sedih

saya ga tau seberapa dewasa bunda dan calon suami. tp hanya menyarankan secara logis aja. usia bunda memang masih sangat muda. memiliki bayi itu sangat berat. pertama, kesabaran selama 3 bulan menyusui dan tdk tdr ( bahkan kami semua ada yg mengalami baby blues syndrome), menikah itu membuat permasalahan baru ( bole baca semua curhat kami di bagian pernikahan, yg sdh berumur pun masih diterjang masalah dan bnyk cerita pahit), keuangan juga ga hanya makan cinta. kita realistis aja ya. uang ga ada, usia masih muda, kerjaan belum ada, sudah ada bayi yg akan lahir yg perlu baju makan mainan tempat yang layak. rencana bunda bgmn? kl berharap bergantung ortu namanya belum siap. kl beriman dicukup2in, namanya sembrono krn anak lahir tanggungjawab kita. kl merasa bisa dan mantap, cba pikirkan baik2 seberapa siap secara finansial, sama2 instropeksi diri apa masih emosional atau tdk, apa pernikahan ini krn sudah terlanjur atau memang sama2 siap. saran saya, saya ga mau melihat lagi penambahan ibu2 yg menderita dalam pernikahan krn kurang siap. berat bun, bener deh. dan bunda baru usia 19 tahun. berfikir secara logis aja gimana. kl ngmngin soal agama dan hati, ya saya akan sama bilang pertahankan. tp saya ga mau menjerumuskan bunda. ada saatnya kehidupan itu membawa warna gelap dan pahit untuk mengajarkan kita menjadi manusia lebih baik. so, kalau yg terbaik digugurkanpun, ini hanya sebuah perjalanan pahit krn kesalahan yg jangan terulang. mohon pertimbangkan baik2

Jangan digugurkan kak krn itu sudah bakal anak. Memang kita harus menghormati orang tua tetapi kalau saran dari orang tua salah menurut sy jgn diikuti. Ikuti apa kata calon suamimu krn dia adalah calon bapak yang harus bertanggungjawab sepenuhnya. Kalau kakak menggugurkan kandungan, bukan hanya dosa tetapi kakak akan terus diikuti rasa trauma yang mendalam. Perasaan bersalah pasti selalu menghantui kakak dan itu akan membuat depresi. Cari orang-orang yang bisa dipercaya utk membantu masalah kakak dan calon suami. Numpang dulu ke rumah saudara atau cari tokoh agama yg peduli akan masalah kakak supaya kakak bisa menenangkan diri sambil mencari solusi. Jika kakak tinggal dirumah terus takutnya ibu akan memaksa menggugurkan kandungan. Lebih baik dipertahankan ya kak soalnya menggugurkan kandungan itu banyak risiko, kakak bisa ikut meninggal juga. Ya..menggugurkan kandungan banyak minusnya dibanding mempertahankan kandungan. Calon suami juga harus ikut bertanggungjawab jangan sampai dia lari dari masalah ini. Semoga ketemu jalan keluarnya kak. Trm ksh

Dalam Islam, anak hasil hubungan di luar nikah tidak bisa dinisbatkan kepada Ayah biologisnya. Anak tersebut dinasabkan kepada Ibunya, bukan kepada Ayah biologisnya. Jadi (nama anak) bin/binti (nama ibu), bukan nama Ayah. Hubungan nasab antara anak dan Ayahnya terputus. Demikian juga dengan hukum waris, kewalian, nafkah pun terputus. Si anak tidak mendapatkan hak waris dari Ayah biologisnya walaupun Mbak dan pacar Mbak telah menikah nantinya. Jika anaknya perempuan, maka Ayah biologisnya tidak bisa menikahkan putrinya, harus diwakilkan oleh wali hakim. Dan Ayah biologisnya tidak wajib memberi nafkah kepada anak tersebut, tidak wajib bertanggung jawab. Saran saya adalah taubatan nasuha. Bertaubatlah kepada Allah, perbanyak istighfar, diikuti dengan penyesalan dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Pertahankan anak tersebut, jaga baik-baik, jangan digugurkan. Minta maaf kepada orangtua, ungkapkan penyesalan. Sabar.. Setiap musibah yang terjadi pasti mengandung banyak hikmah.. Semoga Allah mengampuni.. Aamiin..

