Menyapih anak

Bunda bunda, boleh cerita pengalaman nya pas menyapih buah hati gak? Kira kira gmna cara yg efektif?

1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan
TapFluencer

Selamat malam, Bun. Saya menyapih anak pertama dengan metode weaning with love (WWL). Prinsip utamanya adalah don't offer, don't refuse. Diawali dengan keikhlasan ibu, ayah, dan anak. Terutama ibunya sih, soalnya kalau ibu belum ikhlas, anaknya ikutan merasakan juga, bisa jadi sulit merelakan nenen hehehe. Menyapihnya bertahap dan dikomunikasikan dengan anak. Bisa mulai dengan sounding sebelum proses wwl dimulai. Komunikasikan bahwa anak sudah makin besar, bisa minum air putih pakai gelas, seperti ibu dan ayah. Bisa disebutkan dengan spesifik kapan akan mulai. Hindari penyebutan nenen, nyusu, atau istilah lain yang biasa digunakan, karena mungkin membuat anak semakin terngiang-ngiang ๐Ÿ˜ Cari aktifitas lain untuk menyamankan anak, misal dibacakan dongeng, usap-usap, dipeluk, tepuk-tepuk, dll. Sepakati aktifitasnya bersama anak. Kalau saya dulu sejak usia sekitar 18 bulan saya mulai sounding. Saya bilang,"Kamu (bisa sebut nama anak) sudah semakin besar. Anak besar minum air putib pakai gelas, kayak mama dan papa. Nanti kalau sudah umur 20 bulan, kalau siang kamu minum pakai gelas saja yah." Nah saya sering bilang kalau pas pertambahan usia anak, jadi pas dia usia 20bulan, saya beritahu dia dan mulai mengurangi frekuensi menyusu saat siang hari. Memang saat itu dia menyusu hanya sebelum tidur siang. Jika frekuensi masih sering, kurangin bertahap, atau batasi. Misal menyusu hanya di dalam kamar, sebelum tidur. Selebihnya alihkan ke makanan, karena memang usia di atas 1 tahun sudah dominan makan. Saat siang sudah full tidak menyusu, saya mulai sounding lagi,"Nanti kalau sudah ulang tahun, usia 2 tahun, bobonya senderan sama mama saja. Kalau haus malam hari, minum air putih pakai gelas." Saya sediakan botol minum dengan sedotan, jadi kalau dia mau minum, saya berikan air putih dalam botol tersebut. Saya juga negosiasikan sih karena yang nyusu malam ini lebih sulit karena saat itu sayanya kurang ikhlas ๐Ÿ˜ Jadi negonya itu bertahap. 1 hari boleh nyusu, 1 hari nyusu. Lama-lama semakin ditingkatkan jumlah hari tidak nyusunya, misal 1hari nyusu, 5 hari tidak. Begitu terus sampai tanpa sadar, tahu-tahu anak saya sidah tersapih. Biarkan anak yang menentukan kapan dia akan berhenti menyusu. Alhamdulillah anak pertama lulus WWL di usia sekitar 2 tahun 8 bulan. Kalau anak ke 2, saya menerapkan natural weaning alias tidak menyapih, hanya menunggu dia yang menolak saya hehehe. Jadi ini benar-benar saya tidak sapih, tidak sounding. Alhamdulillah dia berhenti menyusu di usia sekitar 2 tahun 8 bulan. Saya rasanya kayak patah hati karena diputusin, padahal masih berharap anak terus menyusu lebih lama hahaha ๐Ÿ˜† Semoga lancar proses menyapihnya yah, Bun

Baca lagi