang mensyukuri apa yang saya miliki saat itu. Saya masih punya idealisme kalau harusnya begini begitu hingga akhirnya saya yang semakin lelah sendiri😅
Sekarang sih alhamdulillah saya sudah bisa lebih menikmati dan mensyukuri apa yang saya miliki. Rasanya jauh lebih ringan untuk saya sendiri.
Memang wajar kok kalau kita lelah, makanya kita perlu belajar untuk menemukan wujud istirahat dan me time yang bisa dilakukan sehari-hari. Yang penting dinikmati dan disyukuri.
Semangat yah, Bun.
Semoga Bunda bisa mendapatkan solusi terbaik dan ada perubahan baik dalam hidup Bunda 🤗🤗
Baca lagi
Support breastfeeding, mental health, Pierre Robin Sequence and rare disease awareness.