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” ( Q.S. An Nisa’ : 93 ) “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (Q.S. al Isra’ : 31) Berzina aja udah dosa besar mba, jgn di guguri ya bismillah pertanggungjawabkan apa yang udah dilakukan, Allah lebih suka dengan hambanya yang pendosa tapi mau bertaubat nasuha. Nanti Allah yang kasib rezeki si anak, yang penting ayah biologisnya “pacar kamu” mau bertanggung jawab. Kedewasaan seseorang gak di liat dari umurnya, saya umur 19 udah selesai S1 kok udah kerja jg, dan nikah muda, Allah pasti kasih jalan keluar, kalo kamu gugurin kamu akan dibayang bayangi dosa membunuh 1 nyawa yang tidak berdosa seumur hidup.

dewasa bkn diukur dr umur. tanggung jawab bkn diukur dr materi. bkn berati materi tdk penting. tp laki mbak kayanya sayang sama mbak n debay. semoga dg begitu dia giat cari nafkahnya jd bisa urus mbak n debay. hamil itu baru 1 fase. lahiran jg 1 fase. urusin anak jg 1 fase. semua butuh materi. semua butuh kasih sayang. ibu embak suruh gugurin krna sayang sama embak sbg anaknya. coba embak bilang ke ibu..."aku tau ibu sayang aku. yg dlm perutku anakku, aku sayang anakku sprti ibu sayang sama aku". semoga ibu embak bisa mengerti. dosa zina itu besar, dosa membunuh lbh besar. krna zina trus hamil dibilang malu2in tp kalo dah gugurin...dosanya mbak keep sendiri krna dah bunuh darah daging embak sendiri. bukan nakut2in...saya baca sharing ttg keguguran aja nangis bombay. so...semoga ibu embak bisa liat kedewasaan embak dr cara embak membicarakan masalah ini dg ibu embak

sebenernya juga kalo kedewasaan gak di lihat dari umur, kadang yang tua ajah masih kaya abg, orang tua yang menyuruh anaknya mengugurkan kandungannya jelas pintu neraka terbuka lebar, dan jika mbanya menggugurkan kandungan mba neraka juga terbuka lebar, gak ada yang namanya bayi haram, semua bayi terlahir suci, lebih baik menikah walaupun nanti pernikahan gak sulit ya mba dan pasangan harus siap, "menikahlah jika sudah siap dan mampu" kalo nanti takut gak bisa ngurus bayi kan gampang, ada aplikasi ini buat bertanya, saya yakin bunda bunda di sini baik semua, dan kita sama sama belajar😇berdoa minta petunjuk....

pertanggung jawabkan apa yg sudah bunda lakukan dengan suami , sepertinya dia memang benar" sayang dengan bunda n anak bunda semoga nnti suami mbk semakin giat cari nafkah untuk keluarga memang awalnya berat banget ngejalani digunjing orangtua n saudara tp akhirnya mereka semua akan menerimamu mbk (butuh waktu dan proses) karena aku juga hamil diluar nikah, bedanya ibukku gk nyuruh gugurin tp beliau marah besar n setelah cucunya lahir dia malah sayang banget sama aku n cucu..kalo kesuami kadang masih ada penilaian gk bagusnya tp gpp its oke, orangtua mana saja bakal marah kalo kejadiannya kayak gitu

pada intinya apa yg km lakuin hrus bisa tanggungjawab bun. ntah apapun resiko kedepan nya nanti. banyak orgtua yg menikahkan anak nya karna hamil diluar utk nutupin rasa malu. sebenarnya kalau didalam islam nikah nya pas nanti anaknya udah dilahirkan. skrang bunda sama cowo nya ga boleh deketan dlu. ntr kalau emg dia mau tanggungjawab nikahkan nsetelah anaknya dilahirkan. jangan lari dari orgtua. karena apapun keputusan nya tetep hrus dari restu orgtua kalau memang mau hidupnya jauh dari kata tenang dan karma

Jangan digugurin Bunda .. ingat dosanya nanti , di dunia mgkin bisa nutup"i kesalahan . tapi kalo di akhirat nanti itu semua bakal terbalaskan .. cuma bisa menyesali aja. karena waktu gak bakal terulang kembali . yg namanya hamil , itu juga atas keinginan Bunda sama pasangan . janin gak bakal memilih ada kalo mereka tdk diciptakan (kalo tdk berhubungan lawan jenis) sebaiknya rawat baik" .. mereka ada karena kita yg menginginkan .

inget mbaq. kita sudah melakukan hal yg salah, janfan melakukan hal yg salah lgi.. kasian dedek nya. sya aja yg bru masuk 2 bulan gk tega kalo lgi capek. kasian sama dedek. sya aja masih muda kok mbaq. bru 19, sama kyak mbaq. nggk ada kta wktu blum wktunya. kita berani melakukan dan kita pun hrus berani bertnggung jwb. jngan lari dri tanggung jwb ya mbaq. dosa menggugurkan itu gak akan hilang loh mbaq, sama aja membunuh...